Anda di halaman 1dari 18

Tugas Terstuktur Dosen Pengampu

Biologi Muhamad Rodiallah, S.Pt., M.Si

Makalah Biologi

Tipe Sel

Oleh :

Encik Anshari Hafiduddin Syamsi

11780115231

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

FAKUTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

PRODI PETERNAKAN

KELAS D

RIAU

2017
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Saya
panjatkan pula puja dan puji syukur atas kehadirat, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada Saya, sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini tentang Tipe Sel.

Harapan Saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca agar untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, Saya yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu Saya sangat mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, September 2017

Penyusun

1
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

Daftar Isi .............................................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN .................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang .......................................................... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3

C. Tujuan ......................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 4

A. Sel Prokariotik ............................................................................................................ 4

B. Sel Eukariotik............................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang berarti sel mampu atau
dapat tetap hidup tanpa kehadiran sel yang lain. Apabila kita dikatakan sel merupakan
stuktur terkecil yang mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi, mungkin akan ada
orang lain yang mengatakan bahwa virus merupakan unit kehidupan yang lebih kecil dari
sel. Sampai saat ini tidak ada virus yang pernah diamati yang tidak berasosiasi dengan sel
hidup, dan untuk reproduksinya secara penuh selalu bergantung kepadanya. Virus tidak
memiliki kemampuan reproduksi secara mandiri, oleh karena itu tidak dapat disebut
sebagai unit dasar kehidupan. Di alam ini kita dapat membagi sel ke dalam dua
kelompok, yaitu sel Prokariotik dan sel Eukariotik. Istilah prokariotik, dibangun dari
kata pro dan karyon. Pro, artinya sebelum dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik
berarti “sebelum inti”. Ini mengandung pengertian bahwa sel prokariotik bukannya tanpa
inti, melainkan memiliki materi inti yang tersebar di dalam sitoplsamanya. Eukariotik
dibangun dari kata Eu dan karyon. Eu, berarti sungguh atau benar, dan karyon berarti
inti. Jadi sel eukariotik adalah se-sel yang telah memiliki inti sel, atau sel yang memiliki
materi inti yang terorganisasi dalam suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tipe sel?

C. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui tentang tipe sel

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEL PROKARIOTIK

Yang termasuk di dalam golongan sel-sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang
hijau-biru dan Cyanobacteria.
Sel-sel ganggang hijau-biru umumnya lebih besar dari sel-sel bakteri. Di samping
itu sel-sel ganggang melakukan fotosintesis dengan klorofil a, yang tidak dijumpai pada
sel-sel bakteri. Sel-sel prokariotik dikelilingi oleh dinding sel, yang biasanya bukan
berupa selulosa, dan oleh karenanya secara kimia berbeda dengan dinding sel tumbuhan
tingkat tinggi. Tebalnya dinding sel berkisar antara 10-20 nm, dan kadang-kadang
diselaputi oleh kapsul sejenis jelly yang relatif tebal atau berupa lender dari bahan
protein. Pada bagian dalam dinding sel terdapat membran plasma atau plasmalemma.
Pada bagian tertentu dari membran plasma ini terjadi suatu lekukan ke arah sitosol
(infolfing) membentuk suatu bangunan/struktur yang disebut mesosom atau khondrioid,
setara mithokondria pada sel-sel eukariotik.

Membran plasma sel-sel prokariotik juga mebentuk lipatan-lipatan kearah sitosol,


strukturnya seperti lembaran-lembaran halus, di sepanjang permukaan membrane bagian
dalam, disebut lamella sitomembran. Lamella sitomembran mengandung pigmen
fotosintetik. Adanya pigmen fotosintetik ini, lamella sitomembran ini disebut
membrane fotosintetik. Pada bakteri fotosintetik lamella sitomembran ini disebut
khromatofor. Pada bakteri ungu Rhodopseudomomas sp. , membrane fotosintetik tidak
berbentuk seperti saluran-saluran halus, tetapi berbentuk bangunan seperti kantong-
kantong (sacklike). Struktur sacklike terbentuk dari hasil invaginasi (pelekukan_
membrane plasma kearah sitosol.

Di bagian dalam dari membran plasma terdapat sitoplasma, ribosom dan nukleoid.
Sitoplasma dapat mengadung vakuola, vesikel (vakuola keci) dan menyimpan cadangan
gula komplek atau bahan-bahan organik. Pada beberapa ganggang biru hijau tertentu
vakuola berisi gas nitrogen. Ribosom terdapat bebas di dalam sitoplasma dan tempat
terjadinya sintesis protein. Dengan mikroskop elektron dapat ditunjukkan adanya daerah
inti yang jernih yang dinamakan nukleoid. Di sini terdapat kromosom yang dibentuk dari
molekul DNA satu untai yang sirkuler. DNA ini panjangnya 1 mm, mengandung
informasi genetik.
Sel prokariotik terkecil, yang hidup bebas adalah Mikoplasma atau sering disebut
dengan PPLO (Pteuropneumonia Like organism). Organisme ini dapat menimbulkan

4
penyakit pada hewan atau manusia dan dapat dibiakkan seperti bakteri jenis lain.
Ukuran diameternya berkisar antara 0,25 um 0,1 um, atau sama besarnya dengan ukuran
virus yang terbesar. Jika dilihat dengan mikroskop elektron, maka dari luar ke arah dalam
akan tampak selaput plasma, komplemen genetic yang berupa benang spiral rangkap dari
DNA sirkular dan sejumlah ribosom. PPLO ini menarik untuk dipelajari karena
ukurannya 1000 kali lebih kecil dari rata-rata ukuran bakteri dan sejuta kali lebih kecil
dari ukuran rata-rata sel eukariotik.

B. SEL EUKARIOTIK

Sel-sel eukariotik memiliki struktur yang lebih maju dari pada sel-sel prokariotik.
Sel pada umumnya terlihat sebagai massa yang jernih dengan bentuk yang tidak teratur,
dibatasi oleh suatu selaput dan ditengah-tengahnya terdapat bangunan yang lebih pucat
yang bentuknyabulat, nukleus atau inti sel. Jadi secara umum sel itu dibina oleh
disebut selaput atau membran sel, plasma sel dan inti sel.

1. Membran sel

Membran sel berupa selaput tipis, disebut juga plasmalemma. Pengamatan dengan
mikroskop cahaya tidak terlihat dengan jelas.Tebalnya kira-kira 100 A. Membran plasma
dibangun oleh fosfolipid, protein dan karbohidrat. Fosfolipid adalah molekul molekul
amfifilik, artinya setiap molekul mengandung "kepala" yang bersifat hidrofilik, dan
"ekor" yang hidrofobik. Sel itu bertetangga sehingga membrane sel itu bersentuhan
dengan air pada kedua sisinya. Di bagian dalam membran sel itu berair, dan demikian
juga dibagian luarnya yang membasahi sel tersebut. Jadi membran sel berada diantara
dua fase berair. Bagaimana molekul fosfolipid menata diri pada keadaan dua fase berair
tersebut? Dalam keadaan demikian molekul-molekul fosfolipid akan berpasang-
pasangan, melalui ekor dengan ekornya. Dengan cara ini maka "kepala" yang hidrofilik
berhadapan dengan medium berair pada setiap sisinya, sedangkan ekor hidrofobiknya
terlindung dari sentuhannya dengan air. Terbentuklah susunan dwilapis fosfolipid.
Bagaimana dengan molekul protein dan karbohidrat menempatkan diri pada
susunan dwilapis fosfolipid? Molekul-molekul protein diketemukan baik dipermukaan
dalam maupun luar dari membrane plasma. Protein-protein ini dinamakan protein
ekstrinsik Protein-protein yang lain menembus ke bagian dalam dari membran plasma,
dan bahkan protein-protein itu terus menembus hingga tembus dan tersembul sampai di
kedua permukaan membran plasma tadi. Protein-protein ini dinamakan protein intrinsik.
Sedangkan molekul-molekul karbohidrat umumnya bergabung dengan molekul protein
dan lemak secara kovalen membentuk ikatan glikoprotein dan glikolipid. Molekul
molekul karbohidrat ini hanya ditemukan dipermukaan luar dari membran plasma, dan
tidak dijumpai di permukaan dalam dari membran plasma. Hal inilah yang menyebabkan
membran plasma bersifat asimetris.

2. Plasma sel
Plasma sel disebut juga sitoplasma. Istilah ini digunakan untuk memberikan nama
dari cairan sel dan segala sesuatu yang terlarut didalamnya, untuk membedakan cairan

5
yang berada di dalam inti sel yaitu nukleoplasma. Sitoplasma berada dalam sistem koloid
kompleks, sebagian besar adalah air yang di dalamnya terlarut molekul molekul kecil
maupun besar (makromoleku), ion-ion, dan bahan hidup atau organela.

Organela-organela yang terdapat di dalam sitoplasma antara lain adalah:

a. Retikulum endoplasma

b. Ribosom.

c. Mitokondria

d. Badan Golgi

e. Lisosom.

f. Sentrosom

g. Vakuola

h. Khloroplas

a). Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma berupa sistem membran yang sangat luas di dalam sel,
berupa saluran-saluran dan tabung pipih. Ruang yang terkurung membran itu mungkin
saling berhubungan. Membran yang menyusunnya sama dengan membran plasma, hanya
lebih tipis, juga tersusun dari lipoprotein. Setiap membran yang menyusun retikulum
endoplasma memiliki satu permukaan yang menghadap ke sitosol dan satu permukaan
lagi yang menghadap ke dalam lumennya (rongganya). Ada dua jenis retikulum
endoplasma, yaitu retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar.

Retikulum endoplasma halus dalam bahasa Inggris disebut SER (Smooth


Endoplasmic Reticulum). Permukaannya halus karena tidak adanya ribosom yang
menempel. Sedangkan jenis yang kedua dikenal dengan retikulum endoplasma kasar
disingkat RER (Rough Endoplasmic Reticulum), permukaannya yang kasar karena
adanya ribosom yang menempel padanya.

b). Ribosom

6
Ribosom merupakan struktur yang paling kecil yang tersuspensi didalam
sitoplasma. Bentuknya agak bulat, dengan diameter kurang lebih 250 A. Ada yang
melekat pada bagian luar retikulum endoplasma, dan ada yang tersebar bebas di dalam
sitoplasma. Pada sel-sel yang aktif dalam sintesis protein seperti sel-sel hati, ribosom
dapat merupakan 25 dari bobot kering sel. Jadi dapat diketahui bahwa fungsi dari
ribosom adalah sebagai tempat untuk sintesis protein. Di bawah mikroskop electron
tampak bahwa ribosom terdiri dari dua bagian, yang satu lebih besar dari yang lain.

c). Mitokondria
Mitokondria bentuknya lonjong atau oval, berdiameter kurang lebih 0,2 um.
Mitokondria memiliki membran rangkap, membran
dalam membentuk lipatan-lipatan yang dinamakan krista. Di dalam sel jumlahnya banyak
sekali, terutama pada sel-sel yang giat bekerja seperti hati, ginjal, dan sel-sel otot. Fungsi
utama dari mitokondria adalah sebagai tempat respirasi sel atau sebagai pembangkit
energi.

d. Badan Golgi
Badan Golgi berupa tumpukan kantong-kantong pipih dan butiran-butiran.
Kantong-kantong pipih itu dinamakan sisternae atau sakulus. Tiap sakulus cenderung
mempunyai bentuk seperti cakram. Susunan sisternae atau sakulus biasa disebut dengan
diktiosom. Istilah diktiosom diabadikan untuk memberi nama badan Golgi pada
tumbuhan, karenalapisan-lapisan sisternaenya sangat jelas. Di sekeliling diktiosom
terdapat bangunan komplek yang menyatu, berupa gelembung-gelembung atau vesikel
dan pembuluh-pembuluh yangsaling berhubungan. Oleh karena itu sering orang
mengatakan bahwa badan Golgi dibangun oleh tiga tipe bentuk yaitu sisternae,
pembuluh, dan gelembung.

e). Lisosom
Lisosom adalah struktur yang agak bulat yang dibatasi oleh membran tunggal.
Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan saja, dan hingga saat ini belum ada bukti-bukti
yang meyakinkan bahwa lisosom juga ditemukan pada sel-sel tumbuhan. Lisosom berisi
enzim-enzim hidrolitik untuk memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, protein dan asam
inti. Pada daerah yang sedang tumbuh, seperti daerah penulangan, lisosom berperan
dalam memakan jaringan yang hancur. Pada metamorfose katak, tahapan perubahan dari
kecebong atau berudu menjadi katak, ekornya secara bertahap akan dihancurkannya. Sel-
sel ekornya yang kaya akan lisosom, akan mati dan hasil penghancurannya digunakan
dalam pertumbuhan sel-sel baru bagi katak yang sedang dalam pertumbuhan.

