Ketua :
Mayor Jenderal TNI Benny Octaviar, MDA., CHRMP.
Wakil Ketua :
Marsekal pertama TNI Agus M. Baron.
Marsekal pertama TNI Yudi Bustami, S.Sos
Sekretaris :
Kolonel Kav Sutrisno Wibowo
Mayor Caj (K), Lina Marlina, S.E.
Serma Mujiono
Notulen :
Kolonel Kav Taswin Djamaluddin S.E, M.M., Kolonel Laut (P), Arief
Rustaman., Kolonel Inf Machfud H., Kolonel Adm Sjahli Afandi,
S.T., M.A.P., Letkol Adm Rully Evriansyah, S.Pd., Letkol Adm
Sudarsono, S.Sos., M.Si., Mayor Caj (K), Suko Eni., Mayor Caj (K), Dwi
Soelistyawati., Serka Muhammad Fajri Limanda., Serda Gandung
Aji Kurniawan., Prada Alfin., Pembina Tk. I IV/b Drs. Sriyanto, M.Si.,
Penda Tk.I III/b Yatin Priyatno., Penda Tk. I/III b Sumarwan.,
Desain Grafis :
Kolonel Inf I Drs. Ketut Murda, M.H.,
Penata Muda III/a Dede Mulyana, S.Kom.
e-Perisalah
Mayor Laut (P) Arif Bahtiar., Serka Mochamat Yusuf Eko Prastiyo.,
RAPIM TNI
2021
JAKARTA :
16 FEBRUARI 2021
SAMBUTAN PEMBUKAAN
RAPIM TNI TA 2021
Tema Rapim TNI pada tahun 2021 ini adalah “TNI Kuat,
Solid, Profesional, Dicintai Rakyat Siap Mendukung Percepatan
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Serta Menjaga
Persatuan Kesatuan Bangsa Demi Keutuhan NKRI”.
Tema tersebut sangat tepat, mengingat kompleksitas tantangan di
tengah situasi negara yang sedang berusaha menekan penyebaran
pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional.
Selain pandemi Covid-19, perkembangan lingkungan strategis
masih diwarnai oleh kompetisi dua kekuatan besar. Di satu sisi AS
dengan kepemimpinan baru Presiden Joe Biden, di sisi lain terdapat
RRT yang muncul menjadi kekuatan baru. Kedua kubu berupaya untuk
menanamkan pengaruh dan memperluas dukungan dengan berbagai
cara. Seluruh instrumen nasional dipergunakan; diplomatik, intelijen,
militer, dan ekonomi.
Terdapat pula perkembangan iptek yang telah melahirkan
‘senjata sosial baru’ yaitu internet, siber dan media sosial yang harus
2
menjadi perhatian kita bersama. Kekuatan medsos telah menggulirkan
kerusuhan di beberapa negara Eropa, Amerika Serikat, Myanmar dan
Thailand.
Kita juga menyadari bahwa kekuatan internet dan medsos telah
digunakan untuk menyebarkan faham radikalisme dan terorisme.
Dunia maya telah menjadi domain untuk perekrutan generasi radikal
dan teroris. Demikian halnya dengan para aktor separatis Papua; baik
front politik, klandestin dan bersenjata yang juga memanfaatkan media
sosial untuk propaganda-propagandanya.
Kemudian kita juga harus memperhitungkan perkembangan
alutsista nir-awak yang semakin maju. Konflik Azerbaijan dan Armenia
adalah contoh terbaru bagaimana drone-drone taktis Azerbaijan
buatan Turki menjadi penentu kemenangannya atas Armenia. Konsepsi
pertempuran modern ini juga sangat mungkin dikuasai oleh kekuatan-
kekuatan asimetris, mengingat harga drone yang relatif lebih murah
dibandingkan pesawat tempur. Drone juga dapat dilengkapi dengan
berbagai sistem penginderaan ataupun senjata.
4
Bapak Presiden secara langsung memerintahkan TNI untuk
membantu pendisiplinan protokol kesehatan, 3M, termasuk pada saat
pelaksanaan PPKM skala mikro. Presiden juga memerintahkan TNI
mendukung langkah 3T dan vaksinasi nasional.
Kita harus mengoptimalkan peran dan fungsi para babinsa,
babinpotmar dan babinpotdirga yang bertugas sebagai tracer
Covid-19, tergabung dengan para petugas dari instansi lain,
khususnya di 7 provinsi PPKM mikro di Jawa dan Bali.
Terkait bencana alam, kita juga harus memperkuat sistem
penanggulangan kebencanaan yang dilaksanakan oleh Kogasgabpad
di bawah Kogabwilhan.
Selanjutnya untuk menghadapi perkembangan situasi sosial
politik nasional yang dinamis, kita harus memberdayakan pembinaan
ketahanan wilayah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa. Persatuan dan kesatuan terbukti sangat dibutuhkan agar
dinamika sosial politik tidak mempengaruhi stabilitas nasional.
Stabilitas nasional yang kondusif sangat berpengaruh pada iklim
usaha dan investasi yang kondusif pula.
Perlu kita ketahui bersama pada awal tahun 2021 ini ada tiga
Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan tugas pokok TNI,
yaitu:
Pertama, Peraturan Pemerintah No 3 tahun 2021 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara.
Kedua, Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2021 tentang Rencana
Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme Berbasis
Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme tahun 2020-2024; serta
Ketiga, Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2021 tentang Kebijakan
Umum Pertahanan Negara tahun 2020-2021.
TNI harus siap untuk melaksanakan ketiga peraturan perundang-
undangan tersebut. Agar staf terkait segera menyusun piranti lunak
penjabarannya lebih lanjut.
Dalam forum Rapim TNI kali ini, saya mengajak para peserta semua
untuk berfikir kreatif dan inovatif, baik secara top down maupun
bottom up demi kepentingan dan kemajuan TNI. Tentunya perbedaan
karakteristik setiap wilayah akan menghadirkan problematika yang
berbeda, sehingga ke depan kita dapat mengeliminasi kompleksitas
permasalahan di wilayah dengan baik.
Selanjutnya, “Dengan mengucap bismillaahirrohmaanirrohiim,
pada hari ini, Selasa, 16 Februari 2021, Rapat Pimpinan TNI tahun
2021 secara resmi saya nyatakan dibuka”
Manfaatkan forum Rapim TNI ini untuk menguatkan jalinan
komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang harmonis, guna
menyamakan persepsi dan memantapkan soliditas serta
profesionalisme, untuk mendukung efektivitas pencapaian tugas
pokok TNI.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, senantiasa
melimpahkan berkahnya dalam setiap pengabdian kita kepada bangsa
dan negara tercinta.
Panglima TNI,
6
02 MENTERI PERTAHANAN RI
Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo
PROGRAM UTAMA
PEMBANGUNAN KEKUATAN
TNI TAHUN 2021-2024
8
kesukuan tapi tidak ada payung hukum, jadi ini menjadi tonggak
sejarah yang luar biasa. Menhan juga mengatakan bahwa setelah
beliau banyak belajar dari negara2 lain ternyata ada 5 unsur dasar
berdiri dan bertahan hidup suatu bangsa yaitu :
10
PROGRAM – PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN KEKUATAN TNI 2021
-2024
Selanjutnya Menhan menyampaikan terkait program-program
utama sebagai berikut:
Pertama TNI AD. Kita ingin memodernisasi semua senjata
perorangan mulai dari kelompok, regu, peleton, kompi sampai
dengan batalyon ini menyangkut senapan serbu dan IPP set,
Mortir 60 untuk tingkat peleton, Mortir 81 untuk Ton Ban untuk
imbangi SIngapur, mortir 120 untuk Batalyon, senjata lawan tank
sejenis Carl Gustaf M3E1 untuk Tonban dan Kiban, Rudal sejenis
Stinger untuk setiap Kompi senapan.
Selanjutnya kita akan meremajakan minimi untuk tiap regu.
Minimi ini penggunaannya dibatasi dan tidak semua negara boleh
membeli minimi ini termasuk item yang harus ijin kepada AS.
Senapan runduk untuk tiap peleton dan kompi senapan kemudian
jumlah peluru saat ini, bekal pokok kita adalah selama 1 sampai
dengan 3 hari kita akan naikkan 10 hari bekal pokok hingga 2024.
Dengan adanya sistem pertahanan rakyat semesta diharapkan
satu bekal pokok perbandingan kita akan mampu bertempur
selama 100 hari, maka jika kita punya sepuluh bekal pokok maka
kita mampu berperang selama 100 hari perang gerilya. Untuk
itu Menhan menyampaikan akan mendirikan 6 pabrik munisi.
Selanjutnya 32 helikopter blackhawk (autopilot) dan 4 unit V22
opsprey dan 3 unit UAV system
Kedua TNI AL. Kapal scorpen dari Perancis, menggunkan baterai
lithium memungkinkan kapal selam mampu bertahan lebih lama
dalam air. Selanjutnya mini submarine ukuran 30 m namun tetap
memiliki kemampuan yang sama. Kita juga akan mengoptimlkn
karya anak bangsa dengan memproduksi kapal selama KSSI
dan KSTI (Kapal Selam Serbu Indonesia dan Kapal selam taktis
Indonesia)
Tahun ini kita akan membangun 2 kapal selam otonomi tanpa
awak dalam tahap uji coba bila berhasil akan kita produsi 50 unit
dan bisas menggunakan torpedo dengan harga sekitar vtidak
sampai 20 juta USD dibanding dgn produk impor sekitar 600
12
PROGRAM– PROGRAM UTAMA
PEMBANGUNAN KEKUATAN TNI 2021 -2024
TNI AD
- Modernisasi senjata perorangan, kelompok, regu, ton, ki, yon
- Senapan serbu
- Ipp set
- Mo 60 utk ton
- Mo 81 utk ton ban
- Mo 120 utk kiban
- Senjata lawan tank sejenis carl gustaf m3ei utk tonban dan
kiban
- Rudal sejenis stinger utk tiap kipan
- Peremajaan minimi utk tiap regu
- Senapan runduk utk tiap ton dan kipan
- Peningkatan peluru dari skrg 1,3 bp menjadi 10 bp sd thn
2024
- 32 helikopter blackhawk (dgn autopilot) + 4 v22 opsprey
- 3 uav system
- Pemberdayaan koter tni ad
- Perbaikan sarana termasuk angkutan dan alkom
- Barak siaga yon tiap komcad
TNI AL
- 5 kapal selam scorpen
- 4 kapal selam tkms 214
- 2 kapal selam tipe 310
- 2 kapal selam serbu kssi
- Pembuatan 2 kapal selam autonomous tanpa awak (uji coba),
jika berhasil akan diproduksi sampai dengan 50 unit
- Refurbish platform yg menurut hitungan al 25 unit dapat
digunakan sampai 10 thn ke depan
- Pengadaan baru 18 kcr 62 m
- 6 kcr bahan komposit 52 m kecepatan tinggi
- 3 kcr buatan dlm negeri indonesia 60 m
TNI AU
- Modernisasi refurbish semua pesawat tempur
- Pengadaan 36 rafale mrca
- Pengadaan 15 unit f-15 ex
- Pengadaan 15 unit c 130 j
- Pengadaan 2 unit mrtt tanker
- 30 radar gci
- 3 uav system
14
03 MENKO PEREKONOMIAN
Dr. (HC) Ir. H. Airlangga Hartarto., MBA., MMT.
