4-1
Dokumen yang telah diberikan cukup mudah dimengerti dan jelas dalam
rangka konsultan menyiapkan, membuat Usulan Dokumen Administrasi, Usulan
Dokumen Teknis dan Usulan Dokumen Biaya.
1. DOKUMEN ADMINISTRASI
Materi dokumen administrasi yang dipersiapkan pada Kerangka Acuan
Kerja adalah sesuai peraturan yang berlaku berikut petunjuk teknisnya
dan sesuai dengan surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang standar
dokumen lelang, pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas
Kabupaten/Kota, sehingga persyaratan tersebut cukup jelas untuk dipahami
dan dimengerti.
2. USULAN TEKNIS
Materi yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja ditambah rapat
penjelasan pekerjaan berikut Berita Acara Penjelasan yang diterbitkan telah
dapat memberi gambaran umum dengan jelas terhadap lingkup pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab personil konsultan dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan maupun dalam memberikan pelaporan-pelaporan
sebagaimana diminta oleh proyek. Isi dari Kerangka Acuan Kerja dapat
dijadikan tolok ukur dalam penyusunan rencana kerja, penyiapan personil,
metodologi dan manajemen yang akan diterapkan dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan.
3. USULAN BIAYA
Bentuk usulan biaya beserta contoh formatnya sudah sangat jelas dan
lengkap dengan detail item-item pekerjaan sehingga memudahkan
konsultan dalam penyusunan dokumen usualan biaya pelaksanaan
pekerjaan.
B. LATAR BELAKANG
Latar belakang dari kegiatan ini, sebagaimana yang dituangkan dalam dokumen
Kerangka Acuan Kerja sudah cukup jelas. Dari latar belakang yang telah
4-2
disampaikan dapat membantu konsultan dalam penyusunan usulan teknis
pelaksanaan pekerjaan yang akan dituangkan dalam dokumen penawaran ini pada
sub-bab tersendiri. Berdasarkan pemahaman konsultan yang melatar belakangi
kegiatan ini adalah karena diperlukannya kemajuan dibidang teknik pengawasan
gedung yang representatif dan akomodatif bagi kegiatan pembangunan rumah sakit
pratama di Kabupaten Kotabaru tersebut. Untuk mewujudkan kemajuan yang
representatif dan akomodatif tersebut diperlukan suatu pengawasan yang matang
dalam pembangunan rumah sakit pratama ini agar dalam pelaksanaannya memnuhi
standard bangunan gedung rumah sakit. Berdasarkan latar belakang tersebut
konsultan akan menyusun metodologi dengan pendekatan lebih pada pengawasan
dimana segala macam kebutuhan konsultan pengawasan pembangunan gedung
rumah sakit akan dipertimbangkan berdasarkan faktor tepat sasaran.
D. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan Pengawasan Pembangunan Rumah Sakit Pratama Kabupaten Kotabaru ini
berada di Desa Sengayam, Kecamatan Pamukan Barat, Kabupaten Kotabaru..
E. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana untuk membiayai pengadaan pekerjaan jasa konsultansi konstruksi ini
adalah APBD Kabupaten Kotabaru Tahun Anggaran 2021, melalui Dana Alokasi
Khusus (DAK) Fisik Bidang Kesehatan senilai Rp. 498.706.560,00.
4-3
F. NAMA DAN ORGANISASI PPK
Telah disebutkan dengan jelas dalam Kerangka Acuan Kerja bahwa penyelenggara
kegiatan pembangunan Gedung Rumah Sakit Pratama ini adalah Dinas Kesehatan
Kabupaten Kotabaru, Unit Kerja Bidang Pelayanan Kesehatan dengan Pejabat
Kuasa Pengguna Anggaran DR. H. SYAMSUL ADHA, S.Sos., MS.
G. DATA DASAR
Data dasar dalam kegiatan pengawasan pembangunan rumah sakit meliputi:
1) Sub Kegiatan : Pembangunan Rumah Sakit beserta Sarana dan Prasarana
Pendukungnya
2) Pekerjaan : Konsultan Pengawas Pembangunan Rumah Sakit Pratama;
3) Lokasi : Desa Sengayam, Kecamatan Pamukan Barat, Kabupaten Kotabaru,
Provinsi Kalimantan Selatan
4) Tahun Anggaran : 2021
H. RUANG LINGKUP
Berdasarkan dokumen Kerangka Acuan Kerja, Ruang lingkup dari kegiatan
pengawasan teknis ini antara lain:
Tahap Review Desain :
a. Meneliti kelengkapan dokumen hasil perencanaan dan menyesuaikan
dengan kebutuhan dilapangan, dan ikut memberikan penjelasan
pekerjaan;
b. Menyampaikan adanya potensi perubahan terhadap dokumen hasil
perencanaan;
Tahapan Pelaksanaan
Meliputi pengendalian dan monitoring dalam pelaksanaan konstruksi,
pengendalian dalam hal ini dimaksudkan seperti:
1) Pengendalian waktu pelaksanaan konstruksi;
2) Pengendalian kualitas dan kuantitas bahan/material yang digunakan;
3) Pengendalian Sumber Daya;
4) Pengendalian biaya;
5) Pengendalian sasaran fisik;
4-4
6) Pengendalian perubahan pekerjaan;
7) Pengendalian administrasi proyek; dan
8) Pengendalian program K3 Konstruksi.
Penyusunan Laporan
Dalam kegiatan pengeawasan konstruksi, konsultan pengawas membuat
beberapa formulir sebagai penunjang dalam kegitan monitoring dilapangan.
Hal itu dapat memudahkan terpantaunya kegitan konstruksi yang
dilaksanakan. Selain dari formulir – formulir tersebut, konsultan pengawas
memiliki output tersendiri berupa laporan – laporan kegiatan dilapangan
seperti :
1) Laporan Mingguan/Bulanan;
2) Laporan Akhir Pengawasan;
3) RKK Konsultansi Konstruksi Pengawasan.
J. PERSONIL
Dalam Kerangka Acuan Kerja telah dijelas dengan gamblang tentang kebutuhan
personil dalam pekerjaan Pengawasan Pembangunan Rumah Sakit Pratama
adalah:
TENAGA AHLI UTAMA
1. Team Leader
Merupakan Lulusan Minimal S1 Jurusan Teknik Sipil/Arsitektur, memiliki SKA
Ahli Muda Bangunan Gedung/Arsitektur dan berpengalaman selama 2 (dua)
tahun.
2. Ahli K3 Konstruksi
4-5
Merupakan Lulusan Minimal S1 Jurusan Teknik Sipil/Arsitektur, memiliki
Sertifikat Keahlian Ahli Muda K3 Konstruksi dan berpengalaman selama 2
(dua) tahun.
TENAGA PENDUKUNG
1. Inspector
Merupakan Lulusan Minimal D3 Jurusan Teknik Sipil, memiliki Sertifikat
Keahlian Pengawas Bangunan Gedung dan berpengalaman selama 3 (tiga)
tahun.
B. INOVASI
Beberapa metode pelaksanaan dapat dilakukan dalam melakukan Pengawasan dan
Administrasi dalam Pengawasan Pembangunan Rumah Sakit Pratama Kab.
Kotabaru, antara lain:
1. Pelaksanaan Konstruksi ditengah Pandemi Covid-19
Ditengah tekanan masyarakat dunia kepada pemerintah negaranya masing-
masing dalam menghadapi pandemic Covid-19, pro kontra pasti terjadi.
Tekanan masyarakat tersebut memerlukan titik kestabilan antara kesehatan
dan ekonomi yang tentunya memiliki kadar formula berbeda pada tiap negara.
Formula kebijakan dan penerapan yang dipicu oleh latar belakang budaya,
aturan setempat, kepemimpinan, kemampuan sumber daya dan lingkungan,
bergerak dinamis sejalan dengan temuan baru untuk menghadapi pandemi.
Protokol kesehatan yang terjadi di tiap negara dimasa vaksin belum ditemukan
nyaris serupa. Physical distancing, pemakaian masker, menghindari
4-6
kerumunan, menjaga kebersihan, rajin mencuci tangan dengan benar dan
penggunaan sanitizer, adalah cara hidup baru yang dilakukan untuk menjaga
diri dan komunitasnya. Beberapa hal yang dapat dilaksanakan dalam
pelaksanaan konstrusksi ditengah pandemi Covid-19 antaralain:
Sebelum melakukan kegiatan metode konvensional, seluruh pekerja
dan/atau pengawas wajib melakukan Self Assessment Risiko COVID-19
dan dapat dilakukan pengecekan suhu badan terlebih dahulu sebelum
kegiatan dimulai dan ketika sebelum masuk area proyek.
Melarang pekerja dan/atau pengawas yang memiliki gejala demam/nyeri
tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas atau memiliki riwayat kontak dengan
pasien +Covid19 / ODP / PDP dalam 14 hari terakhir sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai.
diwajibkan memakai alat pelindung diri (masker dan faceshield) selama
kegiatan berlangsung.
Peserta dan panitia wajib menggunakan baju lengan panjang.
Mewajibkan dan memastikan penerapan physical distancing/ jaga jarak
antara lain dengan tidak berkerumun, membatasi jumlah orang yang
masuk atau keluar lokasi proyek.
Membatasi kegiatan diluar lokasi proyek dengan cara membuat pagar
pembatas.
4-7
- Jarak yang dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua atau roda
empat;
- Efisiensi tahap monitoring dan pengendalian pelaksanaan kegiatan
dapat dengan mudah dilaksanakan;
- Bahasa merupakan hal kecil dari beberapa keutamaan yang didapat
dari menggunakan tenaga lokal sehingga mudah untuk berkomunikasi
antara pelaksana dan pemilik pekerjaan;
- Selain itu pengalaman yang didapatkan dari tenaga lokal yang terlibat
dalam kegiatan Pengawasan Pembangunan Rumah Sakit ini
diharapkan dapat menjadi tenaga ahli professional dan handal dimasa
depan.
4-8