Onl
nline : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk
_____________________________________
________________________________________________________________________________
Di
Dina Puspita¹ dan Djoko Suwandono²
1
Mahasiswa Jurusan Perenc
encanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universita
itas Diponegoro
2
Dosen Jurusan Perencan
anaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitass Dip
Diponegoro
email : dina_puspita@yahoo.co.id
Abstrak: Perkembangan suatu kota ta, diiringi pula dengan peningkatan aktivitas masyar
arakatnya. Peningkatan
aktivitas masyarakat menimbulkan an perubahan-perubahan fisik lingkungan yang seca cara tidak sadar dapat
meningkatkan permasalahan yang ng ada di perkotaan. Salah satu permasalahan yang ng dapat timbul adalah
masalah permukiman. Permukima an yang baik, dapat dilihat dari sarana dan prasaasarana yang ada, dan
pemerintah telah menerbitkan pera raturan standar sarana dan prasarana permukiman.. Di Indonesia kita dapat
dengan mudah menemukan permuk ukiman yang tidak atau kurang layak. Salah satu dari
ari permukiman tersebut
adalah permukiman Bandarjo, yan ang memiliki bentuk yang cukup berantakan serta a kkotor. Melalui kondisi
tersebut kita dapat mengobservas vasi mengenai ketersediaan sarana dan prasarana b berdasar standar yaitu
menggunakan Peraturan Kementr trian Sarana dan Prasarana no 534/2001 mengena enai standar pelayanan
minimum serata menggunakan per ersepsi penghuni. Berdasarkan hal tersebut maka dapapat ditentukan apakah
prasarana (jalan, drainase, sanitaitasi, air bersih dan persampahan) dan sarana (pe (pendidikan, kesehatan,
perdagangan, sosial budaya dan ruaruang terbuka hijau) di permukiman Kelurahan Bandarj
arjo telah memadai atau
tidak. Untuk mencapai tujuan yan ang diinginkan, maka tahapan yang dilakukan dalam m penelitian ini adalah
ial ekonomi, analisis ketersediaan sarana prasarana ber
dengan analisis karakteristik sosial erdasarkan standar dan
arkan persepsi penghuni. Adapun metode yang dilakuka
analisis sarana prasarana berdasark kan dalam penelitian ini
adalah observasi lapangan, penyeb ebaran kuisioner, dan telaah dokumen. Informasi yanang diperoleh dari hasil
penelitian ini adalah tingkat keter
tersediaan sarana prasarana di Kelurahan Bandarjo jo yang telah memadai
kecuali persampahan dan ruang ter erbuka hijau.
Abstract: The development of a cit city, accompanied by an increase in the activity of thee community. Increased
community activities cause physica ical changes in the environment that can unconsciously sly improve the existing
problems in urban areas. One of the problems that can arise is the issue of settlements. ts. Good settlement, can
be seen from the existing facilitiess a and infrastructure, and the government has issued a rregulation settlements
infrastructure standards. In Indones esia, we can easily find settlements that are not or less
ss feasible. One of these
settlements are settlements Banda ndarjo, which has a shape that is quite messy and nd dirty. Through these
conditions we can observe aboutt tthe availability of facilities and infrastructure based d on standards that use
Infrastructures Ministry Regulation n No. 534/2001 about the minimum service standards ds and also use occupant
perceptions. Based on this it can be determined whether the infrastructure (roads, drain ainage, sanitation, clean
water and waste) and facilities (e (education, health, trade, social cultural and open n space) in settlements
Bandarjo have adequate or not. TTo achieve the desired goal, the steps being taken n iin this research is the
analysis of socio-economic charact cteristics, the analysis based on the availability of in infrastructure facilities,
standards and analysis based on the perception of the occupants. The method used in th this research is the field
observations, questionnaires, and d document review. Information obtained from this stu study is that the level of
ilities in the district that have adequate Bandarjo except
availability of infrastructure facilitie pt waste and green open
spaces.
ture
Keywords: Settlement, Infrastructu
Tabel I
Ketentuan Standar Pelayanan Minimal Sarana dan Prasarana
No. Jenis Sarana
Ketentuan Sumber
Prasrana
1 Jalan - Jalan lingkungan, ketentuan panjang 40-60m/Ha dengan lebar - Keputusan Menteri
2-5 m. Permukiman dan
- Jalan setapak, ketentuan panjang 50-110m/Ha dengan lebar Prasarana Wilayah No.
