Anda di halaman 1dari 140

PRAKTIKUM PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI
UNISSULA
DAFTAR ISI

Buku 1 Informasi Umum dan Transaksi

1. Data Perusahaan 1
2. Neraca Saldo 6
3. Kode Jenis Pajak 13
4. Petunjuk Pengisian SPT 16
5. Contoh Pengisian SSP di Form SSP Pajak 22

Buku 2 Modul Praktikum Perpajakan

6. Jurnal Umum 34
7. Buku Besar 37
8. Neraca Saldo 52
9. Perhitungan PPh Pasal 21 54
10. Perhitungan PPh Pasal 21 Bonus 66
11. Perhitungan PPh Pasal 21 Pekerja Lepas 78
12. Perhitungan PPh Pasal 21 Tenaga Kerja Lepas Satuan 81
13. Ringkasan Penerimaan Penghasilan, Penghasilan Bruto dan PPh Pasal 21 yang
Dipotong 82
14. Ringkasan Perhitungan PPh Bagi Pegawai Tetap 84
15. Form SSP 87
16. Form Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 98
17. Form Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 100
18. Form Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Final 104
19. Form Bukti Pemotongan PPh Pasal Hadiah Undian Final 105
20. Form Bukti Pemotongan PPh Pasal Persewaan Tanah/Bangunan 106
21. Daftar Bukti Pemotongan PPh 21/26 107
22. Daftar Bukti Pemotongan PPh 23/26 108
23. Daftar Bukti Pemotongan PPh Hadiah Undian Final 109
24. Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 110
25. Form SPT Masa Pasal 21/26 111
26. Form Daftar Pegawai Tetap/Penerima Pensiun Berkala 112
27. Daftar Bukti Pemotongan PPh 21/26 untuk Pegawai Tetap/Penerima Pensiun Berkala 113

i
28. Daftar Perubahan Pegawai Tetap 114
29. Form Bukti Pemotongan PPh 21/26 bagi Pegawai Tetap atau Penerima Pensiun/Tunjangan
Hari Tua/Tabungan Hari Tua/Jaminan Hari Tua 115
30. Surat Pemberitahuan SPT Masa PPh Pasal 23/26 116
31. Surat Pemberitahuan SPT Masa PPh Final Pasal 4 (2) 117
32. Form SSP 118
33. Kertas Kerja Rekonsiliasi Fiskal 120
34. Form SSP 122
35. Lampiran-lampiran 123

ii
INFORMASI UMUM PERUSAHAAN
Data Perusahaan
PT Ardi Bakri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum berdiri pada
tahun 2000. Barang-barang yang dibeli berupa alat-alat elektronik seperti : televisi, lemari es,
AC, mesin cuci dll.. PT Ardi Bakri telah terdaftar sebagai Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Semarang Selatan. Semua transaksi penjualan menggunakan faktur pajak standar
untuk pemenuhan kewajiban Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Penjualan yang dilakukan
meliputi penjualan kepada umum dan juga instansi pemerintah. Pembelian persediaan barang
dagangan dilakukan menggunakan faktur pajak standar. Pembelian lainnya ada yang
menggunakan faktur pajak standar ada juga yang menggunakan faktur pajak sederhana. Berikut
identitas PT Ardi Bakri untuk kepentingan administrasi pajak.
Nama Wajib Pajak : PT Ardi Bakri
NPWP : 01.512.002.2.504.000
Alamat : Jl. Taman Tegalsari II No. 43, Semarang
Kelurahan/Kecamatan : Candi/Candisari
Kode Pos : 50251
Nomor telephone/faks : (024) 2334456
Jenis Usaha : Perdagangan Umum
Tahun buku : Januari s.d Desember 2017
Nama Direktur : Erik Radjawali
Data Komisaris dan Pemegang Saham

PEMEGANG SAHAM NILAI JABATAN NPWP


M. Ikhsan Rp 500.000.000,00 Preskom 06.111.768.2-011.000
Dedi Nababan Rp 250.000.000,00 Anggota 06.001.332.3-021.000
Hedi Prastyo Rp 250.000.000,00 Anggota 06.012.854.2-001.000

Susunan Karyawan dan Direksi


No Nama Pegawai Jabatan Alamat NPWP
1 Erik Radjawali Direktur Utama Jl. Kwaron, 21 06.012.210.2-101.000
2 Irfan Rizki Direktur Keuangan Jl. Kapas, 3 06.012.211.2-101.000
3 Yanuar Direktur Produksi Jl. Mangga, 22 06.012.212.2-101.000
4 Tegar Wahyu Direktur Personaila Jl. Patimura, 33 06.012.213.2-101.000
5 Defel Staf Umum Jl. Majapahit, 71 06.012.214.2-101.000
6 Milawati Staf Keuangan Jl. Durian,15 06.012.315.2-101.000
7 Karin Staf Produksi Jl. Rambutan, 1 06.012.311.2-101.000
8 Abidin Staf Personalia Jl. Thamrin, 9 06.012.312.2-101.000
9 Roger Kasir Jl. Bawu, 18 06.012.313.2-101.000
10 Ahlan Staf Pemasaran Jl. Tahunan, 6 -
11 Hilmi Sekretaris Jl. Jati, 55 06.012.315.2-101.000
12 Felix Staf Ahli Jl. Tumpang, 15 06.012.316.2-101.000

1
Semuanya karyawan merupakan pegawai tetap. Selain pegawai tetap ada juga pegawai honorer
untuk pekerjaan-pekerjaan incidental seperti perawatan dan perbaikan gedung dan alat.
Pembayaran gaji/upah untuk pegawai tetap dilakukan setiap awal bulan sedangkan untuk
pegawai honorer dilakukan harian ataupun borongan tergantung jenis pekerjaannya.
Status, Tanggungan dan Tanggal Mulai Bekerja

No Nama Pegawai Status & tanggungan Mulai Bekerja Keterangan


1. Erik Radjawali Menikah, anak 3 5 Mei 2012 -
2. Irfan Rizki Menikah, anak 4 17 September -
2013
3. Yanuar Menikah, adik kandung 2 17 September -
2013
4. Tegar Wahyu Tidak menikah, tanpa 1 Juni 2014 -
tanggungan
5. Defel Tidak menikah, adik 1 Juni 2014 -
kandung 2
6. Milawati Menikah, anak 1 25 April 2015 Suami
berpenghasilan
7. Karin Menikah, anak 2 25 April 2015 Per 1 Januari
2017 suami
tidak
berpenghasilan
8. Abidin Menikah, tanpa tanggungan 13 Juli 2010 Berhenti bekerja
31 Juli 2017
9. Roger Tidak menikah, tanpa 1 April 2017 Pegawai baru
tanggungan
10. Ahlan Tidak menikah, keponakan 20 Desember -
2 2015
11. Hilmi Tidak menikah, orang tua 2, 5 Juni 2014 -
adik 1
12. Felix Menikah,anak angkat 1 5 Juli 2016 Pegawai
ekspatriat