PERKEMBANGAN TERKINI
PENANGANAN COVID-19
DAN PEMULIHAN EKONOMI
NASIONAL
16
Untuk menekan kasus positif dan mengendalikan penyebaran
COVID-19, pemerintah melakukan tindak lanjut pada level terkecil di
tingkat desa/kelurahan dengan memberlakukan pembatasan pada
kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro.
PPKM berbasis mikro ini sangat memerlukan keterlibatan aktif
berbagai elemen masyarakat dan Satgas Pusat-Daerah yang terdiri
dari Satpol PP, Babinsa, Bhabinkamtibmas. Secara umum tugas
yang dilakukan aparat dari Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bintara
Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) dan Bintara Pembina
Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) sebagai bagian dari TNI dalam
PPKM Mikro antara lain:
a. Mencegah: melakukan sosialisasi 3M kepada masyarakat
di wilayah operasinya,
b. Menangani: membantu pelaksanaan 3T,
c. Membina: menegakkan disiplin pelaksanaan protokol
kesehatan di wilayah operasinya
d. Mendukung: membantu pendistribusian logistik pendukung
seperti masker, bansos dll.
18
alutsista Rp 1 triliun ke investasi berdasarkan riset Universitas
Indonesia yang disampaikan akan berdampak pada meningkatnya
PDB sebesar 0,007% dalam setahun.
TNI terbukti secara nyata telah sigap, aktif, dan terdepan dalam
membantu penanganan dampak pandemi. Tidak sedikit pula prajurit
di lingkungan TNI yang gugur akibat Covid-19. Untuk itu saya
mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada segenap
keluarga besar, institusi dan prajurit TNI.
Pemerintah akan selalu membutuhkan kerja sama dari
seluruh elemen masyarakat, terutama dari TNI, untuk memastikan
terciptanya stabilitas politik, hukum, hukum, dan keamanan hingga
tingkat terkecil, agar seluruh kebijakan pemerintah dapat terlaksana
dengan baik.
Semoga TNI semakin kuat, solid, profesional dan dicintai
masyarakat.
DISKUSI PANEL
Moderator
Pertanyaan :
Kita ingin tahu araharan dan spesifik keterlibatan TNI seperti apa ?
Jawaban:
Pertama kita melihat dari 66% kasus itu ada didalam sehingga
apa yang dilakukan pemerintah adalah menyelesaikan persoalan
di Jawa-Bali dan mulai minggu lalu kita perkenalkan yang namanya
PPKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Level Mikro) RT, RW, dan
kelurahan sehingga kita berharap bahwa mereka yang bekerja atau
bergerak itu adalah yang sehat, sehingga keterlibatan TNI POLRI kita
mintakan bahwa membutuhkan 80.000 dan di Jawa-Bali diharapkan
dengan 30.000 dari TNI diterjunkan dan POLRI.
Tentu ini diharapkan bisa dipenuhi dan dilakukan pengetesan
secara swab antigen sehingga dengan demikian mobilitas dan
kegiatan ekonomi bisa terbantu karena mereka yang bergerak dalam
20
04 MENTERI PPN/ KA.BAPPENAS
Dr. (H.C.) Ir. H. Suharso Monoarfa
POSTUR PERTAHANAN,
KESEJAHTERAAN PRAJURIT
DAN PRIORITAS MBANGUNAN
DAN PENGEMBANGAN
INDUSTRI PERTAHANAN :
PENANGANAN PANDEMI DAN
DISRUPTIVE TECHNOLOGY
22
Menurut Angus Deaton, Pemenang Nobel bidang ekonomi tahun
2015 beliau mengatakan “….No trade-off between lives and income;
fewer deaths means more income…”. Tidak ada Trade-off antara
kesehatan dan ekonomi. Negara yang berhasil menangani
COVID-19, mengalami pemulihan pertumbuhan ekonomi yang
lebih baik. Negara-negara yang mengalami tingkat kematian yang
tinggi akibat COVID-19, mengalami penurunan pendapatan per
kapita yang lebih besar.
24
siap digerakkan dan Postur Pertahanan yang efektif dalam
melakukan OMSP terutama Kebencanaan
3. Kesejahteraan Prajurit.
Mencukupi kesejahteraan prajurit merupakan bagian tidak
terpisahkan dari pembangunan kekuatan dan kesiapan pengerahan
kekuatan pertahanan. Diawali dengan di rekrut, dilatih, dilengkapi,
dicukupi dan dikerahkan.
DISKUSI PANEL
Pertanyaan :
1. Dalam pembangunan kekuatan TNI AL, apakah perencanaan
pembangunan alutsista sudah menganut dan sesuai dengan
Komunality?
Jawaban:
26
Wakasau
Marsdya TNI Fahru Zaini I., S.H., M.DS.
Pertanyaan :
Untuk meningkatkan profesionalisme Prajurit yang berkaitan dengan
kelengkapan, alutsista dan pelatihannya, bagaimana kaitannya
dengan kesejahteraan prajurit yang pension. Mohon dapat system
penggajian yang lebih baik dengan Tax Home Pay saat pensiun lebih
memadai.
Jawaban:
Selain pemenuhan alutsista, kel;engkapan persenjataan dan
pelatihannya, ;pemerintah juga memikirkan kesejahteraan untuk
kompensasi pension secara rasional.
PERANG....... "MUNGKIN"
BENCANA ........."PASTI"
28
tingkat daerah dengan unsur pengarah dan unsur pelaksana dalam
menyikapi bencana baik pada tahap pra bencana, tahap tanggap
darurat maupun tahap pasca bencana.
Merunut data korban jiwa akibat bencana dalam sekala global
sejak tahun 2000 hingga sekarang maka ± 4 juta jiwa telah meninggal
dunia akibat bencana meliputi :
a. Akibat bencana alam dari tahun 2000-2020 tercatat
1.237.324 jiwa meninggal dunia.
b. Korban akibat konflik bersenjata dari tahun 2000-2019
tercatat 1.125.724 korban meninggal dunia.
c. Sedangkan akibat pandemi Covid-19 sejak 1 Desember 2019
hingga 31 Desember 2020, terkonfirmasi positif covid 83.060.276
orang dan 1.812.046 jiwa meninggal dunia.
TNI dan Polri dalam Siklus Manajeman Bencana,adalah merupakan
komponen utama pada tahap awal pada fase kesiapsiagaan dan
fase mitigasi serta fase response (tanggap darurat) dan merupakan
pendukung utama pada tahap lanjutan, khususnya pada fase
rehabilitasi dan rekonstruksi.
TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam
penanggulangan bencana memiliki dasar hukum sebagai
landasan konstitusi meliputi UURI Nomor 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (psl 4 dan pasal 50) , UURI Nomor 3
tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (pasal 10 ayat 3 huruf c
dan penjelasan Pasal 10 ayat 3 huruf c, UURI nomor 34 tahun 2004
tentang TNI (Pasal 7 ayat 2 huruf b) dan Perpu nomor 23 tahun 1957
yang mengatur tentang penetapan keadaan bahaya dan pemangku
otoritas dalam keadaan darurat sipil,darurat militer dan darurat
perang.
Tugas pokok TNI dalam OMSP tertuang dalam Pasal 7 ayat 2 UURI
nomor 34 tahun 2004 tentang TNI,dalam membantu menanggulangi
akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan tugas
kemanusiaan. BNPB telah merevisi UURI nomor 24 tahun 2007
tentang Penanggulangan bencana dan membuka ruang peran TNI
dan Polri aktif dalam struktur organisasi BNPB.
DISKUSI PANEL
Pangkoarmada III
laksda TNI Dadi surarto M.t (Han)
Pertanyaan :
1. Bagamana langkah pemerintah dalam rangka meningkatkan
masyarakat menjadi herd immunity ?
Jawaban:
30
06 KETUA KOMNAS HAM
Ahmad Taufan Damanik
32
b. HAM sebagai instrumen pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan akan berlanjut jika sumber daya alam dan manusia dikelola
secara produktif dan efisien. HAM memberikan kerangka kerja untuk
memastikan hak atas lingkungan hidup terjaga untuk mencegah
bencana alam dan non alam (Covid-19).
c. HAM sebagai instrumen komunikasi dan diplomasi global. HAM
menjadi bahasan pergaulan internasional baik di forum PBB dan forum
internasional terkait perdagangan, pendidikan, ekonomi, budaya, dan politik.
Bangsa yang meninggalkan dan mengabaikan HAM akan terkucil dari
dunia internasional.
d. HAM adalah inheren baik hak-hak sipil dan politik maupun hak-hak
sosial, ekonomi, dan budaya. Pelanggaran satu hak akan berpengaruh pada
hak yang lain. Misalnya Covid19 yang terkait dengan hak atas kesehatan,
berpengaruh pada hak pekerjaan, pendidikan, kesejahteraan, dan hak untuk
hidup. Pemahaman komprehensif atas HAM menjadi kebutuhan TNI-Polri.
34
rata-rata sebesar 62,31% dengan rincian TNI AD sebesar 76,23%;
TNI AL sebesar 59,69%; dan TNI AU sebesar 51,01%.
Pengadaan Alutsista bernilai strategis tinggi dilaksanakan melalui
Program Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dan Pinjaman Luar Negeri/
Kredit Ekspor (PLN/KE) yang berjalan dalam kurun waktu Rencana
Strategis (Renstra) 2015-2019.
Program PDN Tahun Anggaran 2015-2019 untuk 4 Unit
Organisasi (UO) terdiri dari 121 kegiatan, dengan rincian 89 kegiatan
telah selesai, 30 kontrak telah efektif, dan 2 kontrak lainnya tidak
dilanjutkan.
Program PLN/KE Tahun Anggaran 2015-2019 untuk 4 UO terdiri
dari 44 kegiatan, dengan rincian 5 kegiatan telah selesai, 20 kontrak
telah efektif, 17 kontrak belum efektif, dan 2 kontrak tidak dilanjutkan.
Memasuki Tahun Anggaran 2021, TNI mendapatkan kenaikan
alokasi anggaran sebesar 11,39% dibandingkan dengan alokasi
anggaran tahun 2020, sehinggaTNI mendapatkan alokasi anggaran
sebesar Rp117.822.711.276.000,00 (seratus tujuh belas triliun
delapan ratus dua puluh dua milyar tujuh ratus sebelas juta dua
ratus tujuh puluh enam ribu rupiah).
Guna menjamin penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) yang fokus dan tepat sasaran, khususnya dalam
rangka penanganan Covid-19 di lingkungan Kemhan dan TNI, Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) diharapkan dapat ikut serta
mendampingi dan menyempurnakan langkah-langkah kedaruratan
yang diambil Satker dengan memberikan asistensi untuk mencegah
terjadinya fraud. Beberapa hal menonjol di bidang pengawasan,
antara lain:
§ Pada tanggal 30 Juli 2020, Kementerian Pertahanan (Kemhan)
dan TNI menerima hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK RI) atas Laporan Keuangan Kemhan
dan TNI dan kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualiaan
(WTP). Raihan ini merupakan kali kedua setelah tahun 2018 juga
mendapatkan opini WTP. Namun Menteri Pertahanan (Menhan)
RI menekankan kepada jajaran Kemhan dan TNI untuk segera
36
secara terpilih beberapa kegiatan dapat terlaksana dengan tetap
menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan pemantauan/monitoring pengamanan tahapan
Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 di 270 daerah secara umum
dapat terlaksana dengan baik mulai dari tahap persiapan hingga
tahap penyelenggaraan.
