Anda di halaman 1dari 13

Nama : Natalia Mallangi

NPM : 15022455

Konsentrasi : Pelayanan Anak dan Remaja

STUDY 1 Pandangan Alkitab tentang

Asal dan Status Anak-Anak

Apa, kenyataan yang Alkitab katakan tentang asal dan status anak-anak? Persfektif Alkitab
terhadap anak-anak ada secara eksplisit dan implicit. Keduanya menyodorkan dasar
bagaimana anak-anak harus diperlakukan dan dihargai. Keduanya membentuk pondasi utama
yang mana semua agensi perkembangan anak-anak harus memandang dan membangun
pekerjaan mereka di atas dasar itu. Keduanya memiliki prinsip-prinsip kekal yang berbicara
kepada hati nurani kita setiap hari dalam hubungan personal kita dengan anak-anak.

Mari kita menyelidiki asal, status, formasi, citra dan persepsi tentang anak baik di dalam
Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru.

Apa Yang Alkitab Katakan?

1. Apa yang ayat-ayat ini katakan tentang asal anak-anak? Kejadian 1:27; 4:25; 33:5; Rut
4:13; Ayub 10:10-11; Mazmur 71:6.
Jawaban : anak-anak berasal dari Allah, karena Tuhan menciptakan manusia sesuai
dengan gambar dan rupa Allah.
2. Allah pertama-tama memberikan perintah kepada Adam dan Hawa mengenai anak-anak.
Apa itu? Bagaimana hal itu merefleksikan status anak-anak dalam keluarga dan
masyarakat? Kejadian 1:28.
Jawaban : Allah memerintahkan agar manusia itu beranak cucu dan bertambah banyak
karena lewat keturunan tersebut mereka di beri kuasa untuk menjaga dan memelihara
bumi.
3. Mazmur 139:13 berkata bahwa Allah “menenun” kita dalam kandungan ibu kita. Apa
kata-kata lain yang digunakan dalam ayat-ayat berikut ini yang menjabarkan tentang
formasi anak dalam kandungan ibu?
Jawaban : Yaitu kata bentuk. Allah membentuk kita sejak kita masih berada dalam
kandungan ibu kita.

Referensi Kata-kata yang Digunakan untuk Formasi (pembentukan) Anak


Kejadian 2:7 Allah membentuk manusia dari debuh tanah dan menghembuskan nafas
Ayub 10:8,9; Allah membentuk manusia dalam rahim ibunya.
31:15
Mazmur 103:14 Allah membentuk manusia dari debu.
Pengkhotbah 11:5 Allah membentuk manusia dari tulang-tulang
Yesaya 29:16; Allah membentuk manusia sejak dia masih dalam kandungan
44:2
Yeremia 18:6 Allah membentuk manusia dari tanah liat
Roma 9:21 Allah membentuk manusia dari tanah liat

4. Bagaimana anak-anak diperlakukan atau dipandang dalam Alkitab? Diskusikan citra


yang diberikan kepada anak-anak dalam ayat-ayat berikut dan implikasi bagaimana cara
anak-anak seharusnya diperlakukan pada masa sekarang ini:

Referensi Citra Anak-Anak Implikasi Perlakuan Untuk Anak-


Anak
Kejadian 17:16 Menjadi ibu atas bangsa dan Harus menjaga dan mendidik anak-
raja atas bangsa-bangsa anak dengan sebaik mungkin
Kej. 30:20; 30:6 Anak berasal dari Allah Sebagai orang tua, kita harus
menerima anak kita karena mereka
berasal dari Allah
Kejadian 48:9 Anak berasal dari Allah Harus memperlakukan anak dengan
sebaik mungkin
Yesaya 8:18 Anak adalah pemberian Allah Harus merawat mereka sesuai kitab
suci
Mazmur 127:3,4 Anak adalah pusaka dari Tuhan Harus membina mereka
Mazmur 144:12 Anak-anak lelaki akan menjadi Harus membina mereka dengan baik
pemimpin untuk kedepannya dan benar

5. Hubungan Allah dengan umat Israel dalam Perjanjian Lama sering dibandingkan dengan
hubungan seorang ayah dengan anak-anaknya, contoh Ulangan 14:1. Mengapa?
Bagaimana hal tersebut dapat dihubungkan dengan Kejadian 17:4-7? Apa yang referensi
ini katakan sehubungan dengan pandangan Allah terhadap anak-anak?