Daftar Gaji dan Penghasilan Lain Tahun 2017


Tunjangan Jabatan
No Nama Pegawai Gaji Pokok sebulan Bonus
Sebulan
1. Erik Radjawali Rp. 10.000.000,00 Rp. 2.500.000,00 Rp.15.000.000,00
2. Irfan Rizki Rp. 7.200.000,00 Rp. 1.800.000,00 Rp. 9.000.000,00
3. Yanuar Rp. 7.200.000,00 Rp. 1.800.000,00 Rp.14.800.000,00
4. Tegar Wahyu Rp. 7.200.000,00 Rp. 1.800.000,00 Rp.10.800.000,00
5. Defel Rp. 5.500.000,00 - Rp.11.000.000,00
6. Milawati Rp. 4.300.000,00 - Rp. 8.600.000,00

2
7. Karin Rp. 4.300.000,00 - Rp. 5.375.000,00
8. Abidin Rp. 5.000.000,00 - Rp. 7.500.000,00
9. Roger Rp. 5.200.000,00 Rp. 260.000,00 -
10. Ahlan Rp. 5.000.000,00 Rp. 7.500.000,00
11. Hilmi Rp. 5.000.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 7.500.000,00
12. Felix Rp. 11.000.000,00 Rp. 4.400.000,00 Rp.11.000.000,00

Catatan:
a Setiap pegawai menerima tunjangan uang transportasi sebesar Rp. 500.000 sebulan.
b Perusahaan mengikutkan semua pegawai tetap pada program asuransi kematian dan
kecelakaan kerja pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Premi yang
ditanggung perusahaan setiap bulan masing-masing sebesar 2% dan 4% dari gaji pokok.
c Perusahaan mengikutkan semua pegawai tetap pada program tabungan hari tua pada PT
Damai Hari Tua, sebuah perusahaan dana pension yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan. Iuran tabungan / tunjangan hari tua (THT) yang ditanggung PT Ardi
Bakri setiap bulan sebesar 2% dari gaji pokok, sedangkan yang ditanggung / dibayar
sendiri oleh pegawai yang bersangkutan sebesar 3% dari gaji pokok.
d Pada bulan Desember 2017, PT Ardi Bakri membagikan bonus kepada setiap pegawai
tetap sesuai dengan prestasi masing- masing.
Tenaga Kerja Lepas
PT Ardi Bakri memiliki daftar tenaga lepas harian yang dibayar secara bulanan dan calon
pegawai

No Nama Alamat Status Upah Harian Gaji Bulanan Keterangan


Penerima
Jl. Paledang No.
1. Gefina TK / 0 Rp. 250.000 *) Upah
250, Semarang
Harian
Penerima
Jl. Wulung No. 4,
2. Rinto K/1 Rp. 200.000 *) Upah
Semarang
Harian
Jl. Bambu No. 5, Calon
3. Gerry TK / 1 Rp. 5.000.000
Semarang Pegawai
*) Jumlah hari kerja dalam sebulan adalah 26 hari, upah dibayarkan bulanan. Semua pegawai
tidak memiliki NPWP.
Tenaga Kerja Lepas Satuan

Jumlah Unit Jumlah Hari Upah per


No Nama Alamat Status
Diselesaikan Pengerjaan Unit
Jl. Grasia No.
1. Parto TK / 0 48 Unit 20 Hari Rp. 120.000
200, Semarang
Jl. Pesona No. 20,
2. Dion K/0 50 Unit 22 Hari Rp. 110.000
Semarang

3
Data transaksi selama bulan Desember 2017 (semua transaksi belum termasuk PPN):
TANGGAL TRANSAKSI
02 Des 2017 Membayar jasa konsultan pajak sebesar Rp. 10.000.000,00 kepada Joko
Setyawan, SE. Akt., yang beralamat di Jl. Gajahmada 43, Semarang. NPWP
04.222.666.2-505.000 menerbitkan faktur pajak No. 010.505.07.0000012
03 Des 2017 Membayar angsuran PPh pasa 25 bulan November sebesar Rp. 5.000.000,00,
dan melakukan setoran PPN dan PPh bulan November 2017
03 Des 2017 Membeli sparepart di Toko Sentosa senilai Rp. 10.000.000,00 dengan bukti
kuitansi nomor 30/NY/06. Tunai.
04 Des 2017 Membayar pokok dan bunga pinjaman kepada Bank Anugerah sebesar Rp
25.000.000,00 dan Rp 1.500.000,00 yang beralamat Jl. Pahlawan No. 5,
Semarang, NPWP 01.222.333.2-503.000
05 Des 2017 Membayar jasa perbaikan server dan jaringan komputer kantor yang rusak
sebesar Rp. 12.000.000,00 kepada CV. Raja Servis, dengan alamat Jl.
Sompok No.9, Seamarang. NPWP 01.444.999.2-504.000 faktur pajak nomor
010.503.07.00000223
06 Des 2017 Membeli TV ke PT. SETIA (NPWP 01.876.543.2-402-000) dengan nilai Rp.
72.000.000,00 secara tunai dan memperoleh faktur nomor
010.021.07.00000223
07 Des 2017 Membayar sewa AC selama 1 bulan untuk pameran kepada PT. Maju Jaya
yang beralamat Jl. Mataram No. 16 Semarang, NPWP 01.234.567.1-504
sebesar Rp. 5.000.000,00 faktur nomor 010.505.07.00001123
09 Des 2017 Melakukan penjualan ke Toko Indah Abadi (NPWP 01.321.252.1-023-000)
senilai Rp. 121.000.000,00 dengan fatur nomor 010.504.07.00000236 tunai.
Diskon 5%
09 Des 2017 Memberikan hadiah undian uang tunai senilai Rp. 15.000.000,00 kepada
Faishal Budi, (NPWP 06.544.467.1-508) yang beralamat di Griya Asri
Tembalang No. 54, Semarang.
11 Des 2017 Melakukan penjualan ke Toko Tutik (NPWP 01.252.321.1-023-000) senilai
Rp. 103.000.000,00 dengan faktur nomor 010.504.07.00000237, tunai.
Diskon 2%
11 Des 2017 Menyewakan sebidang tanah beserta bangunannya yang berlokasi di Jl.
Srondol I No.3 Semarang kepada CV. Tika Lengkap, dengan NPWP
01.522.336.2-505.000, senilai Rp. 25.000.000,00
15 Des 2017 Melakukan pembelian seragam Satpam senilai Rp. 12.000.000,00 tunai
dengan faktur nomor 010.031.07.00000021
15 Des 2017 Melakukan impor LCD TV Gamma sebanyak 60 buah dengan harga faktur
$1.000,00 per unit. Total biaya asruransi dan biaya angkut yang berkaitan

