Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agung Maulana

NIM : 11171110000031 (Semester 3/ Sosiologi A)

Resume 1

Pengertian Fungsionalisme-Struktural

Struktural-Fungsional merupakan gabungan dari dua pendekatan, yakni pendekatan fungsional


Durkheim, dan pendekatan struktural Radcliffe-Brown. Pemikiran ini dipengaruhi oleh pemikiran biologis
yang meng-analogikan masyarakat sebagai organisme biologis yang terdiri dari berbagai macam organ-
organ yang saling bergantung satu sama lain. Durkheim mengungkapkan bahwa masyarakat adalah
sebuah kesatuan di mana di dalamnya terdapat bagian – bagian yang dibedakan. Bagian-bagian dari
sistem tersebut mempunyai fungsi masing – masing yang membuat sistem menjadi seimbang. Bagian
tersebut saling interdependensi satu sama lain dan fungsional, sehingga jika ada yang tidak berfungsi
maka akan merusak keseimbangan sistem. Pemikiran inilah yang menjadi sumbangsih Durkheim dalam
teori Parsons dan Merton mengenai struktural fungsional. Selain itu, antropologis fungsional-Malinowski
dan Radcliffe Brown juga membantu membentuk berbagai perspektif fungsional modern.1

Fungsionalisme Struktural: Talcott Parsons dan Robert K. Merton

Talcott Parsons

Menurut teori fungsionalis ini masyarakat adalah “suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-
bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam kesimbangan. Perubahan yang terjadi
satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian lain.2 Komponen dasar pemikiran Parsons
ialah proses pembendaan. Parsons berpendapat bahwa masyarakat tersusun dari sekumpulan sub-sistem
yang berbeda berdasarkan strukturnya maupun berdasarkan makna fungsionalnya bagi masyarakat yang
lebih luas.3

Menurut George Ritzer, asumsi dasar teori fungsionalisme struktural adalah “setiap struktur
dalam sistem sosial, juga berlaku fungsional terhadap yang lainnya. Sebaliknya kalau tidak fungsional
maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinnya.4 Hal ini tentu menegasikan adanya
kemungkinan unsur komponen sosial yang bisa saja bertentangan dengan fungsi dari sistem sosialnya.
Pada titik yang paling ekstreme, penganut teori ini meyakini bahwa semua komponen sosial ialah
fungsional terhadap sistem sosial pada masyarakat.

Robert K. Merton

Merton melakukan penolakan terhadap 3 postulat model fungsionalisme Parsons. Postulat


pertama ialah “Nilai kesatuan fungsional dalam masyarakat”, bagi Merton model kesatuan ini hanya
mungkin terjadi pada masyarakat kecil atau primitive. Postulat kedua ialah “Sifat prinsip-prinsip
fungsionalisme yang universal”, dalam keyakinan Parsons, struktur sosial dalam masyarakat pasti memiliki

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Fungsionalisme_struktural
2
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada).,21.
3
https://anggirusdiadiblog.wordpress.com/2013/04/16/fungsionalisme-struktural-talcott-parsons/
4
http://digilib.uinsby.ac.id/13591/5/Bab%202.pdf
nilai positif, sedangkan parsons melihat beberapa struktur sosial tidak berkontribusi positif bagi sebagian
masyarakat. Selanjutnya yang ketiga ialah “Prinsip ketidak-tergantikan (fungsional dari struktur sosial)”,
Merton mengatakan bahwa ada alternative lain yang mungkin dapat menggantikan struktur sosial yang
lama pada kondisi-kondisi tertentu.

Penjelasan tentang system AGIL

System AGIL merupakan empat kebutuhan fungsional yang diperkenalkan oleh Parsons, Yakni,
Adaptation, Goal attainment, Integration, dan Latent maintance. Adaptation ialah kemampuan sistem
sosial dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan, dengan cara mengatasi permasalahan eksternal
dan juga memerhatikan kebutuhan internal. Goal attainment ialah masalah pemenuhan tujuan pada
sistem sosial di masyarakat. Integration adalah kesesuaian bagian-bagian pada sistem sehingga menjadi
fungsional, dengan memperkuat solidaritas struktural agar sistem dapat terus berjalan secara fungsional.
Latent maintance merupakan permasalahan bagaimana cara menjamin kesinambungan tindakan pada
sistem yang sesuai di masyarakat, dengan cara menjaga atau memelihara keseimbangan sistem yang ada
di masyarakat.

Rekonstruksi Neo-Fungsionalisme

Neofungsionalisme merupakan Istilah yang digunakan sebagai bentuk perluasan atau perbaikan
atas kritik yang menimpa teori fungsionalisme struktural. Alexander merupakan tokoh neo-
fungsionalisme, ia menjabarkan Orientasi dasar neo-fungsionalisme yakni5

1. Neofungsionalisme bekerja dengan model masyarakat deskriptif.


2. Neofungsionalisme memusatkan perhatian yang sama besarnya terhadap tindakan dan
keteraturan.
3. Neofungsionalisme tetap memperhatikan masalah integrasi, tetapi bukan dilihat sebagai fakta
sempurna melainkan lebih dilihat sebagai kemungkinan sosial.
4. Neofungsionalisme tetap menerima penekanan Parsionsian tradisional atas kepribadian, kultur,
dan sistem sosial.
5. Neofungsionalisme memusatkan perhatian pada perubahan sosial dalam proses diferensiasi di
dalam sistem sosial.
6. Neofungsionalisme secara tak langsung menyatakan komitmennya terhadap kebebasan dalam
mengonseptualisasikan dan menyusun teori berdasarkan analisis sosiologi pada tingkat lain.

5
http://ensiklo.com/2015/10/09/inilah-teori-neofungsionalisme/

Anda mungkin juga menyukai