CBR PPD
CBR PPD
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan psikologi anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa per- kembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek– aspek perkembangan individu
meliputi psikologi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik
meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau
daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau
lingkungan pada umumnya.
B. TUJUAN
1. Mengetahui apa saja problematika dalam psokologi remaja
2. Aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi sikologis perkembangan remaja
3. Apa ciri –ciri kejiwaan dan psikologi pada remaja
4. Psikologi menyimpang apa saja yang dapat terjadi pada masa remaja
5. Deskripsi tengtang bagaimana perkembangan spikologi pada masa remaja
C. MANFAAT
1.Dapat mengetahui pengertian masa remaja.
2.Dapat mengetahui aspek-aspek psikologis perkembangan remaja.
3.Mengetahui ciri –ciri kejiwaan dan psikologi pada remaja.
4.Dapat mengetahui psikologi menyimpang pada masa remaja.
5.Deskripsi tentang perkembangan psikologi pada masa remaja
BAB II
ISI BUKU
1. RINGKASAN BAB II
PROBLEMATIKA REMAJA
Sebagai akibat dari penerapan gaya asuh orang tua tersebut (Braumind, 1983,
dalam Grobman, 2003) mendeskripsikan anak yang diasuh dengan authoritarian
cenderung kurang memiliki kompetensi social. Anak agresif dan kurang
mempedulikan hak-hak orang lain, kebanyakan bergaul dengan sebayabyang
berperilaku nakal/menyimpang seta mengembangkan moralitas yang bersumber
dari luar diri sendiri.
Orang tua yang amat ketat membatasi remaja berpacaran menyebabkan remaja
melakukan pacaran secara sembunyi-sembunyi. Berkenaan dengan kebiasaan
berpacaran, diduga orang tua membelajarkan konsep tertentu dalam berpacaran. Teman
sebaya nampaknya berperan lebih banyak dalam mengajarkan remaja berpacaran.
Remaja laki-laki biasanya diajari cara mengambil inisiatif berpacaran. Remaja perempua
biasanya diajari bersikap reaktif dan menjunjung tinggi ikatan pertunangan dan penjaga
kesucian
Pacaran dan relasi romantic di usia sangat awal biasanya dikaitkan dengan beberapa
masalah berikut:
1. Prestasi belajar rendah
2. Kurang berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran
3. Masalah berkaitan dengan bersekolah
4. Kenakalan remaja
5. Salah guna alcohol
2. RINGKASAN BAB IV
KONSELING BAGI REMAJA
Perilaku positif orang tua yang berfungsi memperkokoh relsdinys dengan anak
yang remaja yaitu:
a. Makan malam bersama atau secara teratur makan bersama anak
b. Menjadi orang tua yang demokratis dan melibatkan remaja dalam mengambil
keputusan terhadap kehidupannya
c. Orang tua memantau perilaku anak
d. Orang tua secara konsisten melibatkan diri dalam kegiatan bersama dan
berbincang dengan anak
A.KEUNGGULAN
1. Pada bab 2 point-point penting dibagi kedalam bebarapa sub judul sehingga
mempermudah untuk memahami masalah yang ada pada remaja
2. Pada bab 4 terdapat kunci memperkokoh relasi orang tua dengan remaja
sehingga bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi orang tua yang memiliki anak
remaja
3. Ada pertanyaan utama sebelum pembahasan di bab 2 tentang remaja dan
beberapa tabel yang dapat memperjelas pembahasan dan mengetahui lebih dalam
lagi mengenai problematika remaja dan cara menangggapi nya
4. Memaparkan konseling remaja pada bab 4 sehingga baik guru, orang tua maupun
konselor dapat memahami konseling bagaimana yang harus diberikan pada
remaja sesuai dengan masalah yang dihadapi nya
5. Baik pada bab 2 maupun bab 4 terdapat penjelasan pentingnya peran orang tua
dalam mengahadapi problematika remaja.
B. KELEMAHAN
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak sampai masa
dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak.
Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua. Teori-
teori perkembangan remaja antara lain, teori psikoanalisa, teori psikososial, teori kognitif serta teori
tingkah laku dan belajar sosial. Tahap perkembangan psikologi remaja dimulai dari fase psikologi
praremaja, remaja awal, dan remaja akhir. Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja antara
lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi
dan berat badan serta kematangan sosial, remaja berfikir secara logis dan transisi sosial remaja mengalami
perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain. Sementara itu, ciri khas remaja adalah
hubungan dengan teman sebaya lebih erat, hubungan dengan orang tua penuh konflik, keingintahuan seks
yang tinggi, dan mudah stres.
B. SARAN
Orang tua adalah komponen utama dalam masa perkembangan psikolgis remaja. Dalam
perkembangan nya orang tua perlu lebih banyak memantau remaja nya, bersama dengan sekolah
juga teman sebaya nya. Orang tua tidak perlu mengekang terlalu keras karena akan berakibat seperti
apa yang telah ada pada pembahasan sebelumnya. Diperlukan pengertian yang mendalam dalam
memahami psikologis remaja, kaena pada masa reamaja, anak masih mencari jati diri. Dan orang
tua harus ikut membantunya dalam mencari jati diri demi menghindarkan kenakalan reamaja. Orang
tua juga diharapkan tidak bertengkar didepan anak anaknhya karena akan sangat mengganggu
psikologis anak dan membuat nya merasa trauma.