Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 4 2014

Onl
nline : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk
_____________________________________
________________________________________________________________________________

EVALUASI KETERSEDIAAN SARAN AHAN BANDARJO


ANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN DI KELURA
KABUPATEN SEMARANG

Di
Dina Puspita¹ dan Djoko Suwandono²
1
Mahasiswa Jurusan Perenc
encanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universita
itas Diponegoro
2
Dosen Jurusan Perencan
anaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitass Dip
Diponegoro
email : dina_puspita@yahoo.co.id

Abstrak: Perkembangan suatu kota ta, diiringi pula dengan peningkatan aktivitas masyar
arakatnya. Peningkatan
aktivitas masyarakat menimbulkan an perubahan-perubahan fisik lingkungan yang seca cara tidak sadar dapat
meningkatkan permasalahan yang ng ada di perkotaan. Salah satu permasalahan yang ng dapat timbul adalah
masalah permukiman. Permukima an yang baik, dapat dilihat dari sarana dan prasaasarana yang ada, dan
pemerintah telah menerbitkan pera raturan standar sarana dan prasarana permukiman.. Di Indonesia kita dapat
dengan mudah menemukan permuk ukiman yang tidak atau kurang layak. Salah satu dari
ari permukiman tersebut
adalah permukiman Bandarjo, yan ang memiliki bentuk yang cukup berantakan serta a kkotor. Melalui kondisi
tersebut kita dapat mengobservas vasi mengenai ketersediaan sarana dan prasarana b berdasar standar yaitu
menggunakan Peraturan Kementr trian Sarana dan Prasarana no 534/2001 mengena enai standar pelayanan
minimum serata menggunakan per ersepsi penghuni. Berdasarkan hal tersebut maka dapapat ditentukan apakah
prasarana (jalan, drainase, sanitaitasi, air bersih dan persampahan) dan sarana (pe (pendidikan, kesehatan,
perdagangan, sosial budaya dan ruaruang terbuka hijau) di permukiman Kelurahan Bandarj
arjo telah memadai atau
tidak. Untuk mencapai tujuan yan ang diinginkan, maka tahapan yang dilakukan dalam m penelitian ini adalah
ial ekonomi, analisis ketersediaan sarana prasarana ber
dengan analisis karakteristik sosial erdasarkan standar dan
arkan persepsi penghuni. Adapun metode yang dilakuka
analisis sarana prasarana berdasark kan dalam penelitian ini
adalah observasi lapangan, penyeb ebaran kuisioner, dan telaah dokumen. Informasi yanang diperoleh dari hasil
penelitian ini adalah tingkat keter
tersediaan sarana prasarana di Kelurahan Bandarjo jo yang telah memadai
kecuali persampahan dan ruang ter erbuka hijau.

Kata kunci: Permukiman, sarana pra


rasarana

Abstract: The development of a cit city, accompanied by an increase in the activity of thee community. Increased
community activities cause physica ical changes in the environment that can unconsciously sly improve the existing
problems in urban areas. One of the problems that can arise is the issue of settlements. ts. Good settlement, can
be seen from the existing facilitiess a and infrastructure, and the government has issued a rregulation settlements
infrastructure standards. In Indones esia, we can easily find settlements that are not or less
ss feasible. One of these
settlements are settlements Banda ndarjo, which has a shape that is quite messy and nd dirty. Through these
conditions we can observe aboutt tthe availability of facilities and infrastructure based d on standards that use
Infrastructures Ministry Regulation n No. 534/2001 about the minimum service standards ds and also use occupant
perceptions. Based on this it can be determined whether the infrastructure (roads, drain ainage, sanitation, clean
water and waste) and facilities (e (education, health, trade, social cultural and open n space) in settlements
Bandarjo have adequate or not. TTo achieve the desired goal, the steps being taken n iin this research is the
analysis of socio-economic charact cteristics, the analysis based on the availability of in infrastructure facilities,
standards and analysis based on the perception of the occupants. The method used in th this research is the field
observations, questionnaires, and d document review. Information obtained from this stu study is that the level of
ilities in the district that have adequate Bandarjo except
availability of infrastructure facilitie pt waste and green open
spaces.

ture
Keywords: Settlement, Infrastructu

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 738


Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana... Dina Puspita dan Djoko Suwandono