4
dengan impor tersebut masing-masing adalah $500,00 dan $1.000,00. Bea
masuk yang dibayar sebesar 5% dan bea masuk tambahan 10% dari CIF.
Kurs yang ditetakan Menteri Keuangan saat itu $1,00 = Rp. 15.000,00.
Pembayaran dilakukan bulan depan. PIB Nomor 08/PIB/07
18 Des 2017 Membeli AC ke PT. Wismalex (NPWP 01.578.690.2-505-000) dengan nilai
Rp. 21.500.000,00 memperoleh faktur nomor 010.505.07.0000334 tunai.
Diskon 2%
20 Des 2017 Toko Tutik mengembalikan barang senilai Rp. 3.000.000,00 dengan nota
retur nomor SEDPG-023-00012
22 Des 2017 Menjual mesin cuci ke Toko ADA senilai Rp. 10.500.000,00 dengan bukti
kuitansi, tunai.
23 Des 2017 Mengembalikan AC yang rusak ke PT. Wismalek senilai Rp. 6.600.000,00
dengan nota retur nomor SKMRH-024-00205
28 Des 2017 Melakukan penjualan ke PT. Rafli untuk pengadaan Elektronik kantor
dengan nilai Rp. 130.000.000,00 dengan faktur nomor 010.504.07.00000238.
pelunasan dilakukan bulan depan.

5
PT ARDI BAKRI
NERACA SALDO
PER 30 NOPEMBER 2017

Nama Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Kas dan Bank 870,600,000.00
Piutang Usaha 501,000,000.00
Persediaan 163,000,000.00
Gedung Kantor 275,000,000.00
Akumulasi penyusutan – Gedung kantor 92,500,000.00
Peralatan Kantor 169,000,000.00
Akumulasi penyusutan – Peralatan kantor 125,500,000.00
Kendaraan 310,000,000.00
Akumulasi penyusutan – Kendaraan 56,000,000.00
PPh Dibayar di Muka 16,000,000.00
PPN Masukan 26,000,000.00
Utang Dagang 21,500,000.00
Utang Bank 201,000,000.00
Utang PPh Pasal 21 4,500,000.00
PPN Keluaran 33,000,000.00
Modal 651,000,000.00
Laba Ditahan 126,000,000.00
Penjualan 2,805,700,000.00
Retur Penjualan 66,000,000.00
Potongan Penjualan 56,000,000.00
Pembelian 1,101,000,000.00
Potongan Pembelian 16,000,000.00
Biaya Umum dan Administrasi 480,100,000.00
Biaya Penjualan 152,000,000.00
Penghasilan Bunga Deposito 61,000,000.00
Rugi Selisih Kurs 8,000,000.00
Jumlah 4,193,700,000.00 4,193,700,000.00

Penjelasan yang berhubungan dengan laporan laba rugi adalah sebagai berikut :

a. Hasil Penjualan
1. Jumlah Penjualan tahun 2017 adalah terdiri dari penjualan yang telah dilunasi sebesar Rp
2.407.000.000,00 dan sisanya belum dilunasi.
2. Potongan penjualan diberikan karena pelanggan membayar dalam masa potongan

6
b. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Data yang berhubungan dengan harga pokok penjualan adalah :
1. Perusahaan menggunakan metode LIFO dalam perhitungan HPP dan metode FIFO untuk
keperluan fiskal. Data persediaan diketahui sebagai berikut :
LIFO FIFO
Persediaan Awal Rp 163.000.000,00 Rp 166.000.000,00
Persediaan Akhir Rp 166.000.000,00 Rp 171.000.000,00
2. Dalam pembelian selama tahun 2017 terdapat :
Komisi pembelian (tidak didukung bukti) Rp 4.500.000,00
Biaya lain-lain (tidak didukung bukti) Rp 4.500.000,00
Biaya Angkut (ada bukti) Rp 21.000.000,00

c. Biaya Umum dan Administrasi


Gaji, Upah dan tunjangan Rp 265.000.000,00
Penggantian pengobatan karyawan Rp 10.000.000,00
PPh pasal 21 yang ditangguh perusahaan Rp 20.000.000,00
Bonus prestasi kerja Rp 10.000.000,00
Pakaian seragam satpam Rp 11.000.000,00
Biaya antar jemput karyawan Rp 15.000.000,00
Biaya pemeliharaan Rp 46.000.000,00
Biaya perjalanan dinas Rp 45.000.000,00
Biaya rapat dan penataran Rp 25.000.000,00
Sewa mesin dan fotocopy Rp 3.000.000,00
Kerugian piutang Rp 8.000.000,00
Koran dan majalah Rp 2.500.000,00
Listrik, air & telephone Rp 2.600.000,00
PPh pasal 23 dan 25 yang telah disetor Rp 12.000.000,00
Biaya lain-lain Rp 5.000.000,00
Jumlah Rp 480.100.000,00
Data yang berhubungan dengan biaya umum dan administrasi adalaha sebagai berikut
1. Di dalam biaya perlanan dinas terdapat pembayaran fiskal luar negeri untuk direktur dan
istrinya sebesar Rp 3.000.000,00 semuanya atas nama pribadi
2. Di dalam biaya telephone termasuk pembayaran telephone rumah direktur sebesar Rp
2.000.000,00
3. Penyisihan kerugian piutang ditetapkan sebesar 3 % dari saldo piutang akhir
Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dan telah dibulatkan daftar nominatifnya
untuk tahun 2017 sebesar Rp 1.500.000,00
4. Sewa mesin fotocopy selama dua bulan Agustus dan September 2017
5. Majalah IPTEK yang berkaitan dengan usaha perusahaan sebesar Rp 600.000,00
6. Dalam biaya lain-lain terdapat sumbangan GNOTA sebesar Rp 1.800.000,00 dan panti
asuhan sebesar Rp 2.200.000,00

7
d. Biaya Penjualan
Honor Penjualan Rp 20.000.000,00
Bonus Prestasi Rp 5.000.000,00
Biaya Perjalanan Dinas Rp 35.000.000,00
Biaya Iklan Dan Reklame Rp 75.000.000,00
Biaya Pengiriman Rp 12.000.000,00
Biaya Lain-Lain Rp 4.000.000,00
Jumlah Rp 151.000.000,00

Data-data yang berhubungan dengan biaya penjualan adalah sebagai berikut :


