Anda di halaman 1dari 1

STRUKTUR SOSIAL

(Fungsionalisme Struktural)
Asumsi yang paling mendasar dari Teori Fungsionalisme Struktural yaitu, salah satu
paham atau perspektif di dalam sosiologi yang memandang bahwa masyarakat itu sebagai
satu sistem yang terdiri dari bagian – bagian dan saling berhubungan satu sama lainnya. Yang
berarti bahwa bagian satu tidak dapat berfungsi tanpa adanya hubungan dengan bagian yang
lainnya. Kemudian, perubahan yang terjadi pada satu bagian akan menyebabkan
ketidakseimbangan dan pada akhirnya akan menciptakan perubahan pada bagian yang
lainnya pula. Perkembangan fungsionalisme didasarkan atas model perkembangan sistem
organisasi yang terdapat di dalam biologi, asumsi dasar teori ini ialah bahwa semua elemen
harus berfungsi (fungsional) sehingga masyarakat bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Masyarakat itu terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggotanya akan nilai – nilai
kemasyarakatan tertentu, yang mempunyai kemampuan mengatasi perbedaan – perbedaan
sehingga masyarakat tersebut bisa dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional
terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Dengan demikian masyarakat merupakan kumpulan
sistem – sistem sosial yang satu sama lain berhubungan dan saling ketergantungan.

Adapun sejumlah anggapan dasar yang dikemukakan oleh Talcott Parsons mengenai
pendekatan fungsionalisme struktural antara lain :
1. Masyarakat itu dipandang sebagai suatu sistem yang mana bagian – bagiannya saling
berhubungan satu sama lain.
2. Hubungan saling mempengaruhi diantara bagian – bagian tersebut adalah bersifat
ganda serta timbal balik.
3. Jika integrasi sosial tidak dapat dicapai, akan tetapi secara fundamental sistem sosial
cenderung bergerak menuju equalibrium yang sifatnya dinamis.
4. Dan jika muncul disfungsi, ketegangan – ketegangan, dan penyimpangan terjadi, akan
tetapi dalam waktu jangka panjang akan teratasi dengan sendirinya melalui proses
institusionalisasi serta melalui penyesuaian – penyesuaian.
5. Secara umum perubahan – perubahan di dalam sistem sosial terjadi secara gradual
melalui penyesuaian – penyesuaian, dan tidak revolusioner.
6. Perubahan – perubahan sosial pada dasarnya terjadi melalui tiga kemungkinan :
Penyesuaian yang datang dari perubahan – perubahan luar (extra systemic change);
pertumbuhan melalui proses diferensiasi struktural serta fungsional; dan penemuan
baru yang dilakukan oleh anggota masyarakat.
7. Faktor penting yang memiliki kemampuan dalam mengintegrasikan sistem sosial
yaitu, konsensus di antara para anggota masyarakat mengenai nilai – nilai
kemasyarakatan tertentu.

Menurut teori struktural Fungsional, masyarakat sebagai suatu sistem memiliki struktur
yang terdiri dari banyak lembaga, dimana masing-masing lembaga memiliki fungsi sendiri-
sendiri. Struktur dan fungsi, dengan kompleksitas yang berbeda-beda, ada pada setiap
masyarakat, baik masyarakat modern maupun masyarakat primitif.. Dan di dalamnya
masyarakat merupakan kumpulan sistem – sistem sosial yang satu sama lain berhubungan
dan saling ketergantungan.
Fadlurrahman Fiqi Salman

D0316027

Anda mungkin juga menyukai