PENDAHULUAN penelitian mengenai Evaluasi Ketersediaan


Perkembangan kota meningkatkan Sarana dan Prasarana Permukiman Di
aktivitas didalamnya. Untuk mengakomodasi Kelurahan Bandarjo Kabupaten Semarang.
aktivitas, diperlukan hunian sebagai tempat Wilayah administrasi Kelurahan Bandarjo
tinggal. Tempat tinggal tersebut, biasanya dapat dilihat pada peta dibawah ini.
diwujudkan dalam bentuk perumahan dan
permukiman oleh pemerintah. Meningkatnya
pertumbuhan penduduk, berbanding lurus
dengan permintaan akan kebutuhan tempat
tinggal. Seiring dengan bertambahnya
penduduk maka perumahan dan
permukimanpun bertambah dengan cepat.
Dalam pembangunan tersebut, perlu
diperhatikan kebersihan, keamanan,
keindahan serta kenyamanan bagi
penghuninya. Untuk mencapai hal itu, maka
dibutuhkan sarana dan prasarana. Pemerintah
dalam melakukan pembangunan
perrmukiman telah memberikan peraturan
dan pedoman mengenai pemenuhan sarana
dan prasarana dengan standar pelayanan
minimal, sehingga setidaknya masyarakat
penghuni dapat tinggal dengan nyaman dan
melakukan aktivitasnya dengan baik.
Ungaran merupakan Pusat Kegiatan
Lokal Kabupaten Semarang, dan permintaan
akan hunianpun terus meningkat. Gambar 1
Meningkatnya permintaan perumahan dan Peta Administrasi Kelurahan Bandarjo
pemukiman tentu merupakan pertanda baik
bagi perkembangan kota Ungaran, akan tetapi TINJAUAN STUDI
dalam pembangunannya tidak semua Pembangunan dengan menggunakan
perumahan dan permukiman memiliki Standar Pelayanan Minimal digunakan untuk
kelayakan sama. Kelayakan akan prasarana mendukung penyediaan permukiman, pangan,
lingkungan yang kurang memadai, menjadi aksesibilitas dan jaminan peruntukan ruang
gambaran bagi beberapa wilayah yang ada di merupakan kewenangan yang wajib
Ungaran dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten/Kota.
Salah satu titik permukiman yang Adapun peraturan utama yang
mencerminkan pertumbuhan tinggi tanpa digunakan dalam penelitian ini adalah
dibarengi sarana dan prasarana yang Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.
berkualitas adalah permukiman yang terletak 534/KPTS/M/2001, untuk kemudian didukung
di Kelurahan Bandarjo. Dampak dari belum kelengkapannya dengan menggunakan
terpenuhuinya beberapa sarana dan peraturan lain yaitu SNI 03-7013-2004
prasarana di permukiman tersebut dapat Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
terlihat dari beberapa wilayah yang terlihat Perumahan di Perkotaan. Ketentuann secara
kurang bersih dan sampah masih dibuang di lengkap mengenai penyediaan sarana
sungai, sehingga lingkunganpun terlihat kotor permukiman di perkotaan dapat dilihat pada
dan berpotensi dapat menurunkan kesehatan tabel di bawah ini
masyarakatnya. Berdasarkan penjelasan
diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 739


Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana... Dina Puspita dan Djoko Suwandono

Tabel I
Ketentuan Standar Pelayanan Minimal Sarana dan Prasarana
No. Jenis Sarana
Ketentuan Sumber
Prasrana
1 Jalan - Jalan lingkungan, ketentuan panjang 40-60m/Ha dengan lebar - Keputusan Menteri
2-5 m. Permukiman dan
- Jalan setapak, ketentuan panjang 50-110m/Ha dengan lebar Prasarana Wilayah No.
0,8-2m 534/KPTS/M/2001
- Aksesibilitas mudah ke setiap wilayah
- Fisik jalan telah dilakukan pengaspalan/pavingisasi
2 Air limbah / - Setidaknya 80% dari jumlah penduduk telah memiliki sarana Keputusan Menteri
sanitasi sanitasi individual komunal seperti toilet/MCK dan septik tank. Permukiman dan Prasarana
- Terdapat separasi antara mandi, cuci dan kakus Wilayah No.
534/KPTS/M/2001