1. Dalam biaya honor penjualan termasuk penggantian biaya pengobatan karyawan bagian
penjualan sebesar Rp 800.000,00 dan makan siang Rp 250.000,00
2. Biaya perjalanan dinas termasuk pengeluaran yang tidak didukung bukti sebesar Rp
700.000,00
3. Di dalam biaya iklan termasuk sumbangan kegiatan tujuh belasan warga sekitar sebesar
Rp 1.000.000,00
4. Biaya lain-lain yang tidak ada buktinya Rp 350.000,00

Daftar aktiva yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan tahun 2017

Harga Nilai Sisa


No Nama Aktiva Tgl. Perolehan
Perolehan (Rp) (Rp)
1 Gedung Kantor 1 Januari 2010 275.000.000,00 50.000.000,00
2 Meja dan Kursi Kantor 1 Januari 2013 35.000.000,00 6.000.000,00
3 Meja dan Kursi Tamu 1 Juni 2013 20.000.000,00 5.500.000,00
4 Komputer dan LAN 1 Oktober 2014 55.000.000,00 10.000.000,00
5 Printer 1 Oktober 2014 10.000.000,00 5.500.000,00
6 Mobil Pick Up 1 Januari 2012 140.000.000,00 30.000.000,00
7 Lemari Besi Arsip 5 Maret 2012 40.000.000,00 6.500.000,00
8 AC 7 Agustus 2012 9.000.000,00 5.500.000,00
9 Mobil Toyota Kijang 5 Maret 2013 170.000.000,00 30.000.000,00

Metode penyusutan yang digunakan perusahan untuk kepentingan komersial dan fiskal
adalah metode garis lurus. Masa manfaat Gedung ditetapkan 20 tahun, Peralatan 5 tahun dan
kendaraan 10 tahun. Pembebanan biaya penyusutan dilakukan setiap akhir tahun.

Saudara sebagai konsultasn pajak perusahaan, diminta menganalisis semua data dan
transaksi di atas untuk kemudian melaporkan semua kewajiban perpajakan perusahaan ke kantor
pajak, baik itu menggunakan SPT Masa maupun SPT Tahunan.

Langkah-langkah yang harus saudara lakukan adalah :


1. Jurnal seluruh transaksi di atas, kemudian posting ke buku besar
2. Susunlah Laporan Keuangan Komersial Perusahaan
8
3. Lakukan perhitungan kewajiban perpajakan yang harus dilaporkan menggunakan SPT
Masa untuk bulan Desember 2017, yang meliputi :
a. PPh : pasal 21, pasal 22, pasal 23, dan pasal 4 ayat 2
b. PPN
4. Lakukan rekonsiliasi fiskal untuk menyusun Laporan Laba Rugi Fiskal
5. Susunlah SPT Tahunan PPh yang meliputi :
a. SPT Tahunan PPh pasal 21
b. SPT Tahunan WP Badan

9
Jenis-jenis Harta Berwujud Yang
Termasuk dalam Kelompok I

Nomor
Jenis Usaha Jenis Harta
Urut
1 Semua jenis usaha a. Mebel dan peralatan dari kayu atau rotan
termasuk meja, bangku, kursi, almari dan
sejenisnya yang bukan bagian dari bangunan.
b. Mesin kantor seperti mesin tik, mesin hitung,
duplikator, mesin fotokopi, mesin
akunting/pembukuan, komputer, printer, scanner
dan sejenisnya.
c. Perlengkapan lainnya seperti amplifier,
tape/cassette, video recorder, televisi dan
sejenisnya.
d. Sepeda motor, sepeda dan becak
e. Alat perlengkapan khusus (tools) bagi
industri/jasa yang bersangkutan.
f. Dies, jigs, dan mould.
g. Alat-alat komunikasi seperti pesawat telepon,
facsimile, telephone seluler dan sejenisnya.
2 Pertanian, perkebunan, Alat yang digerakkan bukan dengan mesin seperti
kehutanan, perikanan cangkul, peternakan, perikanan, garu dan lain-lain.
3 Industri makanan dan Mesin ringan yang dapat dipindah-pindahkan seperti,
minuman huller pemecah kulit, penyosoh, pengering, pallet, dan
sejenisnya.
4 Perhubungan pergudangan Mobil taksi, bus dan truk yang digunakan sebagai
dan komunikasi angkutan umum.
5 Industri semi konduktor Falsh memory tester, writer machine, biporar test
system, elimination (PE8-1), pose checker.
6 Jasa Persewaan Peralatan Anchor, Anchor Chains, Polyester Rope, Stell Buoys,
Tambat Air Dalam Steel Wire Ropes, Mooring Accessoris.
7 Jasa Telekomunikasi selular Base Station Controller

10
Jenis-jenis Harta Berwujud Yang
Termasuk dalam Kelompok II
Nomor
Jenis Usaha Jenis Harta
Urut
1 Semua jenis usaha a. Mebel dan peralatan dari logam temasuk meja,
bangku, kursi, almari dan sejenisnya yang bukan
merupakan bagian dari bangunan. Alat pengatur
udara seperti AC, kipas angin dan sejenisnya.
b. Mobil, bus, truk speed boat dan sejenisnya.
c. Container dan sejenisnya.
2 Pertanian, perkebunan, a. Mesin pertanian/perkebunan seperti traktor dan
kehutanan, perikanan mesin bajak, penggaruk, penanaman, penebar
benih dan sejenisnya.
b. Mesin yang mengolah memproduksi bahan atau
barang pertanian, kehutanan, perkebunan, dan
perikanan.
3 Industri makanan dan a. Mesin yang mengolah produk asal binatang,
minuman unggas dan perikanan, misalnya pabrik susu,
pengalengan ikan
b. Mesin yang mengolah produk nabati, misalnya
mesin minyak kelapa, magarine, penggilingan
kopi, kembang gula, mesin pengolah biji-bijian
seperti penggilingan beras, gandum, tapioka.
c. Mesin yang menghasilkan/memproduksi
minuman dan bahan-bahan minuman segala jenis.
d. Mesin yang menghasilkan/memproduksi bahan-
bahan makanan dan makanan segala jenis.
4 Industri mesin Mesin yang menghasilkan/memproduksi mesin ringan
(misalnya mesin jahit, pompa air)
5 Perkayuan a. Mesin dan peralatan penebangan kayu.
b. Mesin yang mengolah atau menghasilkan atau
memproduksi bahan atau barang kehutanan.
6 Konstruksi Peralatan yang dipergunakan seperti truk berat, dump
truck, crane buldozer dan sejenisnya.
7 Perhubungan pergudangan a. Truck kerja untuk pengangkutan dan bongkar
dan komunikasi muat, truck peron, truck ngangkang, dan
sejenisnya.
b. Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus
dibuat untuk pengangkutan barang tertentu
(misalnya gandum, batu - batuan, biji tambang
dan sebagainya) termasuk kapal pendingin, kapal
tangki, kapal penangkap ikan dan sejenisnya,
yang mempunyai berat sampai dengan 100 DWT.
c. Kapal yang dibuat khusus untuk menghela atau
mendorong kapal-kapal kebakaran, kapal keruk,
keran terapung dan sejenisnya yang mempunyai
berat sampai dengan 100 DWT.

