Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI KLINIS

ANTHAL ERITROSIT

PROBANDUS
Nama : Ny Cinta
Nama : Salsabila Indah Purnama
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Kelas : 2A2

METODE : Metode Pipet

I. TUJUAN :
Untuk mengetahui jumlah sel eritrosit seseorang dalam sel/µl darah

II. PRINSIP :
Darah diencerkan dalam pipet pipet thoma eritrosit dengan menggunakan larutan
hayem kemudian dimasukkan kedalam kamar hitung. Jumlah eritrosit dihitung dalam
volume tertentu dengan menggunakan factor konversi jumlah eritrosit/ µl darah dapat
diperhitungkan.

III. ALAT dan BAHAN :


Alat yang digunakan : lancet steril, autoklik, pipet thoma eitrosit, aspirator,
kamar hitung, mikroskop, deckglass, counter cell, dan kapas.
Bahan yang digunakan : larutan pengencer (larutan hayem), alkohol 70
%(digunakan untuk sterilisasi pengambilan darah), dan sampel darah kapiler.

IV. CARA KERJA :


1. Persiapkan semua alat dan bahan
2. Lakukan pengambilan darah kapiler
3. Isap darah dengan menggunakan pipet Thoma eritrosit sampai tanda 0,5.
Hapus darah diluar ujung pipet
4. Isap larutan pengencer (hayem) sampai tanda 101. Kocok pipet 10-30 detik
supaya darah dan larutan pengencer homogen.
5. Buang 3-4 tetes, masukkan kedalam kamar hitung yang terpasang mendatar
diatas meja mikroskop.
6. Biarkan 2-3 menit supaya sel eritrosit mengendap
7. Jumlah sel eritrosit dihitung dalam 5 kotak sedang di tengah, obyektif 40x
dengan kriteria :

| Laporan Hematologi Klinis |


LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI KLINIS
- Sel yang menyinggung garis kanan bawah tidak dihitung
- Sel yang menyinggung garis kiri atas dihitung

V. NILAI NORMAL :
Laki-laki : 4.500.000 – 6.000.000 sel/ µl darah
Perempuan : 4.000.000 – 5.500.000 sel/ µl darah (Arif, 2015)

VI. HASIL :
5.200.000 sel/ µl darah

VII. KESIMPULAN :
Anthal eritrosit metode pipet pada darah probandus adalah normal

VIII. PEMBAHASAN :
Jumlah eritrosit dihitung dengan hemositometer tipe Improved Neubauer. Darah
terlebih dahulu diencerkan dengan larutan Hayem 200 kali pengenceran lalu di
letakkan di Counting Chember kemudian dilakukan penghitungan pada perbesaran
10x 40 kali. Jumlah butir eritrosit dihitung dengan rumus: SDM = (Ne x P)/0,02
(Simmons, 1980 dalam Fitria et al., 2019)
Pada pemeriksaan hitung jumlah eritrosit metode manual, reagen yang biasa
digunakan sebagai larutan pengencer yang ideal adalah larutan kriteria isotonic, anti
hemolisis, anti krenasi, antioagulan, anti agregasi, anti rouleaux dan memperlihatkan
bentuk eritrosit (El-Dahdouh, 2011; Parvati, 2001). Ada beberapa larutan pengencer
yang bisa digunakan dalam hitung jumlah eritrosit ini antara lain adalah larutan
Hayem, larutan Gowers, larutan Saline, larutan Formal Sitrat, larutan Toisson dan
larutan Rees Ecker (A. Brown, 1976; Gandasoebrata, 2010; Joy P, 2012; Nayak, Rai,
& Gupta, 2012 dalam Garini et al., 2019).
Diantara penggunaan larutan pengencer tersebut larutan Hayem lebih sering
digunakan karena dianggap memenuhi kriteria yang ideal. Sedangkan larutan
pengencer Rees Ecker biasanya lebih sering digunakan dalam hitung jumlah
trombosit, tetapi dapat juga untuk menghitung eritrosit disaat bersamaan menghitung
jumlah trombosit. Namun dari sisi ekonomis, larutan saline lebih murah dibandingkan
dari kedua larutan pengencer tersebut (A. Brown, 1976; Gayatri Prakash, 2012;
Keohane, Smith & Walenga, 2015; Nayak et al., 2012 dalam Garini et al., 2019)

IX. DAFTAR PUSTAKA:

| Laporan Hematologi Klinis |


LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI KLINIS
Fitria, Nelmi., Djong Hon Tjong., dan Indra Junaidi Zakaria. 2019. Fisiologis Darah
Ikan Baung (Hemibagrus nemurus Blkr.). Jurnal Metamorfosa eISSN : 2655-
8122 vol.6(1) : 33-38.
Garini, A., Muhammad Y. S., Olivia A., dan Venny Patricia. 2019. Perbandingan
Hasil Hitung Jumlah Eritrosit dengan Menggunakan Larutan Hayem, Larutan
Saline dan Larutan Rees Ecker. Jurnal Riset Kesehatan, 8(1) 35-40.

| Laporan Hematologi Klinis |

Anda mungkin juga menyukai