Anda di halaman 1dari 19

NASKAH KARYA PERORANGAN

TEMA

PELAKSANAAN TUGAS POLRI GUNA MENDUKUNG PENERAPAN


PROTOKOL KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DALAM RANGKA
TERWUJUDNYA SITUASI KAMTIBMAS YANG KONDUSIF

JUDUL

OPTIMALISASI KERJASAMA STAKE HOLDER GUNA MENCEGAH


PENYEBARAN COVID 19 PADA OPERASI AMAN NUSA II
DALAM MEWUJUDKAN HARKAMTIBMAS YANG KONDUSIF DI WILAYAH
HUKUM POLRES PASAMAN BARAT

DISUSUN OLEH

AIPDA EDDISAL. S.Sos. M.Si

PADANG , FEBRUARI 2021

1
TEMA

PELAKSANAAN TUGAS POLRI GUNA MENDUKUNG PENERAPAN


PROTOKOL KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DALAM RANGKA
TERWUJUDNYA SITUASI KAMTIBMAS YANG KONDUSIF

JUDUL

OPTIMALISASI KERJASAMA STAKE HOLDER GUNA MENCEGAH


PENYEBARAN COVID 19 PADA OPERASI AMAN NUSA II
DALAM MEWUJUDKAN HARKAMTIBMAS YANG KONDUSIF DI WILAYAH
HUKUM POLRES PASAMAN BARAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keamanan dan ketertiban dalam masyarakat merupakan impian dan harapan


semua orang. Keamanan dan ketentraman akan tercipta jika semua berada dalam
aturan dan norma yang sudah disepakati bersama. Rasa aman yang tumbuh dalam
masyarakat itu sendiri akan menimbulkan efek saling toleransi dan saling menghargai
antara sesama. Jaminan keamanan dan ketetrtiban masyarakat pada suatu daerah
menjadi salah satu tanggung jawab aparat kepolisian. Hal ini sesuai dengan Undang-
undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 13 yang berbunyi
“Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah memelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum dan memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Pada masa pandemi ini Kepolisian
Republik Indonesia merupakan salah satu institusi garda terdepan dalam upaya
pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai dengan fungsinya yakni menjaga keamanan
dan ketertiban, melakukan penegakan hukum, dan melakukan pengayoman,
perlindungan, serta pelayanan kepada masyarakat
Keamanan dan ketertiban di masyarakat pada akhir-akhir ini terusik dengan
adanya pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia. Pandemi
covid-19 yang melanda dunia semenjak bulan Maret 2019, pada mulanya berasal dari
negara China yakni kota wuhan, dan menyebar keseluruh penjuru negeri termasuk
negara kita Indonesia. Situasi pandemi ini sangat berpengaruh siknifikan terhadap
tatanan sosial dan sangat mengganggu terhadap stabilitas sosial masyarakat. Dengan
munculnya pandemi covid-19 ini secara tidak langsung menimbulkan berbagai
2
keresahan dan kepanikan yang berdampak secara ekonomis, sosial dan budaya
sehingga menyebabkan hilangnya rasa aman di kalangan masyarakat. Pandemi Covid
-19 menuntut respon Polri sebagai aparat penegak hukum dalam upaya pengendalian
penyebaran penyakit, dan memberikan edukasi kepada masyarakat bekerja sama
dengan intansi terkait. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Corona virus Disease 2019 (COVID-19) yang selanjutnya ditetapkan
dengan Permenkes No. HK.01.07/MENKES/413/2020, menyatakan bahwa penerapan
protokol kesehatan pada institusi pemerintah dengan memakai masker, menjaga jarak
dan mencuci tangan. Dalam pelaksanaan sosialisasi dan penerapan Peraturan ini
kepada seluruh institusi termasuk masyarakat sangat membutuhkan kehadiran polisi.
Kondisi inilah yang menuntut pihak Kepolisian khusususnya Polres Pasaman Barat
untuk lebih bersinergi dengan stake holder yang ada dalam memainkan perannya
sebagai aparatur pemerintah, pelindung pengayom dan pelayan masyarakat demi
terwujudnya ketertiban dan keamanan yang kondusif di wilayah hukum Pasaman
barat. Salah satu kegiatan yang sangat membutuhkan sinergitas dan kerja sama yang
baik dalam penagananan dan pencegahan penyebaran covid-19 khususnya di daerah
Kabupaten Pasaman barat ini adalah pelaksanaan Operasi kemanusiaan yakni dengan
Sandi “ Operasi Aman Nusa II’ Kegiatan Operasi ini merupakan sebuah kegiatan
kemanusian yang melibatkan semua unsur pemerintahan mulai dari pusat, propfinsi
maupun kabupaten kota.
Dari hasil observasi yang dilakukan dilapangan beberapa bulan terakhir kasus
perkembangan covid-19 di wilayah Pasaman barat mengalami kenaikan secara
siknifikan dan terus meningkat dan masih berada pada zona oranye, hal sangat
mengkhawatirkan sehingga butuh penanganan yang serius dari semua elemen, serta
membutuhkan kerjasama yang solid antar berbagai stake holder yang ada di Pasaman
barat. Berdasarkan data terbaru yang dihimpun dari surat kabar elektronik Antar
Sumbar Sabtu, 23 Januari 2021 kasus positif Covid-19 bertambah 5 orang perhari. Hal
ini disampaikan oleh juru bicara gugus tugas percepatan penanganan penyebaran
Covid-19 Pasaman Barat dr. Gina Alecia dalam wawancaranya dengan tim Antar
Sumbar. Kondisi demikian menuntut pihak Kepolisian khususnya polres Pasaman
Barat untuk lebih bersinergi dalam mewujudkan kreatifitas dan inovasi demi

3
terciptanya masyarakat yang patuh kepada aturan prokes demi suksesnya penegakan
protokol kesehatan.

Berdasarkan fakta dan data serta situasi dan kondisi yang terjadi pada saat ini,
kondisi inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengembangkan sebuah Karya
tulis dalam bentuk sebuah naskah karya perorangan dengan Judul “ Optimalisasi
Kerjasama Stake holder guna mencegah penyebaran Covid-19 Pada Operasi
Aman Nusa II dalam mewujudkan Keamanan dan Ketertiban yang kondusif di
wilayah hukum Polres Pasaman barat.”

B. Identifikasi Permasalahan

Bertolak dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang dirumuskan


dalam penulisan Naskah Karya Perorangan ini adalah bagaimana mengoptimalkan
kerjasama dengan stake holder yang ada dalam pelaksanaan operasi Aman Nusa II,
dalam rangka penanganan pandemi covid- 19 di wilayah hukum polres Pasaman barat
untuk mewujudkan situasi kantibmas yang kondusif sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi SDM Polres Pasaman barat guna mendukung kerjasama


dengan satake holder yang ada dalam pelaksanaan Ops Aman Nusa II, demi
terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat?
2. Bagaimana metode kerjasama polres Pasaman Barat dengan stake holder yang ada
dalam Pelaksanaan Operasi Aman Nusa II, pada masa pandemi Covid-19 demi
mendukung terwujudnya keamanan dan ketertiban yang kondisf di wiayah hukum
polres Pasaman barat ?
3. Bagaimana mengoptimalkan kerjasama dengan stake holder yang ada dalam
pelaksanaan operasi aman nusa II, pada masa pandemic covid 19 dalam
mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif diwilayah hukum polres Pasaman
barat. ?

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan Naskah Karya Perorangan ini dibatasi pada hal-hal

yang berkaitaan dengan bagaimana mengoptimalkan kerja sama satuan kerja polres

Pasaman barat dengan Stake holder yang ada dalam pelaksanaan kegitan Operasi

4
Aman Nusa II pada masa pandemi Covid 19 demi terwujudnya keamanan dan

ketertiban masyarakat yang kondusif di wilayah hukum polres Pasaman barat.

Diantaranya membahas tentang situasi dan kondisi, ketersediaan SDM, dan bentuk

kerjasama yang diharapkan untuk mendukung tercapainya tujuan dan suksesnya

pelaksanaan kegiatan operasi .

D. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Penulisan Naskah Karya Perorangan ini dimaksudkan sebagai salah satu

persyaratan seleksi Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan ke-50 tahun 2021 dan

sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pimpinan dalam pengambilan

langkah langkah kretif dan inovatif dalam menjalin kerja sama dengan instansi

terkait pada masa pandemi Covid 19 demi terwujudnya keamanan dan ketertiban

yang kondusif ditengah tengah masyarakat

b. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi Rumusan masalah di atas,

tujuan penulisan naskah karya perorangan ini adalah melihat sejauh mana upaya

yang telah dikaukan Polres Pasaman barat dalam mengoptimalkan kerjasama

antara polres Pasaman barat dengan stake holder yang ada pada masa pandemic

Covid-19 demi terwujudnya keamanan dan ketertiban yang kondusif pada

masyarakat Pasaman barat.

E. Sistematika penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami NKP ini, maka penulis memberikan

gambaran dalam bentuk Sistematika yang dapat dikalisifikan sebagai berikut :

5
BAB I. Pendahuluan berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

pokok pokok permasalahan, maksud dan tujuan, ruang lingkup

pembahasan, sistematika penulisan dan pengertian pengertian.

Bab II. Kondisi saat ini, bab ini menunjukkan Kondisi ideal dan faktual dalam

pelaksanaan operasi oman nusa II, ditinjau dari aspek, SDM,

Anggaran, sarana dan prasana serta metode pelaksanaan kerja sama

antara stake holder yang ada di pasaman barat.

Bab III. Kondisi yang diharapkan, Bab ini menjelaskan kondisi yang ideal

penerapan protokol kesehatan pada masapan demi Covid 19, dan

habtan dan kendala dalam kerjasama antara stake holder pada masa

pelaksanaan Operesi Aman Nusa II di wilkum Polres Pasaman barat

Bab IV. Pecahan Masalah, Bab ini Memberikan gambaran tentang Inovasi dan

Ide ide kretif yang adapat dilaksankan dalam menjalin hubungan

kerjasama dengan Stake holder untuk menekan angka penyebaran

covid 19 di Pasaman barat

Bab V. Penutup. Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil pembahasan

berdasarkan latar belakang permasalahan, serta inmplikasi

Manajerial atas solusi permasalahan yang muncul, serta

Rekomendasi atau saran yang sekiranya bermanpaat khususnya bagi

Organisasi Kepolisian bersama sama dengan stake holder yang ada.

6
BAB II

KONDISI SAAT INI

Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih menjadi perbincangan yang hangat

diberbagai media, baik media cetak maupun media elektronik. Berdasarkan fakta dan

data yang ada pertanggal per tanggal 1 Maret 2021 menunjukkan kasus yang

terkonfirmasi kasus Covid-19 berjumlah fositif 1.341,314 kasus, sembuh 1.151.915

kasus, meninggal 36.325. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia masih berkisar

sebesar 6,6 %, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia tenggara pada saat ini.

Kondisi yang demikian terus berlanjut. Berdasarkan berita online yang dikutif dari

laggam. Id, pada hari ini Senin 1 Maret 2021 kasus positif Covid 19 di sumatera

barat sudah mencapai angka 1.344 terjadi dari jumlah penduduk 5.519.245 jiwa .

Bila dibandingkan dengan data yang ada pada aplikasi BLC pertambahan kasus juga

masih terjadi di Provinsi Sumatera Barat khususnya Pasaman barat.

Berdasarkan data terbaru yang dihimpun dari laporan harian bag ops Polres

pasaman barat Senin , 1 Maret 2021 kasus positif Covid-19 diwilayah hukum polres

Pasaman barat sebagai berikut :

ISOLASI SEMBUH MENINGGAL JUMLAH PASIEN


MANDIRI

16 orang 514 orang 35 orang 565 orang


Sumber, Laporan Harian Bag ops Polres pasbar, 1 Maret 2021

7
Hal ini disampaikan oleh juru bicara gugus tugas percepatan penanganan penyebaran

Covid-19 Pasaman Barat dr. Gina Aleci pada kegiatan rapat Anev tim gugus

Percepatan penanggulangan penaganan Covid 19 di aula Kantor Bupati Pasaman

Barat. Penambahan kasus ini tidak terlepas dari kurangnya kesadaran masyarakat

dalam penegakan protokol kesehatan Covid-19. Selain itu, fakta dan data yang

ditemukan di lapangan, masih ada sebagian besar masyarakat yang meragukan

kebenaran Covid-19 terutama di desa-desa yang dapat dikatakan memiliki ativitas

keseharian sebagai petani. Dalam aktivitas sehari-hari masih banyak terdapat

masyarakat yang mengunjungi tempat keramaian seperti tempat wisata, pesta

perkawinan tanpa menaati protokol kesehatan, pasar pasar tradisional, rumah makan

atau restoran yang belum mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan. Melihat

kondisi yang demikian membuktikan bahwa penerapan protokol kesehatan di wilayah

ini masih sangat rendah.