3 Drainase - Wilayah yang tidak ada genangan banjir >10Ha. Jika ada Keputusan Menteri
genangan, maka tinggi genangan <30cm, dengan lama Permukiman dan Prasarana
genangan <2jam. Wilayah No.
- Terdapat drainase selokan 534/KPTS/M/2001
- Drainase mampu menampung air
4. Persampaha - Setidaknya 80% dari jumlah penduduk dilayani oleh sistem Keputusan Menteri
n DK/PDK dan sisanya dapat ditangani secara saniter (onsite Permukiman dan Prasarana
system). Adapun prioritas penanganan sistem persampahan Wilayah No.
adalah 100% untuk kawasan pusat kota dan pasar, 100% 534/KPTS/M/2001
jiwa/kawasan permukiman dengan kepadatan >100 jiwa/ha
rata-rata 80% untuk kawasan permukiman perkotaan.
- Tidak ada pembuangan sampah secara liar
5. Air Bersih - Penduduk yang terlayani 55-75% Keputusan Menteri
- Debet air mencukupi dengan kebutuhan air Permukiman dan Prasarana
60-220 lt/org/hari Wilayah No.
- Memenuhi standar air bersih yaitu tidak berwarna, berbau dan 534/KPTS/M/2001
berasa.
6. Niaga - Setidaknya di setiap kecamatan tersedia 1 pasar untuk setiap - Keputusan Menteri
30.000 penduduk dalam rangka pemenuhan kebutuhan primer Permukiman dan Prasarana
dan sekunder. Selain itu pasar tersebut juga mudah diakses Wilayah No.
- Terdapat toko/warung dengan pelayanan 250 jiwa/unit. 534/KPTS/M/2001
- Aksesibilitas menuju sarana niaga/perdagangan mudah - SNI 03-7013-2004 Tentang
Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di
Perkotaan
7 Pendidikan - Minimal tersedia TK, SD, SMP, dan SMU. Fasilitas ini disediakan - Keputusan Menteri
di tengah-tengah lingkungan permukiman dengan kriteria Permukiman dan Prasarana
antara lain bersih, mudah dicapai, tidak bising, jauh dari sumber Wilayah No.
penyakit, sumber bau sampah dan pencemaran lainnya. 534/KPTS/M/2001
- TK melayani 1.250 jiwa/unit, SD 1.600 jiwa/unit, SMP dan - SNI 03-7013-2004 Tentang
SMK/SMA melayani 4.800 jiwa/unit Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di
Perkotaan

8 Kesehatan - Jangkauan wilayah kabupaten/kota minimal tersedia 1 unit balai - Keputusan Menteri
pengobatan/3.000 jiwa Permukiman dan Prasarana
- Aksesibilitas mudah Wilayah No.
- Tempat tenang, bersih dan jauh dari sumber peyakit 534/KPTS/M/2001
- Posyandu minimal melayani 1.250 jiwa - SNI 03-7013-2004 Tentang
Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di
Perkotaan
9 Ruang - Satuan wilayah kabupaten/kota setidaknya tersedia taman - Keputusan Menteri
Terbuka lingkungan untuk setiap 250 jiwa, taman kecamatan untuk Permukiman dan Prasarana
Hijau setiap 120.000 jiwa, taman lingkungan (RW) untuk setiap 2.500 Wilayah No.
jiwa 534/KPTS/M/2001
- Taman yang tersedia bersih, nyaman dan terawat - SNI 03-7013-2004 Tentang
Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 740
Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana...
... Dinaa Puspita dan Djoko Suwandono

No. Jenis Sarana


Ketentuan Sumber
Prasrana
- Aksesibilitas m
mudah Tataa Cara Perencanaan
Lingku
kungan Perumahan di
Perko
kotaan
10 Sosial - Cakupan kabu bupaten/kota setidaknya tersedia 1 unit tempat Keput
utusan Menteri
budaya ibadah/2.500
/2.500 jijiwa Permu
mukiman dan Prasarana
- Tempat ibadah ah yang ada bersih, nyaman dan teduh Wilayah
ayah No.
- Aksesibilitas m
mudah 534/KP
534/KPTS/M/2001
dicermati maka jumlah pe peduduk di Kelurahan
Berdasarkan standar dari pemerintah Bandarjo dari tahun kketahun mengalami
tersebut maka kemudian dapat
apat ditentukan peningkatan secara signignificant. Pada tahun
parameter apa saja yang dapapat digunakan 2009 jumlah penduduk di Kelurahan Bandarjo
untuk mengetahui apakah saran
sarana prasarana sebesar 8.650. Kemudian ian pada tahun 2010
yang ada di permukiman Kelurah
rahan Bandarjo jumlah penduduk sebes esar 8.766 sehingga
sudah memadai atau belum. kenaikannya sebanyak 116 16 orang. Pada tahun
2011 terjadi kenaikan ke kembali sebesar 131
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PE PENDUDUK DI orang, sehingga jum mlah penduduknya
KELURAHAN BANDARJO berjumlah 8.897. Tren kenaikan berlanjut
Sebelum dijelaskan
an mengenai ditahun 2012 sebesar 2 239 orang sehingga
identifikasi sosial penduduk,, m maka terlebih jumlah keseluruhan meenjadi 9.136. Pada
dahulu akan dipaparkan jumlah ah penduduk di tahun terbaru 2013 kkenaikan penduduk
Kelurahan Bandarjo dalam ku kurun waktu 5 menjadi 357 orang. Gam mbaran lebih jelasnya
tahun, yaitu pada tahun 200 009-2013. Jika dapat dilihat pada grafik b
berikut.