11
d. Perahu layar pakai atau tanpa motor yang
mempunyai berat sampai dengan 250 DWT.
e. Kapal balon.
8 Telekomunikasi a. Perangkat pesawat telepon
b. Pesawat telegraf termasuk pesawat pengiriman
dan penerimaan radio telegraf dan radio telepon
9 Industri semi konduktor Auto frame loader, automatic logic handler, baking
oven, ball shear tester, bipolar test handler
(automatic), cleaning machine, coating machine,
curing oven, cutting press, dambar cut machine, dicer,
die bonder, die shear test, dynamic burnin system
oven, dynamic test handler, eliminator (PGE-01), full
automatic handler, full automatic mark, hand maker,
individual mark, inserter remover machine, laser
marker (FUM A-01), logic test system, marker
(mark), memory test system, molding, mounter, MPS
automatic, MPS manual, O/S tester manual, pass
oven, pose checker, re-form machine, SMD stocker,
taping machine, tiebar cut press, trimming/forming
machine, wire bonder, wire pull tester.
10 Jasa Persewaan Peralatan Spoolling Machines, Metocean Data Collector
Tambang Air Dalam
11 Jasa Telekomunikasi Seluler Mobile Switching Center, Home Location Register,
Visitor Location Register. Authentication Centre,
Equipment Identity Register, Intelligent Network
Service Managemen Point, Radio Base Station,
Transceiver Unit, Terminal SDH/Mini Link, Antena.

12
MAP/KODE JENIS PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN
SESUAI PER-30/PJ./2015

MAP/Kode Kode
Jenis Jenis Jenis Setoran Keterangan
Pajak Setoran
411121 100 Masa PPh Pasal 21 Untuk pembayaran pajak yang masih
harus disetor yang tercantum dalam SPT
Masa PPh Pasal 21 termasuk SPT
pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan

411121 200 Tahun PPh Pasal 21 Untuk pembayaran pajak yang masih
harus disetor yang tercantum dalam SPT
Tahunan PPh Pasal 21

411121 401 PPh Final Pasal 21 Untuk pembayaran PPh Final Pasal 21
Pembayaran pembayaran sekaligus atas Jaminan Hari
Sekaligus Atas Tua, Uang Tebusan Pensiun dan Uang
Jaminan Hari Tua, Pesangon.
Uang Tebusan
Pensiun dan Uang
Pesangon

411124 100 Masa PPh Pasal 23 Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang
harus disetor (selain PPh Pasal 23 atas
dividen, bunga, royalty dan jasa) yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 23
termasuk SPT pembetulan sebelum
dilakukan pemeriksaan

411124 101 PPH Pasal 23 atas Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang
Dividen harus disetor atas dividen yang dibayarkan
kepada Wajib Pajak Badan dalam negeri
yang tercantum dalam SPT Masa PPh
Pasal 23

411124 102 PPh Pasal 23 atas Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang
Bunga harus disetor atas bunga (termasuk
premium, diskonto dan imbalan karena
jaminan pengembalian utang) yang
dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam
negeri yang tercantum dalam SPT Masa
PPh Pasal 23

411124 103 PPh Pasal 23 atas Untuk pembayaran PPh Pasall 23 yang
harus disetor atas royalty yang dibayarkan

13
Royalti kepada Wajib Pajak dalam negeri yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Psal 23

411124 104 PPh Pasal 23 atas jasa Untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang
harus disetor atas jasa yang dibayarkan
kepada Wajib Pajak dalam negeri yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 23

411125 100 Masa PPh Pasal 25 Untuk pembayaran Masa PPh Psal 25
Orang Pribadi Orang Pribadi yang terutang

411125 200 Tahunan PPh Orang Untuk pembayaran pajak yang masih
Pribadi harus dibayar yang tercantum dalam SPT
Tahunan PPh Orang Pribadi termasuk
SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan

411126 100 Masa PPh Pasal 25 Untuk pembayaran Masa PPh Pasal 25
Badan Badan yang terutang

411126 200 Tahunan PPh Badan Untuk pembayaran pajak yang masih
harus dibayar yang tercantum dalam SPt
Tahunan PPh Badan termasuk SPT
pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan

411127 100 Masa PPh Pasal 26 Untuk pembayaran PPh Pasal 26 yang
harus disetor (selain PPh Pasal 26 atas
dividen, bunga, royalty, jasa dan laba
setelah pajak BUT) yang tercantum dalam
SPT Masa PPh Pasal 26

411127 104 PPh Pasal 26 atas jasa Untuk pembayaran PPh Pasal 26 yang
harus disetor atas jasa yang dibayarkan
kepada Wajib Pajak luar negeri yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 26

411128 403 PPh Final PAsal 4 Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
ayat (2) atas (2) atas Persewaan Tanah dan/atau
Persewaan Tanah Bangunan
dan/atau Bangunan

411128 404 PPh Final Pasal 4 ayat Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
(2) atas Bunga (2) atas bunga deposito/tabungan, jasa
Deposito/Tabungan, giro dan diskonto SBI
Jasa Giro dan
Diskonto SBI

14
411128 405 PPh Final Pasal 4 ayat Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
(2) atas Hadiah (2) atas hadiah undian
Undian

411128 409 PPh Final Pasal 4 ayat Untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
(2) atas Jasa (2) atas jasa konstruksi
Konstruksi

411211 100 Setoran Masa PPN Untuk pembayaran pajak yang masih
Dalam Negeri harus dibayar yang tercantum dalam SPT
Masa PPN Dalam Negeri

411211 900 Pemungut PPN Untuk penyetoran PPN dalam negeri yang
Dalam Negeri dipungut oleh Pemungut

411212 100 Setoran Masa PPN Untuk pembayaran PPN teritang pada saat
Impor impor BKP

411212 900 Pemungut PPN Impor Untuk penyetoran PPN Impor yang
dipungut oleh pemungut

411221 100 Setoran Masa PPnBM Untuk pembayaran pajak yang masi harus
Dalam Negeri dibayar yang tercantum dalam SPT Masa
PPN Dalam Negeri

411221 900 Pemungut PPnBM Untuk penyetoran PPnBM Dalam Negeri


Dalam Negeri yang dipungut oleh Pemungut

411222 100 Setoran Masa PPnBM Untuk pembayaran PPnBM terutang pada
Impor saat impor BKP