Di bidang operasi TNI, Kasum TNI menyampaikan bahwa
keoptimalan pelaksanaan Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan
Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sangat bergantung pada kondisi
teknis Alutsista yang ada. Oleh karena itu, selain upaya pengadaan
maka upaya pemantapan kondisi teknis Alutsista agar dapat menjadi
prioritas sehingga tujuan dan sasaran program guna mendukung
tugas pokok TNI dapat tercapai. Begitu pula interoperability Alutsista
masih menjadi kendala dalam penyelenggaraan operasi, untuk itu
peningkatan interoperability perlu ditingkatkan.
Pada pelaksanaan kegiatan di bidang strategi militer berupa
penyusunan organisasi dan prosedur operasi serta petunjuk
penyelenggaraan dan petunjuk referensi operasi belum optimal
dikarenakan adanya pandemi. Begitu pula kegiatan latihan bersama
hanya terlaksana 25% dari perencanaan akibat adanya pandemi dan
refocusing anggaran di bidang operasi.
Sedangkan kegiatan kerja sama keamanan dan perbatasan dengan
negara sahabat sebagain besar harus ditunda atau dijadwalkan
ulang demi mencegah terjadinya penularan dan penyebaran wabah
Covid-19. Namun beberapa kegiatan tetap dilaksanakan secara
virtual dan menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat.
Kasum TNI menyampaikan bahwa kekuatan personel TNI sampai
dengan akhir tahun 2020 adalah 480.098 orang dengan komposisi
433.025 Prajurit TNI dan 47.073 personel PNS.
Refleksi pembinaan personalia Tahun Anggaran 2020
menunjukkan beberapa hal menonjol di antaranya pada bidang
rekrutmen/penyediaan tenaga di mana sasaran pemenuhan
kebutuhan dokter militer belum tercapai dikarenakan penerimaan
38
pemerintahan. Kebijakan refocusing anggaran bidang logistik sebesar
22,97% membawa dampak cukup signifikan pada penyelenggaraan
kegiatan bidang logistik. Salah satu dampak terbesarnya adalah
pada penyelenggaraan dukungan bekal Kaporsatlap untuk operasi
dalam negeri dan kesiapsiagaan operasional satuan yang belum
dapat terlaksana sesuai rencana.
Sepanjang tahun anggaran 2020, upaya penyelesaian
permasalahan pemanfaatan aset di lingkungan UO Mabes TNI dan
Angkatan tetap dilaksanakan namun masih terdapat kendala yang
sangat perlu mendapat perhatian. Beberapa fakta menunjukkan
bahwa banyak pihak yang ingin menguasai aset-aset TNI yang
berlokasi sangat strategis dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Oleh
sebab itu, penataan administrasi atas aset-aset TNI di lingkungan
UO Mabes TNI dan Angkatan, termasuk yang dikerjasamakan dengan
pihak lain harus dilaksanakan secara bertahap, berjenjang dan
terus-menerus. Adapun beberapa permasalahan lahan milik TNI
yang bersengketa dengan pihak lain dapat diajukan dan diselesaikan
melalui mediasi dan/atau proses hukum di pengadilan.
Selanjutnya Kasum TNI menyampaikan refleksi kegiatan bidang
teritorial sepanjang tahun anggaran 2020. Sejak terbentuknya
organisasi Spotmar TNI AL dan Spotdirga TNI AU, pengawakan
organisasi teritorial tersebut masih menjadi prioritas karena hingga
saat ini persentase pengawakan rata-rata muai dari tingkat pusat
hingga eselon pelaksana terkecil baru mencapai kurang dari 50%.
Hasil evaluasi kegiatan bidang teritorial menunjukkan bahwa
kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) TNI yang digelorakan oleh
Satuan-satuan Kewilayahan (Satwil) mempunyai dampak sangat
signifikan terhadap citra TNI di mata masyarakat serta sebagai
kegiatan efektif dalam upaya Deteksi Dini (Deni) dan Cegah Dini
(Ceni). Selain kegiatan Komsos, kegiatan Bakti TNI dengan sasaran
fisik maupun nonfisik juga menjadi program kegiatan unggulan yang
diselenggarakan guna membangun kemanunggalan TNI dan Rakyat.
Dalam rangka mendukung tugas menjaga kedaulatan negara
dan ikut serta menyejahterakan masyarakat, maka kegiatan-
40
Rencana Penggunaan Kekuatan TNI di tahun 2021
Selanjutnya Kasum TNI menyampaikan Rencana Penggunaan
Kekuatan TNI Tahun Anggaran 2021 yang terbagi dua kategori
yaitu Operasi Dalam Negeri dan Operasi Luar Negeri. Operasi Dalam
Negeri di tahun 2021 dilaksanakan oleh Kogabwilhan dan Kotamaops
TNI lainnya, yakni: Kostrad, Korpaskhas, Kolinlamil, Pusdalops TNI
dan Denmabes TNI.
Penggunaan Kekuatan TNI Tahun 2021 di Dalam Negeri
diselenggarakan dalam bentuk Operasi Mengatasi Gerakan Separatis
Bersenjata, Operasi Siaga Tempur Laut, Operasi Pertahanan Udara,
Operasi Pengamanan Perbatasan, Operasi Patroli Terkoordinasi,
Operasi Patroli Udara Maritim, Operasi Pengamanan Pulau-Pulau
Terluar, Operasi Pengamanan Objek Vital, Operasi Pengamanan
VVIP, Operasi Bantuan, Operasi SAR, Operasi Kemanan Laut, Operasi
Pengamanan ALKI, Operasi Patroli Udara, Operasi Pengamatan dan
Pengintaian Udara, dan Operasi Angkutan.
Kekuatan TNI juga digelar untuk melaksanakan Patroli
Terkoordinasi Indindo, Malindo, Malacca Straits Sea Patrol/MSSP,
Eyes-in-the-Sky, Philindo, Ausindo, Trilateral Maritime Patrol/TMP
Indomalphi dan Trilateral Air Patrol/TAP Indomalphi.
Sedangkan Penggunaan Kekuatan TNI Tahun 2021 di Luar Negeri
diselenggarakan melalui Operasi Bantuan Kemanusiaan, Operasi
Pemeliharaan Perdamaian Dunia, Operasi Pengamanan KBRI daerah
rawan dan berbahaya serta Operasi Pengamanan VVIP di luar negeri.
Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia di bawah bendera
PBB Tahun 2021, antara lain: perpanjangan Satgas TNI UNIFIL dan
MINUSMA Co-deployment TNI-ADF.
Demikian Evaluasi Umum Program Kerja TNI Tahun Anggaran
2020 dan Rencana Penggunaan Kekuatan TNI Tahun Anggaran 2021.
Dengan harapan refleksi dan rencana yang ada dapat digunakan
sebagai bahan masukan bagi peserta Rapim TNI dalam menentukan
langkah perbaikan dan kebijakan lebih lanjut di Tahun Anggaran 2021.
Opini BPK RI atas Laporan Keuangan (LK) Kemhan dan TNI Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut tahun 2018 dan 2019.
Asistensi Inspektorat TNI dalam rangka peningkatan kualitas laporan
keuangan Kemhan/TNI telah berdampak positif. Hal ini tercermin
dari keberhasilan mempertahankan opini WTP atas penyajian
laporan keuangan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun
demikian, peningkatan kualitas laporan keuangan tersebut masih
harus terus diupayakan karena masih banyaknya permasalahan
yang ditemui, antara lain terkait Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Tugas Pokok Itjen TNI
Itjen TNI selaku APIP mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
pengawasan intern terhadap daya guna, hasil guna, tepat guna,
tertib hukum dan tertib tindak di bidang pembinaan kesiapsiagaan,
penggunaan dan pembangunan kekuatan serta perbendaharaan
di lingkungan TNI. Pengawasan ini bertujuan untuk memberikan
keyakinan yang memadai kepada Panglima TNI tentang efektivitas
pelaksanaan program dan anggaran binkuat dan gunkuat yang
dilaksanakan di UO Mabes TNI maupun UO angkatan, khususnya
42
terhadap pengadaan alutsista, pemanfaatan aset, kegiatan operasi
dan latihan serta reformasi birokrasi.
Upaya Konkret Itjen TNI dalam Mengawal Opini WTP dari BPK RI
Upaya yang dilakukan antara lain melalui pengawasan terhadap
kinerja satuan di lingkungan TNI. Itjen TNI merupakan garda terdepan
sekaligus mata dan telinga Panglima TNI di bidang pengawasan, mata
yang awas dan telinga yang tajam adalah harapan Panglima TNI
guna mewujudkan tujuan organisasi dan pemerintahan yang baik,
bersih, bebas dari korupsi dan nepotisme di lingkungan TNI. Untuk
mencapai hal tersebut, tentunya dibutuhkan Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) yang mampu berperan baik sebagai
consulting partner, quality assurance maupun early warning system.
Pengawasan intern di lingkungan TNI dilakukan oleh APIP dalam hal
ini Itjen TNI. APIP merupakan pelaksana fungsi pengawasan dan
konsultan serta katalisator dalam penyelenggaraan manajemen
organisasi. pengawasan intern dimaksud meliputi seluruh proses
kegiatan:
a. Audit
b. Reviu
c. Evaluasi
d. Pemantauan
e. Kegiatan pengawasan lainnya
Kegiatan dimaksud dilaksanakan terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi, dalam rangka memberikan keyakinan
yang memadai, bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan
tolok ukur, yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
kepentingan organisasi, dalam mewujudkan tata pemerintahan yang
baik.
Audit
Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi
bukti yang dilakukan secara independen, objektif dan profesional
berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan,
44
h. Kinerja dalam penerapan Permenkeu RI Nomor 143/
PMK.05/2018 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Belanja Negara Belum Optimal.
i. Tata kelola aset BMN tidak tertib.
j. Tata kelola BMN belum tertib.
k. Administrasi penerimaan bekal materiil hasil pengadaan di
satuan jajaran UO angkatan dan Kotamaops TNI belum tertib,
antara lain waktu pengiriman barang tidak sinkron dengan waktu
penerimaan barang.
l. Dukungan BMP berupa kerosin sudah tidak efektif dalam
penggunaannya.
m. Kesiapan operasi angkutan udara/helly yang rendah.
n. Dukungan bekal ops pamrahwan belum sesuai karakteristik
dan kondisi medan.
o. Minimnya ketersediaan obat malaria di Papua dan Papua
Barat.
p. Pelaksanaan operasi percepatan penanganan covid-19
belum tertib administrasi.
Reviu
Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan
untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan, standar, rencana atau norma yang telah
ditetapkan. pada TA 2020, Itjen TNI telah melaksanakan reviu di
lingkungan TNI sebagai berikut:
a. Laporan keuangan UO Mabes TNI semester I dan II TA 2020.
b. Anggaran dukungan operasi satgas OPPD.
c. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) UO Mabes TNI
TA 2020.
d. Kebutuhan tambahan anggaran UO Mabes TNI.
e. Permohonan kebutuhan rapid test kit untuk mendeteksi virus
corona (covid-19).
f. Pengadaan kendaraan dinas di lingkungan UO Mabes TNI.
46
d. Pemantauan kesiapan satgas MTF dan pelaksanaan
latpratugas satgas MTF XXVIII-M TNI Konga Unifil Lebanon TA
2020.
Pengawasan Lainnya
Pengawasan lainnya antara lain berupa sosialisasi mengenai
pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, pembimbingan
dan konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan dan pemaparan
hasil pengawasan. Guna membentuk dan meningkatkan wawasan
dan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
kemampuan, kapabilitas dan kompetensi yang handal di bidang
pengawasan di lingkungan TNI, maka pada TA 2020 Itjen TNI
melaksanakan kegiatan pelatihan pengawasan berupa kegiatan in
house training di lingkungan Itjen TNI guna meningkatkan kompetensi
para parik/auditor Itjen TNI dalam perumusan temuan audit.
