Anda di halaman 1dari 8

PEMBERDAYAAN MANAIEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MELATUI MANAIEMEN GEMBA KATZEN

OIeh : Sambas AIi Muhidin I

ABSTRAI(
Konsep Gemba Kaizen merupakan model dari teori 2", tetapi karena benikt 'kemana-
iemenannya" yang lengkap dan teruji dengan baik, konsep ini sukses dilaksanakan di Jepang
-nn
dan kemudian meluas ke negara lain. Oleh karena itu perlu dicennati lebih tanjut gri
konsep manajemen pemfutdayaan sDM yang utuh. Esensi dari c,emba Kairen aaian
WDyempwnaan atau kualitas langsung di tempat kerja. Mangkan lalsafah
Kairen betpandangaa bahwa cara hidup, apakah kehidipan Ee4a, kehldupaa sosiat,
kehidupan rumah tangga, hendaknya befokus pada upaya perbaikan terus menerus, kecil
bertahap, dan berguna.

I{ata kund: Gemba, Kairea.

Pendahuluan Ciri-ciri: (l) Man Machine (manusia


sebagai faktor produksi); (Z) Owner
Perkembangan global telah menggeser Managen (pemilik sekaligus pengelola);
orientasi pemikiran teori Manajemen Sum- (3) Besarnya dominasi keluarga; (4)
ber Daya Manusia di banyak negara maju. Buruh/pekerja "di tempat gelap".
Walaupun tidak persis sama, pemikiran r Generasi Manajemen Sumber Daya
teori manajemen sumber daya manusia Manusia II (f910-1950 an), disebut
mengikuti atau ada korelasinya dengan sebagai masa Penonel Management
perkembangan teori manajemen secara (Manajemen Personal):
umum. Artinya secara relatif ada hubungan Ciri-ciri: (7) Neurophysilogical Machine
antara Generasi Manajemen dengan Gene- (Mesin berperan penting); (2) Konsep
rasi Manajemen Sumber Daya Manusia. kontribusi buruh./karyawan terhadap
Mana yang lebih dulu lahir, persis seperti produksi dan penghargaan terhadap
mempersoalkan telur dengan ayam. Namun keterampilan; (3) Buruh/pekerja sebagai
demikian kita bisa menelusurinya dengan bagian "biaya produksi"; (4) Berpuncak
merujuk pada kasus-kasus yang berkem- pada organisasi-organisasi divisional
bang di sekitarnya. dan penerapan analisis jabatan (lob
Secara garis besar perkembangan Gene- analysis).
rasi Manajemen Sumber Daya Manusia da- r Generasi Manajemen Sumber Daya
pat dirinci sebagai berikut (Amin Ibrahim, Manusia III (1970-1990 an), disebut
2003): sebagai marsa Human Resourcess Mana-
r Generasi Manajemen Sumber Daya Ma- gemen t (Manajemen SDM) :
nusiaI (1800-1900 an), disebut sebagai Ciri-ciri: (1) Pendekatan psikologis; (2)
masa Pre Perconel Managemenl (Pra Manusia./buruh bukan faktor produksi,
Manajemen Personal) : tetapi sumber daya bagi perusahaan/
organisasi; (3) Posisi pengelola SDM

