Anda di halaman 1dari 1

TIM MATRIKULASI INSTITUT IBU

PROFESIONAL BATCH #4

PERADABAN DARI
DALAM RUMAH

Bunda, rumah kita adalah pondasi sebuah


bangunan peradaban, dimana kita berdua
“RUMAH ADALAH TAMAN DAN bersama suami, diberi amanah sebagai
pembangun peradaban melalui pendidikan
GERBANG PERADABAN YANG anak-anak kita.
MENGANTARKAN ANGGOTA
KELUARGANYA MENUJU PERAN Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih
dan dipercaya oleh yang Maha Memberi
PERADABANNYA” Amanah, sudah selayaknya kita jalankan
dengan sungguh-sungguh.

Kemudian ketika kita dipertemukan dengan


pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah
keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan Maka tugas utama kita sebagai pembangun
keturunan, atau hanya sekedar untuk peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai
menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita dengan kehendakNya, bukan mencetaknya
sesuai keinginan kita.
bertemu dengan suami dan melahirkan anak-
anak, adalah untuk lebih memahami apa Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di
sebenarnya “ peran spesifik keluarga” kita di muka muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “misi
bumi ini. spesifiknya”, tugas kita memahami
kehendakNya.
Hal ini yang kadang kita lupakan, meski sudah
bertahun-tahun menikah.

DARIMANA KITA HARUS


MEMULAINYA?

PRA NIKAH NIKAH


Buat Anda yang masih dalam taraf Untuk anda yang sudah berkeluarga, ada
memantaskan diri agar mendapatkan partner beberapa panduan untuk memulai
membangun peradaban keluarga yang cocok, membangun peradaban bersama suami Anda
mulailah dengan tahapan-tahapan ini : dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Bagaimana proses anda dididik oleh orangtua Pertama temukan potensi unik kita dan suami, coba ingat-ingat
mengapa dulu anda memilih “dia” menjadi suami Anda? Apa yang
Anda dulu? membuat anda jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini anda
b. Adakah yang membuat Anda bahagia? masih bangga terhadap suami Anda?
c. Adakah yang membuat Anda “sakit Kedua, lihat diri kita, apa keunikan positif yang kita miliki? Mengapa
hati/dendam’ sampai sekarang? Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Sampai kita berjodoh dengan
laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah
d. Apabila ada, sanggupkah Anda memaafkan terhadap diri kita di muka bumi ini?
kesalahan masa lalu orang tua Anda, dan kembali
Ketiga, lihat anak-anak kita, mereka anak-anak luar biasa. Mengapa
mencintai, menghormati beliau dengan tulus? rahim kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak
hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita yang dipercaya
untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah
Kalau empat pertanyaan itu sudah terjawab kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam
dengan baik, maka melajulah ke jenjang rumah kita?
pernikahan. Keempat, lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita
Tanyakan ke calon pasangan Anda ke empat hal bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal
saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa
tersebut, minta dia segera menyelesaikannya. keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di
Karena, sekeliling kita saat ini?
ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA Empat pertanyaan di atas, apabila terjawab akan membuat Anda dan
LALUNYA , AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA suami memiliki “ misi pernikahan” sehingga membuat kita layak
mempertahankan keberadaan keluarga kita di muka bumi ini..
KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK

ORANGTUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)


Buat Anda yang saat ini membesarkan anak Anda sendirian, ada pertanyaan tambahan yang perlu Anda jawab selain ke empat hal tersebut di atas.
a. Apakah proses berpisahnya Anda dengan bapaknya anak-anak menyisakan luka?
b. Kalau ada luka, sanggupkah Anda memaafkannya?
c. Apabila yang ada hanya kenangan bahagia, sanggupkah Anda mentransfer energi tersebut menjadi energi positif yang bisa menjadi kekuatan anda mendidik anak-
anak tanpa kehadiran ayahnya?
Setelah ketiga pertanyaan tambahan di atas terjawab dengan baik, segeralah berkolaborasi dengan komunitas pendidikan yang satu chemistry dengan pola pendidikan
Anda dan anak-anak.
Karena,
IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD
Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak
Berawal dari memahami peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham apa potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa
senantiasa berjalan di jalanNya.
Karena
Orang yang sudah berjalan di jalanNya, peluanglah yang akan datang menghampiri kita, bukan justru sebaliknya, kita yang terus menerus mengejar uang dan peluang.
Tahap berikutnya nanti kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling cocok untuk anak - anak kita, diselaraskan dengan
bakat tiap anak, potensi unik alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.
Kelak, anda akan membuktikan bahwa antara pekerjaan, berkarya dan mendidik anak, bukanlah sesuatu yang terpisahkan, sehingga harus ada yang dikorbankan.
Semuanya akan berjalan beriring selaras dengan harmoni irama kehidupan.
Salam Ibu Profesional,
SUMBER BACAAN
Agus Rifai, Konsep,Sejarah dan Kontribusi keluarga dalam Membangun Peradaban, Jogjakarta, 2013
Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016
Muhammad Husnil, Melunasi Janji Kemerdekaan, Jakarta, 2015
Kumpulan artikel, Membangun Peradaban, E-book, tanggal akses 24 Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai