Anda di halaman 1dari 3

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA

E
C
EDISI JUNI 2021

KHOTBAH
X
L BULANAN
DPA GBI

Judul:
KARAKTER DIBENTUK DARI KELUARGA
GENERASI ANAK PANAH
KOMUNIKASI DI ERA DIGITAL
ORANG TUA TELADAN

Tim Penulis Khotbah Bulan Mei 2021


Pdm. Ryan Steven, S.Th
Pdm. Charles Yakadewa, S.T, MA
Pdm. Jeffry Daniel Fam, CBC

N
E Pdm. Suseno, S.T
L
1
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI JUNI 2021
KARAKTER DIBENTUK DARI KELUARGA
MATIUS 19:13-15

I. PENDAHULUAN
Kita tahu bahwa anak adalah sebuah anugerah yang Tuhan titipkan pada sebuah keluarga dan di dalam keluargalah
sebagai central/ pusat anak mendapat kasih, perhatian, dan didikan dari orang tua mereka. Orang tua adalah pribadi
yang lebih dewasa dalam rumah tangga yang mampu mengarahkan hendak menuju kemana “karakter” anak-anak
mereka dikemudian hari kelak. Pada prinsipnya karakter anak terbentuk melalui pola asuh orang tua, dengan
memberlakukan mereka dalam kasih sayang, cinta kasih dan juga pengasuhan yang benar, maka anak-anak dipastikan
akan tumbuh dalam karakter yang positif.
Namun di era saat ini keluarga mengalami tantangan yang besar dalam membentuk karakter anak. Diantara tantangan
tersebut yakni adanya pergulatan mempertahankan nilai-nilai yang benar, dan juga derasnya upaya-upaya dari luar
yang hendak “membinasakan” sikap dan tingkah laku anak-anak kita. Misalnya, ketertarikkan anak pada sosial media
pada gedget.
Oleh sebab itu Dalam rangka membentuk karakter anak-anak di keluarga, maka hal-hal yang perlu diperhatikan ialah
bagaimana pola asuh anak-anak dalam keluarga, tumbuh kembang mereka apakah dalam kondisi yang positif atau
tidak. Dalam konteks keluarga Kristen, maka pola asuh dan bimbingan dari orang tua berdasarkan kasih, ajaran firman
Tuhan akan sangat bermanfaat dalam menumbuhkan dan membentuk karakter anak-anak mereka.
Dalam iman kita, firman Tuhan yang diajarkan para orangtua, dan juga yang dihidupi orang tua akan membawa
anak-anak kepada pembentukan sikap, perilaku dan karakter yang sesuai dengan kehendak dari Tuhan.
Dalam kitab Ulangan 6:6-7 ada tugas dan mandat untuk mengajarkan firman Tuhan secara berulang-ulang kepada
anak-anak, “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau
mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu,
apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”

II. ISI
Bagaimana membentuk karakter anak?
Dalam firman Tuhan Matius 19:13-15, TuhanYesus mengajarkan kita bagaimana membentuk karakter anak:
1. MEMBAWA ANAK KEPADA YESUS (AYAT 13)
Tindakan orang-orang yang membawa anak-anak kepada Yesus Kristus supaya Ia menjamah anak-anak tersebut
adalah tindakan yang menunjukkan sikap dan naluri sebagai orang tua yang baik yang ingin anak-anaknya
mengalami kehidupan yang diberkati. Para orang tua itu sangat peduli dengan keadaan jiwa anak-anak mereka.
Mereka percaya bahwa berkat Kristus akan mendatangkan kebaikan bagi jiwa anak-anak mereka.
Di sekitar kita ada banyak orang tua yang tidak peduli, lalai untuk membawa anak-anak mereka datang pada Yesus,
dan membiarkan anak-anak mereka bertumbuh menjadi dewasa tanpa pengenalan yang benar tentang kasih Allah,
serta membiarkan bertumbuh tanpa pengetahuan yang benar tentang nilai-nilai kebenaran firman Tuhan.
Anak-anak perlu diajarkan sejak dini untuk mengenal dan membangun relasi (hubungan) dengan Tuhan.
2. MENJAGA ANAK TETAP DALAM TUHAN (AYAT 14)
Presiden Joseph Fielding Smith Jr (1876 – 1972), seorang pemimpin agama Amerika dan penulis, pernah
menggambarkan tentang kehidupan ayahnya, “orang yang kepadanya saya memiliki keyakinan lebih banyak
daripada siapa pun yang saya kenal di dunia ini.” Dia mengingat bahwa ayahnya sering mengumpulkan
keluarganya, mengajar anak-anaknya mengenai asas-asas Injil. Mereka semua bersukacita ketika ayah mereka
berada bersama mereka dan bersyukur atas kata-kata nasihat dan pengajaran yang dia berikan.
Amsal. 22:6, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan
menyimpang dari pada jalan itu.”
Ulangan 4:9 “Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, suapaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh
matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah
kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu.”