I Dosen Prodi Manajemen Perkantoran, furusan Pendidikan Ekonomi, FPIPS UpI, Mahasiswa ppS
Unpad.
cukup terhormat/signifikan; (4) Perilaku sangat ditentukan kondisi lingkungan.
dan motivasi kerja merupakan isu pen- Dapat saja di suatu negara diterapkan suatu
ting; (5) Fokus pengembangan karya- Model Generasi Manajemen Sumber Daya
wan; (6) Dari pelatihan manajemen Manusia tertentu, tetapi di negara lain
jangka pendek (skill training) menjadi belum tentu tepat digunakan. Hal ini akan
pelatihan pengembangan manajerial; lebih bervarisi lagi pada dunia bisnis atau
(7) Kebutuhan SDM sesuai pertum- swasta yang memang agak beraneka ragam
buhan/ekspansi perusahaan/ organisasi tingkat kemajuannya, melebihi keragaman
(Markov Model); (8) Era pembagian negara-negara.
tagas (jo b description). Dewasa ini, bangsa Indonesia dirasakan
r Generasi Manajemen Sumber Daya sangat memiliki ketertinggalan dalam hal
Manusia IV (1990 an), disebut sebagai sumber daya manusia jika dibandingkan
masa Sfuafugic Human Resourcess Ma- dengan negara laiu. Banyak bukti yang
nagement (Manajemen SDM Strategi): menunjukkan rendahnya kualitas sumber
Ciri-ciri: (1) Strategic Corporate Planing daya manusia lndonesia. Misalnya laporan
(perencanaan strategis organisasi); (2) UNDP tahun 1998 sebagai badan PBB yang
Pendekatan stake holders karyawan/ menangani program pembangunan sebagai-
internal dan eksternal yang berpenga- mana dilaporkan Payman f. Simanjuntak
ruh terhadap organisasi; (4) Pola pikir (1999), bahwa tingkat kualitas SDM di
stratejik dalam mengelola SDM; (5) Indonesia ternyata berada pada peringkat ke
Pengelola SDM adalah fungsi stratejik; 96 dari I74 negara di dunia. ]ika diban-
(6) Perkembangan kemampuan/daya dingkan dengan negara-negara Asean lain-
saing perusahaanL/organisasi tergantung nya seperti Singapura (28), Brunei (35),
perkembangan kemampuan dan daya Thailand (59) dan Malaysia (60) maka
saing SDM; (7) Pentingnya pendidikan prestasi Indonesia telah jauh tertinggal.
daripada pelatihan; (8)
Pembagian Berkaitan dengan realitas di atas,
peraa (job role) dan kerja sama. ' Wardiman Djojonegoro (Suwatno, 2OO2;
I Generasi Manajemen Sumber Daya Yuli Setiono, 1997) melihat lebih jauh
Manusia V (Akhir 1990 an), disebut tentang sumber daya manusia Indonesia ini,
sebagai masa Brainwer Management diantaranya: (1) Kualitas SDM Indonesia
(Manajemen Perangkat Otak) : relatif tertinggal dibanding negara-negara
Ciri-ciri: (1) SDM sebagai sumber daya tetangga dalam percaturan pasar global. (2)
saing perusahaan/organisasi dengan Indonesia saat ini mengalami proses perge-
melihat kemampuan otaknya; (2) Harus seran sfouktur masyarakat, dari masyarakt
mampu mengembangkan strategi/prin- tradisional menuju masyarakat modern.
sip "bagaimana belajar dengan baik dan Pergeseran struktur masyarakat mau tidak
terus menerus". (3) Penggabungan mau menimbulkan berbagai perubahan
kemampuan : min& body emotions seba- mendasar di berbagai bidang kehidupan
gai satu kesatuan (penggabungan The masyarakat. Atas dasar ini, maka tantangan
Whole Brain ManagemenflBM dan kedua bagi bangsa Indonesia adalah mela-
Technologlr Newo Linguistic Program' kukan kajian secara menyeluruh terhadap
mingflNLP dan hnotional Intelegen- terjadinya perubahan tersebut dan bagai-
cdEI sebagai sistem (holistic medecine mana implikasinya terhdap upaya pengem-
approach); (4) Kualitas individu dinilai bangan SDM. (3) Indonesia masih lemah
dalam jaringan. dalam menghasilkan karya-karya bermutu
sebagai hasil dari penguasaan ilmu penge-
Dalam kenyataanya, seperti halnya tahuan dan teknologi. Hal ini diakibatkan
Generasi Manajemen, Generasi Manajemen oleh gejala yang disebut imperialisme
Sumber Daya Manusia titlaklah jelas batas- penguasaan iptnk (science and technology
batasnya karena perkembangan terapannya imperiaksm).