Jawaban : karena Tuhan menganggap bahwa bangsa Israel adalah umat-umatNya atau
anak-anakNya. Hubungannya adalah Tuhan akan mengadakan perjanjianNya dengan mereka

6. Banyak ayat-ayat dalam Perjanjian Lama dan Baru menunjukkan Hati Allah bagi anak-
anak.
7. Daftarkanlah hal yang tersirat atau “tema-tema” yang anda temukan sehubungan dengan
anak dalam referensi berikut ini:

Referensi Hal Yang Tersirat atau “Tema-Tema”


Kejadian 21:17-20 Allah mendengar setiap seruan para anak-anak
Keluaran 2:4-9 Tuhan selalu menolong para anak-anak kecil
Ulangan 6:6,7 Harus mengajar dan mendidik anak sesuai dengan firman Tuhan
1 Raja-raja 17:22 Allah berbelas kasihan kepada para anak-anak kecil
2 Raja-raja 5:2-5 Tuhan selalu mengulurkan tanganNya kepada para anak-anak kecil
1 Samuel 3:1, 19- Tuhan mneyertai anak-anak
21
Mazmur 8:2 Tuhan memberi perintah supaya anak-anak sejak mereka masih kecil
mereka sudah mulai memuji Tuhan
Mazmur 34:11 Tuhan menjamin kehidupan anak-anak yang kudus
Mazmur 82:3-4 Allah memberi keadilan kepada anak yatim
Mazmur 131:2 Tuhan memelihara kehidupan para anak-anak
Amsal 1:8,9 Tuhan memerintahkan anak-anak untuk mendengar ajaran orang tuanya
Amsal 22:6 Allah menyuruh para orang tua untuk mendidik anak-anaknya
Yesaya 7:14 Tuhan memberi pertanda kepada seorang ibu bahwa dia sudah
mengandung
Yesaya 9:6 Besar kuasa Tuhan bagi anak-anak yang kudus
Yesaya 11:6-9 Tuhan memberikan kuasa kepada anak-anak dan apabila dia sudah
besar maka dia akan menjadi pemimpin
Yesaya 66:13 Allah berjanji untuk mengghiur para anak-anak kecil
Matius 11:25 Tuhan sangat menyayangi anak-anak kecil
Matius 19:13-15 Tuhan memberkati para anak-anak
Matius 21:16 Tuhan mendengar setiap perkataan para anak-anak
Markus 10:15-16 Allah memberkati anak-anak
Lukas 2:41-52 Allah memerintahkan agar supaya anak-anak sejak dia masih kecil dia
sudah dibawah ke bait Allah
2 Timotius 3:15 Allah memerintahkan untuk mengajarkan firman kepada anak-anak
sejak dia masih kecil

Pokok-Pokok Utama Yang Didapat: kita sebagai pelayan-pelayan anak, kita


harus mendidik mereka sesuai dengan
Alkitab. Dan didiklah mereka dengan
baik.

Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:

1. Dalam buku “Precious in His Sight”, Zuck mencatat jumlah referensi ayat-ayat dalam
Alkitab yang cukup siginifikan tentang anak-anak. Kata “anak” (121 kali); “anak-anak”
(448 kali); “masa kanak-kanak “ (4 kali) dan “anak laki-laki” (2.700 kali). Ada lebih dari
1.400 referensi tentang anak-anak, masa kanak-kanak, pengasuhan dan pokok lainnya
yang berhubungan dengan anak-anak dalam Indeks Referensi ayat Alkitab di akhir buku
ini. Apa implikasi dari jumlah referensi tersebut? Bagaimana suatu pengertian dari apa
yang Alkitab katakan tentang anak-anak berdampak bagi sikap orang dewasa terhadap
anak-anak?
= implikasinya yaitu, anak-anak adalah sosok yang paling penting dan paling
berpengaruh baik untuk gereja , negara dan keluarganya. Dan sikap orang tua sangat
berdampak bagi anak-anak karena mereka akan melihat contoh sikap dari kedua oraang
tuanya.

2. Melihat pernyataan-pernyataan yang kontras dalam pendahuluan di pasal ini. Yang mana
dari sikap-sikap tersebut yang biasa muncul di antara teman-teman anda atau
lingkungan/masyarakat anda? Pernyataan similar lainnya apakah yang biasanya orang-
orang dalam budaya anda katakan tentang anak.
= banyak dari orang dewasa dalam daerah saya yang menganggap enteng para anak-anak
kecil. Karena di pikiran mereka, anak-anak adalah sosok yang belum mengerti dan tidak
tau apa-apa.