Polres Pasaman barat sudah berupaya untuk mengajak masyarakat dalam

penegakan protokol kesehatan ini dengan cara menampilkan poster berupa gambaran

terberat korban Covid-19, himbauan secara langsung maupun tidak langsung,

pemasangan pamplet di tempat-tempat umum, pemasangan stiker pada seluruh

kendraan dinas seperti mobil patroli dan mobil lainnya. Akan tetapi, penerapan

protokol kesehatan oleh masyarakat masih sangat rendah. Kondisi demikian bukan

tidak memiliki alasan, akan tetapi berdasarkan fakta dan kondisi yang terjadi di

lapangan saat ini, menunjukkan kepada kita bahwa, ditemukan masih kurangnya

sinergitas dan kerjasama antara pemangku kepentingan yang ada di pasaman barat

ditambah lagi dengan minimnya fasilitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

kegiatan Operasi kemanuasian penaganan Kasus Covid 19 Kabupaten Pasaman barat.

Hal ini sangat perlu diperhatikan oleh semua pihak termasuk institusi kepolisian

8
wilayah Pasaman Barat yang merupakan salah satu garda terdepan dalam memerangi

virus COVID-19. Selanjutnya, membuktikan bahwa bentuk Kerjasama yang ada saat

ini masih perlu dioptimalkan untuk mendukung dan menekan angka penyebaran virus

covid 19 di wialayah hukum Polres Pasaman barat. Salah satu bentuk Kerjasama

polres Pasaman Barat dengan intansi lain dalam percepatan penanganan dampak

Covid-19 yaitu dengan adanya pembentukan posko pelayanan, Pembetukan satgas

Prefentif, pembuatan rumah Penapungan isosolasi dampak Covid, Pencanangan

Kampung Tangguh, Nagari Tageh, Pelaksanaan operasi yustisi dan berbagai macam

bentuk kegiatan sosial lainnya. Dalam hal ini sangat membutuhkan kehadiran SDM

unggul yang dapat bekerja secara maksimal, memiliki loyalitas dan semangat kerja

yang tinggi, demi tercapainya sebuah cita cita masyarakat pasaman barat bebas Covid

19, dan terpeliharanya keamanana dan ketertiban yang kondusip di Kabupaten

pasaman barat.

Adapun data personil dan jumlah posco pengamanan dalam pelaksanaan

kegitan operasi dalam rangka penanganan covid 19 sebagai berikut:

Tabel Posko Pelayanan Kasus Corona Virus (Covid-19) pada Ops aman Nusa II

NO Nama Pos Yan TNI POLRI DINKES BNPB


Pos Yan Provinsi Kabupaten 2 12 4 4
1
Madina personil personil personil personil
Pos Yan Perbatasan
2 9 4 4
2 Kabupaten Agam/ Cek poin
personil personil personil personil
Kinali
Pos Yan Perbatasan
2 9 4 4
3 Kabupaten Pasaman/ Cek
personil personil personil Personil
Poin Kinali
Pos Yan Perbatasan 2 9 4 4
4
Kabupaten/Cek Poin Talamau personil personil personil personil
Pos Yan Perbatasan
2 9 4 4
5 Kabupaten/Cek Poin Air
personil personil personil personil
Bangis
10 48 20 20
Jumlah
personil personil personil personil

9
Selain menyediakan posko pelayanan, Polres Pasaman barat juga melakukan beberapa

tindakan untuk percepatan penanganan covid-19 yakni :

1. Pelaksanaan program Kampung Tangguh, Nagari tageh rumah gadang, bekerja

sama dengan Pemerintah derah dan masyarakat setempat”

2. Pelaksanaan operasi yustisi (gabungan dengan pemda setempat)

3. Pelaksanaan KRYD ( kegiatan kepolisian yang ditingkatkan) berupa kegiatan

patroli rutin pada setiap hari libur dengan sasaran pusat pusat keramaian .

