Anda di halaman 1dari 1

FILSAFAT ARSITEKTUR TIMUR – KONTEMPORER

TUGAS ULASAN ARSITEKTUR NUSANTARA


Nama : M Falih Fadhlurrahman

NIM : 03061281924043

Pada Filsafat Timur yang berbasis pada praksis kontemporer ini , maka lebih tertuju pada bahasan
sebelumnya, yaitu “Kelowongan”. Sama seperti filsafat timur praksis yang bersifat Vernakular,
“Kelowongan”, “Kekosongan”atau bahasa inggrisnya dikenal sebagai “freespace”, yang digambarkan
sebagai kemurahan hati dan semangat dalam arsitektur. Kekosongan ruang ini akan dirasakan oleh indra
yang dimana akan diolah melalui pikiran dengan proses rasional yang berdasarkan pandangan atau
perspektif kita. Sehingga dengan konsep kekosongan ini , kita dapat memahami dan mendukung
aktifitas dalam ruang secara bebas , tidak ada batas-batas tertentu dalam cakupan ruang.

Walaupun secara harfiah kekosongan adalah benar-benar ‘kosong’ atau ‘tidak ada’, tetapi bukan
berarti kekosongan itu tidak ada nilai atau isinya sama sekali. Jika dilihat pada buku “Suwung (2017)”,
“Konstruksi kekosongan membutuhkan 2 komponen , yaitu aktivitas dan porositas di dalam void
menjadi komponen yang harus ada. Lalu , hal ini diinterpretasikan bahwa kekosongan mengacu pada
kualitas tertentu yang dimiliki void…. “(Sunyata 2018 :25). Ini menunjukkan bahwa kekosongan sendiri
memiliki nilai atau kualitas tersendiri. Pada quotes “Silence isn’t empty, it’s full of answers “ , ini
menunjukkan bahwa keheningan (silence) bukanlah berarti tidak ada jawaban, tetapi bisa saja bahwa
keheningan adalah “jawaban”dari pertanyaan yang memenuhi atau mengisi kekosongan ruang tersebut,
tergantung bagaimana cara juta menikmati atau merasakan “kelowongan”tersebut. Terkadang ,
kekosongan itulah yang melepaskan diri kita dari ikatan , dan mengarahkan kita ke jawaban yang kita
temukan. “Why does the feeling of emptiness occupy so much space?” , pertanyaan itulah yang
kemudian mengilhami kita dalam berfilsafat yang dimana dipahami dan dianalogikan ke dalam bentukan
arsitektur , yang dimana kita merasakan ‘fullness’dalam kekosongan tersebut.

Mungkin saya bisa membayangkan , jika di dalam ruang yang kosong dan tidak ada artinya, tetapi jika
kita melihat di depan jendela ada pemandangan pegunungan, yang dimana kita bisa membayangkan kita
berada dalam ruangan yang luas dan menikmati ‘kekosongan’yang ada , itulah makna ‘kekosongan’,
karena merefleksikan makna ruang secara perspektif kita , dan merasakan ‘fullness’yang ada , yang
digambarkan berupa pemandangan gunung yang tadi. Jadi , menurut saya, itulah kekosongan ,
walaupun terlihat kosong dan tidak ada isinya apabila di lihat secara langsung , tetapi juga memiliki arti
keharmonisan pada kekosongan tersebut dan aktivitas yang bersifat dinamis didalamnya. Seharusnya,
kita lebih memahami lagi apa itu unsur kekosongan secara mendalam.

Anda mungkin juga menyukai