Jumlah
lah Penduduk Kelurahan Bandarjo 2009-2013

10000
9500
9000 9136 9530
8500 8650 8766 8897
8000
2009 2010 2011 2012 2013

Sumber:: K
Kecamatan Ungaran Barat Dalam Angka, 2013
Gambar 2
an Jumlah Penduduk Kelurahan Bandarjo Tahun
Diagram Perbandingan n2
2009-2013

• Karakteristik sosial berjumlah 794 orang, tam


amat SD 1.921 orang,
Karakteristik sosial masy asyarakat di tamat SLTP 2.325 orang, g, tamat SLTA 1.667
Kelurahan Bandarjo yang akan an dibahas disini orang, tamat Akademi/Di/Diploma 335 orang
gkat pendidikan
adalah tingkat pendidikan. Tingk dan Sarjana keatas 589 or
orang.
ni mencakup masyarakat yang ang tidak atau Penduduk terbesar
esar yang ada di
belum bersekolah, belum tam amat SD, tidak Kelurahan Bandarjo memiliki tingkat
tamat SD, tamat SD, tamat SLTP TP, tamat SLTA, pendidikan SLTP yaitu se
sebesar 2.325 orang,
tamat Akademi/Diploma dan SarjanSarjana keatas. disusul tamat SD 1.921 or
orang kemudian SLTA
Berikut statistik ah
jumlah penduduk 1.667 orang dan yang p paling sedikir adalah
berdasarkan pendidikan menu nurut umur 5 penduduk yang memilikiiki tingkat pendidikan
tahun keatas tahun 2013 Akademi atau Diplomaa yaitu sebesar 335
Jumlah masyarakat yangg tidak atau orang.
belum bersekolah sejumlah 5166 orang, belum Data tersebut m menunjukan bahwa
tamat SD 1.346 orang, tidak dak tamat SD tingkat pendidikan di KeKeluarahan Bandarjo
Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 741
Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana...
... Dinaa Puspita dan Djoko Suwandono

tergolong cukup tinggi meelihat bahwa Profesi terbesar


sar penduduk di
masyarakat yang dapat mene nempuh wajib Kelurahan Bandarjo adal
adalah profesi POLRI
belajar sampai dengan 12 tahun
n cukup banyak. sebanyak 2.468, kemudian
ian diikuti PNS 1.373
Akan tetapi perlu juga dice cermati bahwa orang dan pegawai sw swasta 1.325 orang.
masyarakat yang putus sekolah
olah juga tidak Sedangkan profesi atau mata
jenis pro
sedikit yaitu tidak lulus SD b
berjumlah 794 adalah peternak 56
pencaharian terkecil ad
orang. orang.

Tingkat Pendidikan Penduduk


uk Umur 5 Jumlah Penduduk MeMenurut Mata
Tahun Keatas Pencahar
arian
Di Kelurahan Bandarjo
arjo
Di Kelurahan
nBBandarjo
Tahun 2013
170 186 226 Tahun 20
2013