0,8-2m 534/KPTS/M/2001
- Aksesibilitas mudah ke setiap wilayah
- Fisik jalan telah dilakukan pengaspalan/pavingisasi
2 Air limbah / - Setidaknya 80% dari jumlah penduduk telah memiliki sarana Keputusan Menteri
sanitasi sanitasi individual komunal seperti toilet/MCK dan septik tank. Permukiman dan Prasarana
- Terdapat separasi antara mandi, cuci dan kakus Wilayah No.
534/KPTS/M/2001
3 Drainase - Wilayah yang tidak ada genangan banjir >10Ha. Jika ada Keputusan Menteri
genangan, maka tinggi genangan <30cm, dengan lama Permukiman dan Prasarana
genangan <2jam. Wilayah No.
- Terdapat drainase selokan 534/KPTS/M/2001
- Drainase mampu menampung air
4. Persampaha - Setidaknya 80% dari jumlah penduduk dilayani oleh sistem Keputusan Menteri
n DK/PDK dan sisanya dapat ditangani secara saniter (onsite Permukiman dan Prasarana
system). Adapun prioritas penanganan sistem persampahan Wilayah No.
adalah 100% untuk kawasan pusat kota dan pasar, 100% 534/KPTS/M/2001
jiwa/kawasan permukiman dengan kepadatan >100 jiwa/ha
rata-rata 80% untuk kawasan permukiman perkotaan.
- Tidak ada pembuangan sampah secara liar
5. Air Bersih - Penduduk yang terlayani 55-75% Keputusan Menteri
- Debet air mencukupi dengan kebutuhan air Permukiman dan Prasarana
60-220 lt/org/hari Wilayah No.
- Memenuhi standar air bersih yaitu tidak berwarna, berbau dan 534/KPTS/M/2001
berasa.
6. Niaga - Setidaknya di setiap kecamatan tersedia 1 pasar untuk setiap - Keputusan Menteri
30.000 penduduk dalam rangka pemenuhan kebutuhan primer Permukiman dan Prasarana
dan sekunder. Selain itu pasar tersebut juga mudah diakses Wilayah No.
- Terdapat toko/warung dengan pelayanan 250 jiwa/unit. 534/KPTS/M/2001
- Aksesibilitas menuju sarana niaga/perdagangan mudah - SNI 03-7013-2004 Tentang
Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di
Perkotaan
7 Pendidikan - Minimal tersedia TK, SD, SMP, dan SMU. Fasilitas ini disediakan - Keputusan Menteri
di tengah-tengah lingkungan permukiman dengan kriteria Permukiman dan Prasarana
antara lain bersih, mudah dicapai, tidak bising, jauh dari sumber Wilayah No.
penyakit, sumber bau sampah dan pencemaran lainnya. 534/KPTS/M/2001
- TK melayani 1.250 jiwa/unit, SD 1.600 jiwa/unit, SMP dan - SNI 03-7013-2004 Tentang
SMK/SMA melayani 4.800 jiwa/unit Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di
Perkotaan
8 Kesehatan - Jangkauan wilayah kabupaten/kota minimal tersedia 1 unit balai - Keputusan Menteri
pengobatan/3.000 jiwa Permukiman dan Prasarana
- Aksesibilitas mudah Wilayah No.
- Tempat tenang, bersih dan jauh dari sumber peyakit 534/KPTS/M/2001
- Posyandu minimal melayani 1.250 jiwa - SNI 03-7013-2004 Tentang
Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di
Perkotaan
9 Ruang - Satuan wilayah kabupaten/kota setidaknya tersedia taman - Keputusan Menteri
Terbuka lingkungan untuk setiap 250 jiwa, taman kecamatan untuk Permukiman dan Prasarana
Hijau setiap 120.000 jiwa, taman lingkungan (RW) untuk setiap 2.500 Wilayah No.
jiwa 534/KPTS/M/2001
- Taman yang tersedia bersih, nyaman dan terawat - SNI 03-7013-2004 Tentang
Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 740
Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana...