3. Bagaimana anak-anak diperlakukan dalam keluarga dan komunitas anda? Apakah


mereka diperlakukan sebagai suatu berkat atau beban? Apakah hal ini berubah pada
generasi sekarang? Mengapa? dalam masyarakat anda? (Pikirkan peran actor anak-
anak dalam film local dan anak-anak dalam iklan di TV, majalah dan surat kabar.)
Bagaimana gambaran ini mempengaruhi cara anak diperlakukan dalam masyarakat
anda?
Jawaban : banyak yang memperlakukan anak-anak sebagai beban. Apalagi kalau anak
tersebut sudah bersekolah maka mereka menganggap bahwa anak mereka adalah beban.
Hal ini sudah mulai berubah bagi generasi sekarang, karena mereka sudah mulai
memahami kalau anak-anak bukanlah bbeban melainkan berkat. Mereka mempunyai
tujuan agar supaya bakat yang ada dalam diri anak itu bisa dia kembangkan dan juga bisa
dia salurkan

4. Bagaimana pengajaran-pengajaran persfektif alkitabiah tentang anak-anak


mempengaruhi persepsi tentang anak-anak dalam budaya anda? Peran apa yang dapat
anda lakukan untuk memperbaiki persepsi dan perlakuan terhadap anak-anak dalam
budaya anda? (Pikirkan dalam rumah anda, sekolah dan komunitas.).

Jawaban : sebaiknya para orang tua harus diajarkan terlebih dahulu pandangan alkitab
tentang anak supaya mereka mengerti dan otomatis mereka akan mendidik dan merawat anak
mereka dengan baik.

Untuk Ekplorasi Lebih Lanjut:

Roy B. Zuck, Precious in His Sight, pages 11-15, 39-44 and 53-56.

STUDY 2 Para Orang Tua di Alkitab


Menginginkan Anak-Anak
Apakah orang tua di zaman postmodern ini benar-benar menginginkan anak-anak? Jika ya,
mengapa jumlah anggota keluarga semakin kecil dan jumlah pasangan yang memilih untuk
“bebas-anak” semakin meningkat?

Sangat jelas dalam Alkitab bahwa para perempuan (dan para laki-laki) ingin memiliki anak-
anak. Lebih dari pada itu, Allah ingin agar umat-Nya berlimpah anak-anak. Perintah pertama
yang diberikan dalam Alkitab adalah “beranakcuculah dan penuhilah bumi” (Kejadian 1:28).
Sarah yang mandul menunjukkan bahwa memiliki anak-anak adalah suatu “kesenangan”
(Kejadian 18:12). Ayub sangat gembira saat anak-anaknya ada di sekelilingnya (Ayub 29:5)
dan pemazmur menunjukkan kepada “ibu anak-anak penuh sukacita” (Mazmur 113:9).

Tidak memiliki anak-anak dikategorikan sebagai suatu aib (Kejadian 30:23) dan
kesengsaraan (Kejadian 29:32; 1 Samuel 1:11). Perempuan-perempuan mandul dalam
Alkitab kadang-kadang putus asa untuk memiliki anak: “Berikanlah kepadaku anak-anak;
kalau tidak, aku akan mati!”
teriak Rahel (Kejadian 30:1). Catat juga keputusasaan Hana untuk memiliki anak-anak dalam
1 Samuel 1:7-16.

Tidak memiliki anak juga sebuah masalah dalam Abad 21 ini bagi kebanyakan pasangan
yang menikah dan mengalami kemandulan. Untuk mengisi kekosongan ini, banyak pasangan
memilih untuk mengadopsi sementara yang lain cukup puas dengan menjadi orang tua
angkat. Zuck menunjukkan bahwa “tahun 1991, lebih dari satu juta anak-anak diadopsi oleh
keluarga-keluarga.”1 Jutaan pasangan sedang menanti giliran untuk memiliki bayi supaya
dapat mengadopsinya.2

Ini menarik untuk dicatat bahwa Perjanjian Baru menggunakan tema adopsi untuk
mengilustrasikan beberapa hubungan kebenaran-kebenaran teologi. Kalau kita meletakkan
dua gambaran ini sebelah menyebelah – kemandulan dan adopsi – sekali lagi, “anak ada di
tengahnya” akan memberi cahaya bagi keadaan sulit manusiawi kita.

Apa Yang Alkitab Katakan?