108 MANAIERIAL Vol. 4, No. 7, Juli 2005 :7O7 - 714


Indonesia sebenarnya memiliki potensi Pengertian Gemba Kaizen
untuk menjadi negeri yang sejahtera
(welfare state), mengingat bangsa ini kaya Konsep Gemba Kaizen merupakan
akan sumber alam dan kaya jenis etnis model dari tsori "2", tetapi karena bersifat
dengan kultur masyarakatnya ya[g men- "kemanajemenannya" yang lengkap dan
junjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. teruji dengan baik, konsep ini sukses
Tetapi kenyataannya masih iauh dari dilaksanakan di |epang dan kemudian
harapan, kondisi tanah air kita masih carut meluas ke negara lain. 91"6 karena itu perlu
marut terutama beberapa tahun belakangan dicermati lebih lanjut sebagai konsep
ini. Bahkan ada analisa yang mengatakan manajemen pemberdayaan SDM yang utuh.
bahwa proses perubahan akan berjalan Gemba diartikan sebagai tempat yang
lama karena Indonesia memiliki banyak sebenarnya, tempat di mana kejadian terjadi
kemajemukan dalam segala hal, dan baru atau tempat di mana produk, jasa pela-
akan dirasakan oleh dua generasi setelah yanan dibuat. Karena ita gemba terdapat di
kita. Inilah yang menarik, sehingga me- mana-mana.
munculkan pertanyaan, haruskah selama Kaizen (Ky'zen), diartikan sebagai
itu kita menunggu, atau kapan Indonesia penyempurnaan, perbaikan berkesinam-
akan menjadi sebuah negara besar yang bungan melibatkan semua orang, baik
dapat mewujudkan tujuan yang diamanat- manajer (pimpinan) dan karyawan dengan
kan dalam pembukaan UUD 1945. |awaban biaya yang tidak seberapa. Falsafah kaiz,en
atas pertanyaan-pertanyaan tadi tidaklah berpandangan bahwa cara hidup kita,
pasti, tetapi yang jelas agar bisa meraih apakah kehidupan kerja, kehidupan sosial,
tujuan nasional dan terutama keluar dari kehidupan rumah tangga, hendaknya ber-
keterpurukan yang sedang dialami, Indo- fokus pada upaya perbaikan terus menerus,
nesia perlu merlakukan reformasi seciua kecil bertahap, berguna (berlawanan
total, baik menyangkut proses, prosedur, dengan inovasi yang drastis, yang sekali
content (nilai), struktur (kelembagaan), dan gebrak dan berbiaya tinggi). Kaizen adalah
behavior. integrasi dan Total Quality Control (TQC),
Oleh karena itu berkaitan dengan perlu cacat nihil (kro Damaged = ZD), tepat
dilakukanya reformasi tadi, tulisan ini waktu (Just in Time = ftT) dan sistem saran
mengajak kita untuk mencermati lebih (SS). Dengan demikian kaizen adalah TQC +
lanjut berbagai konsep Manajemen Sumber D+IIT+SS.
Daya Manusia yang utuh terutama Dengan demikian esensinya Gemba
Manajemen Gemba Kaizen yang sukses Kaizen dapat diartikan sebagai perbaikan
dilaksanakan di fepang dan kemudian kualitas langsung fi tempat kerja (Imai,
meluas ke negara lain. Kenapa |epang, r999, 2001).
karena selain kultur fepang yang sama
dengan kita, banyak sekali pelajaran yang Prinsip-prinsip Gemba Kaizen
bisa kita contoh dari mereka, yang setelah
Perang Dunia I mengalami krisis ekonorni Strategi kaiz,en meliputi pandangan
serta banyak bencana alam menghantam terhadap fungsi tugas; pandangatr terhadap
negerinya, lepang mampu memperbaiki diri, konsep perbaikan; hubungan proses dan
dan sekarang mata uang mereka (Yen) tetap hasil; siklus Plan - Do - Check - Act (PDCA)
kuat, perdagangan komputer tidak terkalah- = Rencanakan - Kerjakan - Periksa -
kan. Bagaimanakah sistem yang dilakukan Tindak lanjut dan stklw Standardize - Do -
oleh bangsa fepang sebenarnya, inilah yang Check - Act (SDCA) = Standarisasi - Kerja-
ahan dibicarakan khususnya menyangkut kan - Periksa - Tindak lanjut; menguta-
Manajemen Gemba Kaizen yang sudah makan kualitas; berbicara dengan data yang
disinggung tadi. akurat dan pentingnya posisi konsurnen.