... Dinaa Puspita dan Djoko Suwandono
Jumlah
lah Penduduk Kelurahan Bandarjo 2009-2013
10000
9500
9000 9136 9530
8500 8650 8766 8897
8000
2009 2010 2011 2012 2013
Sumber:: K
Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka, 2013
Gambar 2
an Jumlah Penduduk Kelurahan Bandarjo Tahun
Diagram Perbandingan n2
2009-2013
478
245 56 479 1373
208
941 1137 775
474
153
647 2468
9989
1360
627
1325
Tidak Sekolah Belum T Tamat SD
Tidak Tamat SD Tamatt SSD PNS TNI
Tamat SLTP Tamatt SSLTA POLRI Pegawai Swasta
Tamat Akademi/Diploma Sarjanaa kkeatas Pensiunan Pengusaha
Buruh Bangunan Buruh Industri
Sumber: Kecamatan Ungaran Ba
Barat Dalam rahan Bandarjo, 2013
Sumber: Monografi Kelura
Angka, 2013 Gambarar 4
Gambar 3 Diagram Jumlah Pendududuk Menurut Mata
Diagram Tingkat Pendidikan Pen
Penduduk Umur urahan Bandarjo
Pencaharian Di Kelur
5 Tahun Keatas Kelurahan Ban
andarjo Tahun 2013
Tahun 20
2013
• lan dan pengeluaran
Tingkat penghasila
• Mata pencaharian pendudukk penduduk
Mata pencaharian penduduk Tingkat ghasilan
pengh penduduk
Kelurahan Bandarjo digolongkan kan menjadi 12 kator yang digunakan
sebagai salah satu indikat
jenis yaitu PNS, TNI, POLRI, pegegawai swasta, ara lebih detail tingkat
untuk mengetahui secara
pensiunan, pengusaha, buruh ruh bangunan, kesejateraan seseorang.. Tingkat penghasilan
buruh industri, buruh tani, pet etani, peternak survei primer melalui
ini didapatkan melalui su
dan pekerja lain-lain. ar kkepada masyarakat
kuisioner yang disebar
Mata pencaharian penduduk yang menjadi sampel dii K Kelurahan Bandarjo.
Kelurahan Bandarjo yaitu juml mlah penduduk Adapun jumlah sampell at atau responden yang
yang bermata pencaharian P PNS sebanyak digunakan adalah berjumllah 94 orang
1.373 orang, TNI sebanyak 7755 orang, POLRI
sebanyak 2.468 orang, peg egawai swasta Tabell III
berjumlah 1.325 orang, pensiun unan berjumlah lan Responden di
Pendapatan Perbulan
627 orang, pengusaha sebanyak yak 647 orang, rahan Bandarjo
Permukiman Kelura
buruh bangunan sebanyak 1533 orang, buruh
Pendapatan Frekueensi Persen (%)
industri sebanyak 1.137 orangrang, buruh tani
berjumlah 208 orang, petani b berjumlah 245 < 1 jt 16
6 17,02
orang, peternak sejumlah 56 orang dan 1-3 jt 52
2 55,32
pekerja lain-lain sejumlah 479 oran
orang. > 3 jt 26
6 27,66
Ketersedi
diaan Prasarana Permukiman D
Di
Kelurahan Bandarjo
94,44 96,3 85,71
100 70,4
80 50 JJalan
60
40 Air Bersih
20
0 P
Persampahan
Dra
Drainase
SSanitasi
Gambar 5
ediaan Prasarana Permukiman Di Kelurahan Band
Diagram Ketersed ndarjo
rasarana diatas
Berdasarkan analisis prasa Pada prasaran
ana persampahan
maka dapat diketahui tingkat at ketersediaan berkategori tidak memadai
adai, karena masih ada
prasarana yang ada di permukimiman Kelurahan beberapa masyarakat ter erutama yang tinggal
Bandarjo yang sudah memadai ai ad
ada pada jalan di pinggir sungai mem mbuang sampahnya
dengan presentase 94,44%, air b bersih dengan secara sembarangan. Selailain itu, di lingkungan
presentase 96,30% nase
drainase dengan Kelurahan Bandarjo belu elum memberlakukan
presentase 85,71% dan san sanitasi dengan pemisahan atau separasi
arasi ssampah organik dan
tidak memadai
presentase 70,40%. Kriteria tid nonorganik.
ada prasarana persampahahan dengan Analisis dan observasi pada
presentase 50%. ketersediaan sarana, dilak
akukan secara general
Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 743
Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana...