1. Bacalah ayat-ayat berikut ini. Bagaimana orangtua berespon ketika memiliki anak-anak?

Referensi Orangtua Respon


Kejadian Lea Berbahagia
30:13
Yeremia Hilkia (ayahnya Bersukacita
20:15 Yeremia)
Hosea 9:16 Hosea Marah
Lukas 1:14 Zakharia Bersukacita dan bergembira
Lukas 1:58 Elisabeth Bersukacita

1
Zuck quoting from The World Almanac and Book of Facts 1995 (Mahwah, N.J.: Funk & Wagnalis, 1994), 962.
2
Ibid.
2. Bagaimana para orang tua ini dalam Alkitab menghargai anak-anak mereka? Lea
(Kejadian 30:11); Rahel (30:6); Yusuf (48:9) dan Hannah (1 Samuel 1:11-19).
Jawaban : mereka sangat menghargai anak mereka dan mereka sangat bersukacita dan
bergembira karena mereka tau bahwa anak adalah anugerah dari Allah.
3. Mengapa para orang tua dalam Alkitab sangat menggebu-gebu untuk memiliki anak-
anak? Identifikasi alasannya pada setiap orang tua di bawah ini:

Orang Tua Referensi Alasan Menggebu untuk Memiliki Anak-


Anak
Lea Kejadian 30:13 Karena pada saat itu apabila seorang wanita
tidak memiliki anak, maka dianggap kutuk.
Yusuf Kejadiann 47:11- Karena bagi mereka anak bisa melanjutkan
12 kepemimpinannya
Boaz dan Rut Rut 4:10, 15 Anak bisa merawat orang tuanya pada saat dia
sudah tua nanti
Seorang Janda 2 Samuel 14:7 Anak sebagai ahli waris
Tekoa
Absalom 2 Samuel 18:8 Anak bisa membantu pekerjaan ayahnya
Ayub Ayub 29:5 Anak sebagai teman
Yeremia Yeremia 11:19 Anak akan menjadi seorang penguasa
Zakharia & Lukas 1:58 Anak merupakan rahmat Allah
Elisabeth

4. Bacalah ayat-ayat berikut ini dan daftrkanlah apa yang mereka katakan tentang cinta
orang tua kepada anak-anak mereka:

Referensi Orangtua Pernyataan Cinta Orang Tua untuk


Anak
Kejadian 21:15-16 Hagar Para orang tua tidak sanggup melihat
anaknya tersiksa
Kejadian 25:28 Ishak dan Ribka Orang tua sangat menyayangi anaknya
Kejadian 37:3 Yakob Mereka sangat mengasihi anak-anaknya
Kejadian 37:31-35 Yakob Orang tua sangat sedih apabila anaknya
sudah tiada
Kejadian 42:38 Yakob Orang tua takut kalau anaknya
mengalami sesuatu yang buruk
Kejadian Yakob Orang tuaa tidak mau kalau anaknya
44:22,29,31,34 meninggalkannya
Keluaran 2:3 Ibunya Musa Orang tua tidak rela kalau mereka
terpisah dari anaknya
2 Samuel 12:15-17 Daud Orang tua sangat menyayangi anaknya
2 Samuel 18:13 Daud Orang tua tidak mau mengkhianati
anaknya
2 Samuel 13:37- Daud Orang tua sangat merindukan anaknya
14:1
Ayub 29:5 Ayub Orang tua sangat rindu apabila anaknya
selalu bersama dengan mereka
Mazmur 103:13 Pengajaran Daud Bapa sangat menyayangi anaknya
Amsal 3:12 Hikmat Salomo Bapa sangat menyayangi anaknya
Amsal 13:24 Hikmat Salomo Orang tua mengajarkan yang baik kepada
anaknya
Yesaya 49:15 Allah sebagai “ibu” Seorang ibu tidak bisa melupakan
rohani anaknya
Lukas 20:13 Pemilik kebun anggur Orang tua selalu membanggakan anak
yang dia sayangi
Lukas 15:20-24 Ayah dengan dua orang Bapa selalu mengampuni kesalahan
anaknya anaknya
Lukas 8:41-42 Yairus, pemimpin Orang tua selalu mengusahakan sesuatu
sinagoge supaya anaknya senang
Yohanes 4:46-49 Pegawai Istana Bapa selalu mempedulikan anaknya
1 Tesalonika 2:7 Paulus dan para rasul Orang tua selalu bersikap ramah kepada
sebagai “ibu” rohani anaknya
Titus 2:4 Dorongan Paulus ke Orang tua sangat mengasihi anaknya
Titus
5. Identifikasi anak-anak yang diadopsi atau “diangkat” dalam ayat-ayat berikut, dan
catatlah keadaan mereka masing-masing:

Referensi Adopsi/Orangtua Nama anak/Keadaan


Angkat
1 Tawarikh 2:34-35 Sesan Yarha. Sesan tidak memiliki
anaklaki-laki dan dia mengadopsi
Yarha
Ester 2:7,15 Mordekhai Hadasa. Karena anak itu tidak beribu
dan ayah
Keluaran 2:10; Kisah Putri Firaun Musa. Karena putri Firaun melihat
7:21,22 musa dibiarkan begitu saja di sungai

6. Dalam Kejadian 15:3, Abram mempertimbangkan untuk mengadopsi pelayannya Elieser


dari Damaskus: “Engkau tidak memberikan kepadaku ekturunan, sehingga seorang
hambaku nanti menjadi ahli warisku.” Apakah abram benar-benar menginginkan Eliezer
sebagai anaknya? Mengapa dan mengapa tidak?
Dari ayat-ayat Perjanjian Baru berikut ini, tulislah dengan ringkas kebenaran rohani
yang Paulus ajarkan tentang adopsi:

Referensi Referensi untuk Adopsi Kebenaran Rohani


Roma 8:15 “Sebab kamu tidak menerima Apabila seorang anak tidak
roh perbudakan yang mempunyai orang tua, maka
membuat kamu menjadi takut sewajarnya apabila kita
lagi, tetapi kamu telah sebagai orang kristen kita
menerima Roh yang bisa merawat mereka.
menjadikan kamu anak
Allah… ”
Roma 8:23 “… menantikan Apabila kita mengadopsi
pengangkatan sebagai anak, anak maka kita harus
yaitu pembebasan tubuh merawatnya dengan sebaik-
kita.” baiknya
Roma 9:4 “…mereka telah diangkat Sebagai orang tua adopsi,
menjadi anak…” kita harus mendidik anak kita
seperti yang diajarkan Akitab
Galatian 4:5 “Ia diutus untuk menebus Kita sebagai orang percaya,
mereka, yang takluk kepada kita harus memperhatikan
hukum Taurat, supaya kita anak-anak yatim dan kita
diterima menjadi anak.” harus mendidik dan membina
mereka
Efesus 1:5 “Dalam kasih Ia telah Kita harus menunjuka kasih
menentukan kita dari semula kita kepada aanak-anak yatim
oleh Yesus Kristus untuk
menjadi anak-anak-Nya,
sesuai dengan kerelaan
kehendak-Nya…”

Pokok-Pokok Utama Yang Didapat: kita harus mendidik dan membina seorang anak
dengan sebaik-baiknya. Dan kita harus mengucap syukur karena aanak adalah
pemberian Allah.

Prinsip-Prinsip Alkitabiah/Tema: harus mendidik dan membina anak-anak sesuai


dengan kebenaran firman Allah

Pertanyaan-Pertanyaan Refleksi:

1. Mengapa banyak orang tua modern tidak menginginkan untuk memiliki anak-anak? Dari
yang anda temukan di atas, bandingkan dan kontraskan sikap-sikap dengan orang tua
dalam Alkitab dengan perhatian orang tua saat ini untuk memiliki anak-anak.
=karena mereka lebih fokus kepada pekerjaan mereka dari pada mengurus anak.
sangat berbeda karena orang tua sekarang banyak yang tidak bersukacita ketika
mereka memiliki seorang anak
2. Apa perasaan anda tentang pasangan yang menikah namun dengan sengaja memilih
untuk tidak memiliki anak dalam pernikahannya? Apakah alasan-alasan legitimasi (sah)
mereka yang melakukannya? Apakah alasan-alasan yang tidak legitimasi?
=sangat sedih. Karena tujuan dalam pernikahan yaitu untuk memiliki anak. karena anak
adalah anugerah Allah. Dan otomatis keluarga tersebut tidak menjalankan perintah Allah
untuk beranak cucu.

3. Dengan cara bagaimana pola berpikir “post modern” mempengaruhi sikap orang tua
terhadap anak-anak? Bagaimana anda sebagai pemimpin rohani, mengembalikan atau
meningkatkan cinta pengasuhan dan penghargaan bagi anak-anak dalam budaya anda?
=kita harus membuat suatu seminar dengan tema “cintailah anak anda” supaya lewat
seminar tersebut dapat mengubah pemikiran para orang tua tentang anak.
4. Beberapa perempuan saat ini, tentu saja, menginginkan untuk memiliki anak-anak. Apa
cara bagi perempuan “mandul” saat ini untuk mendapatkan anak? Apa perasan anda
tentang “test-tube” bayi-bayi, atau cara lainnya yang memungkinkan untuk melakukan
konsepsi saat ini?
=mengadopsi anak. perasaan saya sangat sedih dan saya tidak setuju dengan cara
tersebut.