f). Sentrosom.
Dilihat dari namanya kita dapat menduga bahwa organel ini berada disentral sel,
berdekatan dengan inti. Sentrosom menyerupai bola-bola duri karena adanya serat-serat
radial. Di dalamnya terdapat sentrosfer yang mengandung dua buah sentriol. Kedua
sentriol saling tegak lurus sesamanya, masing-masing terdiri dari sembilan filament
membentuk silinder. sejenak sebelum sel membelah diri, sentriolnya menduplikasi diri,
dan masing-masing pergi ke kutub yang berlawanan. Sesampainya di kutub sel, masing-

7
masing sentriol ini berubah menjadi titik kutub atau bintang kutub. Dari keduanya
kemudian tumbuh serat-serat gelendong yang menghubungkannya. Serat gelendong ini
juga sering disebut gelendong pembelahan. Gelendong pembelahan adalah tempat
menempelnya kromosom saat terjadi pembelahan sel. Pada beberapa sel, sentriol
menduplikasi diri membentuk basal bodi dari silia dan flagella.

g). Vakuola
Vakuola adalah organel sitoplasmik yang dibatasi oleh selaput tipis yang disebut
tonoplas, umumnya berupa rongga atau gembungan. Pada sel-sel hewan vakuola ini
jarang terdapat atau kalau ada kecil-kecil, sedangkan pada sel tumbuhan selalu terdapat,
baik yang kecil, menengah, maupun yang besar Di dalamnya terdapat beraneka bahan
yang tersimpan seperti simpanan bahan makanan, bahan-bahan buangan atau ampas
metabolisme, pigmen, dan simpanan produksi misalnya minyak atsiri yang mudah
menguap, dan juga madu.

h). Khloroplas
Khloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel-sel
tumbuhan, khloroplas umumnya dijumpai dalam bentuk cakram dengan diameter antara
5-8 Hm, dan tebal antara 2-4 um. Khloroplas dibatasi oleh membran rangkap, di
dalamnya terdapat cairan atau matriks fluida yang disebutstroma. Didalam stromaterdapat
struktur membran yang dinamakan tilakoid. Tumpukan tilakoid disebut granum. Bagian
dalam tilakoid dinamakan lokulus, Tilakoid yang menghubungkan antar grana disebut
fret. Di dalam membran tilakoid terdapat enzim-enzim untuk kelengkapan reaksi terang
fotosintesis, dan disinilah terdapatnya khlorofil. Jadi fungsi tilakoid adalah sebagai
tempat berlangsungnya reaksi terang fotosintesis. Sedangkan pada stroma terdapat
adanya enzim-enzim yang sangat penting untuk reduksi CO2, menjadi karbohidrat. Jadi
fungsi stroma adalah tempat berlangsungnya reaksi gelap fotosintesis.

i). Organel lain


Bangunan lain yang terdapat pada sel eukariotik adalah dinding sel. Protista,
fungi, dan tumbuhan, sel-selnya dikelilingi oleh dinding sel. Dinding sel tumbuhan
disusun oleh molekul polisakarida. Jenis polisakarida yang menyusun dinding sel antara
sel-sel protista, fungi, dan tumbuhan tidak sama. Sebagai contoh polisakarida penyusun
dinding sel jamur adalah khitin dan glukan, sedangkan pada tumbuhan tinggi
polisakariada yang menyusun dinding sel adalah selulosa, hemiselulosa, dan substansi
pektat. Organel lain yang ada pada sel-sel eukariotik adalah plastida. Sel tumbuhan
mengandung plastida. Umbi dari tanaman lobak yang berwarna putih plastidanya belum
terbentuk, disitu plastidanya masih berupa proplastida. Kelak bila proplastida itu terkena
cahaya, misalnya karena umbi muncul di atas permukaan tanah, maka plastida baru akan
terbentuk. Hal ini ditandai oleh adanya perubahan warna umbi yang semula berwarna
putih menjadi hijau. Plastida ada yang berwarna, tetapi ada juga plastida yang tidak
berwarna. Plastida yang tidak berwarna namanya leukoplas, sedangkan plastida yang
berwarna namanya kromoplas. Leukoplas yang membentuk amilum disebut amiloplas,
sedangkan leukoplas yangbertugas membentuklemak disebut lipoplas. Adapun kromoplas
yang berwarna hijau karena mengandung khlorofil disebut khloroplas.