478
245 56 479 1373
208
941 1137 775
474
153
647 2468
9989
1360
627
1325
Tidak Sekolah Belum T Tamat SD
Tidak Tamat SD Tamatt SSD PNS TNI
Tamat SLTP Tamatt SSLTA POLRI Pegawai Swasta
Tamat Akademi/Diploma Sarjanaa kkeatas Pensiunan Pengusaha
Buruh Bangunan Buruh Industri
Sumber: Kecamatan Ungaran Ba
Barat Dalam rahan Bandarjo, 2013
Sumber: Monografi Kelura
Angka, 2013 Gambarar 4
Gambar 3 Diagram Jumlah Pendududuk Menurut Mata
Diagram Tingkat Pendidikan Pen
Penduduk Umur urahan Bandarjo
Pencaharian Di Kelur
5 Tahun Keatas Kelurahan Ban
andarjo Tahun 2013
Tahun 20
2013
• lan dan pengeluaran
Tingkat penghasila
• Mata pencaharian pendudukk penduduk
Mata pencaharian penduduk Tingkat ghasilan
pengh penduduk
Kelurahan Bandarjo digolongkan kan menjadi 12 kator yang digunakan
sebagai salah satu indikat
jenis yaitu PNS, TNI, POLRI, pegegawai swasta, ara lebih detail tingkat
untuk mengetahui secara
pensiunan, pengusaha, buruh ruh bangunan, kesejateraan seseorang.. Tingkat penghasilan
buruh industri, buruh tani, pet etani, peternak survei primer melalui
ini didapatkan melalui su
dan pekerja lain-lain. ar kkepada masyarakat
kuisioner yang disebar
Mata pencaharian penduduk yang menjadi sampel dii K Kelurahan Bandarjo.
Kelurahan Bandarjo yaitu juml mlah penduduk Adapun jumlah sampell at atau responden yang
yang bermata pencaharian P PNS sebanyak digunakan adalah berjumllah 94 orang
1.373 orang, TNI sebanyak 7755 orang, POLRI
sebanyak 2.468 orang, peg egawai swasta Tabell III
berjumlah 1.325 orang, pensiun unan berjumlah lan Responden di
Pendapatan Perbulan
627 orang, pengusaha sebanyak yak 647 orang, rahan Bandarjo
Permukiman Kelura
buruh bangunan sebanyak 1533 orang, buruh
Pendapatan Frekueensi Persen (%)
industri sebanyak 1.137 orangrang, buruh tani
berjumlah 208 orang, petani b berjumlah 245 < 1 jt 16
6 17,02
orang, peternak sejumlah 56 orang dan 1-3 jt 52
2 55,32
pekerja lain-lain sejumlah 479 oran
orang. > 3 jt 26
6 27,66

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 742


Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana...
... Dinaa Puspita dan Djoko Suwandono

Pendapatan Frekuensi Pers


ersen (%) Indikator kesejahteraan te
tertinggi berada pada
kriteria milik sendiri.
< 1 jt 16 117,02
1-3 jt 52 555,32 Tabell IV
> 3 jt 26 227,66 Kepemilikan Rumah Ol
Oleh Responden Di
Total 94 1100.0 Permukiman Kelurarahan Bandarjo
Sumber:Survei Lapangan, 20144 Status Kepemilikan Rumah h Frekuensi Persen (%)
Milik Sendiri 56 58.9
Tabel III Sewa 17 17.9
Tingkat Pengeluaran Perbulan R
Responden Di
Milik Orang tua 22 23.2
Permukiman Kelurahan B Bandarjo
Pengeluaran Frekuensi Pe
Persen (%) Total 95 100.0
Sumber:Survei Lapangan,
n, 2014
< 1 jt 33 35,11
1-3 jt 49 52,13 2. Analisis Ketersedia diaan Sarana dan
> 3jt 12 12,77 Prasarana Berdasarkan St Standar
Total 94 100.0 Analisis dan obsbservasi ketersediaan
Sumber:Survei Lapangan, 20144 prasarana permukiman di Kelurahan Bandarjo
ini dilakukan berdasarkan
an pembagian RW. Hal
ini dikarenakan setiap w wilayah RW memiliki
• Kepemilikan Rumah Di Kelurahan
prasarana yang berbeda-b -beda dan diharapkan
Bandarjo
hasil yang diperoleh le lebih mencerminkan
Pada survei status kepem
emilikan rumah
keadaan lapangan. Hasil asil analisis ini dapat
disini menggunakan kriteriaa st status rumah
dilihat secara lengkap pad
ada gambar berikut.
milik sendiri, sewa dan milik ilik orang tua.

Ketersedi
diaan Prasarana Permukiman D
Di
Kelurahan Bandarjo
94,44 96,3 85,71
100 70,4
80 50 JJalan
60
40 Air Bersih
20
0 P
Persampahan
Dra
Drainase
SSanitasi