5. Bio teknologi hari ini bisa memungkinkan orang tua untuk “merancang” bayi-bayi
mereka sendiri contoh memilih warna mata bayi, rambut dan menentukan ukuran hidung
bayi, muka dan bahkan jenis kelamin bayi.
- Apa pendapat anda tentang teknologi “designer atau perancang bayi”? Bagaimana
perbedaan atau persamaan hal ini dengan cloning?
=saya tidak meyutujui cara tersebut. Karena cara itu sangat bertentangan dengan
hukum Allah.
- Bagaimana teknologi ini menjadi berkat atau kutuk bagi keluarga dan masyarakat
secara keseluruhan?
=tidak ada berkat sama sekali lewat tegnologi ini, malahan lewat tegnologi ini
mereka akan menerima kutuk
- Dapatkah anda mengidentifikasi satu persamaan dalam Alkitab di mana manusia
mencoba menjadi Allah dan mengambil tempat sang Pencipta? Apa yang manusia itu
lakukan dan apa konsekwensinya?
=manusia sudah mencoba melawan Allah dan konsekuensinya pasti Tuhan sendiri
yang akan menghukum dia.
- Di mana anda pikir datangnya keinginan untuk perancang bayi itu? Pertimbangkan:
Apakah pasangan “normal” yang dengan tulus menginginkan sebuah keluarga dan
mengasuh anak-anak mereka dari usaha mereka sendiri akan menggunakan cara-
cara tersebut untuk memiliki anak?
=menurut saya, sangat bagus karena mereka dengan tulus untuk merawat bayi itu
walaupun bukan anak kandung mereka.

6. Apa pendapatmu tentang adopsi anak dan orang tua angkat? Apakah hal itu biasa dalam
budaya anda? Mengapa? Bagikanlah kepada kelompok anda tentang adopsi anak atau
orang tua angkat.
=menurut saya, tidak apa-apa apabila orang tua angkat tersebut dengan sungguh merawat
anak adopsi itu. dan di budaya saya boleh untuk mengadopsi anak.

STUDY 3 Kelahiran Anak

Dalam Masa Alkitab


KELAHIRAN ANAK adalah salah satu pengalaman dalam hidup yang paling menakjubkan
dan kompleks. Tidak ada yang dapat mengukur dengan tepat keajaiban bagaimana seorang
anak itu dibentuk dan dibawa masuk ke dalam dunia ini. Meskipun “catatan fakta-fakta” 3
ilmu pengetahuan sudah menunjukkan kepada kita tentang perkembangan seorang bayi di
dalam rahim ibu, kehamilan dan kelahiran tetap menjadi misteri yang dalam.

Sementara, kelahiran seorang anak adalah sebuah peristiwa kebahagiaan, namun saat
melahirkan itu sendiri sering dijabarkan dalam Alkitab sebagai lambang kesakitan dan
penderitaan. Lebih dari pada itu, ada resiko keguguran, kelahiran mati dan cacat lahir.

Apa Yang Alkitab Katakan?

1. Apa yang dikatakan tentang kemampuan melahirkan dalam ayat-ayat berikut ini?

Referensi Pernyataan tentang Kemampuan Melahirkan


1 Samuel 4:19 Sangat luar biasa. Karena istri pinehas itu sudah tua tapi dia
memiliki tenaga untuk melahirkan.
1 Tawarikh 4:9 Ibu Yabes melahirkannya dengan kesakitan
Mazmur 48:6 Mereka tercengang dan terkejut. Itu tandanya bahwa
melahirkan adalah ssesuatu yang sangat luar biasa
Yesaya 13:8 Pada saat melahirkan, akan sangat mules dan sakit. Dan itu
berarti bahwa perempuan itu adalah sosok yang kuat
Yesaya 26:17-18 Perempuan akan kesakitan saat akan melahirkan. Dan itu
sangat luar biasa
Yeremia 6:24; 13:21; Kesesakan akan menyerap ketika akan bersalin
22:23
Yeremia 49:22; 48:41; Kesakitan akan menyergap saat dekat persalinan.
49:24
Yeremia 50:43 Saat melahirkan, maka seorang wanita akan merasakan
kesakitan yang luar biasa
Mikha 4:9-10 Kesakitan saat melahirkan. Itu berarti bahwa perempuan
adalah mahkluk yang kuat dan spesial