48
09 ASRENUM PANGLIMA TNI
Laksamana Muda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M.
50
Pembangunan kekuatan yang dilaksanakan di Saumlaki/Selaru
dilaksanakan oleh masing-masing Unit Organisasi (UO) sampai
dengan Desember 2020, dapat dilaporkan sebagai berikut:
a. UO Mabes TNI melaksanakan pembangunan central station
radar pasif (100%).
b. UO TNI AD, melaksanakan pembangunan:
1) Pembangunan Kompi Infanteri (95%).
2) Pembangunan Baterai Armed (100%).
3) Pembangunan Baterai Arhanud (100%).
4) Pembangunan Kompi Zipur (97%).
5) Pembangunan Rumdis (100%).
c. UO TNI AL, melaksanakan pembangunan:
1) Dermaga kapal atas air (100%).
2) Sarpras pendukung (100%).
d. UO TNI AU, melaksanakan pembangunan:
1) Sarpras Mako Lanud Saumlaki (100%).
2) Rumdis Maisonet (100%).
3) Apron (100%).
4) Taxiway (100%).
5) Kantor Baseops dan VIP Room Lanud Saumlaki (100%).
Tahapan pembangunan STT telah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1312/XII/2018 tanggal 10
Desember 2018 tentang Pembangunan Prioritas Pulau Terluar
Tertentu dan Daerah yang Bersifat Strategis, sebagai berikut:
a. P. Natuna : 2016 – 2021.
b. P. Yamdena (Saumlaki)/P. Selaru : 2018 – 2023.
c. Merauke : 2020 – 2025.
d. P. Morotai : 2022 – 2029.
e. P. Biak : 2024 – 2029.
52
a. Terdapat 121 kegiatan dalam Program Pinjaman Dalam
Negeri (PDN), dengan keterangan:
1) 89 kegiatan selesai.
2) 30 kontrak efektif.
3) 2 kontrak tidak dilanjutkan, yaitu:
a) UAV oleh UO TNI AD, dan
b) Heli CSAR EC-725 dan pendukungnya oleh UO TNI
AU.
b. Terdapat 44 kegiatan dalam Program Pinjaman Luar Negeri
(PLN), dengan keterangan:
1) 5 kegiatan selesai.
2) 20 kontrak efektif.
3) 17 kontrak belum efektif.
4) 2 kontrak tidak dilanjutkan, yaitu:
a) Heli Angkut Sedang (Tahap II) oleh UO TNI AD.
b) Radar GCI dan pendukungnya oleh UO TNI AU.
Rincian kegiatan PDN yang belum selesai oleh masing-masing UO,
antara lain:
a. UO Mabes TNI. Kontrak efektif namun belum selesai (proses
produksi), meliputi: Kapal motor cepat, Alkom perbatasan, MKK.
b. UO TNI AD. Kontrak efektif namun belum selesai (proses
produksi), meliputi : Ranpur panser infanteri, Ranpur panser
kavaleri, Senjata ringan infanteri, Rantis Komodo, kendaraan
dapur lapangan, mobil Alsus Jihandak, kendaraan Alsus Nubika,
MKK dan KMC.
c. UO TNI AL. Kontrak efektif namun belum selesai (proses
produksi), meliputi: KCR 60m (platform dan Sewaco), Kapal OPV,
Kapal OPV 90m, Sewaco KCR 60m, kapal angkut tank, Pesud CN
235 – 220 MPA (full mission) untuk heli AKS.
d. UO TNI AU. Kontrak efektif namun belum selesai (proses
produksi), meliputi: Sucad pesawat NC-212i, comm tactical data
54
2) Kontrak belum efektif dan belum selesai, meliputi:
Pesawat pengganti F-5 dan pendukungnya, pesawat multi-
purpose amphibious dan pendukungnya, modernisasi pesawat
C-130 H/HS, pesawat angkut berat dan pendukungnya,
helikopter VIP TNI AU dan pendukungnya.
4. Bidang Peranti Lunak. Pada bidang peranti lunak, dapat dilaporkan
bahwa program legislasi pertahanan yang disusun dalam kurun
waktu 2020, adalah sebagai berikut:
a. Revisi UU No.34 tahun 2004 tentang TNI.
b. RUU Perbantuan TNI kepada Polri dalam rangka Kamtibmas.
c. RPP tentang Peraturan Pelaksana dari UU No.23 tahun 2019
tentang PSDN
d. Rancangan Perpres tentang Tugas TNI mengatasi aksi
terorisme.
5. Bidang Anggaran. Pada bidang anggaran, alokasi anggaran
TNI pada tahun 2020 adalah sebesar 105,767 trilyun. Jumlah ini
merupakan akumulasi alokasi anggaran tiap UO, dengan besaran
sebagai berikut:
a. UO Mabes TNI, sebesar 10,663 trilyun.
b. UO TNI AD, sebesar 59,453 trilyun.
c. UO TNI AL, sebesar 20,230 trilyun.
d. UO TNI AU, sebesar 15,419 trilyun.
Daya serap TNI pada tahun 2020 mencapai 96,69%, dengan rincian:
a. UO Mabes TNI, sebesar 97,325.
b. UO TNI AD, sebesar 95,65%.
c. UO TNI AL, sebesar 97,79%.
d. UO TNI AU, sebesar 98,82%.
6. Bidang Reformasi Birokrasi. Pada bidang reformasi birokrasi,
dapat dilaporkan hal-hal sebagai berikut:
a. Nilai reformasi birokrasi Kemhan/TNI pada tahun 2019 sesuai
56
Terkait dengan alokasi anggaran tahun 2021, TNI telah mengusulkan
tambahan anggaran sebesar 19,790 trilyun, dengan rincian:
a. UO Mabes TNI, sebesar 3,082 trilyun.
b. UO TNI AD, sebesar 5,752 trilyun.
c. UO TNI AL, sebesar 4,785 trilyun.
d. UO TNI AU, sebesar 6,180 trilyun.
TNI juga telah melaksanakan refocusing anggaran tahun 2021
berdasarkan Surat Menteri Pertahanan Nomor B/163/I/2021 tanggal
26 Januari 2021 tentang Refocusing dan Realokasi Belanja Kemhan dan
TNI TA 2021, sebesar 5,584 trilyun, dengan rincian:
a. UO Mabes TNI, sebesar 725,576 milyar.
b. UO TNI AD, sebesar 1,862 trilyun.
c. UO TNI AL, sebesar 1,524 trilyun.
d. UO TNI AU, sebesar 1,470 trilyun.
PENUTUP.
Kesimpulan. Dengan mempertimbangkan rencana pembangunan
kekuatan TNI pada tahun 2021 dengan ketersediaan anggaran
pertahanan negara, maka kegiatan prioritas TNI disusun sebagai berikut:
a. Melanjutkan pembangunan dan pemenuhan personel
Kogabwilhan I, II dan III.
b. Melanjutkan pembangunan dan pemenuhan personel Koopssus
TNI.
c. Melanjutkan pembangunan dan pemenuhan Pusinfomar TNI.
d. Melanjutkan pembangunan STT Saumlaki/Selaru.
e. Melanjutkan pemenuhan MEF TNI dalam rangka mewujudkan
target 100% pada akhir MEF III (tahun 2024)
Hal Menonjol yang Menjadi Atensi Bidang Intelijen TNI Tahun 2020
1. Pandemi Covid-19 yang penyebarannya sangat cepat
dan masif serta permasalahan penanganannya di Indonesia
58
(termasuk memantau perkembangan pandemi Covid-19 secara
global).
2. Ancaman Kelompok Separatis Politik (KSP) dan Kelompok
Separatis Bersenjata (KSB) Papua yang melakukan aksi politik
terhadap pemerintah Indonesia dan gangguan keamanan berupa
serangan bersenjata terhadap aparat keamanan maupun
masyarakat sipil.
3. Terjadinya pelanggaran wilayah nasional oleh pihak asing di
wilayah NKRI.
4. Pengesahan Undang-undang Cipta Kerja telah menimbulkan
pro dan kontra di masyarakat dan menyebabkan gangguan
keamanan karena maraknya aksi unjuk rasa menolak
pemberlakukan undang-undang tersebut, hampir di seluruh
wilayah nasional.
5. Terjadi bencana alam di beberapa wilayah Indonesia.
6. Pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 pada masa
pandemi Covid-19 yang dilaksanakan oleh 270 daerah yang
berpotensi terjadinya sengketa pilkada serta klaster baru
penyebaran Covid-19.
7. Adanya gelombang pengungsi yang berasal dari Rohingya
Myanmar menimbulkan permasalahan sosial bagi masyarakat
sekitar maupun pemerintah.
60
mengalami kasus pandemi Covid-19 paling tinggi, antara lain:
AS 26,763,475
India 10,758,619
Brazil 9,204,731
Rusia 3,850,439
UK 3,817,176
Prancis 3,197,114
Spanyol 2,803,478
Italia 2,553,032
Turki 2,477,463
Jerman 2,225,659
62
5. Ancaman Siber berupa serangan terhadap data pemerintah,
militer, dunia usaha ataupun bisnis, selain itu teknologi siber
dapat juga dimanfaatkan oleh kelompok separatis, teroris dan
radikal sebagai sarana propaganda untuk mencapai tujuannya.
6. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi setiap tahun pada
musim kemarau di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
7. Ancaman terorisme yang dilakukan oleh foreign terorist
fighter (FTF) dan narapidana teroris (Napiter) yang selesai
menjalani hukuman.
8. Pasca Pilkada serentak 2020 ada potensi kerawanan yang
mungkin terjadi yang dilakukan masing-masing pendukung akibat
adanya 134 permohonan perkara sengketa Pilkada yang masih
dalam proses hukum di pengadilan.
9. Narkoba merupakan ancaman yang sangat serius bagi
bangsa Indonesia karena dapat merusak generasi penerus
bangsa.
10. Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya majemuk,
apabila pemerintah tidak mengelola dengan bijaksana maka akan
berpotensi timbulnya konflik horisontal.
11. Illegal entry dari pengungsi Rohingya Myanmar berpotensi
menimbulkan ancaman kesehatan dan kriminalitas di daerah
sekitar kamp pengungsian.
Potensi Ancaman
Mencermati dinamika perkembangan lingkungan strategis global,
regional maupun nasional, terdapat beberapa potensi ancaman pada
tahun 2021, sebagai berikut :
1. Ancaman Militer Untuk Perang.
Ancaman Siber terhadap data militer dan software sistem
pertahanan Indonesia.
a. Pelanggaran wilayah darat, laut maupun udara
nasional, karena belum selesainya penentuan batas negara.
64
j. Ancaman Siber terhadap dunia usaha dan bisnis
berupa ransoomware yang di dalamnya terdapat virus dan
malware.
k. Perubahan iklim masih akan terus terjadi disebabkan
adanya anomali cuaca dan fenomena lain.
l. Penyelundupan narkoba masih akan terus terjadi ke
wilayah Indonesia dengan tujuan tertentu.
m. Pandemi Covid-19 masih akan terus berlangsung
pada tahun 2021 di Indonesia dan juga negara-negara lain
di dunia.
66
4. Meningkatkan interoperabilitas efektivitas dan efisiensi
antar unsur pelaksana kegiatan dan operasi intelijen.