8
3. Inti sel
Inti sel atau nukleus berbentuk bulat atau lonjong, dibatasi oleh membran
rangkap. Ada variasi bentuk inti sel pada beberapa sel, misalnya pada sel darah putih ada
yang berbentuk lengkung, sedangkan pada sel darah merah tidak ada inti sel lagi. Jumlah
inti sel umumnya hanya satu, tetapi ada beberapa jenis sel yang memiliki inti sel lebih
dari satu. Pada otot lurik intinya lebih dari satu, dan pada protozoa ada mikronukleus dan
makronukleus. Bagian-bagian dari inti sel adalah membran inti atau karioteka,
nukleoplasma, nukleolus, dan benang-benang kromatin. Membran inti adalah pembatas
antara sitopasma dengan nukleoplasma. Membran inti rangkap dua, di tempat-tempat
tertentu terdapat adanya pori-pori. Nukleoplasma adalah cairan yang ada didalam
membran inti. Di dalam nukleoplasma terlarut materi-materi seperti fosfat, gula ribosa
dan deoksiribosa, protein, nukleotida, dan asam inti. Pada nukleoplasma terdapat adanya
kromatin, yang akan tampak jelas pada saat sel akan membelah, karena kromatin akan
menebal, memendek, dan berubah menjadi kromosom. Kromosom mengandung materi
genetik yang mengontrol aktivitas hidup sel dan mengatur pewarisan sifat-sifat
keturunan.

Perbedaan atau perbandingan antara sel-sel Prokariotik dengan sel-sel Eukariotik

Prokariotik Eukariotik
Contoh organismenya Bakteri dan ganggang hijau Protista, fungi, tumbuhan dan
biru hewan
Ukuran sel Umumnya 1-10 um Umumnya 5-100 um
Metabolisme Anaerobik dan Aerobik Aerobik
Organela Sedikit atau tidak ada Nukleus, mitokondria,
kloroplas, retikulum
endoplasma, dll.
DNA Sirkular, dalam sitoplsama Sangat panjang terdapat
dalam inti sel
RNA dan protein Disintesis pada beberapa Sintesis RNA terjadi dalam
kompartemen nucleus, protein disintesis
dalam sitoplasma
Sitoplasma Tidak ada sitoskeleton Sitoskeleton tersusun dari
filament protein
Pembelahan sel Kromosom memisahkan diri Kromosom memisah melalui
oleh adanya pemisahan gelendong pembelahan
membran plasma
Organisasi seluler Umumnya uniseluler Umumnya multiseluler, sel-
sel dengan tugas yang
berbeda-beda

9
BAB III
PENUTUP

Setelah membaca uraian diatas dapat kita ketahui bahwa sel merupakan unit
terkecil dari makhluk hidup yang terdiri dari dua tipe yaitu sel Prokariotik dan sel
Eukariotik. Masing-masing tipe sel tersebut memiliki ciri khas masing-masing mulai dari
contoh organismenya sampai organisasi selulernya. Di dalam sel terdapat inti sel atau
nucleus yang berbentuk lonjong, dibatasi oleh membrane rangkap. Ada variasi bentuk inti
sel pada beberapa sel, misalnya pada sel darah putih ada yang berbentuk lengkung,
sedangkan pada sel darah merah tidak ada inti sel lagi. Jumlah inti sel umumnya hanya
satu, tetapi ada beberapa jenis sel yang memiliki inti sel lebih dari satu. Pada otot lurik
intinya lebih dari satu, dan pada protozoa ada mikronukleus dan makronukleus. Bagian-
bagian dari inti sel adalah membrane inti atau karioteka, nukleoplasma, nucleolus, dan
benang-benang kromatin. Membran inti adalah pembatas antara sitoplasma dengan
nukleoplasma. Membran inti rangkap dua, di tempat-tempat tertentu terdapat adanya
pori-pori. Nukleoplasma adalah cairan yang ada didalam membran inti. Di dalam
nukleoplasma terlarut materi-materi seperti fosfat, gula ribosa dan deoksiribosa, protein,
nukleotida, dan asam inti. Pada nukleoplasma terdapat adanya kromatin, yang akan
tampak jelas pada saat sel akan membelah, karena kromatin akan menebal, memendek,
dan berubah menjadi kromosom. Kromosom mengandung materi genetik yang
mengontrol aktivitas hidup sel dan mengatur pewarisan sifat-sifat keturunan.

10
Daftar Pustaka

Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta : Graha Ilmu.

11
12
13
14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai