net/publication/344351613
CITATIONS READS
0 875
6 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Dewi Larasati Zr on 23 September 2020.
ARSITEKTUR
HIJAU
ARSITEKTUR ITB
2018
Cetakan I : 2018
ISBN : 978-602-0705-42-2
BUKU AJAR
ARSITEKTUR
HIJAU
ARSITEKTUR ITB
2018
Ketua Tim Penyusun:
Dewi Larasati, ST., MT., Ph.D
PENGANTAR
Sebagai sebuah tanggung jawab moral, merupakan sebuah keharusan untuk tidak meninggal-
kan generasi yang akan datang dalam keadaan lemah, sehingga pertimbangan dampak pem-
bangunan bagi generasi yang akan datang menjadi salah satu kriteria dalam pembentukan
lingkungan binaan. Bentuk-bentuk arsitektur adalah bagian dari bentukan lingkungan binaan
yang perlu mempertimbangkan keberlanjutan. Pertimbangan ini meliputi pertimbangan pe-
manfaatan sumber daya dengan lebih efisien, penggunaan energi terbarukan, menghindari
jejak karbon, serta upaya-upaya lainnya untuk menghindari berbagai dampak buruk terha-
dap lingkungan dalam pendekatan perancangan. Pendekatan perancangan tersebut adalah
bagian dalam implementasi konsep arsitektur hijau.
Arsitektur hijau (green architecture) atau bangunan hijau (green building) seringkali dikenal
pula dengan istilah arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) atau dalam lingkup
yang lebih luas disebut arsitektur ekologis (ecological architecture). Menurut James Stelee
dalam buku Ecological Architecture, terdapat tiga hal sebagai faktor penentu keberhasilan
arsitektur hijau, yaitu: (1) tumbuhnya rasa menghargai terhadap kearifan lokal; (2) pentingnya
pemanfaatan teknologi; dan (3) pertimbangan terhadap masa depan kota.
Adanya kesulitan dalam implementasi konsep arsitektur hijau pada desain arsitektur me-
rupakan salah satu penyebab rendahnya jumlah gedung yang memenuhi kriteria bangunan hi-
jau. Rendahnya implementasi konsep hijau terlihat pula pada karya-karya desain mahasiswa
arsitektur di studio perancangan arsitektur. Hal ini telah terjadi sejak studio perancangan
awal sampai dengan studio tugas akhir. Oleh karena itu, buku ini disusun untuk mahasiswa
arsitektur di Indonesia serta dapat digunakan sebagai salah satu rujukan di studio peranca-
ngan dalam implementasi konsep arsitektur hijau pada proses perancangan gedung. Hara-
pannya, kemampuan implementasi konsep arsitektur hijau pada karya-karya desain maha-
siswa semakin tinggi dan terus terbawa hingga mahasiswa tersebut menyelesaikan studinya
dan berprofesi menjadi arsitek profesional.
VI
PENGANTAR
Gambar i.1. Roof Garden Namba Park Osaka, Jepang, Sebuah Pusat Perbelanjaan di Osaka, Selesai Dibangun Tahun 2003,
Didesain oleh Jerde and Patnership
(Gambar diunduh dari http://inhabitat.com/japans-namba-parks-has-an-8-level-roof-garden-with-waterfalls/ pada September 2018)
VII
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................... VII
.
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................... XX
BAB 1 PENGANTAR ARSITEKTUR HIJAU ...................................................... 2
.
2.3 UI GREENMETRIC.............................................................................. 37
.
VIII
DAFTAR ISI
IX
DAFTAR ISI
8.1 MANAJEMEN LINGKUNGAN BINAAN DALAM GREEN RATING - GBCI ... 169 .