Anda di halaman 1dari 22

Oleh :

Siti Kholifah
 Hidup tidak terlepas dari stress, baik sejak dalam
kandungan hingga mati.

 Istilah” stress dicetuskan pertama kali oleh Hans


Hugo Bruno Selye (1926):
 Teori General Adaptation Syndrome (GAS)
 Tanpa melihat jenis stresor  reaksi fisiologis sama 
Non Spesific Respon (NSR)
keadaan/kondisi yang tercipta bila transaksi antara individu
dengan stresor, membuat individu tersebut “merasa”
ketidaksepadanan antara stresor dan sistem sumber daya
(Biologis, psikologis, dan sosial) padanya

tanggapan/reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau


beban atasnya yang bersifat non spesifik

disebabkan oleh “perubahan” yang memerlukan


“penyesuaian”
1. FISIK : panas, dingin, suara, infeksi
2. PSIKOLOGIS : frustasi, konflik, tekanan,
dan krisis.
3. PSIKOSOSIAL-SOSIOKULTURAL
 Peristiwa besar dalam kehidupan:
Mis : Kematian pasangan hidup, perceraian, gagal sekolah,
dll.
 Peristiwa Sehari-hari:
Mis : Masalah keluarga, masalah pekerjaan, menghadapi
ujian, dll.
 Kondisi Khronis Dalam Kehidupan:
Mis ; Kemiskinan, pengangguran, penyakit khronis, dll.
- Konflik
- Tekanan
- Krisis

KONFLIK
 Eksternal Konflik:

Adanya perbedaan/pertentangan/benturan antara


dua/lebih individu/kelompok
 Internal Konflik:

Konflik psikologik dalam diri individu.


TEKANAN:
 Cita-cita terlalu tinggi

 Nilai raport harus terbaik di sekolah

 Istri menuntut kepada suami belanja sekian sehari

KRISIS:
 Kecelakaan

 Penyakit akut yang harus operasi


Reaksi fisiologik disebut sebagai General
Adaptation Syndrome (GAS) yang menurut
Selye terdiri dari 3 fase:
1. ALARM REACTION (Reaksi Bahaya)
Reaksi pertama dikenal sebagai “Reaksi Emergency” (fight or flight/ lawan
atau lari)  perubahan fisiologis sama walau stresor berbeda.
HIPOTHALAMUS  HIPOPHYSE  ADRENAL  ADRENALINE ↑  nor-
adrenaline ↑  ACTH ↑ :
 korticoid dalam darah ↑  rangsang organ-organ lain.
 Limpa melepaskan sel darah ke sirkulasi darah
 Lambung : asam lambung ↑
 Otot-otot menegang
NOTE:
 Adrenaline dan Cortison dipandang sebagai hormon kecemasan (stres negatif)
 Nor-adrenaline menimbulkan perasaan euforia/kegembiraan (stres positif)
2. STAGE OF RESISTANCE (Fase Pertahanan).
 Reaksi bahaya mereda  terjadi adaptasi optimal dari
sumber daya.
 Stres dapat diatasi secara memuaskan.
 Kembali normal.
3. STAGE of EXHAUSTION ( Fase Kepayahan).
 Fase psikosomatik (Kiclholz, 1981)
- Terjadi bila stresor berlangsung terus/berat.
- Alarm Reaction timbul lagi  makin berat  menjadi
irreversibel.
- Disease of Adaptation (Selye) --- Desease of Maladaptation
(=psikosomatik)
The stress reaction and its effect involve the
brain and all our bodily functions. Stress
intimately affects our :
- Perceptual senses
- Nervous system
- Hormonal balance
- Cardiovascular system
- Digestive system
- Respiratory function
- Skin
- Urogenital tracts
- Immune system
Physiological Change :
- Increased heart rate and blood pressure
- Increased respiration
- Muscular tension
- Perspiration increases
- Sugars and fats released into the blood stream
- Blood clotting factors released
- Digestion slows down
Functioning in the positive phase of stress
result in:
- Vitality
- enthusiasm
- Optimism
- Positive Outlook
- Resistance to illness
- Physical stamina
- Mental alertness
- Optimal personal relationships
- High productivity and creativity
In the negative phase of stress, we are
prone to:
- Fatigue
- Irritability
- Lack of concentration
- Depression
- Pessimism
- Illness
- Accidents
- Uncommunicativeness
- Low productivity and creativity
Suatu proses dimana individu mencoba untuk
mengelola jarak antara tuntutan-tuntutan
(dari individu maupun lingkungan) dengan
sumber daya
STRESOR

STRES

(KECEMASAN)

PENYESUAIAN DIRI PSIKOLOGIK

SADAR TAK SADAR

TASK ORIENTED MEKANISME PEMBELAAN EGO

BERHASIL TIDAK BERHASIL

SEHAT SAKIT
(FISIK, JIWA, LINGK.)
CEMAS:
- Perasaan yang sangat tidak menyenangkan, mengambang,
kabur, tidak menentu.
- Bersifat khas dan subyektif
- Tentang sesuatu yang akan terjadi, yang dipersepsi sebagai
“ancaman”
- Disertai reaksi badaniah dan perilaku

ISTILAH LAIN:
- Was-was
- Khawatir
- Gelisah/tidak tenang
Cemas  perasaan cemas (wajar)
 Sindrom cemas (Maladaptif)
IDENTIFIKASI
Menyamakan dirinya dengan orang lain untuk menambah harga diri.

INTROYEKSI
Memasukkan norma luar ke dalam struktur egonya sehingga ego tidak
terombang-ambing oleh ancaman luar.

PROYEKSI
- Menyalahkan orang lain atas kelalaiannya/kekeliruannya
- Menyalahkan orang lain ata pikiran/keinginan yang kurang baik.

REPRESI
Mencegah (secara tak sadar) pikiran yang menyakitkan atau berbahaya masuk
ke alam sadar.

SUPRESI (secara sadar)


REGRESI
Mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah,
dengan respon yang kurang matang, kekanak-kanakan.

PENYUSUNAN REAKSI (REACTION FORMATION)


Mencegah pikiran/keinginan yang berbahaya bila diekspresikan
dengan sikap atau perilaku yang sebaliknya.

SALAH PINDAH/DISPLACEMENT
Melepaskan perasaan yang terkekang (biasanya permusuhan) pada
obyek yang tidak begitu bahaya.

SUBLIMASI
Mengganti keinginan atau tujuan yang terhalang dengan cara yang
dapat diterima masyarakat.

KOMPENSASI
Menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau menutupi
kekecewaan yang satu dengan menonjolkan keberhasilan yang lain.
PENEBUSAN/UNDOING
Menebus/meniadakan pikiran/perbuatan yang tak baik.

PENYANGKALAN/DENIAL
Menolak menghadapi kenyataan yang tak enak baginya dengan mengemukakan
macam-macam alasan

RASIONALISASI
Berusaha membuktikan bahwa perilakunya masuk akal (rasional) sehingga dapat
diterima diri sendiri dan masyarakat.

KONVERSI
Transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala somatik

SIMBOLISASI
Penggunaan gagasan/benda sebagai perlambang/simbol benda yang sebenarnya.
1. Pusatkan perhatian pada yang ada.
2. Tangani setiap masalah satu per satu.
3. Bila telah ditetapkan cara pemecahan, lakukanlah.
4. Bahaslah suatu masalah dengan orang-orang yang patut
dimintai pertimbangan.
5. Usahakan agar produktif.
6. Jangan menyalahkan orang lain.
7. Cukup istirahat: fisik dan mental.
8. Pertahankan hal-hal yang biasa dikerjakan sebaik
mungkin.
9. Atasi setiap masalah sebelum tidur.
10. Biasakan untuk menerima situasi pekerjaan yang kritis
 Relaksasi
 Meditasi
 Hipnosa
 Biofeedback
 Dll
 Dunia tanpa stresor
TIDAK MUNGKIN

 Seperti dunia tanpa kuman


TIDAK MUNGKIN

 Bukan bagaimana menghindari stress, tetapi


bagaimana menghadapinya

Anda mungkin juga menyukai