Gambar 5
ediaan Prasarana Permukiman Di Kelurahan Band
Diagram Ketersed ndarjo

rasarana diatas
Berdasarkan analisis prasa Pada prasaran
ana persampahan
maka dapat diketahui tingkat at ketersediaan berkategori tidak memadai
adai, karena masih ada
prasarana yang ada di permukimiman Kelurahan beberapa masyarakat ter erutama yang tinggal
Bandarjo yang sudah memadai ai ad
ada pada jalan di pinggir sungai mem mbuang sampahnya
dengan presentase 94,44%, air b bersih dengan secara sembarangan. Selailain itu, di lingkungan
presentase 96,30% nase
drainase dengan Kelurahan Bandarjo belu elum memberlakukan
presentase 85,71% dan san sanitasi dengan pemisahan atau separasi
arasi ssampah organik dan
tidak memadai
presentase 70,40%. Kriteria tid nonorganik.
ada prasarana persampahahan dengan Analisis dan observasi pada
presentase 50%. ketersediaan sarana, dilak
akukan secara general
Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 743
Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana...
... Dinaa Puspita dan Djoko Suwandono

pada satu kelurahan tanpaa membedakan sedangkan standar minim imal dari ketersediaan
wilayah RW. Hal ini dikaren arenakan, sarana taman lingkungan adal alah 1 unit untuk
dibangun tidak hanya untuk tuk mencukupi melayani 250 jiwa sehingggga diperlukan taman
kebutuhan masyarakat dalam am lingkup RW lingkungan sejumlah 38 u unit. Selain itu, dari
tetapi untuk lingkup wilayah yan
ang lebih luas. 10 unit taman lingkungan
an yang ada, keadaan 4
Adapun hasil yang did didapatkan dari unit diantaranya kurang te
terawat dan bersih.
observasi sarana berdasarkan st standar adalah Secara lebih rinc
nci dijelaskan bahwa
dari kelima sarana yang adaa hanya sarana sarana dengan presen sentase pemenuhan
ruang terbuka hijau saja yang be
belum memadai tertinggi berada pada sarsarana sosial budaya
sedangkan sarana yang lainnya ya yaitu sarana (rumah ibadah) dan saran
sarana perdagangan atau
pendidikan, sarana kesehatan,an, sarana niaga niaga yaitu sebesar 100%0%. Skala presentase
atau perdagangan dan saranaa sosial budaya pemenuhan terbesar sar selanjutnya pada
sudah memadai. ketersediaan sarana dii K Kelurahan Bandarjo
Sarana ruang terb
erbuka hijau adalah sarana kesehatanatan sebesar 83,33%,
berkategori tidak memadai ai dikarenakan kemudian sarana pendidi idikan sebesar 81,25%
taman lingkungan yang adaa m masih kurang dan sarana ruang terb rbuka hijau sebesar
kebutuhannya. Di Kelurahan Ban Bandarjo taman 33,33%.
lingkungan hanya berjumlah 10 unit saja

Ketersediaan
iaan Sarana Permukiman Di
Ke
Kelurahan Bandarjo
100 100
81,25 83,33
100
80
60 33,33 P
Pendidikan
40
20 SSosial Budaya
0
P
Perdagangan/niaga
RT
RTH
K
Kesehatan

Sumber:Hasil Analisis, 2014


Gambar 6
Diagram Keters darjo
rsediaan Sarana Permukiman Di Kelurahan Banda

3. Analisis Ketersediaan Sarana dan Berdasarkan rsepsi


perse masyarakat
Prasarana Berdasarkan Persepsi
si Penghuni penghuni dapat diketahu ahui bahwa sebagian
• Jalan besar masyarakat telah ah menganggap jalan
Persepsi responden terhadap
ap ketersediaan lingkungan di Kelurahan an Bandarjo sudah
sarana prasarana berupa kon ondisi jalan di cukup memadai. Hal ini teterlihat dari jalan yang
permukiman Bandarjo Kabupat aten Semarang sudah aspal atau paving, g, memiliki lebar yang
dimana persepsi yang termasu asuk memadai as m
cukup serta aksisibilitas menuju tempat lain
sebanyak 4 responden (4,25 25%), persepsi tergolong mudah. Namun,
N beberapa
cukup memadai sebanyak 881 responden masyarakat diwilayah ter tertentu menganggap
(86,17%), persepsi responden ti
tidak memadai sejumlah jalan kualitasn asnya kurang bagus
sebanyak 9 responden (9 (9,57%), dan dikarenakan ditempat me mereka masih banyak
responden dengan persepsi si sangat tidak ditemukan jalan berlub rlubang yang dapat
memadai sebanyak 0 orang (0%)
%).
Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 744
Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana... Dina Puspita dan Djoko Suwandono