F. DATA dan FAKTA

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya maka dapat

ditemukan berbagai faktor yang memepengaruhi upaya mengoptimalisikan kerjasama

antar stake holder guna mencegah penyebaran Covid 19 pada pelaksanaan Operasi

Aman Nusa II, dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban yang kondusif di

wilayah hukum Pasaman barat.

Adapun faktornya adalah sebagai berikut.

1. Faktor Internal

a) Kekuatan ( strengtht )

1. Adanya undang undang Nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian Negara

Republik Indonesia Pasal 13, menegaskan tugas pokok polri adalah

memeilhara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan

memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

2. Undang unadang No 2 Tahun 2002, Pada pasal 42 ayat (2) yang membahas

tentang kerjasama polri dengan pemerintah daerah dan lembaga lainnya.

3. Adanya Peraturan pemerintah No HK.01.07/ MENKES/413/200, tentang

pedoman pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid 19 di Indonesia.

10
4. Surat telegram Kapolri Nomor ST/ 1098 /IV/HUK.7.1/2020 tentang

penaganan kejahatan potensial selama PSBB yang didalamnya mengatur

pedoman kepada anggota kepolisian dalam melakukan tindakan hukum

5. Adanya STR Kapolri Nomor STR / 725/X/ OPS.2/ 2020 / TANGGAL 23

Oktober 2020, tentang keberlanjutan operasi kontijensi terpusat aman Nusa II.

b) Kelemahan ( weaknesses )

1. Belum optimalnya upaya untuk membangun kemampuan SDM, ( skill,

knouledge, and attitude) dalam menjalin erjasama yang baik dalam

pelaksanaan kegiatan operasi secara bersama.

2. Kurang maksimalnya penyediaan logistik, seperti APD, dukungan BBM, dan

sarana pendukung lainnya dalam pelaksanaan Kegiatan Operasi kepolisian.

Untuk itu masih diperlukan pengadaan fasilitas pendukung agar protokol

kesehatan dapat ditegakkan

3. Kurang optimalnya pemampaatan dukungan anggaran dalam pelaksanaan

kegiatan operasi kepolisian, ketersbatasan anggaran yang ada harus dikelola

secara transfaran, akuntable dan tepat sasaran guna mendukung semua

kegiatan operasional dalam pelaksanaan protokol kesehatan.

4. Sarana dan prasarana yang belum memadai, Sarana untuk memenuhi kegiatan

operasional pelaksanan, seperti ketersedian mobil patroli, ambulance, hanya

dimiliki oleh dinas kesehatan,

2. Faktor Eksternal

a) Peluang ( Oportunities )

1. Adanya dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Pasaman Barat

berupa MOU dan kerjasama guna membantu tugas polri dilapangan,

Polres Pasaman Barat dapat melakukan kerja sama dengan unsur-unsur

11
pemerintah lewat kerja sama dengan Satpol-PP dan dinas kesehatan ,

PNPB dan intansi terkait lainnya.

2. Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat tentang kepedulian

terhadap Penerapan protokol kesehatan sehingga dapat menjadi peluang

untuk memudahakan kerjasama antar sesama stake holder, pemerintah

daerah tingkat kecamatan, nagari dan kejorongan dalam melaksanakan

program Pemerintah, seperti pencanangan Kampung tangguh, dan nagari

tageh Rumah Gadang, yang melibatkan masyarakat secara langsung.

b) Kendala ( Threats )

1. Masih Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap keberadaan Covid-

19, corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan

penyakit pada manusia melalui kontak langsung. Sebagian dari mereka

tidak mempercayai hal demikian seperti kondisi di daerah perkotaan. Hal

ini menyebabkan penegakan protokol kesehatan di wilayah ini sulit

untuk dipenuhi.

2. Masih adanya ditemukan propaganda politik, yang sebahgaian besar

menggagu stabilitas keamanan dan mempengaruhi kehidupan sosial

masyarakat. Hal ini menyebabkan kesulitan pemberian pemahaman dan

edukasi kepada masyakat tentang bahaya dan ancaman yang ditimbulkan

akibat pandemi covid -19.

