1. Masyarakat haruslah dilihat sebagai suatu sistem dari bagian-bagian yang saling
berhubungan satu sama lain;
2. Dengan demikian hubungan pengaruh mempengaruhi di antara bagian-bagian
tersebut bersifat timbal balik;
3. Sekalipun integrasi sosial tidak pernah dapat dicapi dengan sempurna, namun
secara fundamental sistem sosial selalu cenderung bergerak kea rah ekuilibrium
yang bersifat dinamis;
4. Sistem sosial senantiasa berproses ke arah integrasi sekalipun terjadi ketegangan,
disfungsi dan penyimpangan;
5. Perubahan-perubahan dalam sistem sosial, terjadi secara gradual, melalui
penyesuaian-penyesuaian dan tidak secara revolusioner;
6. Faktor paling penting yang memiliki daya integrasi suatu sistem sosial adalah
konsensus atau mufakat di antara para anggota masyarakat mengenai nilai-nilai
kemasyarakatan tertentu.
Dengan kata lain, suatu sistem sosial, pada dasarnya, tidak lain adalah suatu sistem
dari tindakan-tindakan. Ia terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi di antara berbagai
individu, yang tumbuh berkembang tidak secara kebetulan, namun tumbuh dan
berkembang di atas konsensus, di atas standar penilaian umum masyarakat. Yang paling
penting di antara berbagai standar penilaian umum tersebut adalah norma-norma sosial.
Norma-norma sosial itulah yang membentuk struktur sosial.
Fungsionalisme Struktural Parsons mempunyai (4) empat fungsi penting yang mutlak
dibutuhkan untuk semua sistem dan terkenal dengan istilah AGIL. Fungsi-fungsi penting
tersebut ialah Adaptation, Goal Atteinment, Integration, dan Latency.
a. Adaptasi (Adaptation), yakni supaya masyarakat dapat bertahan mereka harus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mungubah lingkungan agar dapat sesuai
dengan lingkungan dan mengubah lingkungan agar dapat sesuai dengan masyarakat.
Adaptasi menunjuk pada keharusan bagi system-sistem social untuk menghadapi
lingkungannya.
1
b. Tujuan (Goal), yakni merupakan sebuah sistem harus mampu menentukan tujuan dan
berusaha untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Tujuan yang diutamakan disini
bukanlah tujuan pribadi individu, melainkan tujuan bersama para anggota dalam sistem
sosial.
c. Integrasi (Integration), yakni masyarakat harus mengatur hubungan diantara komponen-
komponennya agar dapat berfungsi secara maksimal. Sosialisasi mempunyai kekutan
integratif yang sangat tinggi dalam mempertahankan kontrol sosial dan keutuhan
keluarga. Integrasi menunjuk pada persyaratan untuk suatu tingkat solidaritas minimal
sehingga para anggotanya akan bersedia untuk bekerja sama dan menghindari konflik
yang merusakkan.
d. Latency atau pemilihan pola-pola yang sudah ada (pattern maintenance), yakni
bahwasanya setiap masyarakat harus mempertahankan, memperbaiki, baik motivasi
individu maupun pola budaya yang menciptakan dan mempertahankan motivasinya.
Latensi menunjuk pada kebutuhan mempertahankan nilai-nilai dasar serta norma-norma
yang dianut bersama oleh para anggota dalam masyarakat
Skema AGIL memaparkan empat asas yang harus ada didalam suatu sistem social
agar terciptanya keseimbangan diantara komponen-komponennya. Fungsi dari keempat
persyaratan Parsons diartikan sebagai suatu kegiatan yang diarahkan kepada pencapaian
kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan dari suatu system.
Daftar Pustaka
http://wkwk.lecture.ub.ac.id/2015/10/teori-fungsionalisme-struktural-parsons/
Ritzer, George, dan Goodman, Douglas. Teori Sosiologi Dari Teori sosiologi Klasik
Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana,
2008.
http://luminarhernawati.blogspot.co.id/2013/05/talcott-parsons.html
3