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134
1
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI JUNI 2021

KARAKTER DIBENTUK DARI KELUARGA

Tugas dan tanggung jawab orang tua yang terutama adalah orang tua harus membesarkan anak-anak mereka
dalam terang dan kebenaran firman Tuhan, tentunya tidak hanya dengan kata-kata namun melalui teladan yang
dapat dilihat oleh anak-anak mereka.
Jika anak-anak telah tumbuh dan hidup dalam nilai-nilai kebenaran firman Tuhan, maka firman Tuhan lah yang
menjadi pelita bagi kaki dan terang bagi jalan mereka (Mzm. 199:105).
Mazmur 119:9 “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya
sesuai dengan firman-Mu.”
3. MENDOAKAN ANAK (AYAT 14)
Setiap orang tua yang mengasihi anak-anaknya pasti selalu berdoa bagi mereka. Dengan berdoa, orang tua
sesungguhnya mengakui bahwa ada banyak hal yang tidak sanggup mereka lakukan sendiri untuk anak-anak
mereka. Tuhan sanggup mengerjakan semua hal itu, sebab Dia memiliki kuasa atasnya.
Namun, sebagai orang percaya, doa-doa kita jangan hanya berfokus pada hal-hal duniawi atau menyentuh
kebutuhan fisik semata. Yang lebih utama dari semua hal itu adalah mendoakan kerohanian anak-anak karena itulah
yang menjadi dasar kehidupan mereka. Kualitas karakter, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, relasi, dan
pengambilan keputusan merupakan buah dari kerohanian yang mereka miliki. Semakin baik hidup kerohanian
mereka, semakin baik buah yang mereka hasilkan. Yang harus kita ingat adalah Tuhanlah pemilik sejati anak-anak
kita. Karena itu, kita perlu melibatkan Dia dalam segala upaya pengasuhan dan pendidikan anak-anak kita. Mari kita
terus berdoa dan menumpangkan tangan bagi anak-anak kita, agar mereka memiliki kehidupan dan dasar yang
teguh di dalam Kristus.

III. PENUTUP
Sebagai bapa secara rohani, rasul Paulus juga menaikan doa bagi anak-anak rohaninya, "Karena itu, sejak hari kami
mendengarnya, kami tidak pernah berhenti berdoa bagi kamu dan meminta supaya Tuhan memenuhi kamu dengan
pengetahuan akan kehendak-Nya dalam segala hikmat dan pengertian rohani. Dengan demikian, kamu dapat hidup
dengan cara yang layak di hadapan Tuhan, menyenangkan-Nya dalam segala hal, menghasilkan buah dalam setiap
pekerjaan baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan akan Allah. Semoga kamu dikuatkan dengan segala kekuatan
sesuai dengan kemuliaan kuasa-Nya supaya kamu mendapat segala ketekunan dan kesabaran dengan sukacita.
Bersyukurlah kepada Bapa yang telah membuat kamu memenuhi syarat untuk menerima bagian dari warisan
orang-orang kudus dalam terang." (Kolose 1:9-12). Amin.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134

Anda mungkin juga menyukai