Anda di halaman 1dari 23

Teori Struktural Fungsional

Sistem sosbud – Junadi - 2022


Teori Struktural Fungsional

 Setiap manusia pasti akan berhubungan dengan manusia lainnya, baik itu
dalam keluarga, dalam pekerjaan, dalam pendidikan, dan lingkungan-
lingkungan lainnya.
 Untuk bisa berhubungan dengan baik antar setiap manusia, maka dibutuhkan
yang namanya peran atau fungsinya masing-masing.
 Dari fungsi manusia pada suatu lingkungan itulah memunculkan tugas-tugas
yang harus dapat diselesaikan dengan baik.
 Tugasnya yang tidak dapat diselesaikan bisa menyebabkan suatu lingkungan
masyarakat menjadi tidak harmonis dan tidak teratur.
Bukan hanya fungsi dari setiap manusia yang perlu
diperhatikan, tetapi struktur sosial dalam
lingkungan masyarakat juga perlu diperhatikan.
Struktur sosial yang baik dan benar akan
menciptakan lingkungan masyarakat yang
harmonis dan teratur.
Emile Durkheim

 Teori struktur fungsionalis yang dicetuskan oleh Emile Durkheim ini


berasal dari pemikiran ahli sosiologi Auguste Comte dan Herbert Spencer.
 Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Hampir semua aktivitas
yang dilakukan oleh setiap manusia membutuhkan interaksi sosial dengan
orang lain.
 Jika setiap manusia sudah mengetahui pembagian tugasnya masing-
masing dalam bermasyarakat, maka kehidupan bermasyarakat akan
menjadi harmonis, teratur, dan tertib.
 Pencapaian kehidupan sosial manusia dan eksistensi keteraturan sosial
dalam masyarakat, disebut dengan solidaritas sosial.
Durkheim mengatakan bahwa permasalahan umum yang
sering terjadi pada solidaritas sosial adalah keturunan.
Dalam hal ini, keturunan yang dimaksud adalah perbedaan
generasi yang satu dengan generasi lainnya.
Misalnya, solidaritas sosial pada generasi masyarakat
tradisional akan berbeda dengan solidaritas pada generasi
masyarakat modern.
dalam kehidupan masyarakat modern bisa
memunculkan disintegrasi sosial.
Hal seperti itu bisa terjadi karena masyarakat
modern akan memunculkan sifat individualisme
yang kaku dan berlebihan, sehingga individu-
individu tersebut memiliki sifat anti sosial.
Durkheim menyebut anti sosial ini dengan sebutan
anomi.
Kelemahan Teori Struktur Fungsional Emile Durkheim

1. Adanya kecenderungan inheren bahwa fungsionalisme


melakukan “refikasi” masyarakat.
2. Penjelasan tentang adanya perubahan sosial secara cepat kurang
begitu jelas.
3. Terlalu melebih-lebihkan aspek sosial dari manusia.
4. Kurang memerhatikan persoalan atau pembahasan tentang
kekuasaan dan konflik yang ada di dalam masyarakat.
Talcott Parsons
Talcoot Parsons yang merupakan antropolgi sosial ini membuat teori struktur
fungsional. Parsons membuat teori struktur fungsional berdasarkan Tindakan
Sosial yang dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat.
Kerangka alat tujuan yang dibuat oleh Parsons, yaitu:
 Pertama, tindakan sosial akan diarahkan pada suatu tujuan atau sudah
mempunyai suatu tujuan.
 Kedua, tindakan sosial dapat terjadi karena adanya beberapa elemen sudah
pasti ada, sedangkan elemen-elemen lainnya dipakai sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
 Ketiga, secara normal, tindakan sosial itu dilakukan berdasarkan pemilihan
alat dan tujuan.
Dari kerangka tujuan yang diungkapkan oleh Parson, maka dapat
disimpulkan bahwa semua tindakan sosial yang dilakukan manusia
dapat dilihat sebagai wujud dari kenyataan sosial yang paling kecil
dan paling fundamental.
Sementara itu, dalam kerangka tujuan Parsons itu, elemen-elemen
dasar tindakan sosial adalah tujuan, kondisi, norma, dan alat.

Empat syarat agar fungsional dalam sebuah sistem sosial dapat berjalan
dengan baik, yaitu: Adaptation, Goal Attainment, Integration, Laten Pattern
Maintenance
1. Adaptation
Syarat pertama adalah adaptation, pada syarat ini, sistem
sosial dalam masyarakat harus bisa menghadapi sebuah
lingkungan yang sifatnya transformasi aktif.
Transformasi aktif ini biasanya berasal dari sebuah situasi
atau keadaan yang dapat dimanipulasi sebagai alat agar
sebuah tujuan dapat tercapai. Tujuan yang ingin dicapai
itu merupakan suatu keadaan yang sudah tidak bisa atau
sulit sekali untuk diubah.
2. Goal Attainment
Syarat kedua dari fungsional dalam sebuah sistem sosial
adalah goal attainment. Persyaratan yang dibuat oleh
Parsons ini adalah suatu tindakan sosial yang selalu
diarahkan pada suatu tujuan khususnya tujuan-tujuan yang
berkaitan dengan sebuah kelompok dalam suatu sistem
sosial.
3. Integration
Syarat ketiga dari fungsional dalam sebuah sistem sosial
adalah integration. Pada persyaratan ini sebuah integritas
anggota pada suatu sistem sosial harus diperhatikan. Dengan
kata lain, jika ada anggota yang memiliki sikap intoleransi,
maka bisa dikeluarkan atau dijauhkan dari suatu sistem sosial.
4. Laten Pattern Maintenance
Syarat keempat atau syarat fungsional pada sistem sosial
yang terkahir adalah laten pattern maintenance.
Pada syarat ini, manusia sudah mulai berhenti untuk
melakukan interaksi sosial dengan orang lain yang dapat
disebabkan oleh beberapa hal, seperti letih atau malas
dan harus patuh pada suatu sistem sosial yang berlaku.
Kelemahan Teori Struktur Fungsional Talcott Parsons

1. Parsons terlalu memfokuskan teori ini pada suatu mekanisme


yang dapat meningkatkan stabilitas dan keteraturan dalam
sistem sosial.
2. Teori yang dicetuskan oleh Parsons ini terlalu kaku terutama
ketika melihat suatu perubahan terutama yang terjadi di luar
sistem sosial.
3. Teori ini terlalu memandang segala hal dari sudut pandang
yang baik, sehingga konflik sosial dianggap sebagai hal yang
remeh.
Robert King Merton
Robert King Merton mulai membuat sebuah teori struktur fungsional dengan
menyempurnakan teori fungsional yang berasal Emile Durkheim dan Talcott
Parsons.
Robert King Merton menyatakan kekurangan yang ada pada analisis
fungsional terdahulu, seperti masyarakat hanya dipandang dalam satu
badan yang utuh dan pakaian yang digunakan saja, kemudian tindakan
sosial yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu, gagasan tentang
fenomena sosial dan fungsi-fungsi sosial tidak bisa dijadikan sebagai
elemen dalam pendekatan fungsionalis, bahkan menurut Robert King
Merton, sebaiknya gagasan tersebut harus ditinggalkan.
Adanya keterkaitan antara analisis fungsional dengan
akibat-akibat yang disebabkan oleh tindakan-tindakan
sosial tertentu terhadap struktur-struktur sosial harus
dianalisis dan dinilai secara empiris.
Robert King Merton juga menyatakan beberapa syarat
untuk memenuhi suatu analisis fungsional yang baik dan
benar.
1. Unit-Unit Sosial

Kelayakan analisis fungsional hanya bisa didapatkan


melalui unit-unit sosial yang umumnya terjadi.
Dengan kata lain, jika unit-unit sosial berada di luar
standar, maka analisis sosial bisa dikategorikan
belum layak.
2. Perbedaan Fungsi
Syarat kedua analisis fungsional yang dimiliki oleh
Robert King Merton adalah perbedaan fungsi. Dalam
hal ini, ketika melakukan analisis fungsional harus
membedakan antara suatu penjelasan atau
pembahasan dengan akibat-akibat dari objek yang
tidak direncanakan.
3. Pengkategorian
Syarat ketiga dari analisis fungsional Robert King
Merton adalah pengkategorian. Akibat-akibat yang
terjadi karena ketidaksengajaan atau tidak ada dalam
sebuah rencana harus dikategorikan ke dalam sebuah
jaringan atau gambaran keseimbangan.
Keseimbangan yang dimaksud adalah akibat yang
positif dan akibat yang negatif.
4. Hubungan Akibat Dengan Struktur Sosial 

Syarat keempat dari analisis fungsional Robert King


Merton adalah hubungan akibat dengan struktur
sosial. Akibat-akibat fungsional yang terjadi harus
dihubungkan dengan unit-unit struktur sosial
tertentu. Dengan catatan, hubungan tersebut harus
dijadikan sebagai objek dari suatu analisis yang
sedang dilakukan.
5. Pembahasan Harus Memuaskan
Syarat kelima dari analisis fungsional Robert King
Merton adalah pembahasan dari suatu analisis
fungsional harus dapat memuaskan pembaca atau
penulis itu sendiri. Pembahasan yang memuaskan
dapat diartikan sebagai pembahasan yang
memberikan atau menghasilkan alternatif-alternatif
fungsional.
Kelemahan Teori Struktur Fungsional
Robert King Merton
1. Pada teori fungsional ini, potensi terjadinya
suatu konflik sosial tidak dipersiapkan.
2. Terlalu memfokuskan pada keseimbangan
sosial dalam masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari yang
namanya bersosialisasi, karena pada dasarnya manusia adalah
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat saat bersosialisasi tidak
bisa dilepaskan dari struktur fungsional yang ada di dalam
masyarakat.
Setiap teori struktur fungsional yang disampaikan atau
diungkapkan oleh para ahli tersebut merupakan penyempurnaan
dari teori struktur fungsionalis sebelumnya. Maka dari itu, setiap
teori struktur fungsionalis yang diungkapkan oleh para ahli pasti
memiliki kelemahan.

Anda mungkin juga menyukai