Proses Terbentuknya Masyarakat
Proses Terbentuknya Masyarakat
com
(Khoirul Umam, Jur. Tafsir Hadits Fak. Ushuluddin & Filsafat UIN Jakarta)
A. Pengertian Masyarakat
Banyak definisi masyarakat yang dikemukakan oleh para ahli. Tapi, bisa
diambil pengertian masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berhubungan,
saling mempengaruhi, mempunyai norma-norma, memiliki identitas yang sama, dan
memiliki wilayah. Masyarakat bisa meliputi lingkup yang besar, seperti masyarakat
Indonesia, Masyarakat arab. Sedangkan dalam lingkup sempit, masyarakat dapat
ditemukan di desa, kota atau suku tertentu.1
Sercombe dan Sellato menyebut masih terdapat suku yang masuk kategori
masyarakat pemburu-peramu di Kalimantan, yaitu: Punan Tubu dan Punan Malinau
(sebelah utara Kalimantan Timur); Kayan-Tabang-Segah-Kelai (sebelah tengah-selatan
Kalimantan Timur); Hovongan dan Kereho (perbatasan Kalimantan Barat, Tengah, dan
Timur); Buket (ujung barat Kalimantan Timur dekat perbatasan dengan Kalimantan
Barat); Buket (ujung timur Kalimantan Barat, dekat perbatasan Kalimantan Timur dan
1
Sosiologi, Sebuah Pengantar, Prof. Yusran Razak, hal. 142
2
John J. Macionis, Sociology, hal, 43
choir934@gmail.com
(Khoirul Umam, Jur. Tafsir Hadits Fak. Ushuluddin & Filsafat UIN Jakarta)
Serawak).3 Masyarakat pemburu dan peramu lainnya adalah Orang Rimba di Taman
Nasional Bukit Duabelas, Jambi.4
3. Agraris
3
Peter Sercombe and Bernard Sellato, eds., Beyond the Green Myth: Borneo’s Hunter-Gatherer in the
Twenty-First Century (Copenhagen: Nordic Institute of Asian Studies, 2007) hal. 10
4
Johan Weintré, Organisasi Sosial dan Kebudayaan Kelompok Minoritas Indonesia: Studi Kasus
Masyarakat Orang Rimba di Sumatra (Orang Kubu Nomaden), Makalah Studi Lapangan, (Yogyakarta:
Pusat Studi Kebudayaan UGM, 2003).
5
John J. Macionis, Sociology ..., op.cit. hal. 82. Bahasan hortikultural dan pastoral didasarkan sumber
ini.
6
Agama Yahudi dan Nasrani tumbuh dari masyarakat pastoral Bani Israil.
choir934@gmail.com
(Khoirul Umam, Jur. Tafsir Hadits Fak. Ushuluddin & Filsafat UIN Jakarta)
4. Industrial
7
John J. Macionis, Sociology ..., op.cit. p.82-4. Bahasan agraris didasarkan sumber ini.
8
Sitanala Arsyad dan Ernan Rustiadi, ed., Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan(Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2008) hal. 65
9
John J. Macionis, Sociology ..., op.cit. hal. 84. Bahasan industrial didasarkan sumber ini.
choir934@gmail.com
(Khoirul Umam, Jur. Tafsir Hadits Fak. Ushuluddin & Filsafat UIN Jakarta)
operasinya didukung sumber daya energi baru (bahan bakar fosil), membuat proses
produksi jauh lebih cepat dengan hasil jauh lebih banyak ketimbang yang bisa
dilakukan masyarakat sebelumnya. Material-surplus dalam masyarakat ini terjadi
berkali-kali lipat. Apalagi dengan turut ditemukannya teknologi kereta uap, kapal uap,
listrik, rel-rel besi, juga komunikasi kawat, yang kesemuanya memungkinkan proses
distribusi hasil produksi semakin cepat dan ekstensif. Perluasan pasar dan pencarian
sumber daya mendorong munculnya imperialisme. Imperialisme memungkinkan
pemilik alat produksi dari bangsa imperial mencapai keuntungan yang semakin besar.
Akibatnya, ketimpangan sosial di dalam masyarakat industri jauh lebih besar dan rumit
lagi.
5. Posindustrial (Modern)
10
John J. Macionis, Sociology ..., op.cit. hal. 87-88
choir934@gmail.com
(Khoirul Umam, Jur. Tafsir Hadits Fak. Ushuluddin & Filsafat UIN Jakarta)
DAFTAR PUSTAKA
Sitanala Arsyad dan Ernan Rustiadi, ed., Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008