5. Meningkatkan kegiatan kerjasama dan diplomasi militer.
6. Meningkatkan deteksi dini dan cegah dini terhadap
permasalahan sara, intoleransi, separatis, terorisme, kebakaran
hutan dan lahan, bencana alam dan wajib melaporkan kepada
unsur pimpinan di satuan.
7. Pemberdayaan Satsiber TNI untuk berperan aktif mendukung
kegiatan maupun operasi intelijen.
8. Meningkatkan pengintegrasian sistem informasi intelijen.
9. Pengintegrasian peran intelijen matra melalui deteksi dini
dan cegah dini terpadu dalam rangka pengamanan tubuh.
10. Pengintegrasian kegiatan dan operasi intelijen dengan
kegiatan pembinaan teritorial dan operasi teritorial dalam rangka
pemberdayaan wilayah.
11. Meningkatkan kontra intelijen terhadap intelijen asing.
12. Mendukung intelijen pengamanan pelaksanaan Pekan Olah
Raga Nasional 2021 di Papua.
68
11 ASOPS PANGLIMA TNI
Mayjen TNI Tiopan Aritonang
EVALUASI PELAKSANAAN
PROGRAM KERJA DAN
ANGGARAN BIDANG OPERASI
TA 2020 DAN PROGRAM
KERJA DAN ANGGARAN
BIDANG OPERASI TA 2021
Staf Operasi Mabes TNI melaksanakan 8 bidang kegiatan yang
terdiri dari Perencanaan Program dan Anggaran, Organisasi dan
Strategi, Latihan Gabungan dan Kesiapsiagaan, Operasi Dalam
Negeri, Kerja Sama Keamanan dan Perbatasan, Survei dan Pemetaan,
Latihan Bersama, serta Operasi Luar Negeri.
70
personel TNI yang dikategorikan sebagai pelanggaran Ham oleh
Pihak tertentu.
72
belum ter-Cover oleh Radar Kohanudnas maupun Radar
Sipil.
c. Belum adanya Skadron Tempur di wilayah Indonesia
bagian Timur sehingga memperlambat proses penindakan
apabila terjadi pelanggaran di wilayah udara.
d. Masih kurangnya pemahaman pelaku terkait
Rentinkon yang akan diujikan.
e. Masih kurangnya koordinasi dan komunikasi antara
pelaku dengan Instansi terkait dihadapkan dengan Rentinkon
yang diujikan.
4. Latihan Gabungan.
a. Sebagian besar program Latihan Gabungan TA 2020
tidak dilaksanakan karena adanya refocusing dan realokasi
anggaran untuk penanganan Covid-19. Adapun program
Latihan Gabungan yang terlaksana yaitu Latgultor Satgultor
TNI.
b. Kurangnya unsur pendadakan dan kerahasiaan
pada saat pelaksanaan Infiltrasi.
c. Satgultor TNI belum memiliki kemampuan Nubika
sehingga masih melibatkan Kizi Nubika dari Pusziad.
74
b. Menyiapkan pangkalan TNI di pulau Natuna dan pulau
Sebaru sebagai fasilitas karantina.
c. Tempat yang dijadikan fasilitas karantina untuk repatriasi
pekerja migran Indonesia (PMI) yaitu asrama haji, lembaga
pendidikan, wisma sosial, dan hotel.
d. Pengendalian wilayah perbatasan di 9 titik kedatangan
pekerja migran Indonesia.
e. Memberikan dukungan angkutan dalam pendistribusian
APD dan obat-obatan serta menyediakan tempat sebagai
gudang dan dapur lapangan.
f. Menyediakan rumah sakit TNI sebagai karantina,
penanganan, dan rujukan pasien Covid-19.
g. Dalam penanganan Covid 19, TNI menggelar operasi
sebagai berikut:
1). Operasi penanganan Covid-19 di wilayah zona
merah (4 provinsi dan 25 kab/kota), TNI menggelar
kekuatan sebanyak 16.090 personel;
2). Operasi penanganan Covid-19 TMT 15 Juni – 31
Juli 2020, TNI menggelar kekuatan sebanyak 17.650
personel; dan
3). Operasi penanganan Covid-19 dan pendisiplkinan
protokol kesehatan TMT 1 Agustus–31 Desember 2020,
TNI menggelar kekuatan sebanyak 91.817 personel;
h. Sasaran objek operasi penanganan Covid-19 sebanyak
14.694 objek.
i. Penyediaan hotel isolasi untuk pasien positif OTG di
wilayah Nias, Jakarta, Jabar, Semarang, Surabaya, Bali,
Kalsel, Makassar, dan Papua.
76
tugas TNI serta merumuskan pedoman atau petunjuk
pelaksanaan yang berkaitan dengan survei dan pemetaan di
lingkungan TNI dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Kegiatan kompilasi dan cetak peta, pemetaan daerah
sengketa OBP (Outstanding Boundary Problem) di wilayah
perbatasan RI-Malaysia, revisi peta Topografi oleh satuan jajaran
Kotama Kodam (dhi. Topdam), pembuatan Peta Tempur Gabungan
(PTG) secara Terintegrasi oleh Pushidrosal dan Dissurpotrudau
serta monitoring evaluasi kegiatan Surta angkatan. Selain
itu juga terlibat secara aktif pada rapat-rapat bersama K/L
dalam menyelesaikan masalah perbatasan antar negara serta
pengelolaan wilayah perbatasan dapat dilaksanakan dengan baik
dan lancar.
3. Terkait dengan pelaksanaan survei dan pemetaan di tahun
2020, terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian agar tidak
terjadi dalam pelaksanaan progja tahun mendatang, antara Lain:
a. Pelaksanaan kegiatan revisi peta topografi oleh satuan
jajaran Kotama Kodam (dhi. Topdam); masih ditemukan
pengiriman copy produk revisi peta topografi belum tepat
waktu dan lengkap. Upaya yang dilaksanakan adalah dengan
lebih meningkatkan koordinasi serta pemberian supervisi
dan pengawasannya oleh para Asops Kotama Kodam;
b. Dalam pelaksanaan kegiatan revisi peta topografi oleh
satuan jajaran Kotama Kodam (dhi. Topdam), perlu adanya
peningkatan kemampuan personel yang didukung alat
peralatan yang memadai. Untuk itu, perlu dipikirkan dan
dijajaki upaya kerja sama penataran/pelatihan dengan
Instansi K/L surta terkait dalam rangka memelihara dan
meningkatkan kemampuan teknis di bidang Surta sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. Masih kurang termanfaatkannya produk peta tempur
gabungan (PTG) dalam mendukung kegiatan Latgab TNI,
padahal peta PTG ini dibuat untuk memudahkan dalam
perencanaan dan pelaksaaan latihan antar matra. Upaya
1. Aspek Program.
Kegiatan latihan bersama TA 2020 secara umum hanya
terlaksana 25% dari perencanaan awal akibat pandemi Covid-19
dan Rekuisisi Anggaran.
78
3. Aspek Keamanan Personel dan Anggaran. Kendala kebutuhan
anggaran untuk kesehatan dan keselamatan personel seperti biaya
karantina 14 hari dan asuransi kesehatan menjadi pertimbangan
dalam implementasi kegiatan latihan bersama.
OPERASI KHUSUS.
1. Operasi Pengamanan KBRI Rawan dan Berbahaya.
a. Terdapat perlengkapan Tim Pengamanan yang belum
sepenuhnya terkirim ke Kabul diantaranya:
1). Senjata laras panjang SS2 V2 (9 pucuk) dan kelengkapannya;
2). Senjata Pok GPMG (2 pucuk) dan kelengkapannya;
3). Senjata Sniper (2 Pucuk); dan
4). Munisi Kaliber 5.56 (3000 Butir), 7.62 Link (2000 butir), 7.62
Subsonic (300 Butir), 7.62 Munisi 2 TJ (500 Butir).
80
Operasi Bersama Negara Lain.
1. Operasi Bantuan Kemanusiaan (HADR).
a. Dukungan anggaran satgas Karhutla Australia melalui
peraturan Presiden karena menggunakan dana siap pakai
BNPB.
b. Resiko tinggi pada pelaksanaan operasi dan distribusi
bantuan pada masa pandemi Covid-19.
2. Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (OPPD).
a. Dikarenakan situasi Pandemi Covid-19, personel MILOBS/
MILSTAFF melaksanakan Early Checkout, Checkout yang standar
dilaksanakan terkendala moda transportasi karena lockdown
b. Peremajaan Dan pemenuhan materiil sesuai Mou terbaru
c. Disposal dan Repatriasi Materiil Surplus dan Rusak
d. Perubahan rotasi akibat pandemik Covid-19 pada Satgas di
UNIFIL Lebanon dan MONUSCO, DRC
e. Vaksinasi Covid-19 terhadap Personil Satgas OPPD di daerah
Misi PBB menggunakan dana Reimbursement.
f. Perpanjangan Satgas MTF UNIFIL.
g. Penyiapan Satgas QRF Co-Deployment TNI-ADF di MINUSMA
Mali.
82
2. Bidang Organisasi Operasi.
a. Menyelenggarakan Pelatihan HHI, HAM dan ROE.
b. Menyusun Organisasi jukgar-jukgar Operasi TNI.
c. Menyusun Standing dan Particular Roe.
84
Thailand. Pelaksana oleh Koarmada I dalam bentuk pengamanan
perbatasan Laut Indothai dengan menggelar kekuatan 120 orang
selama 30 hari yang terdiri dari Unsur Tugas Laut dan Unsur
Pendukung.
4. Operasi Pengamanan Perbatasan Wilayah RI – Singapura.
Pelaksana oleh Koarmada I dalam bentuk pengamanan
perbatasan laut dengan menggelar kekuatan 300 orang selama
240 hari yang terdiri dari Unsur Tugas Laut, Unsur Tugas Udara,
dan Unsur Pendukung.
5. Operasi Patroli Terkoordinasi Indonesia – India (Indindo).
Pelaksana oleh Koarmada I dalam bentuk patroli terkoordinasi
(Patkor) Indindo dengan menggelar kekuatan 120 orang selama
60 hari yang terdiri dari Unsur Tugas Laut, Unsur Tugas Udara,
dan Pangkalan Pendukung.
6. Operasi Patroli Terkoordinasi Indonesia – Malaysia (Patkor
Malindo). Pelaksana oleh Koarmada I dengan menggelar
kekuatan kekuatan 75 orang selama 60 hari yang terdiri dari
Unsur Tugas Laut dan Pangkalan Pendukung.
7. Operasi Tindak Maritim Indonesia – Malaysia (Optima).
Pelaksana oleh Koarmada I dalam bentuk Patroli Terkoordinasi
(Patkor) Optima Malindo dengan menggelar kekuatan 150 orang
selama 60 hari yang terdiri dari Unsur Tugas Laut, Unsur Tugas
Udara, dan Unsur Pendukung.
8. Operasi Malacca Straits Sea Patrol (MSSP) Indonesia –
singapura – Malaysia – Thailand. Pelaksana oleh Koarmada I
dalam bentuk Patroli Terkoordinasi (Patkor) Malacca Straits Sea
Patrol (MSSP) Indonesia – singapura – Malaysia – Thailand dengan
menggelar kekuatan 400 orang selama 300 hari yang terdiri dari
Unsur Tugas Laut, Unsur Tugas Udara, dan Unsur Pendukung.
