F u n g s io n a l
- Ta l c o t P a r s o n -
OLEH :
HAFIZAH AWALIA, S. Pd., M. Sosio.
Fo k u s k a j ia n 2
1 Biografi
2 Asumsi Pemikiran
3 Teori
4 Kritik
1. Biografi P a r s o n 3
Lahir di Spring tahun 1902, Colorado, Berasal dari keluarga yang religius dan intelektual.
Suatu masyarakat akan tetap survive apabila di dalamnya terdapat empat fungsi berikut :
1. Adaptation
2. Goal Attainment
3. Integration
4. Latency
Ketika perubahan sosial terjadi, maka umumnya masyarakat itu tumbuh dengan kemampuan
yang lebih baik dalam menanggulangi masalah.
Sistem Struktur Tindakan 6
Organisme perilaku melaksanakan fungsi adaptasi dengan cara menyesuaikan diri dengan
1 lingkungan dan juga mengubah lingkungan eksternalnya.
Integration Latency
(Sistem Sosial) (Sistem Kultural)
Subsistem dalam Masyarakat 7
Menurut Fungsi
1. Ekonomi adalah subsistem yang melaksanakan fungsi adaptasi (menyesuaikan
diri) terhadap lingkungan melalui tenaga kerja, produksi dan alokasi
4. Sistem fiduciary (seperti sekolah, keluarga) menangani fungsi pemeliharaan pola (latency)
melalui proses sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai dan norma-norma.
Koherensi Konsep Teori 8
1. Talcot Parson dianggap sangat konservatif karena terlalu berorientasi statis kepada
keteraturan dalam masyarakat. (sayap sosiologi radikal Amerika Serikat).
3. George Ritzer menyatakan bahwa ke-empat sistem tindakan yang dikemukakan oleh Talcot Parson
(AGIL) sebenarnya tidak muncul dalam kehidupan nyata, namun tidak lebih dari hanya sekedar peralatan
analisis untuk menganalisis kehidupan nyata. (Ritzer, 31)
4. Menurut kami, terdapat kekaburan dalam penjelasan mengenai hubungan dialektik antara fungsi goal
attainment yang dilaksanakan oleh “pemerintah” dengan konsep “sistem kepribadian” yg merujuk
pada sistem orientasi dan motivasi tindakan yang dibentuk oleh lingkungan sosial.
Analisis d a n Kesimpulan 1
0
Latar belakang kehidupan pendidikan Parson dari bidang biologis menjadikan pemikirannya berbau
organisme biologis. Hal itu dibuktikan dengan penekankan konsep adaptasi aspek esensial dalam
“paradigma perubahan evolusionernya”.
Perpindahannya ke Heidelberg Jerman membuat struktural fungsional mendapat pengaruh dari Max Weber.
Hal tersebut dibuktikan dengan konsep sistem struktur tindakannya. Meskipun ia menganalisis sistem
sosial, tetapi ia tidak mengabaikan masalah hubungan antara aktor dengan struktur sosial.
Parson juga memandang bahwa sistem sosial masyarakat akan tetap survive selama memiliki fungsi
adaptation, goal attainment, integratin dan latency. Namun, Ritzer memandang ke-empat fungsi tersebut
sebagai alat analisis kehidupan nyata saja.
1
1