411222 900 Pemungut PPnBM Untuk penyetoran PPnBM Impor yang


Impor dipungut oleh pemungut

15
PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK
BADAN
PETUNJUK UMUM
Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2009 (UndangUndang KUP), hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Wajib Pajak adalah
sebagai berikut:
1. Setiap Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan dengan benar, lengkap dan jelas, serta menandatanganinya;
2. SPT Tahunan ditandatangani oleh pengurus, direksi, atau orang yang diberi kuasa untuk
menandatangani sepanjang dilampiri dengan surat kuasa khusus;
3. SPT Tahunan dianggap tidak disampaikan apabila tidak ditandatangani atau tidak
sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau dokumen sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.03/2007 tentang Bentuk dan Isi Surat
Pemberitahuan, serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian dan Penandatanganan dan
Penyampaian Surat Pemberitahuan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 152/PMK.03/2009 dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor
KEP-214/PJ./2001 tentang Keterangan dan/atau Dokumen Yang harus Dilampirkan
dalam Surat Pemberitahuan;
4. Wajib Pajak harus mengambil sendiri formulir SPT Tahunan ke Kantor Pelayanan pajak
(KPP)/Kantor Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) atau dengan cara
mengunduh (download) melalui website www.pajak.go.id dan menyampaikannya paling
lambat 4 (empat) bulan setelah Tahun Pajak berakhir;
5. Penyampaian SPT Tahunan dapat dilakukan secara langsung di Kantor Pelayanan Pajak
tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pajak meliputi Pojok Pajak, Mobil Pajak dan Tempat Khusus
Penerimaan Surat Pemberitahuan (Drop Box) atau dapat dikirimkan melalui pos dengan
tanda bukti penerimaan surat atau dengan cara lain sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.03/2007 tentang Bentuk dan Isi Surat
Pemberitahuan, serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian dan Penandatanganan dan
Penyampaian Surat Pemberitahuan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 152/PMK.03/2009;
6. Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunan harus dibayar
lunas sebelum Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan disampaikan. Apabila
pembayaran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo penyampaian Surat Pemberitahuan
Tahunan, dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan
yang dihitung mulai dari berakhirnya batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan
Tahunan sampai dengan tanggal pembayaran dan bagian dari bulan dihitung penuh 1
(satu) bulan;
7. Wajib Pajak wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang ke Kas Negara melalui
Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima
pembayaran pajak (Bank Persepsi);

16
8. Direktur Jenderal Pajak atas permohonan Wajib Pajak dapat memberikan persetujuan
untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak termasuk kekurangan pembayaran
pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunan (PPh Pasal 29) paling lama 12 (dua belas)
bulan. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38/PJ/2008 tentang
Tata Cara Pemberian Angsuran atau Penundaan Pembayaran pajak, permohonan harus
diajukan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar paling lama 9 (sembilan) hari kerja sebelum jatuh tempo pembayaran, dengan
menggunakan formulir tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan
Direktur Jenderal Pajak tersebut;
9. Wajib Pajak dapat menyampaikan pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan sebelum
batas waktu penyampaian SPT Tahunan berakhir sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER 21/PJ/2009 tentang Tata Cara Penyampaian Pemberitahuan
Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan. Perpanjangan jangka waktu penyampaian
SPT Tahunan tersebut paling lama 2 (dua) bulan sejak batas waktu penyampaian SPT
Tahunan. Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan tersebut harus disertai
penghitungan sementara pajak terutang dalam 1 (satu) Tahun Pajak dan Surat Setoran
Pajak sebagai bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak yang terutang;
10. Apabila SPT Tahunan tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan atau
dalam batas waktu perpanjangan penyampaian SPT Tahunan kepada Wajib Pajak akan
dikirimkan Surat Teguran dan dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah);
11. Pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat
dapat diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah mendapat izin Menteri Keuangan. Wajib
Pajak yang diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa
Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh
Badan beserta lampirannya dalam bahasa Indonesia (kecuali lampiran berupa laporan
keuangan) dan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Persetujuan ini diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 196/PMK.03/2007 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Pembukuan dengan Menggunakan Bahasa Asing dan Satuan Mata
Uang Selain Rupiah serta Kewajiban Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Wajib Pajak Badan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 24/PMK.011/2012;
12. Setiap orang yang karena kealpaannya atau dengan sengaja tidak menyampaikan SPT
Tahunan atau menyampaikan SPT Tahunan tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap,
atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negara, dapat dikenai sanksi administrasi dan/atau sanksi
pidana sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

17
PETUNJUK UMUM PENGISIAN
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
(SPT MASA PPN)
SPT Masa PPN berfungsi sebagai sarana bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) untuk melaporkan
dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) yang sebenarnya terutang dan melaporkan tentang:
➢ pengkreditan pajak masukan terhadap pajak keluaran
➢ pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/atau melalui
pihak lain dalam satu Masa Pajak
Hal-hal Penting Yang Perlu Diketahui
1. Semua PKP wajib mengisi dan menyampaikan SPT Masa PPN ini, kecuali PKP
Pedagang Eceran yang memilih menggunakan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak
(DPP).
2. Formulir SPT Masa PPN beserta lampirannya disediakan Cuma-Cuma oleh Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) atau dapat dicetak/difotokopi sendiri oleh PKP sepanjang bentuk,
ukuran dan isi sesuai dengan formulir yang dimaksud.
3. Dalam hal PKP menggunakan lebih dari satu halaman untuk lampiran SPT Masa PPN
(Lampiran A, B), maka setiap halamannya agar diberi catatan pada kotak kode formulir
seperti contoh :
Formulir 1107-A terdiri dari 20 lembar, maka pemberian catatan pada setiap halaman
adalah Hal 1/20, Hal 2/20 dan seterusnya, yang artinya Halaman 1 dari 20 Halaman,
Halaman 2 dari 20 Halaman, dst. Untuk halaman terakhir diberi catatan Hal 20/20.
Sedangkan rekapitulasi, tanggal dan tanda tangan/nama jelas yang terdapat pada bagian
bawah Formulir tersebut dapat dicantumkan pada halaman terkahir saja.
4. SPT Masa PPN diambil sendiri oleh PKP di Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor
Penyuluhan Pajak (KP4), atau di tempat lain yang ditentukan oleh DJP.
5. SPT Masa PPN harus diisi dengan benar, lengkap, jelas dan ditandatangani. SPT Induk
maupun lampiran yang disampaikan namun tidak ditandatangani, dikategorikan sebagai
SPT yang tidak lengkap dan dianggap tidak disampaikan.
6. SPT Masa PPN ditandatangani oleh pengurus, direksi, atau orang lain bukan wajib pajak
sepanjang dilampiri dengan surat kuasa khusus.
7. SPT Masa PPN dianggap tidak disampaikan apabila tidak ditandatangani atau tidak
sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau dokumen.
8. Wajib pajak harus mengambil sendiri formulir SPT Masa PPN dan menyampaikannya
paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah akhir masa pajak. Dalam hal hari ke-20 adalah
hari libur, maka SPT Masa PPN harus disampaikan pada hari kerja sebelum hari libur.
Apabila tidak dismpaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan atau dalam batas waktu
perpanjangan penyampaian SPT Masa, dikenai sanksi Administrasi berupa denda sebesar
Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).
9. Penyampaian SPT Masa PPN disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak/ Kantor
Penyuluhan Pajak atau dapat dilakukan melalui Kantor Pos secara tercatat atau melalui

18
perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir yang ditunjuk oleh DJP sebagaimana diatur
dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak nomor Kep-518/PJ/2001.
10. Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Masa harus dibayar
paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
Apabila pembayaran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, dikenakan sanksi
administrasi bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan yang dihitung dari saat jatuh tempo
pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran dan bagian dari bulan dihitung penuh 1
(satu) bulan.
11. Wajib pajak wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang ke Kas Negara melalui
Kantor Pos dan Giro atau Bank yang ditunjuk oleh Direktur Jenderak Anggaran untuk
menerima pembayaran pajak (Bank Persepsi).
12. SPT Masa PPN diisi rangkap 2 (dua), lembar ke-1 untuk Kantor Pelayanan Pajak, lembar
ke-2 untuk PKP. Sedangkan lampiran-lampiran SPT Masa PPN diisi dalam rangkap yaitu
lembar ke-1 dan ke-3 untuk KPP, lembar ke-2 untuk PKP.
13. Jumlah rupiah dihitung dalam Rupiah penuh (dibulatkan ke bawah).
14. Dalam hal jumlah Rupiah adalah NIHIL karena tidak ada Penyerahan Kena Pajak
dan/atau tidak ada pajak yang terutang, atau penjumlahan dan/atau pengurangan rupiah
menghasilkan NIHIL, maka dalam lajur kolom Rupiah yang bersangkutan diberi tanda
strip (-) atau NIHIL.

19
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK

NPWP diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dimiliki
Wajib pajak.
NAMA NPWP diisi dengan Nama Wajib Pajak
ALAMAT NPWP diisi sesuai dengan alamat yang tercantum dalam Surat Keterangan
Terdafta (SKT).
Catatan: Bagi WP yang belum memiliki NPWP
1. NPWP diisi : a. Untuk WP berbentuk Badan Usaha diisi dengan 01.000.000.0-
XXX.000
b. Untuk WP orang Pribadi diisi dengan 04.000.000.00-X.000
2. XXX Diisi dengan Nomor Kode KPP Domisili pembayar pajak.
Nama dan Alamat diisi dengan lengkap sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau
identitas lain yang sah.

NOP diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak berdasarkan Surat


Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB).
Alamat Objek Pajak diisi sesuai dengan alamat tempat Objek Pajak berada berdasarkan
SPPT.
Catatan : Diisi hanya apabila terdapat transaksi yang terkait dengan tanah dan/atau bangunan
yaitu transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan kegiatan membangun
sendiri.

Kode Akun Pajak diisi dengan angka Akun Pajak sebagaimana dalam Lampiran II
untuk setiap akun pajak yang akan dibayar atau disetor.
Kode Jenis Setoran diisi dengan angka dalam kolom "Kode Jenis Setoran" sebagaimana
dalam Lampiran II untuk setiap jenis setoran pajak yang akan
dibayar atau disetor.
Catatan: Kedua kode tersebut harus diisi dengan benar dan lengkap agar kewajiban
perpajakan yang telah dibayar dapat diadministrasikan dengan tepat.
Uraian Pembayaran diisi sesuai dengan uraian dalam kolom "Jenis Setoran" yang
berkenaan dengan Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran.
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas transaksi Pengalihan Hak atas
Tanah dan Bangunan, dilengkapi dengan nama pembeli.
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas transaksi Persewaan Tanah
dan Bangunan yang disetor oleh yang menyewakan, dilengkapi
dengan nama penyewa.

Masa Pajak diisi dengan memberi tanda silang pada salah satu kolom Masa
Pajak untuk masa pajak yang dibayar atau disetor. Pembayaran atau
penyetoran untuk lebih dari satu masa pajak dilakukan dengan
menggunakan satu SSP untuk setiap masa pajak. Untuk Wajib Pajak
dengan kriteria tertentu, dapat menyetorkan PPh Pasal 25 untuk
beberapa Masa Pajak dalam satu SSP.
Tahun Pajak diisi tahun terutangnya paja.

20
Nomor Ketetapan diisi nomor ketetapan yang tercantum pada surat ketetapan pajak
(SKPKB,SKPKBT) atau Surat Tagihan Pajak (STP) hanya apabila
SSP digunakan untuk membayar atau menyetor pajak yang kurang
dibayar/disetor berdasarkan surat ketetapan pajak, STP atau putusan
lain.

Jumlah Pembayaran diisi dengan angka jumlah pajak yang dibayar atau disetor dalam
rupiah penuh.
Pembayaran pajak dengan menggunakan mata uang Dollar Amerika
Serikat (bagi WP yang diwajibkan melakukan pembayaran pajak
dalam mata uang Dollar Amerika Serikat), diisi secara lengkap
sampai dengan sen.
Terbilang diisi jumlah pajak yang dibayar atau disetor dengan huruf latin dan
menggunakan bahasa Indonesa.

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
MODUL PRAKTIKUM PERPAJAKAN
BUKU 2
BUKU KERJA & FORMULIR

Nama Wajib Pajak : PT Ardi Bakri


NPWP : 01.512.002.2.504.000
Alamat : Jl. Taman Tegalsari II No. 43, Semarang
Kelurahan/Kecamatan : Candi/Candisari
Kode Pos : 50251
Nomor telephone/faks : (024) 2334456
Jenis Usaha : Perdagangan Umum
Tahun buku : Januari s.d Desember 2017
Nama Direktur : Erik Radjawali

33
JURNAL UMUM

Tgl Keterangan Reff Debet (Rp) Kredit (Rp)

34
Tgl Keterangan Reff Debet (Rp) Kredit (Rp)

35
Tgl Keterangan Reff Debet (Rp) Kredit (Rp)

36
BUKU BESAR
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

37
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

38
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

39
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

40
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

41
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

42
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

43
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

44
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

45
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

46
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

47
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

48
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

49
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

50
Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

Nama Rekening:
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit Saldo

51
PT ARDI BAKRI
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2017

Nama Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

52
Total

53
MENGHITUNG PPH PASAL 21

Pegawai Tetap- Gaji Bulanan

1. Erik Radjawali
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

54
2. Irfan Rizki
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

55
3. Yanuar
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

56
4. Tegar Wahyu
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

57
5. Defel
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

58
6. Milawati
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

59
7. Karin
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

60
8. Abidin
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

61
9. Roger
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

62
10. Ahlan
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

63
11. Hilmi
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

64
12. Felix
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang :
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ………….............
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ………….............