Pemberdayaan Manajemen Sumber Daya Manusia melalui Manajemen ... . (Sambas Ali Muhidin) lQ)
Pandangan terhadap fungsi tugas dan Kemudian terlihat pula pentingnya peran
konsep perbaikan, dapat digambarkan pada semua tingkat manajemen dalam bekerja
gambar 1: sama, baik itu manajemen puncak, mana-

Gambar 1
Pandangan Terhadap Fungsi Tugas, Inovasi dan Kaizen

Manajemen Puncak
Manajemen Madya Perbaikan
Pengawas (Supewisor)
Pemeliharaan
Karyawan

Manajemen Puncak
Manajemen Madya
Pengawas (Supervisor)
Karyawan

(Sumber: Imai, 2001; Amin Ibrahim' 2003)

Dari gambaran 1 di atas terlihat bahwa jemen madya, pengawas dan karyawan
perbaikan sama pentingnya dengan pemeli- dengan batas-batas yang longgar. Kaizen
huraan, perbaikan dibagi menj adi kaizen menekankan pola pikir berorientasi proses,
dan inovasi (Kaizen lebih diutamakan). karenanya harus disempurnakan terus

Tabel 1
Hirarki Keterlibatan dalam Kaizen
: raoi' :::i;:l;:tafi SEmellli.,rgllcffi:::::+z i;;ifi iilaieiiian:ffi ir:

Bertel€dlah untuk Sebarluaskan dan implemen- Pe€unaKan Kazen Libatl€n diri dalam Kaizen
mengintroduksi Kaizen tasikan sasaran Kaizen sesuai dalam peranan melalui sistem sasaran dan
sebagai sfategi arahan manajemen puncak (MP fungsional aKivitas kelompok kecil
perusahaan/ oqanisasi melalui ialur fungsionaU silang
agar semua mengehhuinya

2 BenKan 0uKungan oan Pengenalan Karzen oaEm Formuhsikan rencana HraneKKan secaE orsrpiln 0r
pengarahan unfuk Kaizen kapabilitas tungsional Kaizen dan berikan bim- tempat kerja. (di Gemba)
dengan alokasi sumber daya bingan kepada karyawan masrng-masrng

3 Tetapl€n kebuaKan Kazen Tehpkan, pelrnartl oan SempumaKan LrDaftan 0rn oaEm pengem-
dan sasaran-sasanan tingka0<an standar komunikasi dengan bangan diriyang terus me-
fungsional silang karyawan dan nerus supaya menjadi peme-
pertahankan moral tinggi cahan masalah yang lebih
hailz

4 Real6asl sasaltln Kalzen Usakan karyawan sadar Kaizen uuKungan aKNfiils


melalui penyebarluasan melalui prwnam lebih intensif kelompok kecil (seperti
kebijakan dan audit gugus kendali mutu) dan Tingkatkan keterampihn
sistem sasaran individual dan keahlian melalui
tserikan sasaran Kalzen pendidikan/ latihan silang
5 Rancangan sEIem, tsantu Karyawan memperolen
prosedur dan sfuktur yarq keterampilan dan alat lebih laniut secara terus menerus
membanfu Kaizen lebih pemecahan masalah
ialac lahrnan-tahenannva.
: Imai, 2001;Amin , 2003)