meningkatkan resiko kecelakaan dan masyarakat sanitasi di permukiman Kelurahan


mengurangi kenyamanan pengendara. Bandarjo sudah memadai.
• Air Bersih • Sarana Pendidikan
Persepsi responden terhadap Persepsi responden terhadap
ketersediaan sarana prasarana berupa air ketersediaan sarana prasarana berupa sarana
bersih dengan kategori sangat sesuai kesehatan dengan kategori sangat sesuai
sebanyak 83 responden (88,3%), persepsi sebanyak 19 responden (20,21%), persepsi
sesuai sebanyak 11 responden (11,7%), sesuai sebanyak 74 responden (78,72%),
persepsi tidak sesuai sebanyak 0 responden persepsi tidak sesuai sebanyak 1 responden
(0%), dan persepsi sangat tidak sesuai (1,06%), dan persepsi sangat tidak sesuai
sebanyak 0 responden (0%). Berdasarkan data sebanyak 0 responden (0%). Dapat
diatas maka dapat diketahui bahwa air bersih disimpulkan pada sarana pendidikan sudah
di permukiman Kelurahan Bandarjo telah memadai.
memadai. • Sarana Niaga
• Persampahan Persepsi responden terhadap
persepsi responden terhadap ketersediaan sarana prasarana berupa sarana
ketersediaan sarana prasarana berupa niaga dengan kategori sangat sesuai sebanyak
persampahan dengan kategori sangat sesuai 81 responden (86,17%), persepsi sesuai
sebanyak 1 responden (1,06%), persepsi sebanyak 13 responden (13,83%), persepsi
sesuai sebanyak 41 responden (43,62%), tidak sesuai sebanyak 0 responden (0%), dan
persepsi tidak sesuai sebanyak 45 responden persepsi sangat tidak sesuai sebanyak 0
(47,87%), dan persepsi sangat tidak sesuai responden (0%).
sebanyak 7 responden (7,45%). Dari deskripsi • Sarana Terbuka Hijau
diatas dapat diketahui bahwa prasarana Persepsi responden terhadap
persampahan menurut masyarakat penghuni ketersediaan sarana prasarana berupa sarana
tidak memadai ruang terbuka hijau dengan kategori sangat
• Drainase sesuai sebanyak 0 responden (0%), persepsi
Persepsi responden terhadap sesuai sebanyak 45 responden (47,87%),
ketersediaan sarana prasarana berupa persepsi tidak sesuai sebanyak 49 responden
drainase dengan kategori sangat sesuai (52,18%), dan persepsi sangat tidak sesuai
sebanyak 81 responden (86,17%), persepsi sebanyak 0 responden (0%). Berdasarkan data
sesuai sebanyak 8 responden (8,51%), tersebut maka dapat diketahui sarana ruang
persepsi tidak sesuai sebanyak 4 responden terbuka hijau di permukiman Kelurahan
(4,26%), dan persepsi sangat tidak sesuai Bandarjo adalah tidak memadai.
sebanyak 1 responden (1,06%). Dengan • Sarana Sosial Budaya
demikian dapat disimpulkan drainase Persepsi responden terhadap
permukiman di Kelurahan Bandarjo ketersediaan sarana prasarana berupa sarana
berdasarkan persepsi masyarakat sudah niaga dengan kategori sangat sesuai sebanyak
berkategori memadai karena sebanyak 81 80 responden (85,11%), persepsi sesuai
responden mengatakan drainase sangat sebanyak 14 responden (14,89%), persepsi
sesuai atau memadai. tidak sesuai sebanyak 0 responden (0%), dan
• Sanitasi persepsi sangat tidak sesuai sebanyak 0
Persepsi responden terhadap responden (0%). Dapat disimpulkan sarana
ketersediaan sarana prasarana berupa sanitasi sosial budaya sudah memenuhi.
dengan kategori sangat sesuai sebanyak 71 • Sarana Kesehatan
responden (75,53%), persepsi sesuai sebanyak Persepsi responden terhadap
20 responden (21,27%), persepsi tidak sesuai ketersediaan sarana prasarana berupa sarana
sebanyak 1 responden (1,06%), dan persepsi kesehatan dengan kategori sangat sesuai
sangat tidak sesuai sebanyak 2 responden sebanyak 19 responden (20,21%), persepsi
(2,12%). Berdasarkan penjabaran diatas maka sesuai sebanyak 74 responden (78,72%),
dapat diketahui bahwa berdasarkan persepsi persepsi tidak sesuai sebanyak 1 responden
Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 745
Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana...
... Dinaa Puspita dan Djoko Suwandono

(1,06%), dan persepsi sangat


at tidak sesuai atkan dan diketahui
Setelah didapatk
sebanyak 0 responden ((0%). Dapat bagaimana iaan
ketersediaa sarana dan
disimpulkan sarana kesehatan
an di Kelurahan prasarana permukiman di Kelurahan Bandarjo
Bandarjo telah memadai. Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang an
berdasarkan standar dan
Kesimpulan Sarana dan Prasaran
rana berdasarkan persepsi pengnghuni. Perbandingan
Permukiman Di Kelurahan Banddarjo ihat pada tabel IV.19
secara detail dapat diliha
dan diagram dibawah ini.i.