65
PERHITUNGAN PPH PASAL 21 BONUS BULAN DESEMBER

1. Erik Radjawali
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

66
2. Irfan Rizki
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

67
3. Yanuar
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

68
4. Tegar Wahyu
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

69
5. Defel
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

70
6. Milawati
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

71
7. Karin
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

72
8. Abidin
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

73
9. Roger
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

74
10. Ahlan
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

75
11. Hilmi
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

76
12. Felix
Penghasilan bruto sebulan :
- Gaji pokok ………….............
- Tunjangan jabatan ………….............
- Tunjangan uang transportasi ………….............
- Premi asuransi kematian ………….............
- Premi asuransi kecelakaan kerja ………….............
Jumlah penghasilan bruto sebulan ………….............
Pengurangan :
- Biaya jabatan ………….............
- Iuran pensiun atau THT/JHT ………….............
Jumlah pengurangan ………….............
Penghasilan neto sebulan ………….............
Penghasilan netto setahun / disetahunkan ………….............
Bonus/THR ………….............
Jumlah ………….............
Penghasilan Tidak Kena Pajak
- Untuk Wajib Pajak sendiri ………….............
- Tambahan karena menikah ………….............
- Tambahan untuk tanggungan ………….............
Total PTKP ………….............
Penghasilan Kena Pajak ………….............
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) ………….............
PPh Pasal 21 terutang:
- 5% x …………………..…….. ………….............
- 15% x ………………………… ………….............
- 25% x ………………………… ………….............
- 30% x ………………………… ………….............
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun dan
Bonus ………….............
PPh Pasal 21 Terutang atas gaji setahun ………….............
PPh Pasal 21 atas Bonus ………….............

77
Menghitung PPh Pasal 21 Pekerja Lepas

1. Gefina
Penghasilan bruto sebulan :
Upah sebulan ……………..........
Penghasilan setahun ……………..........
PTKP :
- Untuk Wajib Pajak sendiri ……………..........
- Tambahan karena menikah ……………..........
- Tambahan untuk tanggungan ……………..........
……………..........
Penghasilan kena pajak ……………..........
Penghasilan kena pajak (dibulatkan) ……………..........
PPh Pasal 21 terutang setahun
- 5% x………………………….. ……………..........
- 15% x………………………… ……………..........
- 25% x………………………… ……………..........
- 30% x………………………… ……………..........
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ……………..........
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ……………..........

78
2. Rinto
Penghasilan bruto sebulan :
Upah sebulan ……………..........
Penghasilan setahun ……………..........
PTKP :
- Untuk Wajib Pajak sendiri ……………..........
- Tambahan karena menikah ……………..........
- Tambahan untuk tanggungan ……………..........
……………..........
Penghasilan kena pajak ……………..........
Penghasilan kena pajak (dibulatkan) ……………..........
PPh Pasal 21 terutang setahun
- 5% x………………………….. ……………..........
- 15% x………………………… ……………..........
- 25% x………………………… ……………..........
- 30% x………………………… ……………..........
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ……………..........
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ……………..........

79
3. Gerry
Penghasilan bruto sebulan :
Upah sebulan ……………..........
Penghasilan setahun ……………..........
PTKP :
- Untuk Wajib Pajak sendiri ……………..........
- Tambahan karena menikah ……………..........
- Tambahan untuk tanggungan ……………..........
……………..........
Penghasilan kena pajak ……………..........
Penghasilan kena pajak (dibulatkan) ……………..........
PPh Pasal 21 terutang setahun
- 5% x………………………….. ……………..........
- 15% x………………………… ……………..........
- 25% x………………………… ……………..........
- 30% x………………………… ……………..........
Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun ……………..........
PPh Pasal 21 dipotong sebulan ……………..........

80
Menghitung PPh Pasal 21 Tenaga Kerja Lepas Satuan

PPh Pasal
Jumlah Jumlah Pengurang Upah
Upah Per Upah Upah PPh Pasal 21 Masa
No Nama Unit Hari Upah Sehari
Unit Sebulan Sehari 21 Sehari Desember
Dihasilkan Pengerjaan Sehari Kena Pajak
2017
1.
2.
Total

81
Ringkasan Penerimaan Penghasilan, Penghasilan Bruto Dan PPh Pasal 21 Yang Dipotong Bulan Desember 2017

Penghasilan Bruto PPh Dipotong Penghasilan Bruto PPh Dipotong Tahun


No Nama Pegawai
Desember Desember Tahun 2017 2017
Pegawai Tetap
1. Erik Radjawali
2. Irfan Rizki
3. Yanuar
4. Tegar Wahyu
5. Defel
6. Milawati
7. Karin
8. Abidin
9. Roger
10. Ahlan
11. Hilmi
12. Felix
Subtotal
Tenaga Kerja Lepas-Bulanan & Calon
Pegawai

82
1. Gefina
2. Rinto
3. Gerry
Subtotal
Total

83
Ringkasan Perhitungan PPh Bagi Pegawai Tetap Pada Akhir Tahun 2017
Untuk Membuat Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

Penghasilan Bruto Setahun


No Nama Pegawai
Gaji Tunjangan Premi Asuransi Bonus Total
1. Erik Radjawali
2. Irfan Rizki
3. Yanuar
4. Tegar Wahyu
5. Defel
6. Milawati
7. Karin
8. Abidin
9. Roger
10. Ahlan
11. Hilmi
12. Felix

Total

84
Pengurangan Penghasilan Neto
No. Nama Pegawai Iuran Pensiun & Penghasilan Netto Untuk PTKP
Biaya Jabatan Perhitungan PPh
JHT/THT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.

Total

85
PKP Setahun/ PPh Dipotong / Dilunasi
No. Nama Pegawai PPh Terutang
Disetahunkn PPh Atas Gaji PPh Atas Bonus Total
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Total

86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
KERTAS KERJA REKONSILIASI FISKAL

Laporan L/R Koreksi Fiskal Laporan L/R


Jumlah (Rp)
Komersial Positif Negatif Fiskal (Rp)

120
KERTAS KERJA REKONSILIASI FISKAL

Laporan L/R Koreksi Fiskal Laporan L/R


Jumlah (Rp)
Komersial Positif Negatif Fiskal (Rp)

121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137

Anda mungkin juga menyukai