110 MANAIERIAL Vol. 4, No. 7, fuli 2005 ;1O7 - ll4


menerus agar hasil dapat meningkat. Kega- Maintenance (TPM = Pemeliharaan Pro-
galan dari hasil, berarti kegagalan dalam duksi Terpadu), penjabaran kebijakan per-
proses, kegagalan pada upaya manusianya, usahaan/organisasi Qtokcy deploymenA, sis-
sangat berbeda dengan orientasi hasil (Dy tem sarau (suggestive system) dan kegiatan-
objective) semata-mata. Untuk lebih jelas- kegiatan kelompok kecil (small group
nya bagaimana hirarki keterlibatan dalam actiuities) yang dinamis dan profesional.
Kaizen dari semua tingkat manajemen, Sasaran akhir dari strategi (inklusif
dapat disederhanakan pada tabel 1: sistemnya) adalah perbaikan kualitas, biaya
Untuk melihat perbedaan konsep kaizen dan penyerahan (QDC) seperti yang telah
([epang) dan inovasi (Barat) dapat dilu- diuraikan di atas, dengan menentukan
kiskan pada tabel 2: prioritas-prioritas perbeikan pada semua
Tabel 2
Perbandingan Konsep Kaizen dan Inovasi
,1114ri] :l:::i;::r:in::::,',',i :: -.ll:1::-:lerr iinl-r)l):.9
'.;-l::::::::1:')rFolrus
1 Dampak Jangka panjang, berlangsung lama, tidak Jangka pendek, dramatis
dmmalic
2 Keoercavaan Lanokah oendek Lanokah naniano
3 Keranoka wakfu Tanrc monanrc dan maninnlal Sehenhr-sehaniar tidak maninokal
4 Perubahan Benanosur-anosur dan tetao Mendadak dan mudah berubah
5 Keterlibabn Setiao orano Memilih beberaoa'iuara"
6 Ancangan Kolektivisme, usaha kelompk, ancangan lndividulisme mumi, ide.dan usaha individual
sistem
7 e?a Pemeliharaan dan oenvemoumaan Merombak dan membamun kembali
I Yang mendorong Pengetahuan keahlian konvensional Tercbosan teknologi, penemuan baru, teori
banr
I Penyarahn priaktek lnvestasi kecil, tetapi usaha besar untuk lnvesbsi besar, tehpi usaha untuk
nmraliharaan mmalihaman keeil
10 Orienbsi usaha Manusia Teknolmi
11 Kriteria evaluasi Proses dan usaha unfuk memperoleh hasil Hasil keunfungan
vann bhih haik
12 Keuntungan Berjahn baik dalam pertumbuhan ekonomi Lebih sesuai untuk pertumbuhan dengan
lambat. tehoi terus reninokat ekonomi ceoat
13 lnformasi Terbuka. dibaoikan Tertufuo. oeromnoan
14 rruansasl Funosional silano Linidan sbf
15 Fungsi umpan balik Luas, terus menerus dari berbeaitingl€hn Terbahs
lfearlhaak\ dan elstemal (linokunoan)
16 Fokus perhalian Pada semua pihak (bersiht umum)dan keahlian brbntu
semua ienis
17 SifaUsumber Kreativitas Adaphsi terus menerus terhadap tunfutan
mnrlmhan
(Sumber: Imai, 2001; Amin Ibrahim, 2003)

Selanjutnya posisi PDCA dan SDCA tingkatan proses, yang berarti pemberda-
dapat digambarkan pada gambar 2: yaan SDM secara terus menerus.

Gemba Kaizen sebagai suatu Sistem Implementasi Gemba Kaizen

Dari prinsip-prinsip kaizen di atas, di- Dalam implementasinya, strategi kaizen


rancang sistem utama kaizen yaitu meru- diterapkan dalam bangunan gemba dengan
pakan intergrasi dan interkasi antara Total menganut prinsip kebersamaan (top down -
Quality Managemenf (TQC = Pengawasan button up, secara serasi), yang dapat
Mutu Terpadu), subsitem produksi /ust in digambarkan seperti pada gambar 3:
Time (JIl = Tepat Waktu), Total Prductive

Pemberdayaan Manajemen Sumber Daya Manusia melalui Manajemen .... (Sambas Ali Muhidin) lll
Gambar 2
Siklus PDCA dan SDCA

PER.BAIKAN PEMELIHARAAN

Act Plan Act Standarize


(P) = (A) =
(A) = (P) =
Rencana Tindak lanjut
Tindak lanjut Standarisasi

Check Do Check Do
(c) = (D) = (c) = (D) =
Periksa Kerjakan Periksa Kerjakan

(Sumber : Imai, 2OO1; Amin Ibrahim, 2OO3)