2. Perempuan-perempuan dalam Alkitab digirangkan pada prospek kehamilan dan


melahirkan anak-anak (sekalipun itu melalui para pelayan mereka). Catatlah bagaimana
perempuan-perempuan ini bereaksi terhadap kehamilan mereka dan saat melahirkan:

Referensi Nama Nama Ekspresi Ibu


Ibu Anak
Kejadian 4;1 Hawa Kain Mengucap syukur kepada Tuhan
Kejadian 4:25 Hawa Set Sangat bersyukur karena Tuhan telah
mengaruniakan anak kepadanya
Kejadian 30:11 Lea Gad Lea sangat bergembira
Kejadian 30:18 Lea Isakhar Lea sangat bersukacita
Kejadian 30:20 Lea Zebulon Lea mengucap syukur kepada Allah

3
Zuck, 53, quoting from Lennart Nilsson and Lars Hamberger, A Child is Born, trans. Clare james (New York:
Delacorte Press, 1990), 39, 78, 83, 85, 108.
Kejadian 30:23 Rahel Yusuf Sangat bergembira
1 Samuel 1:11, Hana Samuel Hana langsung bernazar kepada Allah
19

3. Jabarkanlah kondisi/tempat para perempuan dalam Alkitab melahirkan anak-anak:

Referensi Kondisi/Tempat Melahirkan Pertolongan Yang Diterima


Kejadian 30:3 Di pangkuan Rahel Dari budaknya, yaitu Bilha
Kejadian 35:8 Di pohon besar penangsiang Dari Debora dan inang pengasuh
Ribka
Kejadian 35:17 Di Rumah bersalin Dari bidan
Kejadian 38:27- Di Rumah Dari bidan
30
Keluaran 1;16 Di Rumah -
Keluaran 2:9 Di tepi sungai Putri Firaun
Rut 4;14 Di Israel Dari seorang penebus
Ayub 3;12 Di pangkuan -
Kidung Agung Di padang gurun Dari seorang ibu
8:5
Yehezkiel 16:4 Di Rumah -

4. Salah satu hukuman penderitaan manusia setelah Adam dan hawa jatuh dalam dosa
adalah menimbulkan “kesakitan saat bersalin” (Kejadian 3:16). Sejak hal itu, kesakitan
dari bersalin sudah menjadi sebuah metafora untuk jenis paling buruk dari penderitaan
dan kesedihan. Identifikasikanlah konteks yang membandingkan penderitaan manusia
dengan sakit bersalin:

Referensi Tempat/orang Konteks dari Penderitaan Manusia


Mazmur 48:6 Yerusalem Bingung dan tercengang-cengang
Yesaya 13:8; Yeremia Babilonia Sakit mulas dan sakit beranak
50:43
Yesaya 21:3 Judea Pinggang amat sakit dan rasa mulas
Yesaya 23:4 Sidon Menggeliat sakit
Yesaya 26:17-18; 66:7 Yerusalem Menggeliat sakit
Yeremia 30:6, 7 -Yakub/Israel Muka akan menjadi pucat
Yeremia 48:41 Moab Sakit beranak
Yeremia 49:22 Edom Sakit beranak
Yeremia 49:24 Damaskus Kesesakan dan sakit beranak
Hosea 13;13 Israel Sakit beranak mendahului kelahiran
1 Tesalonika 5:3 - Akan ditimpa dengan sakit bersalin
Roma 8:22 - Mengelu dan merasa sakit bersalin
Galatia 4:19 Paulus Menderita bersalin
Wahyu 12:2 “Seorang Berteriak kesakitan
Perempuan”
5. Zuck mencatat bahwa sekalipun “beberapa bayi dilahirkan dalam masa Alkitab memiliki
cacat fisik”, mereka tidak diabaikan atau dibiarkan mati karena kecacatan mereka.
Sebagai contoh seorang pria yang dilahirkan buta (yoh. 9:1-7), seorang pengemis
dilahirkan lumpuh (Kisah 3:1-10) dan seorang laki-laki dilahirkan timpang (Kisah 14:8-
10). Diskusikan bagaimana anak-anak “special” ini digunakan dengan cara luar bisa oleh
Allah untuk mempromosikan Kerajaan-Nya. Implikasi apa bagi pelayanan
pengembangan anak untuk anak-anak “special” ini?
. menurut saya, sebaiknya kita para pelayan anak, kita harus membuat sebuah rumah
belajar khusus untu anak-anak special, dan kita melatih kemampuan mereka.
6. Menurut anda apa yang Rasul Paulus maksudkan dalam 1 Timotius 2:15: “Tetapi
perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan
kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan”? (untuk suatu diskusi yang
cemerlang dari kemungkinan 7 arti dalam ayat yang mengejutkan ini, lihat Zuck, hal. 69,
70).
. menurut saya, setiap perempuan akan diselamatkan asal kan dia bertekun dalam
imannya kepada Tuhan Yesus.