BAB III
12
KONDISI YANG DIHARAPKAN

Menuju Polisi yang Presisi Porli dihadapkan dengan berbagai tantangan, dan

hambatan yang membutuhkan kecerdasan berpikir, kecepatan bertindak, memiliki

integritas, profesionalitas yang tinggi serta tingkat kepatuhan terhadap perundang

audangan yang ada dalam mengawal dan mendukung kebijakan pemerintah. Presisi

adalah singkatan dari, prediktif, responsibilitas, dan berkeadilan. Menurut Bapak

Kapolri Bapak Listio Sigit Prabowo, Pendekatan ini bisa membuat pelayanan lebih

terinteraksi, moderen,mudah dan cepat. Konsep ini juga tertuang dalam makalah

Bapak Kapolri yang berjudul “ Transformasi Polri yang ‘Presisi”. Pada satu sisi polri

memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai aparat penegak hukum, pelindung

pengayom dan pelayan masyarakat, pada masa pandemi Covid-19 Polri dituntut

dapat memainkan perannya dalam upaya pengendalian dan pemberian edukasi kepada

masyarakat demi terciptanya kemanan dan ketertiban yang kondusip. Peran Polri

presisi yang demikian krusial dan signifikan pada masa pandemi Covid-19 tentu

menjadi tugas tambahan yang tidak pernah diduga sebelumnya. Polri pada satu sisi

memiliki tugas rutin sebagai aparat penegak hukum penjaga ketertiban umum,

sementara di sisi lain menjadi pihak yang diandalkan dalam menegakkan aturan pada

masa pandemi Covid-19.

Pelaksanaan Operasi Aman Nusa II, bertujuan untuk merespon dan mencari

solusi pemecahan masalah sosial yang sedang dihadapi oleh masayakat yang

diakibatkan oleh situsi kahar Pandemi Covid-19. Salah satu sasaran pokok

pelaksanaan operasi Aman Nusa II ini adalah proses pendisiplinan kepada masayakat,

maupun Intasi pemerintah dalam hal penerapan Protokol kesehatan sesuai dengan

yang telah diamantkan oleh undang undang. Penerapan protokol kesehatan tentunya

13
diharapkan menjadi hal yang utama selama pandemi Covid-19 baik oleh masyarakat

maupun semua intansi. Untuk itu kondisi yang diharapkan adalah masyarakat dapat

memahami dengan baik bahaya Covid-19, juga menyadari pentingnya protokol

kesehatan Covid-19 secara ketat dan disiplin, sehingga ketertiban masyarakat menjadi

terwujud.

Untuk mewujudkan cita cita polri, menuju Polisi yang presisi pada masa

pandemic covid 19 ini membutuh beberapa langkah sebagai berikut :

1. Perlu adanya ketersedian SDM yang mampu bekerja kerja keras dan memiliki

rasa solidaritas dan loyalitas yang tinggi dalam mrwujudkan kamtibmas yang

kondusip.

2. Perlu adanya kerjasama yang solid antar intansi terkait, TNI-POLRI, BPBD,

dan elemen masyarakat. Sesuai dengan amanat Undang undang Nomor 2 tahun

2002, pasal 42 ayat ( 2) menyatakan bahwa “ Hubungan Kerjasama dalam

negeri dilakukan terutama dengan Pemerintah daerah, Penegak hukum, Badan

dan lembaga lain serta masyarakat dengan mengembangkan azaz partisifasi “

3. Adanya ketersidaan sarana dan Prasana untuk menerapkan Protokol kesehatan

dalam rangka mendukung pemerintah dalam pencegahan penyebaran covid 19.

Sesui dengan Intruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020, mengatur tentang

langkah langkah cepat, tepat, focus, terpadu dan bersinergi antar kementrian

dan lembaga pemerintahan. Untuk melaksanakan Kegitan Recofusing

kegiatan, re alokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka

percepatan penaganan penyebaran Covid 19.