Dari gambaran di atas, dimaksudkan di tempat kejadian; (d) Temukan akar


seluruh kegiatan kairen dilakukan di gemba penyebab masalah; (e) Standarisasi
(tempat kerja) yang ada dimana-mana (ulang) guna mencegah terulangnya
sesuai masalahnya. Selanjutnya dapat masalah, dan didata dengan baik.
diterangkan sebagai berikut 4) Mengenai manajemen kualitas, biaya
l) Standarisasi diperlukan agar ada aturan dan penyerahan di gemba perlu digaris
dan tolak ukur yang jelas dalam prrises bawahi hal-hal sebagai berikut : (a)
Kaizen dalam mengelola sumber daya kualitas bukan sekedar hasil keluaran,
(tenaga kerja, informasi, pralatan dan tapi hasil dari standarisasi, dalam
material). Standarisasi dapat dan harus gimba yang beriklim keda yang baik (5
diubah bila ternyata tidak sesuai lagi. R), dan dengan biaya yang rendah,
2\ Standarisasi, 5 R (pemeliharaan tempat untuk mencapainya diperlukan latihan
kerja), dan penghapusan muda (pem- keterampilan, sehingga tidak pernah
borosan) merupakan tigas pilar utama dihasilkan produk yang cacat. Didorong
kaiz.en. Tiga pilar ini penting dalam terus upaya kegiatan kelompok, sistem
upaya mencapai QDC (Kualitas saran, pengumpulan data, sehingga
Kontrol - Penyerahan) yang berhasil, didapatkan standarisasi yang lebih dan
ramping (dinamis) dan efisien. dan lebih baik; (b) Penghematan di
3) Dalam melaksanakan kaizen langsung gemba dilakukan dengan meningkatkan
dianut 5 (lima) aturan dasar, disebut kualitas, produktivitas, mengurangi
"atutan emas", diantaranya: (a) Bila tempat penyimpanan/persediaan, mem-
masalah (ketidakwajaran) muncul. Dite- perpendek jalur produksi, mengurangi
mukan, langkah pertama segera ke gangguar teknis, mengurangi ruangan
gemba dimana masalah tersebut terjadi; kerja yang tidak perlu, mempersingkat
(b) Periksa keadaan gembutsu (objekJ waktu 5shingga prosedur menjadi sing-
benda dan hal-hal lain yang ada kaitan- kat, Ileksibel, efisien, "bebas kesalahan",
nya dengan masalah yang terjadi); (c) bebas kemacetan, penyerahan tepat
Lakukan penanganan sesaat, langsung waktu. Tetapi harus diingat penghe-

LL2 MANAIENAL Vol. 4, No. 7, Jtili 2OO5 :1O7 - 114


Gambar 3
Bangunan Manaiemen Gemba

Manajemen
Iaba

Manajemen Manajemen Manajemen


Mutu dan Biaya Iogistik
keselamatan

Operasi Inforrnasi Peralatan Produk dan


Karyawan Material

STANDARISASI

5 R = Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin


(Pemeliharaan Tempat Kerj a)

Penghapusan Pemborosan
. (Muda)

Kerjasama Tim Peningkatan Moral dan Disiplin Pribadi dan


(Manajemen Visual) Gugus Kendali Mutu Sistem Saran

(Sumber: Imai, 1999; Amin Ibrahim, 2003)

matan biaya dan peningkatan kualitas prinsip 5 R ini telah dianut juga oleh
harus serasi; (c) Untuk merumuskan negara Barat dengan modifikasi seper-
standarisasi, diperlukan standar kerja lunya seperti di Amerika Serikat dengan
dengan ciri-ciri: merupakan cara terba- 5 S: Sort (memilah), Straighten (melu-
ik, teraman, termudah dalam melaksa- ruskan), Scrub (gosok), Systematire (sis-
nakan tugas yang menyangkut pene- temisasi), dan Standarize (standarisasi).
rapan profesional yang telah diperoleh, Di Eropa dikenal 5C, yaitu Clearcut
dan terus dikembangkan. Standar kerja (singkirkan), Configure (susun/tata),
juga diperlukan untuk memperbaiki Clearand Check (bersihkan dan periksa
proses, petunjuk bagi latihan, dasar ulang), Conform (pastikan pada
audit dan diagnosis, sarana untuk tempatnya), dan Custom and Practice
mencegah pengulangan kesalahan dan (biaskan dan praktekkan).
meperkecil keanekaragaman yang tidak 5) Mengenai pemborosan (muda) ad,a 7
diperlukan; (d) Mengenai 5 R yang (tujuh) hal yang harus diperhatikan,
meliputi ringkas, yang berarti dapat yaitu produksi yang berlebihan, pem-
membedakan apa yang diperlukan dan borosan persediaan, pemborosan pe-
tidak diperlukan di gemba. Rapi dan ngerjaan berulang-ulang, pemborosan
resik sehingga setiap sarana siap pakai gerak kerja, pemborosan pemrosesan,
dan mudah dijangkau. Rawat meliputi pemborosan karena waktu tunggu dan
diri, alat dan lingkungan. Rajin yang penundaan, pemborosan transfortasi.
berarti disiplin dengan standarisasi yang Keadaan seperti ini disebut muda - mu-
telah ditetapkan bersama. Ternyata ra- muri (boros - timpang - terpaksa).