Pokok-Pokok Utama Yang Didapat : seorang wanita pasti akan merasakan kesakitan
saat dia akan melahirkan. Tapi percayalah bahwa Tuhan selalu beserta dengan dia.
Dan juga kita sebagai pelayan Tuhan kita harus memikirkan cara untuk melayani
anak-anak yang special.

Prinsip Alkitabiah/Tema-Tema: harus menyadari bahwa pertolongan Tuhan itu selalu


nyata.

Pertanyaan-Pertanyaan Refleksi:

1. Diskusikan pernyataan: “Karena Dia memberikan anak-anak kepada orang tua, maka
tidak ada istilah lahir “kecelakaan” atau suatu “kehamilan yang tiba-tiba“ dari sudut
pandang Allah”4 apakah anda setuju? Apakah sudut pandang lingkungan anda dan
konsekwensinya?
= saya tidak setuju dengan penyataan tersebut, karena tidak ada kehamilan yang tiba-tiba
semuanya selalu ada prosesnya. Sudut pandang yaitu, para masyarakat akan memandang
rendah wanita yang lahir di luar nikah

2. Alkitab menyebutkan beberapa larangan termasuk makanan dan diet (Istri Manoah dalam
Hakim-hakim 13:4-5, 7) dan periode persalinan (Elisabeth dalam Lukas 1:24) untuk
perempuan dalam masa kehamilan mereka. Apa saja persiapan, larangan dan upacara
tradisional untuk perempuan hamil dalam budaya anda? Apa latar belakang dari
beberapa upacara tradisional tersebut? Apakah hal tersebut menolong atau
mencelakakan?

4
Zuck, 46, quoting from Charles R. Swindoll, Living Beyond the Daily Grind, Book II (Dallas, Tex.: Word
Publishing, 1988), 326.
=persiapan seperti, pakaian bayi dan perlengkapan-perlengkapan bayi. Kalau di
daerah saya tidak ada larangan bagi perempuan hamil dan tidak ada upacara-upacara
tradisional.

3. Diskusikan kondisi/tempat dan pertolongan yang diterima oleh perempuan dalam masa
persalinan di budaya anda. Apa pro dan kontranya? Apa efek-efek positif dan negatif
dari kondisi/tempat tersebut pada kanak-kanak itu dan akibat bagi masa kanak-kanak
mereka?
=tempat saat bersalin yaitu kalau tidak di rumah sakit bisa juga di klinik atau di
rumah, asalkan ada penolong bagi ibu tersebut untuk bersalin. Menurut saya, tidak
ada pengaruhnya sama sekali bagi pertumbuhan anak-anak.

4. Resiko-resiko apa yang perempuan hamil hadapi dalam budaya anda? Apakah resiko-
resiko tersebut mempengaruhi sikap orang tua terhadap anak-anak mereka? Apakah
resiko tersebut menyebabkan mereka ingin memiliki anak banyak atau sedikit? Apakah
hal itu juga menyebabkan para orang tua menghargai atau menganggap rendah anak-
anak? Mengapa?
= seperti tidak bisa makan makanan yang sembarangan, resiko tersebut tidak ada
pengaruhnya terhadap sikap orang tua kepada anaknya, menurut saya resiko tersebut
tidak ada pengaruh sama sekali mengenai jumlah anak yang mereka inginkan, dan juga
resiko tersebut tidak menyebabkan orang tua memandang reendah anaknya.

5. Apakah anda melihat peristiwa dalam Alkitab suatu peran aktif dari para ayah dalam
persalinan? Dalam budaya anda, apa peran suami dalam masa kehamilan atau persalinan
istri?
=peran suami yaitu, mempersiapkan semua kebutuhan istrinya saat mengandug, dan
mempersiapkan kebutuhan bayinya dan juga memenuhi semua keinginan istrinya waktu
mmengandung.

Untuk Eksplorasi Lebih Jauh

Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hal. 45-63, 69-70.

Anda mungkin juga menyukai