4. Adanya peran Polri dalam memberikan edukasi dan himbauan kepada

masayarakat untuk menerpapkan Protokol kesehatan, social distencing. Sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 21 tahun 2020 hurup

14
( b ), bahwa dampak corona virus Desease 19 telah mengakibatkan keadaan

tertentu, sehingga perlu diadakan upaya penanggunlangan, salah satunya

dengan penerapan Pembatasan Sosial skala Besar ( PSBB ).

BAB IV
PEMECAHAN MASALAH

Upaya dalam mengoptimalkan kerjasama antar stake holder guna mencegah

penyebaran covid-19 pada pelaksanaan operasi Aman Nusa II, dalam mewujudkan

situasi kantibmas yang kondusif khususnya di Kabupaten Pasaman barat. Dalam

situasi pandemi seperti ini diperlukan keterlibatan dari seluruh jajaran apartur

Pemerintah mulai dari tingkat nasisional, Profinsi, kabupaten kota beserta seluruh

elemen msayarakat. Sinergitas dan kerjasama antara lembaga pemerintah menjadi

kunci utama, dalam memberikan solusi atas berbagai persolandan krisis sosial yang

dihadapi oleh masyarakat.

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS

1. Sumber Daya Manusia

Upaya yang dapat dilakukan dalam mensukseskan kegiatan operasi Aman

Nusa II, terutama dalam hal penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada

masyarakat Pasaman Barat dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan

kuantitas SDM Polres Pasaman Barat adalah sebagai berikut:

a). Peran pimpinan Polres Pasaman Barat

Terhadap peningkatan kualitas Personil, para pimpinan intansi harus


memiliki inovasi kretif ( creatif break truu ), berupa kegiatan pelatihan
bersama, memberikan instruksi yang tepat dan memberikan motivasi kepada
seluruh personil dalam pelaksanaan tugas. Para pimpinan stake holder harus
dapat bersinergi sesama instansi terkait dalam hal pencarian solusi tentang
ketersedian personil yang akan diturunkan ke lapangan.
15
b). Koordinasi antar satuan kerja

Koordinasi dan kerjasama yang solid antar satuan kerja sangat

diperlukan agar pelaksanaan Operasi Aman Nusa II bisa berjalan dengan baik.

Hal ini diperlukan untuk memaksimalkan kekuatan dan menutupi kekurangan

personil dan penyusunan rencana kegiatan operasi.

c). Menyusun Rengiat khusus dalam Pelaksanaan Operasi

Rengiat khusus ini dirumuskan dalam sebuah MOU dan Standar Opersional

prosedur ( SOP ) yang matang dengan melibatkan unsur-unsur terkait untuk

memberikan pemahaman yang sama tentang rencana kegiatan operasi.

2. Anggaran

Anggaran menjadi persoalan yang krusial pada pelaksanaan kegiatan operasi,

maka untuk mendukung pelaksanaan operasi diperlukan anggaran yang cukup,

untuk itu strategi yang tepat dalam pengunaan anggaran adalah dengan

mengupayakan penggunaan anggaran secara maksimal, transparan dan akuntable.

3. Metode

Metode yang dapat dilakukan dalam rangka menjalin kerjama antar stake

holder pada Pelaksanaan Operasi Aman Nusa II demi mewujudkan Situasi dan

Kondisi yang kondusip pada masa pandemi Covid 19 sebagai berikut.

a). Kebijakan strategis oleh pimpinan Polres

Kebijakan strategis yang diperlukan dalam melakukan kegiatan adalah

membentuk MOU, satuan patroli khusus secara rutin oleh semua satuan kerja

mulai dari Polsek-polsek, Kasat, dan kabag di bawah komando Pimpinan

Polres Pasaman Barat

b). Pendekatan kepada masyarakat


16
Pendekatan kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman kepada

masyarakat tentang Bahaya Covid-19. Pendekatan dilakukan secara personal

maupun secara kelompok misalnya dengan membuat program “Nagari tageh

Rumah gadang” kegiatan ini lebih kepada kegiatan persuasif kepada

masyarakat, tentunya dalam pelaksanaanya memperhatikan protokol

kesehtan Covid-19 dengan baik dan benar, sehingga dengan begitu dapat

memberikan contoh secara langsung kepada masyarakat.

c). Membangun hubungan dengan instansi terkait dan unsur perangkat daerah

Hubungan sinergitas dengan insntansi terkait dan pemerintah daerah

sangat dibutuhkan demi kelancaran pelaksanan kegiatan Operasi,

berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, dan melibatkan kaum

millennial dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait bahaya

Covid-19 sehingga pelaksanaan protokol kesehatan tersebut dapat

dilaksanakan secara disiplin.