Pemberdayaan Manajemen Sumber Daya Manusia melalui Manajemen .. . . (Sambas Ali Muhidin) lL3
6) Bangun gemba didasarkan pada usaha- Dapat pula digaris bawahi, walaupun
usaha organisasi pembelajaran (learn- Gemba Kaizen adalah rekayasa manajemen
ing organization) terus menerus, ber- bisnis yang sukses di fepang, tetapi dapat
tanyaterus menerus mengapa terjadi ditransfer berbagai prinsip dan cara
kesalahan sampai ditemukan jawab- kerjanya bagi manajemen publik, seperti
annya, kebijakan kelompok selalu lebih misalnya manajemen laba menjadi
baik dari perorangan, peluang kaizen manajemen pelayanan publik, 5 R menjadi
tidak ada batasnya. prinsip-prinsip iklim kerja, 5 aturan emas
7) Sistem saran dan gugus kendali mutu gemba berarti lebih banyak turun ke bawah
diperlukan agar membuat pekerjaan dan memberikan petunjuk secara nyata,
lebih mudah dilaksanakan, menying- manajemen visual menjadi pelatihan dalam
kirkan hal-hal yang menjemukan/tidak unit-unit yang nyata, demikian halnya
perlu, menciptakan suasana nyamana, prinsip-prinsip penting perbaikan dan
aman, produktif, meningkatkan kuali- pemeliharaan, kebersamaan dan upaya
tas, menghemat waktu dan biaya. meningkatkan kinerja secara terus menerus
8) Perlu pula dibangun disiplin pribadi sebagai "budaya kerja".
melalui sistem reward and punishment
yang tepat, keteladanan, kerjasama, Daftar Pustaka
keterlibatan konsumen, dan langkah-
langkah kesejahteraan lainnya. Amin Ibrahim, 2003, Pemberdayaan Sum-
9) Diperlukan pula "manajemen visual" di ber Daya Manusia dan Implementasi-
gemba agar semuanya nyata, terutama nya, Program Pasca Sarjana UNPAD,
hubungan sistemik antara 5 M nya Bandung.
(man, money, material, machine dan Imai, Masaaki,1999, Gemba Kairen Pende-
metho$, bagaimana 5R diragakan, katan Akal Sehat, krbiaya Rendah
meragakan standar dan target sehingga Pada Manajemen (Terjemahan), IPPM,
semuanya jelas dan nyata. Yayasan Toyota Astra, fakarta.
l0) Peran superuisor(penyelia), agar semua ---, 2001, Kairen Kunci Sukses Jepang
kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan dalam Penaingan (Terjemahan), IPPM,
kinerja karyawan dapat berjalan fakarta.
dengan baik. Senge, Peter M., 199O, The Fithh Discipline.
The art and Practice of The Learning
Penutup Organization Doubleday, New York.
Senge, Peter M., & Richard Ross & Bryan
Dari seluruh uraian di atas terlihatlah Smith & Charlotte Robert & Art Kleiner,
bahwa Gemba Kaizen adalah kisah 2OO1, Buku Pegangan Kelima (Strategi
perbaikan mutu sepanjang waktu di tempat dan Alat untuk Membangun Organisasi
kerja, yang meliputi langkah-langkah pokok Pembelajaran). Interakasara, Batam
yakni diawali dengan menetapkan tema, Center, Batam.
latar belakng dan sasaran, menentukan Simanjuntak, J. Payrnan, 1999, Kualitas
penyebab melalui analisis data, menetapkan SDM Indonesia, Surat Kabar Republika
tindakan penanggulangan, memastikan Edisi 6/8/99.
hasil dan dampaknya, menetapakan atau Suwatno, 2002, Strategi Pengembangan
mengubah standar yang ada agar kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, |urnal
meningkat dan masalah-masalah teratasi, Manajerial Volume 1No. l Juli 2002.
evaluasi dan rencana selanjutnya yang Yuli Sutiono, 1997, Upaya Meningkatkan
terus menerus berputar, sehingga kualitas Kualitas SDM Indonesia, |urnal
produk makin baik dan diperoleh dengan Manajemen Usahawan Indonesia. Edisi
keyakinan dan gairah kerja yang tinggi. No.7 ffh. )O(VI Juli 1997.

tt4 MANAIENAT Vol. 4, No. 7, Iuli 2005 :1O7 - 114

Anda mungkin juga menyukai