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sarana Sarana Sarana
A
Air Persamp Saranaa Sarana
Jalan Drainase Sanitasi Pendidik Kesehata Sosial
Be
Bersih ahan Niagaa RTH
an n Budaya
Standar 94,44 96,
96,3 48,89 88,88 77,78 81,25 100 100 33,33 83,33
Persepsi Penghuni 86,17 88,
88,3 47,87 86,17 75,53 89,36 78,72 86,17
17 52,18 85,11

Gambar 7
Perbanding o
ngan Sarana Prasarana Di Permukiman Bandarjo
Berd
rdasarkan Standar Dan Persepsi Penghuni

Berdasarkan perbandin ingan tersebut minimal yang seharusn snya digunakan dan
sarana yang tidak memadai han anya prasarana melalui persepsi masyarak
arakat dapat diketahui
persampahan dengan saranaa ru ruang terbuka secara langsung di la lapangan mengenai
hijau. Kedua-duanya baik berdasark
asarkan standar kualitas sarana dan prasara
rasarana lingkungan.
ataupun persepsi penghuni meemiliki kriteria Berdasarkan an analisis data dan
yang sama. pembahasan pada bab ab IV maka diapat
Sedangkan jalan, air bersi
ersih, drainase, disimpulkan bahwa ke ketersediaan sarana
sanitai, sarana pendidikan, saran
sarana kesehatan, prasarana permukiman di Kelurahan Bandarjo
sarana niaga, dan sarana so sosial budaya Kabupaten Semarang sudah memadai.
mencakup kriteria memadai ai dan cukup Prasarana yang sudah memadai tersebut
memadai. Dengan perbandingan an diatas maka antara lain jalan, air be
bersih, drainase, dan
dapat disimpulkan bahwa se sebagian besar sanitasi sedangkan sar sarana yang sudah
fasilitas yang terdapat di Kelurah
rahan Bandarjo memadai antara lain sarana pendidikan,
sudah memenuhi. kesehatan, niaga atau perd
erdagangan dan sosial
budaya. Sarana dan pras rasarana yang belum
Kesimpulan memadai baik menurutt p persepsi masyarakat
ataupun standar adalah sa sarana ruang terbuka
Pemenuhan sarana danan prasarana di hijau dan prasarana persam
rsampahan.
lingkungan permukiman Kelurah
rahan Bandarjo Selain kesimpulan di diatas, juga terdapat
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten temuan studi pada pe penelitian ini yang
Semarang dapat ditinjau berdasarkan berkaitan dengan keters rsediaan sarana dan
peraturan normatif dan persepsi
psi masyarakat. prasarana yaitu:
Melalui peraturan dapat diketetahui standar
Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 746
Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana... Dina Puspita dan Djoko Suwandono

1. Masyarakat Kelurahan Bandarjo membuang sampah di aliran sungai


memiliki kesadaran akan kebersihan daripada TPS RW.
yang cenderung rendah. Hal ini 2. Sebagian masyarakat di Kelurahan
dikarenakan hampir semua Bandarjo yang tinggal
masyarakat punya tempat sampah didekat/sepanjang sungai rata-rata
pribadi dirumah akan tetapi sebagian tidak memiliki drainase, terutama di
besar masyarakat terutama yang RW 9. Hal ini menyebabkan wilayah
berada di RW 5 dan RW 9 yang berada yang berada di daerah cekungan
di sepanjang sungai lebih memilih
3. mengalami sedikit genangan jika Lingkungan Perumahan Di Perkotaan.
terjadi hujan deras Jakarta: BSN
Kementerian Permukiman Dan Prasarana
DAFTAR PUSTAKA Wilayah. 2001. Keputusan Menteri
Anonim. 2013. Kecamatan Ungaran Barat Permukiman dan Prasarana Wilayah No.
Dalam Angka. Kabupaten Semarang: 534/KPTS/M/2001. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang
Anonim. 2013. Monografi Kelurahan Bandarjo. Nomor 4 Tahun 1992 Tentang
Ungaran: Kantor Kelurahan Bandarjo. Perumahan dan Permukiman. Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2004. Standar Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Nasional Indonesia Nomor 03-1733- Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta..
2004 Tentang Tata Cara Perencanaan

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 738-747 | 747

Anda mungkin juga menyukai