9. Operasi Udara Maratim Bersama (Eyes in The Sky) Indonesia
– Malaysia – Singapura – Thailand. Pelaksana oleh Koopsau I
dalam bentuk Patroli Terkoordinasi (Patkor) dengan menggelar
kekuatan 232 orang selama 248 hari yang terdiri dari Unsur
Pesawat dan Unsur Pangkalan.
86
14. Operasi Bantuan Perkuatan TNI Kepada Polri. Pelaksana
oleh Kotamaops TNI wilayah Kogabwilhan I kekuatan yang
dikerahkan sesuai dengan permintaan Polri.
15. Operasi Bantuan Penanggulangan Bencana. Pelaksana oleh
PRCPB TNI yang dikendalikan oleh Sops TNI dan Unsur-
Unsur Komando jajaran TNI yang ada di wilayah maupun
kekuatan yang terpusat. Kekuatan yang dilibatkan dan waktu
pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan.
16. Operasi SAR. Pelaksana oleh unsur Kotama di wilayah
Kogabwilhan I dengan tujuan memberikan bantuan pencarian
pertolongan dan evakuasi terhadap korban musibah
kecelakaan di darat laut dan udara.
17. Operasi Keamanan Laut. Pelaksana oleh Koarmada I
kekuatan 350 orang + 50 orang tahanan selama 300 hari
yang terdiri dari Unsur Tugas Laut, Unsur Tugas Udara dan
Unsur Pendukung.
18. Operasi Pengamanan ALKI I.
a. Koarmada I menggelar kekuatan 300 orang selama
365 hari yang terdiri dari Unsur Tugas Laut, Unsur Tugas
Udara dan Unsur Pendukung.
b. Koopsau I mengelar kekuatan 317 orang selama
120 hari yang terdiri dari Satgasud, Subsatgaspur,
Subsatgasdukpur, dan Unsur Pangkalan.
19. Operasi Patroli Udara. Pelaksana oleh Koopsau I menggelar
kekuatan 345 orang selama 80 hari, dengan alutsiista 2 Flight
Hawk 109/209, 1 F-16, 2 C-130, dan 1 Heli SA-330/NAS-
332/EC.
20. Operasi Pengamatan dan Pengintaian Udara.Pelaksana oleh
Koopsau I menggelar kekuatan 397 orang selama 120 hari,
dengan alutsista 1 B-737 IS.
21. Operasi Angkutan. Dilaksanakan dalam rangka dukungan
untuk pergeseran pasukan pada kegiatan operasi maupun
latihan di wilayah Kogabwilhan I melalui Serpas Darat oleh
Kodam, Serpas Laut oleh Kolinlamil, dan Serpas Udara oleh
Koopsau I (510 orang selama 82 hari).
88
9. Operasi Pengamanan Pulau-Pulau Terluar.
a. Kodam IX/UDY menggelar kekuatan 60 orang selama
365 hari, terdiri dari pulau Dana Rote tidak berpenghuni (34
orang), pulau batek tidak berpenghuni (26 orang).
b. KodamXIII/MDK menggelar kekuatan 265 orang
selama 365 hari terdiri dari Koops 15 orang, Kolakops 8
orang, Kosatgas 16 orang, Sea rider 5 orang, Penerbad 10
orang, pulau Mangas berpenghuni (42 orang), pulau Marore
berpenghuni (44 orang), pulau Marampit berpenghuni (41
orang), pulau Kawaluso berpenghuni (42 orang), dan pulau
Kabaruan berpenghuni (42 orang).
10. Operasi Pengamanan Objek Vital.
a. Kodam V/BRW kekuatan 90 orang, mengamankan
gudang pusat munisi TNI (50 orang) dan PT. Pindad Turen (40
orang).
b. Kodam XIV/HSN kekuatan 30 orang, mengamankan
gudang pusat munisi TNI (Sulawesi selatan).
c. Koarmada II kekuatan 105 orang, mengamankan PT.
PAL (75 orang) dan gudang munisi batu Poron (30 orang).
d. Koopsau II kekuatan 130 orang, mengamankan
gudang munisi persenjataan TNI AU di Magetan (30 orang) dan
4 Lanud Type “A” (100 orang).
11. Operasi Pengamanan VVIP Presiden RI, Wapres, mantan
Presiden RI dan Mantan Wapres beserta keluarganya serta tamu
negara setingkat Kepala negara/Pemerintahan yang sedang
berada di wilayah Kogabwilhan II, dilaksanakan oleh seluruh
Kotama di wilayah Kogabwilhan II yang dikunjungi VVIP dengan
masing-masing kekuatan 1.000 orang selama 365 hari.
90
Kogabwilhan III. Menggelar Operasi sebagai berikut:
1. Operasi Siaga Tempur Laut. Pelaksana oleh Koarmada III
menggelar kekuatan 255 orang selama 180 hari setahun yang
terdiri dari Unsur Tugas Laut, Unsur Tugas Udara dan Unsur
Pendukung.
2. Operasi Mengatasi Gerakan Separatis Bersenjata.
a. Provinsi Maluku dan Maluku Utara, pelakksana oleh
Kodam XVI/PTM menggelar kekuatan 1.282 orang selama
365 hari.
b. Provinsi Papua, pelaksana oleh Kodam XVII/CEN
menggelar kekuatan 2.479 orang selama 365 hari.
c. Provinsi Papua Barat, pelaksana oleh Kodam XVIII/
KSR menggelar kekuatan 620 orang selama 365 hari.
3. Operasi Pengamanan Perbatasan Wilayah Darat RI - PNG.
a. Pengamanan perbatasan utama oleh kodam XVII/
CEN menggelar kekuatan 3.210 orang selama 365 hari.
b. Pengamanan perbatasan penyangga oleh
Kogabwilhan III dan Koops Pinang Sirih menggelar kekuatan
3.269 orang selama 365 hari.
4. Operasi Pengamanan Perbatasan Wilayah Laut RI – RTDL –
Australia. Pelaksana oleh Koarmada III menggelar kekuatan 150
orang selama 200 hari yang terdiri dari Unsur Tugas Laut, Unsur
Tugas Udara, dan Unsur Pendukung.
5. Operasi Patroli Terkoordinasi Indonesia – Australia
(Ausindo). Pelaksana oleh Koarmada III menggelar kekuatan
270 orang selama 30 hari yang terdiri Unsur Tugas Laut, Unsur
Tugas Udara, dan Unsur Pendukung.
6. Operasi Pengamanan Pulau-pulau Terluar.
a. Kodam XVI/PTM, menggelar kekuatan 215 orang
selama 365 hari, terdiiri dari:
1) Koops sebanyak 15 orang.
2) Pulau Wetar (berpenghuni) dan Kisar
(berpenghuni) masing-masing pulau sebanyak 25
orang.
92
11. Operasi SAR. Pelaksana oleh unsur Kotama di wilayah
Kogabwilhan III dengan tujuan memberikan bantuan pencarian
pertolongan dan evakuasi terhadap korban musibah kecelakaan
di darat laut dan udara.
94
Kolinlamil. Menggelar Operasi Angkutan Laut dalam rangka dukungan
untuk pergeseran pasukan pada kegiatan operasi maupun latihan
dengan menyiapkan 11 KRI sebagai Unsur Angkut meliputi 3 AT, 4
ATF, 2 LPD, 1 BAP dan 1 BU.
96
Segment, yaitu segmen Noel Besi-Citrana. Tim Teknis Kedua Negara
belum menemukan kesamaan persepsi tentang Model Simplified
Median Line yang diterapkan sesuai dengan kesepakatan Mou
di atas. Hingga saat ini belum ada rencana pertemuan ataupun
kegiatan survey lapangan lanjutan terkait masalah tersebut.
4. Perbatasan RI-PNG. pada pertemuan JBC RI-PNG tanggal
12 Desember 2019 di Lae, Png Kedua Negara telah berhasil
menyepakati daftar koordinat 52 Pilar Minute Monument (Mm)
dan 55 Pilar Hasil Perapatan (Densification) Tahun 2015-2019.
Daftar koordinat tersebut dibuat dalam sistem koordinat geografi
dengan Datum WGS 84. Secara teoritis, hingga saat ini telah
disepakati 107 Pilar Batas Negara RI - PNG di masa mendatang
masih akan terus dilakukan kegiatan-kegiatan penanaman pilar
baru dalam rangka perapatan pilar batas darat kedua Negara.
5. Batas Maritim. Pihak Kemlu RI selaku Penjuru/Ketua Tim
Perundingan telah menetapkan program Prioritas Nasional TA
2020 yang mencakup penyelesaian batas maritim RI dengan
Malaysia (Laut Teritorial, ZEE, dan Landas Kontinen), Vietnam
(ZEE), dan Palau (ZEE). Sedangkan untuk batas maritim dengan
Filipina (Landas Kontinen). Timor Leste (Laut Teritorial, ZEE, dan
landas Kontinen), India (ZEE), Australia (ZEE) dan Thailand (ZEE)
akan dilanjutkan sesuai perkembangan situasi yang ada. Adapun
progress perundingan batas maritim hingga saat ini sebagai
berikut:
a. RI – Malaysia. Kedua negara telah mengkonkritkan
Joint Technical Proposal untuk batas laut wilayah di segmen
Laut Sulawesi dan segmen Selat Malaka Bagian Selatan, serta
menyepakati Provisional Common Point dari masing-masing
negara sehubungan dengan New Existing Low Water Line di
Pantai Timur Pulau Sebatik.
b. RI – Vietnam. Kedua negara telah menyepakati
elemen-elemen pengaturan sementara - Provisional
Arrangement (PA) di Undelimited Area Yaitu Principles,
Enforcement Procedure, Practical Measures, Coordinating
98
Bidang Counter Terorism (CT), Peace Keeping Operation (PKO)
Maritime Security (MARSEC), Humanitarian Assistance/Disaster
Relief (HADR) Military Medicine (MM) dan Human Mine Action
(HMA) dan Cyber Security (CS) dikaitkan dengan ancaman global
saat ini dan kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana alam
dengan negara-negara Asean dan Non Asean.
3. Melanjutkan Program Latihan Bersama Bilateral dan
Multilateral dengan negara-negara sahabat yaitu Malaysia,
Singapura, Thailand, Kamboja, Korea Selatan, Sri Lanka, Amerika
Serikat, Australia dan negara-negara lain yang tergabung dalam
Asean/Admm-Plus.
4. Meningkatan Kerja Sama Militer dengan negara-negara yang
termasuk dalam kualifikasi Comprehensive Strategic Partnership
(CSP) dalam buku Blueprint Kerja Sama Militer yaitu Filipina,
Brunai Darussalam dan Papua New Guinea.
5. Upaya peningkatan hubungan Kerja Sama dengan Papua
Nugini dan Negara Pasifik untuk merebut opini di kalangan
Melanesia.
100
b. Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (OPPD).
1) Darat:
a) Penyiapan personel beserta perlengkapan
sebagai Pasukan Konga dan MILOBS/MILSTAF.
b) Penyiapan materiil untuk peremajaan Satgas
OPPD (Satgas UNIFIL, dan Satgas Kizi MONUSCO).
c) Penyiapan Satgas Quick Reaction Force (Qrf)
berupa personel, perlengkapan dan materiil.
2) Laut: Penyiapan personel beserta perlengkapan
sebagai Pasukan Konga dan MILOBS/MILSTAF, dan
1 KRI Tipe Sigma/Corvette Onboard 1 Heli Panther
sebagai Satgas MTF.
3) Udara: Penyiapan personel beserta perlengkapan
sebagai Pasukan Konga dan MILOBS/MILSTAF.