4. Sarana dan Prasarana

Tersedianya Sarana dan prasarana yang lengkap disaat melakukan kegiatan

operasi merupakan hal yang penting, untuk meminimalisir terjadinya kendala dan

hambatan dalam pelaksanaan operasi, tim harus mampu mencarikan solusi dan

dapat memanfaatkan sarana yang semaksimal mungkin. Untuk memenuhi

kebutuhan tersebut dapat dilakukan kerjasama dengan dinas kesehatan dan juga

distributor alat kesehatan, dan kerjasama dengan masyakat dengan asas partisipasi

dan subsidi dari para investor yang ada di Pasaman barat.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
17
1. Keaman dan ketertiban yang kondusip merupakan impian semua elemen

masyarakat Pasaman barat, dalam mewujudkan impian ini dibutuhkan sinergitas dan

kerjasama antara stake holder yang ada. Salah satu bentuk kerjasama yang

membutuhkan sinergitas dan kerjasama ini adalah perlunya dukungan dalam

Pelaksanaan kegiatan operasi, yakni dengan sandi “ Operasi aman Nusa II”.

Suksesnya sebuah kegitan operasi berawal dari kematangan Rencana kegitan

Operasi yang disusun dan dirumuskan secara bersama, diantaranya tentang kesiapan

SDM, Perencanaan Dukungan anggaran, ketersedian Matlog, Metode pelaksanaan

kegitan operasi, dan adanya standar Operasional prosedur yang lengkap.

2. Pelaksanan Kegiatan Operasi kemanusiaan di kabupaten Pasaman barat, perlu

mendapatkan dukungan dari semua unsur, diharapkan mendapatkan keseriusan dan

perhatian khusus dari seluruh stake holder yang ada mulai dari tingkat

pusat,profinsi,dan pemerintah daerah beserta unsur unsur terkait yang berada

dibawahnya. Mengingat pada akhir akhir ini penyebaran wabah Covid 19 di

Pasaman barat masih mengalami peningkatan secara siknifikan. Dalam hal ini sangat

memerlukan tindakan tegas dari pemerintah untuk mencarikan solusi untuk

mengatasi persolan persolan yang terjadi ditengah tengah masyarakat. sehingga

terwujud keamanan dan ketertiban yang kondusif khususnya di wilayah hukum

Pasaman barat.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pemecahan masalah di atas, maka dapat diberikan

rekomendasi sebagai berikut:

1. Diharapkan Pimpinan Polres Pasaman Barat dapat melakukan kerjasama

dengan unsur pimpinan Kepala daerah, tokoh masyarakat, dan juga instansi

terkait lainnya untuk mendukung suksesnya pelaksanaan Operasi Aman Nusa

18
II di wilkum Pasaman barat. Bisa merumuskan Inovasi baru, kretif dan mampu

mengambil kebijakan fositif serta bijak dalam melakukan tindakan-tindakan

yang strategis dilapangan Sehingga dalam pealksaaan Oprasi dapat berjalan

sukses dan lancar,.

2. Disarankan kepada seluruh Kabag, Kasat, Kapolsek selaku perpanjangan

tangan pimpinan, dapat melakukan koordinasi sesuai tupoksi masing masing,

Khususnya Para Kapolsek mampu membuat rengiat bersama terkait upaya

upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilkum masing

masing. Tidak hanya terkait penerapan Prokes, namun juga memberikan

pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19. Membuat kegiatan

bersama misalnya dengan menjalankan program “ Nagari Tageh Rumah

gadang” tentunya dengan melibatkan masyarakat secara langsung.

Dasar Perundang-Undangan

1. Undang-undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 13

Tentang Tugas pokok Kepolisian Republik Indonesia

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian

Corona virus Disease 2019 (COVID-19) yang selanjutnya disebut dengan Permenkes

No. HK.01.07/MENKES/413/2020

19

Anda mungkin juga menyukai