... Dinaa Puspita dan Djoko Suwandono
pada satu kelurahan tanpaa membedakan sedangkan standar minim imal dari ketersediaan
wilayah RW. Hal ini dikaren arenakan, sarana taman lingkungan adal alah 1 unit untuk
dibangun tidak hanya untuk tuk mencukupi melayani 250 jiwa sehingggga diperlukan taman
kebutuhan masyarakat dalam am lingkup RW lingkungan sejumlah 38 u unit. Selain itu, dari
tetapi untuk lingkup wilayah yan
ang lebih luas. 10 unit taman lingkungan
an yang ada, keadaan 4
Adapun hasil yang did didapatkan dari unit diantaranya kurang te
terawat dan bersih.
observasi sarana berdasarkan st standar adalah Secara lebih rinc
nci dijelaskan bahwa
dari kelima sarana yang adaa hanya sarana sarana dengan presen sentase pemenuhan
ruang terbuka hijau saja yang be
belum memadai tertinggi berada pada sarsarana sosial budaya
sedangkan sarana yang lainnya ya yaitu sarana (rumah ibadah) dan saran
sarana perdagangan atau
pendidikan, sarana kesehatan,an, sarana niaga niaga yaitu sebesar 100%0%. Skala presentase
atau perdagangan dan saranaa sosial budaya pemenuhan terbesar sar selanjutnya pada
sudah memadai. ketersediaan sarana dii K Kelurahan Bandarjo
Sarana ruang terb
erbuka hijau adalah sarana kesehatanatan sebesar 83,33%,
berkategori tidak memadai ai dikarenakan kemudian sarana pendidi idikan sebesar 81,25%
taman lingkungan yang adaa m masih kurang dan sarana ruang terb rbuka hijau sebesar
kebutuhannya. Di Kelurahan Ban Bandarjo taman 33,33%.
lingkungan hanya berjumlah 10 unit saja
Ketersediaan
iaan Sarana Permukiman Di
Ke
Kelurahan Bandarjo
100 100
81,25 83,33
100
80
60 33,33 P
Pendidikan
40
20 SSosial Budaya
0
P
Perdagangan/niaga
RT
RTH
K
Kesehatan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sarana Sarana Sarana
A
Air Persamp Saranaa Sarana
Jalan Drainase Sanitasi Pendidik Kesehata Sosial
Be
Bersih ahan Niagaa RTH
an n Budaya
Standar 94,44 96,
96,3 48,89 88,88 77,78 81,25 100 100 33,33 83,33
Persepsi Penghuni 86,17 88,
88,3 47,87 86,17 75,53 89,36 78,72 86,17
17 52,18 85,11
Gambar 7
Perbanding o
ngan Sarana Prasarana Di Permukiman Bandarjo
Berd
rdasarkan Standar Dan Persepsi Penghuni
Berdasarkan perbandin ingan tersebut minimal yang seharusn snya digunakan dan
sarana yang tidak memadai han anya prasarana melalui persepsi masyarak
arakat dapat diketahui
persampahan dengan saranaa ru ruang terbuka secara langsung di la lapangan mengenai
hijau. Kedua-duanya baik berdasark
asarkan standar kualitas sarana dan prasara
rasarana lingkungan.
ataupun persepsi penghuni meemiliki kriteria Berdasarkan an analisis data dan
yang sama. pembahasan pada bab ab IV maka diapat
Sedangkan jalan, air bersi
ersih, drainase, disimpulkan bahwa ke ketersediaan sarana
sanitai, sarana pendidikan, saran
sarana kesehatan, prasarana permukiman di Kelurahan Bandarjo
sarana niaga, dan sarana so sosial budaya Kabupaten Semarang sudah memadai.
mencakup kriteria memadai ai dan cukup Prasarana yang sudah memadai tersebut
memadai. Dengan perbandingan an diatas maka antara lain jalan, air be
bersih, drainase, dan
dapat disimpulkan bahwa se sebagian besar sanitasi sedangkan sar sarana yang sudah
fasilitas yang terdapat di Kelurah
rahan Bandarjo memadai antara lain sarana pendidikan,
sudah memenuhi. kesehatan, niaga atau perd
erdagangan dan sosial
budaya. Sarana dan pras rasarana yang belum
Kesimpulan memadai baik menurutt p persepsi masyarakat
ataupun standar adalah sa sarana ruang terbuka
Pemenuhan sarana danan prasarana di hijau dan prasarana persam
rsampahan.
lingkungan permukiman Kelurah
rahan Bandarjo Selain kesimpulan di diatas, juga terdapat
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten temuan studi pada pe penelitian ini yang
Semarang dapat ditinjau berdasarkan berkaitan dengan keters rsediaan sarana dan
peraturan normatif dan persepsi
psi masyarakat. prasarana yaitu:
Melalui peraturan dapat diketetahui standar
Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 746
Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana... Dina Puspita dan Djoko Suwandono