Handria Febri Amelia - 19320221 - D - Uts Filsafat Ilmu
Handria Febri Amelia - 19320221 - D - Uts Filsafat Ilmu
NIM : 19320221
KELAS :D
1. Karena digunakan sebagai sarana berorientasi estetis pada seni puisi atau seni lainnya.
Sedangkan pada saat yang lain Filsafat Ilmu menggunakan metode –hypothetico –verifikatif
Karena Bahasa harus menggunakan Bahasa yang eksplisit dan jelas untuk menghindari
kesalahpahaman. Seperti Informatif pada Bahasa ilmiah yang berarti bahasa ilmiah tersebut
mengungkapan informasi atau pengetahuan. (http://eprints.umpo.ac.id/3707/2/FIilsafat
%20Ilmu.pdf )
2. Menurut saya teori koherensi, korespondensi, dan teori pragmatis belum cukup kalau
digunakan untuk memahami kajian bahasa. Karena ada teori teori lain seperti teori
perfomatif dan kebenaran agama. Betrend Rusell (1872-1970) menyatakan bahwa teori
kebenaran korespondensi adalah suatu pernyataan yang dianggap benar jika materi
pengetahuan yang terkandung di dalamnya menyatakan adanya korespondensi
(berhubungan) dengan objek yang dituju oleh pernyataan yang dimaksud. Dan teori
kebenaran atau Pragmatis dalam Bahasa Inggris: Charles S. Peirce (1839-1914) menyatakan
bahwa pada dasarnya teori beranggapan bahwa kebenaran atau pernyataan dapat diukur
dengan kriteria tertentu.
3. I. Mahasiswa perlu memahami kajian ilmu ontologis, epistimologis dan aksiologis
untuk memahami setiap inti atau pokok untuk menyatakan kebenaran dari hal yang
sedang dikaji. Serta bisa menjawab pertanyaan dan problematika dalam memahami
sumber kajian.
II. - Ontologis : Hakikat yang dikaji yang berasal dari ilmu ilmu alam.
Contoh: Kita sedang mengkaji sebuah ilmu pengetahuan kita akan belajar tentang apa
tu ilmu apa itu pengetahuan, kita akan belajar apa saja hal ahal yang dibahas didalam
ilmu pengertahuan.
- Epistimologi : Proses bagaimana cara mendapatkan suatu ilmu secara filsafat,
salah satu metodologi dari epistimologi adalah metode ilmiah.
Contoh: kita sedang belajar ilmu agama maka kita harus memastikan kebenaranya
dalam mengkaji ilmu tersebut dengan bukti bukti yang relevan serta wahyu.
- Aksiologis : Hasil dari sebuah ilmu yang nanti digunakan untuk sebuah tujuan.
Contoh : Seorang dokter atau peneliti sedang meneliti sebuah virus baru yang
nantinya akan dibuatkan sebuah vaksin.
( Jujun S Sumantri )