Demikianlah Materi Paparan Evaluasi Program Kerja dan
Anggaran Bidang Operasi TNI TA 2020 Dan Program Kerja dan
Anggaran Bidang Operasi TNI TA 2021.
EVALUASI PROGRAM
KERJA DAN ANGGARAN
TNI AD TA 2020
102
militer antara TNI AD dengan angkatan darat/angkatan
bersenjata negara-negara sahabat serta pelibatan satuan TNI
AD dalam pasukan perdamaian dunia di berbagai kawasan dalam
rangka penguatan diplomasi militer guna meningkatkan posisi
tawar Indonesia di dunia internasional;
g. Terwujudnya penguasaan teknologi dan kualitas SDM untuk
mendukung pengembangan industri pertahanan;
h. Meningkatnya intensitas pelaksanaan penelitian dan
pengembangan pertahanan di lingkungan TNI AD yang mendukung
sinergi antar matra;
i. Terlaksananya proses perencanaan, pengadaan barang
dan jasa dengan prinsip transparan dan akuntabel serta tertib
administrasi, dengan tetap mengacu kepada kebutuhan pengguna
(user oriented dan operational requirement) agar dapat tercapai
penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP);
j. Terwujudnya hasil pembinaan SDM TNI AD yang memenuhi
standar kualifikasi dan kompetensi serta memiliki profesionalisme,
loyalitas yang mampu menghadapi tuntunan perkembangan
teknologi untuk mendukung sistem pertahanan negara;
k. Terlaksananya penyiapan satuan TNI AD dalam rangka
mendukung pembangunan pasukan khusus trimatra
berkemampuan perang inkonvensional dan sebagai enabler
dalam perang konvensional serta mengembangkan Sistem
Operasi Trimatra berbasis network centric warfare dan cyber
warfare; dan
l. Terwujudnya Siskodal TNI AD dalam rangka mendukung
interoperability Siskodal TNI Trimatra terpadu berbasis K4IPP
dalam mendukung operasi sesuai konsep network centric
warfare dan cyber warfare.
2. Pembangunan Gelar Kekuatan. Berdasarkan renstra TNI AD
2020-2024, kebijakan konsep pembangunan gelar kekuatan TNI AD
diprioritaskan pada pengembangan Divif 3 Kostrad, Kodam XVII/Cen
dan Kodam XVIII/Ksr dalam rangka mewujudkan tiga hal sebagai
berikut:
104
pengamanan daerah rawan, satuan-satuan TNI AD dikerahkan
dalam Opspamrahwan di Maluku dan Papua.
b. Untuk operasi-operasi militer di luar negeri pada tahun 2020,
personel TNI AD telah dikerahkan dalam misi-misi pemeliharaan
perdamaian PBB di Mali, Sudan, Afrika Tengah, Kongo, Sudan
Selatan, dan Libanon sejumlah 1.675 personel. Khususnya
untuk memenuhi permintaan PBB mengenai kontribusi personel
wanita, TNI AD melibatkan 67 personel Kowad dalam misi-misi
pemeliharaan perdamaian PBB di seluruh dunia.
106
dan menunjukkan hasil perkenaan tembakan yang presisi ke
sasaran. Hal ini menunjukkan kualitas dari Alusista TNI AD dan
kemampuan personel dalam mengawaki alutsistanya sesuai
dengan kecabangan masing-masing.
b. Konsep network centric warfare telah diimplementasikan
sampai ke tingkat prajurit perorangan dengan penggunaan BMS
(battle management system) untuk 20 prajurit. Dalam latihan ini,
BMS berfungsi dengan baik sehingga mendukung berjalannya
latihan. Hal ini perlu ditingkatkan secara kuantitas maupun
kualitas.
c. Realisme latihan dan implementasi interoperabilitas antar
satuan dan antar kecabangan, baik satuan manuver yang ada di
darat maupun unit helikopter masih perlu ditingkatkan.
Untuk latihan bersama yang melibatkan unsur TNI AD, pada tahun
2020 telah dilaksanakan Joint Readiness Training Center (JRTC)
Rotation 21-01 pada tanggal 19 September s.d. 2 November 2020,
di Fort Polk, Lousiana, Amerika Serikat. Kegiatan ini diikuti oleh 125
personel kontingen TNI AD yang bertujuan untuk melatih kesiapan
dan kemampuan prajurit di dalam menghadapi pertempuran di
medan yang sebenarnya. Materi yang dilatihkan antara lain insertion,
defense, attack, dan latihan menembak munisi tajam.
Evaluasi yang diperoleh dari latihan ini adalah bahwa organisasi
latihan AD Amerika secara struktural sesuai dengan pemeran latihan
(role play) yang variatif dan realistis. JRTC juga memiliki daerah
latihan yang variatif dan realistis dalam satu wilayah, dilengkapi
dengan Pusat Komando Latihan yang modern dan terintegrasi dan
sarana-sarana latihan yang modern, khususnya untuk pertempuran
malam.
Kegiatan latihan bersama lainnya adalah Platoon Exchange
(PLATEX). Latihan ini yang merupakan kegiatan pertukaran peleton
yang dilaksanakan di Indonesia dan Amerika yang bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengalaman prajurit kedua negara. Platex-
Indonesia dilaksanakan pada tanggal 10 s.d. 21 November 2020 yang
bertempat di Yonif PR 502 Kostrad, Jabung, Malang - Jawa Timur,
dengan jumlah personel sebanyak 40 orang Yonif PR 502 Kostrad dan
108
Dari data-data tersebut, 73,1% kerugian personel TNI AD
meninggal dunia akibat sakit. Dari jumlah tersebut didominasi oleh
penyakit serangan jantung yang diderita oleh personel yang mayoritas
berdinas di satuan non tempur. Pimpinan TNI AD terus menerus
menghimbau dan memotivasi jajaran untuk senantiasa menjaga
kesehatan dengan olahraga dan konsumsi nutrisi/multivitamin yang
cukup.
Sementara itu, maraknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh
personel TNI AD sehingga mencapai 17 kasus. Faktor dominan
terjadinya bunuh diri antara lain lemahnya mental prajurit
sehingga tidak mampu mengatasi permasalahan dalam kehidupan.
Faktor pendukung lainnya adalah minimnya pemahaman agama
yang berakibat pada mudahnya mengambil jalan pintas dalam
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Persoalan pembinaan
mental ini merupakan hal menonjol yang memerlukan perhatian
seluruh pimpinan di jajaran TNI AD.
Dalam rangka peningkatan kualitas SDM, pada tahun 2020
TNI AD telah mengikutsertakan 137 personel dalam rangka
pendidikan-pendidikan Lemhannas, Sesko, Diklapa, Dik Ilpengtek,
dan Dikbangspes. Jumlah tersebut tidak sesuai dengan target
yang ditetapkan sebelumnya, yang disebabkan oleh pembatalan 33
program kerja sama pendidikan dengan negara sahabat sebagai
dampak pandemi Covid -19. Namun sejak awal Agustus 2020, kerja
sama pendidikan dengan negara sahabat berangsur-angsur pulih
kembali.
Kerja sama bidang pendidikan program S3 dan S2 terus berlanjut
bekerja sama dengan UGM, UI dan Unhan. Pada tahun 2020 tercatat
73 orang mengikuti pendidikan di UGM, dan 35 orang mengikuti
pendidikan di UI. Khususnya kerja sama dengan Unhan, saat ini di
Unhan telah terbentuk Program Studi Strategi Pertahanan Darat
yang diikuti oleh personel TNI AD sejumlah 55 orang.
Kerja sama dengan perguruan tinggi juga dilaksanakan untuk
pendidikan vokasi. Untuk meningkatkan kualitas SDM penerangan,
TNI AD menjalin kerja sama pendidikan bidang kehumasan setara
diploma dengan UI untuk mendidik 272 unsur pimpinan dan unsur
pelaksana insan penerangan.
110
b. Sistem Kubah Ranpur Kanon Medium satuan kavaleri TNI AD.
Dengan terwujudnya prototipe Sistem Kubah ini dapat dijadikan
acuan dalam pengembangan Kubah Ranpur dari kelas lainnya
dan pada akhirnya dapat terwujud sebuah prototipe Ranpur
sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan daya gempur
satuan kavaleri TNI AD.
c. Munisi kaliber 20 mm anti material sebagai upaya mengatasi
permasalahan munisi karena hingga saat ini isian pendorong
(propellant) yang digunakan untuk isian munisi baik kaliber kecil
maupun besar masih mengandalkan pembelian dari luar negeri,
diharapkan dengan terwujudnya munisi kaliber 20 mm ini dapat
dijadikan dasar untuk pembuatan munisi kaliber lainnya sesuai
kebutuhan
Dari prototipe yang telah dihasilkan tersebut menunjukkan bahwa
penguasaan teknologi dapat dilakukan dan perlu dioptimalkan dalam
rangka mendukung kemandirian industri pertahanan.
112
Soedjono, RS Tk. II Dustira dan RS Tk. III Ciremai. Semoga prestasi ini
dapat menginspirasi satker-satker jajaran TNI AD lainnya.
114
profesionalisme, loyalitas yang mampu menghadapi
tuntunan perkembangan teknologi untuk mendukung sistem
pertahanan negara;
8) Terwujudnya penguasaan teknologi dan kualitas
SDM untuk mendukung pengembangan Industri Pertahanan;
9) Meningkatnya intensitas pelaksanaan penelitian
dan pengembangan pertahanan di lingkungan TNI AD yang
mendukung sinergi antar matra; dan
10) Terwujudnya Siskodal TNI AD dalam rangka
mendukung interoperability Siskodal TNI Trimatra Terpadu
berbasis K4IPP dalam mendukung operasi sesuai konsep
network centric warfare dan cyber warfare.
b. Tujuan terwujudnya tata kelola sistem pertahanan negara
yang baik dengan sasaran:
1) Terwujudnya birokrasi TNI AD yang bersih, akuntabel
dan kapabel serta pelayanan yang prima untuk mendukung
tercapainya tugas pokok TNI; dan
2) Terlaksananya proses perencanaan, pengadaan
barang dan jasa dengan prinsip transparan dan akuntabel
serta tertib administrasi, dengan tetap mengacu kepada
kebutuhan pengguna (user oriented dan operational
requirement) agar dapat tercapai penilaian Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
c. Tujuan terwujudnya Ruang, Alat dan Kondisi Juang (RAK
Juang) yang tangguh untuk mendukung pertahanan negara
dengan sasaran:
1) Terwujudnya Ruang, Alat dan Kondisi (RAK) Juang
yang tangguh berupa wilayah pertahanan aspek darat yang
disiapkan sebagai mandala perang;
2) Tersedianya komponen cadangan dan komponen
pendukung aspek darat yang sudah terorganisir secara
nyata dengan segenap perlengkapannya; dan
3) Terwujudnya kondisi dinamis masyarakat berbangsa
dan bernegara yang tercermin dalam sikap dan perilaku
116
disiapkan sebagai unsur utama Satgas Kompi Infanteri Mekanis
Pertahanan Markas, Satgas Kompi Angkutan, dan Satgas Reaksi
Cepat Unisma di Mali. Sedangkan penugasan perorangan sebagai
Staf dan Pengamat Militer disiapkan sesuai permintaan Mabes TNI
berdasarkan jadwal rotasi dan permintaan PBB.
118
d. Meningkatkan kemampuan Radar Surveillance Arhanud yang
dapat berfungsi sebagai sistem peringatan dini (early warning)
dengan memberikan informasi dan berita sasaran pada radius
80 km. Selain itu diharapkan radar ini dapat terkoneksi dengan
radar yang telah dimiliki oleh Arhanud sehingga dapat menambah
jaring pengamanan serta menambah keandalan pertahanan
udara.
19. Bidang Logistik. Untuk mendukung pencapaian sasaran
pembangunan bidang logistik, kegiatan sertifikasi keahlian
pengadaan barang/ jasa pemerintah akan terus dilanjutkan. Begitu
pula dengan kompilasi dan publikasi data kodifikasi materiil sistem
NSN, serta kegiatan penghapusan materiil kategori rusak berat dan
tidak operasional.
Sebagai salah satu program prioritas nasional, pada tahun 2021
pembangunan fasilitas/prasarana meliputi pembangunan 13 unit pos
pengamanan perbatasan di wilayah Kodam VI/Mulawarman, Kodam
IX/Udayana, Kodam XIV/Hasanudin, dan Kodam XVI/Pattimura.
Sementara itu, pembangunan perumahan prajurit direncanakan
sejumlah 335 unit.
120
e. Pembangunan Rumdis prajurit melalui pembiayaan SBSN.
122
13 ASRENA KASAL
Laksda Muhammad Ali, S.E., M.M.
124
Komputer, Intelijen, Pengamatan, dan Pengintaian (K4IPP) dan
siber TNI Angkatan Laut.
7) meningkatkan program dan anggaran berbasis kinerja dan
berorientasi hasil.
8) melakukan perbaikan sistem dukungan logistik.
9) peningkatan kemampuan TNI AL dalam menghadapi ancaman
bersifat non-konvensional.
Implementasi 9 Prioritas Kasal sebagai bentuk pelaksanaan
tugas pembinaan kekuatan dan kesiapan operasional TNI AL tersebut
adalah:
1) Pada prioritas pertama bidang SDM diutamakan pemenuhan
DSP satuan operasional, pembentukan Satdik di Sorong dan
penambahan intake personel.
2) Pada prioritas kedua adalah bidang modernisasi untuk
mencapai kekuatan yang siap dioperasikan (Operational Ready
Force) sehingga diharapkan akan lebih banyak KRI, Pesud dan
Matpur Marinir yang siap dioperasikan oleh Panglima TNI
sebagai pengguna kekuatan TNI.
3) Ketujuh prioritas lainnya juga dilakukan sejumlah upaya
untuk mendukung kesiapan operasional yang meliputi kesiapan
material, kesiapan personel dan tingkat pelatihan termasuk
pemenuhan Sarpas pangkalan pendukung operasi.
126
Alutsista membutuhka waktu yang relatif lama.
2) Usia Alutsista TNI AL rata-rata telah mencapai di usia 30
tahun atau telah melampaui usia daur hidup dengan tingkat
kesiapan Alutsista yang rendah dengan daya tempur (fire power)
yang belum memadai karena belum terpenuhinya bekal pokok
amunisi yang dibutuhkan.
128
g. Rencana Opslat. Gelar operasi tahun 2021 disusun dalam rangka
menghadapi perkembangan lingkungan strategis dan prediksi
ancaman utamanya ancaman aspek laut serta menghadapi pandemi
Covid-19. Pelaksanaan latihan tahun 2021 ditujukan melalui kegiatan
latihan matra, latihan bersama dan latihan gabungan. Latihan
Armada Jaya akan dilaksanakan pada September 2021 di Natuna.
Sedangkan latihan bersama dengan negara asing, tergantung
kebijakan penanggulangan Covid-19 masing-masing negara.
130
14 ASRENA KASAU
Marsda Andyawan Martono P., S.I.P.
132
VIP TNI AU • Pesawat Multipurpose Amphibious • Pesawat
Angkut Berat C-130 J.
3) PDN on Progress (7). NC -212i, Sucad NC-212i, Communication
Data Link System, Heli NAS-332 C1+ Radar Medium Range, Ran
Dapur Lapangan, Mobil Alsus Jihandak.
4) Terlambat/Terkendala. Program KFX/IFX Pengganti F-5
(Sukhoi 35) - CAATSA Radar GCI (Carry Over).
2) Personel.
a) Penyediaan.
(1) Rencana : 1.380
(2) Terlaksana: 1.406 (102%)
b) Penggunaan.
(1) Militer. DSP; 50.364 Riil: 34.928 = 69,35%
(2) PNS : DSP: 8.138 Riil: 4.641 = 57,02%
Total 58.502 39.569 67.63%
134
c) LASA X : 2 LASA
d) Teritorial Area (MEDAN) : 1 LASA
e) EX MTA 2 Militer RSAF : 1.555 LASA
c. Organisasi.
1) Pembentukan: Skomlekau, Depohar 90, Satuan udara
Pencarian dan Pertolongan, Wing Udara 9 lanud MNA, dan
Satharlan Lanud.
2) Validasi: Lanud Tipe A (ELI, SRI, SMO), Kadispotdirga Lanud,
Kapen kotama, Wingdikter menjadi Wing 100, Koharmatau,
Itjenau dan Kodikaltau.
136
e. Personel.
1) Rencana penyediaan prajurit 2.630 orang, sebagai berikut:
a) Taruna/Taruni AAU: 130/10
b) Pa PK Susgakes Pria/Wanita: 30/5
c) Pa PK Rutin: 75/20
d) Bintara PK Pria/Wanita: 960/100
e) Tamtama PK: 1.370
f) PSDP: 25
2) Rencana Pelaksanaan Pendiikan sebanyak 865 pendidikan.
138
Pada berbagai kawasan, diprediksi masih akan diwarnai
oleh upaya Amerika Serikat untuk mempertahankan posisinya
sebagai negara “Super Power”, beberapa negara di berbagai
kawasan masih menjadi tempat yang kondusif bagi kelompok
separatis, masih adanya konflik bersenjata, ancaman
terorisme, serta perebutan sumber daya alam.
Sedangkan di wilayah Nasional, diprediksi masih akan
terjadi berbagai permasalahan ipoleksosbudhankam, seperti
radikalisme, resesi, ancaman siber, ancaman kesenjangan,
ancaman biologi, serangan terorisme dan separatisme.
Keamanan wilayah perbatasan juga menghadapi ancaman
seperti pelanggaran wilayah dan provokasi saat terjadi
pelanggaran laut.
Mencermati perkembangan tersebut, maka dapat saya
sampaikan bahwa tantangan tugas ke depan antara lain:
Pertama, pembangunan kekuatan pokok TNI yang didukung
dengan sistem komando dan pengendalian terintegrasi
berbasis Network Centric Warfare harus mampu memberikan
jaminan keamanan bagi bangsa dan negara Indonesia;
Kedua, penanganan separatisme, komunisme dan terorisme
masih menjadi fokus perhatian TNI untuk dapat mengantisipasi
segala perkembangan situasi;
Selanjutnya, pengamanan pasca Pilkada serentak 2020,
dimana ekses pilkada tersebut dapat saja masih berlanjut,
disertai dengan perbedaan pandangan terkait pelaksanaan
Pilkada selanjutnya;
Keempat, penanggulangan bencana alam baik dalam tahap
pra bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana selalu
bersinergi dengan BNPB, BPBD dan Pemerintah Daerah serta
instansi terkait lainnya;
Kelima, penanganan Pandemi Covid 19 dan Pemulihan
Ekonomi Nasional dalam bentuk operasi perbantuan. Tidak
lupa terdapat keterlibatan Rumah Sakit jajaran TNI, tenaga
kesehatan, tracer, serta tenaga vaksinator TNI;
140
Menjaga stabilitas keamanan nasional diwujudkan melalui
5 (lima) Kegiatan Prioritas yaitu:
a. penguatan keamanan dalam negeri;
b. penguatan kemampuan pertahanan dibarengi
confidence building measures (CBM);
c. penguatan keamanan laut;
d. penguatan keamanan dan ketertiban masyarakat; dan
e. penguatan ketahanan dan keamanan siber.
142
d. peningkatan peran dan fungsi Litbang TNI serta
kerjasama dengan Badan Litbang non TNI; dan
e. optimalisasi Reformasi Birokrasi di lingkungan TNI
dengan menjalankan prinsip good governance dan clean
government serta mempertahankan opini Wajar Tanpa
Pengecualian.
Kedua, Kebijakan bidang Intelijen, diantaranya sebagai
berikut:
a. mengoptimalkan penyelenggaraan fungsi, kegiatan dan
operasi intelijen serta pemberdayaan satuan siber;
b. meningkatkan kerjasama militer dengan negara-
negara sahabat secara selektif dan berkesinambungan;
c. meningkatkan deteksi dini dan cegah dini terhadap
upaya memecah persatuan dan kesatuan yang berpotensi
menimbulkan konflik;
d. mengoptimalkan dan mengintegrasikan kegiatan
aparat intelijen, aparat teritorial, fungsi penerangan TNI
dan Satsiber TNI; dan
e. meningkatkan kegiatan diplomasi militer sebagai
sarana promosi keunggulan komparatif.
144
Kecil Terluar (PPKT), Satuan TNI Terintegrasi serta
penataan aset BMN;
c. mengoptimalkan pemenuhan bekal kesehatan operasi,
peningkatan pelayanan rumah sakit sandaran dan integrasi;
d. peningkatan kesejahteraan prajurit dan pemeliharaan
profesionalisme dengan meningkatkan fasilitas serta
pemenuhan perumahan dinas prajurit;
e. pembangunan dan penataan sistem pertahanan militer
terpadu di wilayah ibu kota negara serta terwujudnya
kekuatan, kemampuan, dan gelar yang mampu mengatasi
3 trouble spot secara bersamaan;
f. pemenuhan kebutuhan alat dan materiil kesehatan
untuk penanggulangan Covid-19.
146
dalam pelaksanaan tugas dan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara;
b. kedua, tingkatkan kewaspadaan melalui deteksi dini,
cegah dini, optimalisasi operasi intelijen dan siber dengan
langkah-langkah yang profesional serta proporsional;
c. selanjutnya, optimalkan peran dan fungsi Kogabwilhan
TNI sebagai penindak awal;
d. keempat, pertahankan netralitas TNI termasuk dalam
hal penggunaan media sosial dan laksanakan pengamanan
pasca Pilkada sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
e. kelima, tingkatkan koordinasi yang baik dengan
Pemerintah/Pemda dalam upaya penanggulangan
bencana, SAR, dan pandemi Covid 19 serta pemulihan
ekonomi;
f. kemudian, wujudkan organisasi TNI yang tangguh,
bersih, akuntabel dengan SDM yang profesional, memiliki
integritas dan berkinerja tinggi;
g. ketujuh, tingkatkan kepercayaan rakyat terhadap TNI
dengan membangun keyakinan dan citra positif melalui
prestasi dan pelaksanaan tugas yang optimal serta tetap
menjaga kemanunggalan dengan segenap komponen
bangsa; dan
h. laksanakan vasinasi Covid 19 terhadap seluruh
personel TNI sesuai program Pemerintah untuk memutus
rantai penyebaran Covid 19.
Demikian Pokok-Pokok Kebijakan Panglima TNI Tahun
2021 untuk dipedomani dan dijabarkan oleh seluruh pimpinan
satuan di jajaran TNI, sesuai dengan tugas, peran, fungsi dan
tataran kewenangan masing-masing.
Selanjutnya, dengan mengucap “Alhamdulillaahirobbil
Panglima TNI,
148
149 PROSIDING RAPIM TNI 2021