Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


MANAJEMEN KOMUNIKASI

MANAJEMEN KOMUNIKASI PADA KEGIATAN WEDDING


ORGANIZER SHEKEMBAR
Jalan Bojong Menteng No. 1, Pasir Kuda, Kecamatan Bogor
Barat, Kota Bogor.

Disusun Oleh:
Galih Pramaula Kharisma Putera
044114398

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2019
i
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan mulai tanggal 24 Juni 2019 sampai
dengan 4 Agustus 2019 di Shekembar Wedding Organizer.
Dilaksanakannya PKL, mahasiswa mampu mencapai tujuan yang di
inginkan. Diantaranya mahasiswa mampu mengenal dunia kerja dan mampu
menerapkan materi yang dipelajari di kampus dan dapat diterapkan di dunia kerja.
Dapat terlakasananya kegiatan PKL ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi
dari berbagai pihak, oleh karena itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya, kepada Yth:
1. Hj. Elis Kholisoh dan H. Agus Haris, kedua orang tua penulis.
2. Dr. Agnes Setyowati H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Budaya Universitas Pakuan.
3. Muslim, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Pakuan.
4. Dr. David Rizar Nugroho, M.Si, selaku Dosen Pembimbing PKL yang telah
membimbing dan memberikan pengarahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan PKL ini.
5. Angga Pramadha, Pembimbing Lapangan pada kegiatan PKL di Shekembar
wedding organizer.
6. Seluruh pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-satu.
Semoga dengan diadakannya PKL ini dapat bermanfaat khususnya bagi
saya selaku mahasiswa dan umumnya bagi kita semua.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam terselenggaranya kegiatan PKL serta penyusunan laporan
PKL ini.
Bogor, 7 Oktober 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup PKL .............................................................. 2
1.3 Tujuan PKL ............................................................................ 2
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................ 3
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................ 3
1.4 Manfaat PKL ......................................................................... 3
1.4.1 Manfaat bagi Mahasiswa ............................................ 3
1.4.2 Manfaat bagi Universitas ........................................... 3
1.4.3 Manfaat bagi Perusahaan ........................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5
2.1 Komunikasi ............................................................................ 5
2.1.1 Proses Komunikasi ....................................................... 6
2.1.2 Hambatan Komunikasi ................................................. 7
2.1.3 Komponen Komunikasi ............................................... 7
2.2 Manajemen ............................................................................. 7
2.2.1 Fungsi Manajemen ..................................................... 8
2.2.2 Tujuan Manajemen ..................................................... 8
2.3 Manajemen Komunikasi ........................................................ 8
2.4 Komunikasi Organisasi ......................................................... 9
2.4.1 Arah Aliran Komunikasi Organisasi ............................ 9
2.4.2 Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi ................... 11

iv
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................... 13
3.1 Profil SheKembar Wedding Organizer ................................. 13
3.2 Sejarah SheKembar Wedding Organizer ............................... 13
3.3 Visi dan Misi SheKembar Wedding Organizer .................... 14
3.4 Makna Arti Logo SheKembar Wedding Organizer .............. 14
3.5 Struktur Organisasi SheKembar Wedding Organizer ........... 15
BAB IV PELAKSANAAN PKL ............................................................... 18
4.1 Bentuk Kegiatan ..................................................................... 18
4.2 Prosedur Kegiatan PKL .......................................................... 22
4.3 Kendala Dan Penyelesaian ..................................................... 23
BAB V PEMBAHASAN .......................................................................... 24
5.1 Manajemen Komunikasi Pada Kegiatan Wedding Organizer
SheKembar ............................................................................. 24
5.2 Hambatan Manajemen Komunikasi Pada Kegiatan Wedding
Organizer SheKembar ............................................................ 34
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 38
6.1 Kesimpulan ............................................................................ 38
6.2 Saran ...................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 40
LAMPIRAN ................................................................................................... 41

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo SheKembar Wedding Organizer ............................................ 14


Gambar 2 Struktur Organisasi SheKembar Wedding Organizer. .................... 15
Gambar 3 Paket Wedding ................................................................................. 19
Gambar 4 Diagram Aktifitas Pemesanan Paket Pernikahan ........................... 28
Gambar 5 Diagram Aktifitas Pembayaran Paket Pernikahan ......................... 28

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto saat technical meeting dengan keluarga ............................... 41


Lampiran 2 Foto pasangan pengantin Mentari dan Rizky ............................... 42
Lampiran 3 Foto vendor dengan pasangan pengantin ..................................... 42
Lampiran 4 Foto dengan SheKembar Wedding Organizer .............................. 43

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu bagian dari kajian Ilmu Komunikasi adalah bidang manajemen
komunikasi. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti mata kuliah sesuai dengan
jadwal yang ditentukan oleh pihak fakultas, dengan mengikuti proses perkuliahan
mahasiswa akan mendapatkan berbagai macam mata kuliah yang bersifat materi
maupun praktik. Kurun waktu empat tahun mahasiswa Strata 1 (S1) diharuskan
mengikuti perkuliahan dengan sebaik-baiknya sampai dengan semester delapan,
pada semester tujuh kita akan mengimplementasikan seluruh teori yang telah
diberikan dalam perkuliahan di dunia kerja yang biasa disebut dengan PKL.
Mahasiswa perlu melakukan kegiatan PKL disebuah perusahaan ataupun
organisasi yang dapat bertujuan untuk mengembangkan keilmuan dari teori
pembelajaran yang didapat di perguruan tinggi dengan dunia kerja yang nyata.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan akademis yang
dilakukan oleh setiap mahasiswa untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan
mahasiswa dalam dunia kerja yang berkualitas. Praktik Kerja Lapangan adalah
salah satu mata kuliah wajib di Universitas Pakuan Bogor yang harus dipenuhi
sebagai salah satu syarat untuk dapat melanjutkan ke tahap skripsi, dengan adanya
Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa dapat mengetahui perkembangan
komunikasi serta dapat mempraktikan teori yang dipelajari di perguruan tinggi
serta membedakannya dengan praktik kerja di suatu perusahaan atau organisasi
tersebut.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis melakukan praktik
di bidang manajemen komunikasi, karena penulis merupakan mahasiswa dengan
konsentrasi manajemen komunikasi di Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Budaya.
Penulis memilih melakukan PKL di sebuah Wedding Organizer yang bernama
Shekembar Wedding Organizer karena penulis ingin mengetahui lebih dalam
tentang manajemen komunikasi suatu Wedding Organizer.
Wedding organizer adalah jasa pengorganisasian segala aktivitas persiapan
pernikahan yang berkaitan dengan kebutuhan dalam suatu pesta pernikahan, peran

1
2

penting Wedding Organizer haruslah memberikan pelayanan yang memenuhi


akan kebutuhan kecepatan, kemudahan, kepraktisan untuk mengatasi masalah
time effeiciency masyarakat. Dalam melaksanakan suatu persiapan pernikahan
dibutuhkan komunikasi yang baik (manajemen komunikasi) dari beberapa pihak
yang terkait, komunikasi antara pihak Wedding Organizer dan pihak keluarga.
Shekembar Wedding Organizer merupakan suatu pelayanan jasa pernikahan
yang ada di kota Bogor yang menyediakan beberapa jenis jasa pernikahan dan
paket pernikahan yang pemesanannya masih secara manual sehingga sering
terjadinya komunikasi secara langsung antara calon customer dengan pihak
Wedding Organizer atau hanya sekedar memberikan informasi mengenai pricelist
paket pernikahan melalui by phone.
Pada program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Universitas Pakuan Bogor terdapat konsentrasi Manajamen Komunikasi, menurut
R. Terry dalam Suprapto (2009:122) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penerapan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melaui sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya. Penulis memilih Shekembar Wedding
Organizer untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) karena penulis ingin
mengetahui lebih dalam mengenai hambatan-hambatan dalam proses manajemen
komunikasi yang dialami oleh suatu kegiatan She Kembar Wedding Organizer.
Uraian diatas menjadi alasan penulis dalam pembuatan laporan dengan judul
“Manajemen Komunikasi pada kegiatan Wedding Organizer SheKembar”.
1.2 Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Shekembar
Wedding Organizer yang beralamat Jl. Bojong Menteng No. 01, Pasir Kuda,
Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Penulis berkesempatan magang sebagai
salah satu anggota Wedding Organizer pada tanggal 24 Juni sampai dengan 4
Agustus 2019.
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Praktik kerja lapangan dilaksanakan dengan dua tujuan, yaitu:
3

1.3.1 Tujuan Umum


1. Meningkatkan kualitas dan pengalaman mahasiswa di dunia kerja
2. Mningkatkan keterampilan mahasiswa dalam kegiatan teknis
maupun kegiatan adaptasi dengan yang lain
3. Membentuk karakter mandiri dan bertanggung jawab dalam diri
mahasiswa
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menjelaskan manajemen komunikasi pada kegiatan Wedding
Organizer SheKembar.
2. Menjelaskan hambatan manajemen komunikasi pada kegiatan
Wedding Organizer SheKembar.
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan
pembelajaran secara langsung ditempat kerja, yang tentunya banyak
manfaat didapat selama melaksanakan kegiatan ini. Adapun manfaat yang
didapat selama PKL adalah:
1. Penulis dapat menyelesaikan salah satu mata kuliah wajib di Ilmu
Komunikasi Universitas Pakuan
2. Penulis dapat mempraktikan teori yang sudah didapat selama
perkuliahan
3. Penulis dapat mengembangkan kemampuan dan keahlian yang
dimiliki
4. Penulis dapat memperluas koneksi dalam dunia bekerja
5. Penulis dapat memahami dan merasakan langsung proses bekerja
sungguhan
6. Penulis mendapat pengalaman untuk bekal saat menghadapi dunia
kerja sesungguhnya

1.4.2 Bagi Universitas


Tidak hanya mahasiswa saja yang merasakan manfaat PKL, berikut
manfaat yang didapat bagi Universitas:
4

1. Praktik Kerja Lapangan sebagai media untuk menjalin hubungan


yang baik serta melakukan kerja sama antara Universitas dengan
tempat PKL dilaksanakan
1.4.3 Bagi Perusahaan (Shekembar Wedding Organizer)
Tidak hanya mahasiswa dan Universitas yang mendapat manfaat dari
PKL, berikut manfaat yang didapat bagi perusahaan:
1. Pihak perusahaan mendapat tambahan tenaga kerja yang bisa
membantu dalam melaksanakan acara.
2. PKL dapat menjadi media untuk menjalin hubungan kerja sama
antara kedua pihak.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi
Komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi
seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Scharmm menyebutkan
bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat
terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat
mengembangkan komunikasi Schramm dalam Cangara (2011).
Menurut (Hermawan, 2012:4), kata komunikasi atau communication dalam
Bahasa inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”. Istilah
pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainya yang mirip. Secara sederhana,
komunikasi dapat terjadi bila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang
yang menerima pesan dan komunikasi juga bergantung pada kemampuan kita
untuk memahami satu dengan lainnya dan kemampuan penyesuaian dengan pihak
yang diajak berkomunikasi.
Proses komunikasi adalah proses pemakaian pikiran atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang symbol sebagai media. Pikiran
tersebut dapat berupa ide, opini mengenai hal yang kongkret maupun yang
abstrak. Bukan saja tentang suatu hal atau peristiwa yang terjadi pada saat
sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan masa yang akan dating.
Proses komunikasi mengandung unsur komunikator (sender), komunikan
(receiver), encoding, decoding, serta adanya umpan balik (feedback) atas respons
pesan dipengaruhi oleh dinamika lingkungan dan gangguan (noise) ketika pesan
disalurkan melalui berbagai media. Setiap proses komunikasi senantiasa memiliki
tujuan tertentu baik sebagai upaya belajar mengenai diri sendiri dan orang lain,
berhubungan demi meningkatkan kualitas komunikasi, meyakini adanya
perubahan sikap maupun perilaku, atau sekedar sarana hiburan.

5
6

2.1.1 Proses Komunikasi


Sebuah komunikasi tidak terlepas dari sebuah proses. Menurut Onong
Uchjana, proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada oranglain
(komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain
yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian,
keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan
sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Proses komunikasi terbagi menjadi
dua tahap yakni:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan
atau perasaan seseorang kepada oranglain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, ikal, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan
atau perasaan komunikator kepada komunikan. Pikiran dan atau perasaan
seseorang baru akan diketahui oleh dan aka nada dampaknya kepada
orang lain apabila ditransmisikan dengan menggunkan media primer
tersebut, yakni lambanglambang. Media primer atau lambang yang
paling banyak dalam komunikasi adalah bahasa, jelas karena hanya
bahasalah yang mampu atau menerjemahkan pikiran seseorang kepada
orang lain.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada oranglain dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi adalah surat,
telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak
lagi. Pentingnya peranana media yakni media sekunder dalam proses
komunikasi, disebabkan oleh efisiennya dalam mencapai komunikan.
(Effendy, 2005:11-17).
7

2.1.2 Hambatan Komunikasi


Menurut Onong Uchjana Effendy ada beberapa hal yang merupakan
hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi komunikator bila
ingin komunikasinya sukses, yaitu:
1. Gangguan
2. Kepentingan.
3. Motivasi terpendam
4. Prasangka. (Effendy,2003:45).
2.1.3 Komponen Komunikasi
Menurut Kotler, komunikasi terdiri dari beberapa komponen-
komponen, yaitu:
1. Pengirim (Sender), yaitu pihak yang mengirim pesan
2. Pesan (Message), merupakan gagasan atau ide yang disampaikan
pengirim kepada penerima untuk tujuan tertentu.
3. Penerima (Receiver), yaitu pihak yang menerima pesan.
4. Media (Media), yaitu sarana bagi komunikator untuk menyampaikan
pesan kepada sasaran yang dituju.
5. Pengkodean (Encoding), yaitu proses untuk menjabarkan pesan ke dalam
simbol. Simbol dapat berupa kata lisan meupun tulisan, isyarat dan
lainnya ke dalam media.
6. Penerjemah (Drcoding), yaitu proses yang dilakukan oleh penerima
pesan untuk menerjamahkan arti simbol yang dikirim sender.
7. Tanggapan (Response), yaitu reaksi penerima setelah menerima pesan.
8. Umpan balik (Feedback), yaitu bagian dari reaksi yang dikomunikasikan
kembali kepada pengirim pesan.
9. Gangguan (Noises), yaitu gangguan yang tak terduga selama proses
komunikasi yang dapat mengakibatkan penerima pesan memperoleh
pesan yang berbeda dari yang dikirimkan.
2.2 Manajemen
Menurut Ulber Silalahi (2011;7), mendefinisikan bahwa manajemen sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, pengatur sumber daya, pengkomunikasian,
8

dan pengendalian tugas-tugas dan penggunaan sumber-sumber untuk mencapai


tujuan organisasional secara efektif dan efisien.
Menurut Lilis Sulastri (2014;14), mendefinisikan bahwa manajemen adalah
suatu seni mengatur yang melibatkan proses, cara, dan tindakan tertentu, seperti
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan
umtuk menentukan dan mencapai tujuan secara efisien dan efektif.
Pada pengertiannya manajemen komunikasi adalah proses timbal balik
(resiprokal) pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk atau
memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh
konteks hubungan para komunikator dan konteks sosialnya (Cutlip, 2011).

2.2.1 Fungsi Manajemen


Menurut Amirullah (2015;8), fungsi manajemen pada umumnya
dibagi menjadi beberapa fungsi manajemen yang merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan
dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif
dan efisien.
2.2.2 Tujuan Manajemen
Menurut T. Hani Handoko, ada tiga alasan utama mengapa
manajemen diperlukan yaitu;
1. Manajemen diperlukan agar tujuan pribadi dan organisasi dapat
tercapai.
2. Manajemen diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-
tujuan, sasaran, dan kegiatan yang saling bertentangan dari pihak
yang punya kepentingan dalam organisasi.
3. Manajemen diperlukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
suatu organisasi. Sebuah organisasi yang sedang berkembang
membutuhkan manajemen dalam beberapa hal mencakup
manajemen strategi, manajemen sumber daya manusia, produksi,
pemasaran, dan manajemen lainnya.

2.3 Manajemen Komunikasi


Manajemen Komunikasi menurut Michael Kaye dalam buku Dewi K.
Soedarsono (2009;46), manajemen komunikasi menyiratkan penggunaan sumber
9

daya manusia dan teknologi secara optimal untuk menjalin hubungan antar
manusia.
2.4 Komunikasi Organisasi
Mulyana (2009:39) menjelaskan bahwa suatu organisasi adalah koordinasi
sejumlah kegiatan manusia yang di rencanakan untuk mencapai suatu maksud dan
tujuan bersama, melalui pembagian tugas dan fungsi, serta wewenang dan
tanggung jawab.
Pace & Faules (2013:31) mendefinisikan komunkasi organisasi sebagai
pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan
bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit
komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan yang
lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Definisi komunikasi
mengemukakan definisi komunikasi organisasi dari dua persfektif yang berada.
Pertama, perspektif tradisional (fungsional dan objektif), mendefinisikan
komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unitunit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Kedua,
persfektif interpretif (subjektif) memaknai komunikasi organisasi sebagai proses
penciptaan makna atas interksi yang merupakan organisasi. Atau menurut
perspektif ini adalah “perilaku pengorganisasian” yang terjadi bagaimana mereka
yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi makna atas apa yang
sedang terjadi.
2.4.1 Arah Aliran Komunikasi Organisasi
Menurut Pace & Faules (2013:183-184) menyatakan bahwa dalam
komunikasi organisasi berbicara tentang informasi yang pindah secara formal
dari seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang lain yang
otoritasnya lebih rendah (komunikasi ke bawah), informasi yang bergerak
dari suatu jabatan yang otoritasnya lebih rendah kepada orang yang
otoritasnya lebih tinggi (komunikasi ke atas ); informasi yang bergerak di
antara orang-orang dan jabatan-jabatan yang tidak menjadi atasan ataupun
bawahan satu dengan yang lainnya dan mereka menempati bagian fungsional
yang berbeda (Komunikasi lintasan saluran).
10

1. Komunikasi kebawah
Komunikasi kebawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi
mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang
berotoritas lebih rendah. Menurut Katz & Khan dalam Pace & Faules
(2013:185) mengemukakan ada lima jenis informasi yang biasanya
dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan yakni:
a. informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan
b. informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
c. informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi
d. informasi mengenai kinerja pegawai
e. informasi untuk mengembangkan rasa
Menurut John M. Ivancevich (2006:121), komunikasi ke bawah sering kali
tidak mencukupi dan tidak akurat, seperti terjadi dalam pernyataan yang
sering kali dengar dari anggota organisasi bahwa tidak memahami apa
yang sesungguhnya terjadi. Keluhan-keluhan seperti ini menunjukkan
terjadinya komunikasi yang tidak efektif dan butuhnya individu-individu
akan informasi yang relevan dengan pekerjaan mereka.
2. Komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi
mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih
tinggi. Pentingnya komunikasi ke atas mengemukakan aliran informasi ke
atas memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka
yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orangorang
lainnya. Komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi masalah
pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan
mereka dan dengan organisasi tersebut. Sedangkan, menurut Yulius
(2014:172) pentingnya komunikasi ke atas adalah:
a. Memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan
b. Mendorong keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu
apa yang mengganggu mereka
c. Memberitahu penyelia kapan bawahan siap memberikan informasi
11

d. Menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan


memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan
dan menyumbang gagasan
e. Mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahannya
memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah
f. Membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka.
3. Komunikasi Horisontal
Komunikasi horisontal terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan-
rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu-
individu yang ditetapkan pasa tingkat otoritas yang sama dalam organisasi
dan mempunyai atasan yang sama.
2.4.2 Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Menurut Effendy (2008:1) dalam berorganisasi tidak luput dari
kesalahan-kesalahan yang dapat menghambat jalannya proses komunikasi,
hambatanhambatan tersebut diantaranya:
1. Hambatan Sosio-Antro-Psikologis
a. Hambatan Sosiologis
Hambatan sosiologis merupakan hambatan yang terjadi karena adanya
perbedaan golongan dan lapisan, yang menyebabkan perbedaan status
sosial, idelogi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan dan sebagainya.
b. Hambatan Antropologis
Hambatan Antropologis merupakan hambatan komunikasi yang terjadi
akibat adanya perbedaan postur, warna kulit, kebudayaan, gaya hidup,
norma, kebiasaan dan bahasa.
c. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis merupakan komunikasi yang terlambat karena
komunikan sedang sedih, bingung, marah, kecewa, merasa iri hati dan
adanya prasangka kepada komunikator.
2. Hambatan Sematik
Hambatan yang ditimbulkan oleh komunikator. Kadang terjadi karena
salah ucap dalam menyalurkan pikiran dan perasaan, sehingga timbul salah
12

pengertian atau salah tafsiran yang pada akhirnya menimbulkan


miscommunication.
3. Hambatan Mekanis
Hambatan yang terjadi pada media yang digunakan untuk berkomunikasi.
Misalnya: Handphone, email, dan sebagainya.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Profil Shekembar Wedding Organizer


Shekembar dikenal sebagai Wedding Organizer yang mengangkat budaya
Indonesia. Shekembar dengan konsep yang diterapkan pada kekuatan internal
menjadikan Shekembar dapat bersaing dengan wedding organizer lainnya.
Shekembar menyediakan jasa dan paket wedding untuk persiapan sampai
pelaksanaan acara pernikahan dari berbagai kebutuhan yang di perlukan. Mulai
dari pemilihan vendor yang sangat di percaya, dengan budget/biaya yang dapat di
sesuaikan.
3.2 Sejarah Shekembar Wedding Organizer
Shekembar Wedding Organizer didirikan pada 7 February 2016, berdirinya
Shekembar ini ditetapkan bersamaan dengan client pertama mereka, Angga
Pramadha dengan Fini Dharul berlokasi di Gedung Wanita, Kota Bogor. Nama
Shekembar diambil dari nama anak pendiri wedding organizer itu sendiri.
Shekembar didirikan oleh Enan Dharsita dan dibantu oleh dua anak kembarnya
serta menantunya, yaitu;
1. Angga Pramadha
2. Fini Dharul
3. Fina Dharul
Terdapat beberapa freelance yang bekeja sama untuk membantu di lapangan
ketika event berlangsung, yaitu;
1. Muharlin
2. Pitra Maharani
3. Yunita Bagja
4. Randy Pratama
5. Auliana Laras
6. Rexy Dwi

Kecintaan dan juga passion-nya dalam dunia event akhirnya memutuskan


Bapak Enan untuk mendirikan Shekembar dengan konsep Wedding Organizer
Traditional. Perkembangan Shekembar yang baru berdiri sekitar tiga tahun yang

13
14

lalu begitu pesat. Pada mulanya hanya sebagai wedding planner, sekarang
merambah di dunia event organizer. Bapak Enan mengakui bahwa perkembangan
media sosial dan juga komunikasi sangat membantu dalam perkembangan
Shekembar hingga sepesat ini.
3.3 Visi dan Misi Shekembar Wedding Organizer
3.3.1 Visi Shekembar Wedding Organizer
Menjadi wedding organizer terpercaya serta menjadi trend setter
dalam memberikan jasa penyelenggaraan pernikahan dan menjadi partner
yang terpercaya.
3.3.2 Misi SheKembar Wedding Organizer
Misi dari SheKembar untuk mencapai visi yang ingin dicapai adalah
dengan memberikan pelayanan yang profesional dan terus belajar bersama
client. SheKembar tidak terpaku kepada misi-misi yang akan dicapai untuk
meraih visi, bagi Shekembar hasil tidak akan mengkhianati usaha yang telah
dilakukan. Sehingga profesionalitas dilapangan dan juga terus belajar agar
bisa berkembang menjadi lebih baik.
3.4 Makna Arti Logo SheKembar Wedding Organizer
Filosofi dari SheKembar sendiri merupakan lambang sebuah senjata dari
sunda yang disilangkan sehingga mempunyai arti mempersatukan. Kemudian
nama SheKembar yang berarti perempuan kembar, dan arti dari warna biru itu
sendiri yaitu karena warna biru melambangkan kepercayaan. Makna dari lambang
SheKembar erat kaitannya dengan kebudayaan khas Jawa Barat.

Gambar 1 : Logo SheKembar Wedding Organizer

3.5 Struktur Organisasi Shekembar Wedding Organizer


15

CEO
Enan Dharsita

General Manager
Angga Pramadha

Project Manager Marketing Manager


Fini Dharul Fina Dharul

Project Supervisor
Project Assistant
Yunita Bagja Dokumentasi
Muharlin
Auliana Laras Pitra Maharani
Randy Pratama
Rexy Dwi

Gambar 2 : Struktur Organisasi SheKembar Wedding Organizer

1. CEO
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab CEO meliputi banyak hal,
diantaranya:
a. Merencanakan, mengelola dan menganalisis segala aktivitas fungsional
bisnis seperti operasional, sumber daya manusia, keuangan dan
pemasaran.
b. Mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan dengan
keefektivan dan biaya seefisien mungkin.
c. Merencanakan dan mengelola kinerja pada sumber daya manusia agar
sumber daya manusia yang berkompeten teridentifikasi dan dapat
ditempatkan pada posisi yang sesuai, sehingga dapat memaksimalkan
kinerja perusahaan.
d. Mengidentifikasi dan meningkatkan performa operasional perusahaan
dengan cara memotivasi berbagai divisi di perusahaan.
e. Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik bagi
sustainabilitas perusahaan berdasarkan hasil analisis data dan fakta baik
16

yang telah menjadi jejak rekam (record) perusahaan maupun analisis


terhadap berbagai faktor lingkungan bisnis.
f. Menjaga sustainabilitas keunggulan kompetitif perusahaan dan
meningkatkan kompetensi utama perusahaan dan
mengimplementasikannya.
g. Membuat kebijakan, prosedur, dan standar pada organisasi perusahaan.
h. Menganalisis segala masalah dalam perusahaan dan mengkoordinasikan
manajemen puncak dalam menyelesaikan masalah tersebut secara efektif
dan efisien.
2. General Manager
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab General Manager meliputi
banyak hal, diantarannya:
a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan
tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan
dalam perusahaan.
c. Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
d. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi
antara pimpinan dan staff.
e. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat
dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
f. Membantu CEO dalam menjalankan tugas.
g. Menyelesaikan tugas yang diberikan CEO.
h. Mengkoordinasi staff–staff dalam menjalankan tugasnya.
3. Project Manager
Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab Project Manager meliputi
banyak hal, diantarannya:
a. Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul
agar dapat diantisipasi secara dini.
b. Dibantu semua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi proyek,
meliputi aspek teknis, waktu, administrasi dan keuangan proyek.
17

c. Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi


proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana (on track).
d. Seorang Project Manager harus mengontrol proyek yang ditanganinya.
Proyek harus selesai sesuai dengan budget, sesuai dengan spesifikasi, dan
waktu.
e. Proyek yang ditangani harus mempunyai return yang nyata terhadap
organisasi. Taat kepada setiap kebijakan yang di keluarkan organisasi,
harus mengambil keputusan dengan wewenang yang terbatas dari
organisasi.
4. Project Assistant
Tugas utama dari Project Assistant lebih sebagai membantu proses lapangan
yang dilakukan oleh Project Supervisor diantaranya seperti: mempackaging
souvenir pernikahan dll.
5. Project Supervisor
Tugas utama dari Project Supervisor lebih pada bagaimana persiapan teknis
di lapangan seperti halnya: pengurusan ke kua dll.
6. Marketing Manager
Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab Marketing Manager
meliputi banyak hal, diantaranya:
a. Bertanggung jawab terhadap General Manager.
b. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan
strategi kepada client.
c. Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap client.
d. Mencari client untuk memenuhi target dari perusahaan.
7. Dokumentasi
Tugas utama dokumentasi, untuk mengabadikan momen disetiap event yang
telah dijalankan sesuai dengan keinginan dan tujuan dari Shekembar itu
sendiri mengenai dokumentasi yang diinginkan.
BAB IV
PELAKSANAAN PKL

4.1 Bentuk Kegiatan


Kegiatan PKL yang penulis lakukan di SheKembar wedding organizer.
Adapun beberapa pekerjaan yang ditugaskan kepada penulis yaitu:
1. Mengikuti meeting dengan calon pengantin.
Meeting adalah pertemuan atau rapat yang diselenggarakan oleh sekelompok
orang. Meeting sendiri berasal dari bahasa inggris yang berarti rapat atau
pertemuan. Penulis mengikuti general manager yaitu bapak Angga untuk
bertemu calon pengantin yang telah menghubungi SheKembar wedding
organizer, untuk pertemuan seperti ini biasanya tempat pertemuan ditentukan
oleh calon pengantin seperti di kediaman kedua orangtua calon pengantin
wanita atau mungkin di cafe dan di tempat makan, biasanya meeting ini
bertujuan untuk memberikan informasi seputar SheKembar wedding organizer.
Penting adanya pertemuan pertama bagi calon pengantin dan wedding
organizer. Dengan adanya pertemuan secara tatap muka maka kepercayaan
yang diperoleh calon pengantin terhadap SheKembar wedding organizer pun
akan semakin baik.
2. Menawarkan package yang tersedia.
Package adalah koleksi dari beberapa class yang berhubungan dan
menyediakan akses tertentu. Biasanya calon pengantin tidak hanya memakai
jasa wedding organizer saja, akan tetapi memakai paket yang telah tersedia di
SheKembar wedding organizer. Calon pengantin memiliki paket yang
beragam, seperti seluruh paket tetapi exclude cathering ataupun paket yang
include keseluruhan. Biasanya terjadi tawar menawar harga antara calon
pengantin dengan SheKembar wedding organizer, hal tersebut merupakan
bentuk manajemen komunikasi yang semestinya dilakukan dengan baik
sehingga kepercayaan customer dapat diraih dan customer pun dapat
menyetujui package yang ditawarkan oleh SheKembar wedding organizer.
Berikut merupakan contoh package yang dipilih oleh pernikahan Mentari dan

18
19

Rizky di gedung Agrobacterium BB-Biogen Kota Bogor, Mentari dan Rizky


memilih salah satu package yaitu package exclude cathering.

Gambar 3 : Paket Wedding

3. Pertemuan dengan panitia dari keluarga.


Panitia keluarga adalah panitia yang dibuat dari keluarga yang bertujuan untuk
meringankan beban pengantin. Sebuah panitia dalam keluarga sangat berperan
penting bagi berjalannya suatu acara pernikahan, karena wedding organizer
akan berkomunikasi langsung terhadap panitia keluarga apabila ada kendala
atau masalah yang bersifat privasi. Pada pertemuan ini, pihak wedding
20

organizer akan memberitahukan tugas masing-masing panitia dari keluarga


tersebut. Seperti tugas membawa untaian bunga melati, tugas mengamankan
buku nikah dan sejumlah perhiasan, tugas mengamankan hantaran-hantaran,
tugas mengawasi makanan, dan tugas mengawasi tamu vip. Para panitia
keluarga biasanya dipertemukan pada rapat tersebut untuk sekedar
mengenalkan wajah kepada para pihak wedding organizer agar saling
mengenal. Pada kesempatan ini, apabila pihak dari keluarga tidak memahami
tugas yang diberikan maka dipersilahkan untuk bertanya kepada pihak wedding
organizer untuk lebih jelasnya.
4. Melakukan Techical Meeting di tempat acara berlangsung
Pada kesempatan ini, calon pengantin dan perwakilan pihak keluarga
dipertemukan dengan para vendor-vendor acara tersebut, dengan maksud untuk
mengutarakan keinginan yang ingin diwujudkan pada acara pernikahan
tersebut. Calon pengantin biasanya melakukan komunikasi secara bergantian
terhadap vendor-vendor tersebut, seperti vendor dekorasi, pada vendor ini
biasanya calon pengantin memberitahukan kepada vendor dekorasi keinginan
tema dekorasi pada acara pernikahannya kemudian vendor dekorasi
memberikan contoh-contoh dekorasi kepada pihak calon pengantin untuk
memilihnya. Apabila kedua pihak telah setuju, maka dilakukan survey pada
tempat-tempat yang ingin didekorasi langsung. Kemudian pada vendor
konsumsi, pada kesempatan ini Mentari dan Rizky tidak mengambil package
dari SheKembar wedding organizer, maka pihak keluarga yang akan
bertanggung jawab untuk mengawasi makanan agar tidak terjadi kehabisan
makanan. Konsumsi merupakan hal paling wajib yang terdapat disuatu acara
pernikahan, oleh karena itu pengawasan yang lebih dari vendor-vendor lainnya.
Kemudian pada vendor makeup, biasanya pada vendor makeup hanya
ditugaskan untuk datang secara on time dan harus melakukan makeup
pengantin sesuai dengan waktu yang telah disediakan oleh wedding organizer.
Pada kesempatan kali ini, technical meeting sangat perlu dilakukan untuk
kelangsungan sebuah acara.
5. Membuat rundown acara untuk pernikahan Mentari dan Rizky.
21

Rundown acara adalah susunan program yang sistematis dari sebuah acara yang
dibatasi oleh durasi. Penulis dipercayakan untuk menghandle suatu event
pernikahan yaitu pernikahan mentari dan rizky yang diselenggarakan di
Gedung Agrobacterium BB-Biogen Kota Bogor, setelah dipercayakan oleh
CEO dan general manager Shekembar wedding organizer untuk menghandle
acara pernikahan tersebut, penulis langsung diberikan tugas untuk membuat
rundown acara di pernikahan Mentari dan Rizky. Kemudian penulis langsung
membuat sebuah rundown dari briefing keluarga hingga selesai acara. Pada
penulisan rundown, harus dipastikan semua sesuai dengan waktu yang telah
disediakan, tidak boleh kurang maupun lebih. Semua jadwal rundown harus
dipastikan sesuai, seperti keluarga yang harus memasuki barisan ketika
keluarga calon pengantin pria datang, biasanya pihak wedding organizer
langsung menghubungi pihak panitia keluarga untuk mengumpulkan para
keluarga segera memasuki barisan yang telah diatur oleh MC.
6. Menjadi Assisten MC
Assisten MC adalah seseorang yang bertugas mendampingi MC dan
meringankan tugas MC. Selain penulis ditugaskan untuk membuat suatu
rundown acara penulis juga mendapatkan tugas sebagai asisten MC untuk
memastikan MC membawakan acara sesuai dengan rundown yang telah
penulis buat. Pada kesempatan kali ini, penulis memastikan MC tidak
berlebihan sewaktu berbicara agar waktu yang tersedia tidak terbuang secara
percuma. Serta memastikan apakah acara berjalan secara on time atau lewat
waktu yang telah tercantum didalam rundown. Apabila MC membuat
kesalahan seperti terlalu cepat dan tidak sesuai dengan waktu rundown maka
MC harus mengulur waktu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan
para tamu undangan.
7. Melakukan stop jalur bersalaman dengan pengantin/Stopper
Stopper adalah seseorang yang bertugas mengatur antrian tamu yang ingin
bersalaman dengan pasangan pengantin. Sebagai crew SheKembar wedding
organizer, penulis perlu mengatur jalur bersalaman agar tidak terjadi
penumpukan diatas panggung. Seperti ada yang ingin berfoto, bersalaman, dan
tamu vip. Penulis harus melakukan handling tersebut dengan komunikasi yang
22

baik terhadap tamu undangan yang sedang menunggu giliran untuk bersalaman
dengan pengantin. Para pihak wedding organizer juga membantu para tamu
untuk menaiki panggung bersalaman dengan para pengantin, selepas itu pihak
wedding organizer juga membantu para tamu untuk turun setelah bersalaman
dengan pengantin.
8. Mengantar tamu Vip
Tugas utama wedding organizer yaitu mengayomi semua tamu agar merasa
dijamu dengan baik dan sempurna. Tugas penulis adalah mengantar tamu vip
untuk bersalaman kepada pengantin tanpa harus melewati sebuah antrian
panjang dan duduk di tempat vip yang telah disediakan oleh Shekembar
wedding organizer. Tamu vip juga memiliki ruangan tersendiri untuk makan
makanan yang tersedia. Kemudian tugas para pihak wedding organizer sendiri
adalah mengantar dan mengiringi para tamu vip agar diperlakukan spesial
sesuai dengan permintaan calon pengantin. Sehingga tamu vip tersebut merasa
nyaman dan seperti dijamu oleh tuan rumah sendiri.
9. Mengabadikan Dokumentasi
Dokumentasi sangat diperlukan untuk menjadi suatu memori yang tidak akan
pernah terulang kembali. Maka dari itu, penulis juga ditugaskan untuk
mengabadikan setiap moment yang perlu diabadikan tersebut. Biasanya banyak
tamu pengantin yang meminta tolong kepada pihak wedding organizer untuk
megabadikan foto mereka dengan kamera handphone.
10. Mengatur posisi keluarga yang ingin difoto
Penulis juga membantu seorang photografer untuk memperindah hasil foto
yang akan dibuat nanti dengan cara mengatur posisi sehingga membentuk
posisi yang sempurna jika terlihat didalam kamera.
11. Mengecek seluruh keberlangsungan acara
Penulis juga mengecek seluruh makanan dan souvenir yang tersedia, apabila
telah habis maka penulis akan souvenir tersebut, menurut wedding organizer
kepuasan para tamu merupakan hal penting untuk keberlangsungan suatu acara
pernikahan. Dan ini merupakan tugas wajib suatu wedding organizer untuk
melaksanakan keberlangsungan suatu acara pernikahan agar berjalan dengan
baik.
23

4.2 Prosedur Kegiatan PKL


Praktik Kerja Lapangan di SheKembar wedding organizer tentu memiliki
prosedur atau aturan yang harus diikuti. Adapun aturan-aturan tersebut antara lain:
Hari kerja: Selasa-Minggu
Jam Kerja: 08.00-15.00
Istirahat Kerja: 12.00
Penulis biasa ditempatkan dibagian dokumentasi, tetapi pada kesempatan kali ini
penulis berkesempatan menghandle acara pernikahan Mentari dan Rizky dari awal
hingga akhir acara.
4.3 Kendala Kerja Dan Penyelesaian
Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tentunya penulis mengahadapi
berbagai kendala yang diberikan oleh pembimbing lapangan atau pendiri dari
SheKembar wedding organizer. Adapun kendala yang dihadapi oleh penulis
adalah sebagai berikut:
1. Pada saat penulis menghandle acara, banyak kendala yang dihadapi oleh
penulis dari segi kecepatan dan efektivitas waktu. Contohnya saat penulis
ditugaskan oleh pembimbing untuk memanggil seseorang dari pihak keluarga
yang sulit dicari. Cara penyelesaian kendala tersebut yang dilakukan penulis
yaitu melakukan apapun lebih cepat dengan waktu yang seefisien mungkin
agar tidak terjadi keterlambatan.
2. Kesalahpahaman antar sesama crew, penulis sering salah paham dengan crew
lain terkait kelangsungan acara. Contohnya pada saat briefing penulis
ditugaskan untuk menjadi stopper, tetapi pada saat acara, tamu undangan
terlalu banyak sehingga penulis melakukan tugas lain yaitu mengatur tamu
yang ingin berfoto dengan pasangan pengantin.
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Manajemen Komunikasi pada kegiatan SheKembar Wedding


Organizer
Salah satu contoh yang dapat diterapkan dalam manajemen komunikasi
yaitu sebuah wedding organizer, karena salah satu syarat yang harus dimiliki oleh
sebuah wedding organizer adalah manajemen komunikasi yang baik. Apabila
manajemen komunikasi baik, maka akan terdapat banyak relasi-relasi yang dapat
diajak kerjasama. Salah satu wujud nyata yang dapat terlihat apabila manajemen
komunikasi telah berjalan dengan baik, yaitu dengan penyampaian informasi yang
jelas dan mudah dipahami mengenai SheKembar wedding organizer kepada calon
konsumen, dengan melakukan pertemuan bersama calon konsumen dan
menjelaskan secara langsung ataupun mendapatkan informasi melalui teknologi
yang tersedia oleh pihak SheKembar wedding organizer berupa Direct messages
di Instagram, Messages or call via Whatsapp, dan E-mail sehingga calon
konsumen tertarik untuk mempercayai SheKembar wedding organizer
menghandle acara di pernikahannya.
SheKembar wedding organizer memiliki perencanaan terlebih dahulu
seperti melakukan perencanaan dengan calon pengantin, kemudian menyusun
pengorganisasian, membentuk panitia dari keluarga, setelah itu melakukan
pengarahan. Ketika melakukan perencanaan konsep pernikahan dengan para calon
pengantin, SheKembar wedding organizer akan menginterpretasikan tentang
konsep yang diambil dari acara pernikahan sebelumnya berupa foto-foto dan
video kepada para calon konsumen tersebut sehingga calon konsumen memiliki
bayangan tentang konsep pernikahan yang akan mereka terapkan.
SheKembar dikenal sebagai Wedding Organizer yang mengangkat budaya
Indonesia. Konsep yang diterapkan pada kekuatan internal menjadikan
SheKembar dapat bersaing dengan wedding organizer lainnya. SheKembar
menyediakan jasa dan paket wedding untuk persiapan sampai pelaksanaan acara
pernikahan dari berbagai kebutuhan yang di perlukan.

24
25

Pada pelaksanaan tugasnya, SheKembar wedding organizer menurunkan 6


crew wedding organizer untuk membantu keberlangsungan acara agar berjalan
sempurna, masing-masing crew memiliki tugas yang beragam, dengan
menggunakan walkie talkie untuk mempermudah komunikasi yang terjalin antar
crew tersebut. Crew wedding organizer merupakan sumber daya manusia yang
penting di perlukan dengan bantuan teknologi, dan untuk meningkatkan rasa
kekeluargaan antar sesama crew apabila terjadi kesalahan yang dilakukan oleh
salah satu crew maka crew yang lainnya akan tetap memberi semangat dan
dorongan, yang dapat membuat kinerja wedding organizer dapat berjalan secara
optimal.
SheKembar wedding organizer akan melakukan presentasi secara langsung
terkait dengan harga jasa dan menjelaskan segala sesuatu yang di dapatkan calon
konsumen tersebut apabila telah setuju untuk memakai jasanya, pada kesempatan
ini dengan menggunakan powerpoint, SheKembar wedding organizer pun
menawarkan berbagai paket yang tersedia. Beberapa paket pernikahan pun
ditawarkan oleh SheKembar wedding organizer, mulai dari paket exclude
cathering hingga paket keseluruhan. Harganya pun berbagai macam sesuai
dengan keinginan para calon pengantin, berkisar antara 7.000.000-200.000.000.
Harga yang ditawarkan SheKembar wedding organizer relatif murah
dibandingkan dengan wedding organizer lainnya, tetapi dengan harga yang relatif
murah jasa dan vendor-vendor yang disediakan memiliki kualitas yang tidak kalah
bagus dengan vendor-vendor mahal. Dekorasi dan seluruh keinginan pengantin
akan terealisasikan dengan sempurna. Pada saat technical meeting, perwakilan
dari wedding organizer dan vendor dekorasi akan melakukan survey di gedung
tempat acara, apabila ada yang tidak sesuai dengan permintaan calon pengantin
maka akan langsung diperbaiki sesuai permintaan calon pasangan pengantin.
SheKembar wedding organizer akan melakukan pertemuan terlebih dahulu
dengan calon pengantin, pertemuan ini bertujuan untuk melihat keseriusan calon
pengantin untuk melakukan kerjasama dengan SheKembar wedding organizer.
Keseriusan tersebut biasanya terlihat apabila kedua calon pengantin telah
menawar harga perihal paket yang telah disediakan di SheKembar wedding
organizer, biasanya ada calon pengantin yang hanya menyewa jasa dari wedding
26

organizer tanpa menggunakan paket yang telah tersedia. Apabila calon pengantin
hanya menyewa jasa dari wedding organizer, maka wedding organizer hanya
perlu datang ketika technical meeting berlangsung, sehingga dapat mengetahui
susunan acara yang akan dibuat sesuai dengan permintaan calon pengantin. Hal
tersebut berbeda jika para calon pengantin memilih paket yang tersedia di
SheKembar wedding organizer, maka seluruh vendor akan diurus oleh
SheKembar wedding organizer. Ketika calon pengantin memilih paket, maka
SheKembar wedding organizer akan melakukan pertemuan sebanyak 2 kali
dengan para calon pasangan pengantin.
Pertemuan pertama, SheKembar wedding organizer akan melakukan
pertemuan dengan panitia keluarga, pada kesempatan ini pihak wedding organizer
akan melakukan perkenalan dengan para panitia keluarga yang telah disetujui oleh
keluarga calon pengantin, kemudian para panitia tersebut dibagi menjadi beberapa
tugas untuk membantu keberlangsungan acara pernikahan tersebut. Seperti,
beberapa orang yang dipercayai untuk memegang kunci kotak angpao, beberapa
orang yang dipercayai untuk menyimpan buku nikah dan perhiasan setelah acara
akad selesai, beberapa orang untuk menjamu penghulu, beberapa orang untuk
mengawasi makanan agar tidak habis, beberapa orang untuk mengenali para tamu
vip dan beberapa orang lainnya untuk menyimpan seserahan yang dibawa oleh
keluarga calon pengantin pria. Setelah berkenalan dengan panitia keluarga dan
membagi tugas masing-masing, maka nama-nama dari panitia keluarga dicatat
oleh pihak wedding organizer.
Kemudian di pertemuan ke-2 antara pihak wedding organizer dengan calon
pengantin, yaitu melakukan rapat dengan mengsurvey langsung tempat acara
pernikahan (technical meeting). Dengan adanya technical meeting, calon
pengantin tersebut dapat melihat langsung di titik mana vendor dekorasi akan
membuat gate atau tata letak lainnya.
Pada saat technical meeting, vendor-vendor yang bekerja sama dengan
SheKembar wedding organizer datang pada pertemuan terakhir sebelum acara
hari H, karena pada saat inilah keinginan calon pengantin direalisasikan oleh
wedding organizer dengan berbicara langsung dengan vendor-vendor yang
bekerja sama dengan SheKembar wedding organizer. Pada kesempatan kali ini,
27

calon pasangan pengantin mendapat kesempatan mengutarakan keinginan


terhadap vendor-vendor secara bergantian. Biasanya, vendor dekorasi paling
utama, sebab vendor dekorasi langsung melakukan gambaran untuk mendekorasi
ruangan gedung tersebut pada saat technical meeting, kemudian tata letak barang-
barang yang diinginkan digambarkan sesuai permintaan calon pengantin. Setelah
itu vendor konsumsi, hal yang perlu diperhatikan dalam konsumsi sangat banyak,
tentu saja hal tersebut berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu acara.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh vendor konsumsi, biasanya penyajian
makanan yang serba cepat, makanan tidak boleh terlihat kosong, serta pengaturan
makanan agar tidak terjadi kekurangan makanan, hal ini sangat diperhatikan agar
tidak terjadinya kelalaian vendor konsumsi, oleh sebab itu vendor konsumsi
merupakan bagian paling penting dalam keberlangsungan suatu acara pernikahan.
Setelah itu ada vendor makeup, pada vendor makeup biasanya hal-hal yang perlu
diperhatikan tentu saja masalah waktu untuk makeup yang tidak boleh melebihi
waktu yang telah disediakan, karena berakibat rundown yang akan menjadi tidak
sesuai. Setelah itu, vendor entertainment/band dan soundsystem, vendor
entertainment/band dan soundsystem ini juga berpengaruh dalam memeriahkan
keberlangsungan acara, pada saat technical meeting hal yang perlu diperhatikan
dalam vendor entertainment/band dan soundsystem yaitu kejernihan suara yang
tidak akan membuat para tamu undangan merasa terganggu, kemudian waktu saat
bernyanyi, dan apabila ada permintaan dari calon pengantin yang tidak
membolehkan para tamu menyumbangkan suaranya maka SheKembar wedding
organizer harus melakukan kerjasama dengan pihak vendor tersebut agar
menyesuaikan permintaan dari calon pengantin. Kemudian ada vendor fotografi,
biasanya vendor ini hanya membahas perihal list keluarga dan teman yang akan
difoto, dan melakukan perjanjian berapa hari foto tersebut akan menjadi sebuah
album foto, apabila tidak disepakati sebelumnya biasanya waktu yang ditentukan
akan menjadi lama, maka dari itu, pentingnya komunikasi dan kehadiran dari
semua vendor dan calon pengantin.
Berikut merupakan contoh diagram aktifitas yang menguraikan interaksi
yang terjadi antara SheKembar wedding organizer dengan customer, melalui
diagram aktifitas yang akan menggambarkan kegiatan setelah pertemuan pertama.
28

Gambar 4: Diagram aktifitas pemesanan paket pernikahan

Gambar 5: Diagram aktifitas pembayaran paket pernikahan


29

SheKembar wedding organizer akan melakukan pemantauan kinerja vendor


dekorasi pada H-1 acara pernikahan berlangsung, terdapat salah satu anggota
wedding organizer yang bertugas mengawasi dekorasi untuk esok hari apakah
telah sesuai dengan perjanjian atau tidak. Apabila dekorasi dianggap tidak sesuai
dengan perjanjian maka anggota wedding organizer berhak menegur dan
memberikan arahan kepada vendor dekorasi agar melakukan sesuai dengan
perjanjian awal dan permintaan calon pengantin. Perwakilan wedding organizer
harus menunggu vendor dekorasi hingga selesai untuk mengurangi resiko
terjadinya kesalahan dalam pengerjaan tersebut, dalam hal ini apabila calon
pengantin mengambil paket dekorasi dari SheKembar wedding organizer maka
pihak SheKembar wedding organizer akan bertanggung jawab atas pengerjaan
dekorasi, tetapi apabila calon pasangan pengantin tidak mengambil paket dekorasi
dari SheKembar wedding organizer maka dalam pengerjaannya, pihak
SheKembar wedding organizer tidak bertanggung jawab dalam mengawasi
pengerjaan dalam dekorasi pada H-1 sebelum acara.
Pada saat hari H acara pernikahan seluruh anggota SheKembar wedding
organizer berkumpul di gedung pada pukul 06.00, kemudian melakukan briefing
yang membahas tentang pembagian jobdesk masing-masing pada saat acara
belangsung. SheKembar wedding organizer biasanya memberikan 6 orang crew
untuk menjalankan suatu acara. Masing-masing crew SheKembar diberikan
walkie talkie untuk memudahkan komunikasi antar anggota sehingga
meminimalisir terjadinya kesalahpahaman.
Terdapat pula tugas yang dilakukan oleh para crew wedding organizer,
seperti contohnya menjadi assisten MC, dalam hal ini untuk memastikan MC
membawakan acara sesuai dengan rundown yang telah dibuat. Pada kesempatan
kali ini, crew wedding organizer memastikan MC tidak berlebihan sewaktu
berbicara agar waktu yang tersedia tidak terbuang secara percuma. Serta
memastikan apakah acara berjalan secara on time atau lewat waktu yang telah
tercantum didalam rundown. Apabila MC membuat kesalahan seperti terlalu cepat
dan tidak sesuai dengan waktu rundown maka MC harus mengulur waktu dengan
melakukan obrolan-obrolan ringan dengan para tamu undangan.
30

Kemudian melakukan stop jalur bersalaman dengan pengantin/Stopper


dalam hal ini, crew SheKembar wedding organizer perlu mengatur jalur
bersalaman agar tidak terjadi penumpukan diatas panggung. Seperti ada yang
ingin berfoto, bersalaman, dan tamu vip. Penulis harus melakukan handling
tersebut dengan komunikasi yang baik terhadap tamu undangan yang sedang
menunggu giliran untuk bersalaman dengan pengantin. Para pihak wedding
organizer juga membantu para tamu untuk menaiki panggung bersalaman dengan
para pengantin, selepas itu pihak wedding organizer juga membantu para tamu
untuk turun setelah bersalaman dengan pengantin.
Setelah itu ada juga tugas lain dari crew wedding organizer pada saat acara
yaitu mengantar tamu Vip. Tugas utama wedding organizer yaitu mengayomi
semua tamu agar merasa dijamu dengan baik dan sempurna. Tugas penulis adalah
mengantar tamu vip untuk bersalaman kepada pengantin tanpa harus melewati
sebuah antrian panjang dan duduk di tempat vip yang telah disediakan oleh
SheKembar wedding organizer. Tamu vip juga memiliki ruangan tersendiri untuk
makan makanan yang tersedia. Kemudian tugas para pihak wedding organizer
sendiri adalah mengantar dan mengiringi para tamu vip agar diperlakukan spesial
sesuai dengan permintaan calon pengantin. Sehingga tamu vip tersebut merasa
nyaman dan seperti dijamu oleh tuan rumah sendiri.
Lain dari itu, adapula tugas yang dilakukan oleh crew SheKembar wedding
organizer yaitu mengabadikan dokumentasi dalam sebuah pernikahan,
dokumentasi sangat diperlukan untuk menjadi suatu memori yang tidak akan
pernah terulang kembali. Maka dari itu, crew SheKembar wedding organizer juga
ditugaskan untuk mengabadikan setiap moment yang perlu diabadikan
tersebut. Biasanya banyak tamu pengantin yang meminta tolong kepada pihak
wedding organizer untuk megabadikan foto mereka dengan kamera handphone.
Kemudian ada pula tugas crew SheKembar wedding organizer yaitu
mengatur posisi keluarga yang ingin difoto, dalam hal ini crew SheKembar
wedding organizer juga membantu seorang photografer untuk memperindah hasil
foto yang akan dibuat nanti dengan cara mengatur posisi sehingga membentuk
posisi yang sempurna jika terlihat didalam kamera.
31

Tugas crew SheKembar wedding organizer yang paling utama yaitu


mengecek seluruh keberlangsungan acara, pada kesempatan kali ini mengecek
seluruh makanan dan souvenir yang tersedia, menurut wedding organizer
kepuasan para tamu merupakan hal penting untuk keberlangsungan suatu acara
pernikahan, hal tersebut merupakan tugas wajib suatu wedding organizer untuk
melaksanakan keberlangsungan suatu acara pernikahan agar berjalan dengan baik.
SheKembar wedding organizer juga menggantikan peran kedua orang tua dari
kedua pasang mempelai, untuk mengayomi para tamu undangannya agar merasa
istimewa saat hadir dan tentu saja SheKembar wedding organizer menjadikan
kedua pasangan pengantin merasa terbantu dengan adanya jasa ini, oleh karena itu
seluruh kebutuhan kedua pasangan pengantin diwujudkan melalui SheKembar
wedding organizer.
Istilah manajemen berasal dari kata management, berasal dari kata “to
manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat
diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang
yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Prinsip manajemen adalah dasar-dasar
atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap
manajer/pimpinan. Pada prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip
manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja
diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :
1. Pembagian kerja yang berimbang.
Semua crew SheKembar wedding organizer yang bertugas pada saat acara
berlangsung diberikan tugas yang seimbang, jadi tidak ada tugas yang lebih
berat atau lebih ringan.
2. Disiplin.
SheKembar wedding organizer mewajibkan semua crew untuk disiplin saat
bertugas, baik disiplin waktu, disiplin cara berpakaian, dan disiplin sikap.
3. Kesatuan perintah.
Semua crew SheKembar wedding organizer hanya menerima perintah dari
general manager SheKembar dan pihak keluarga yang telah disepakati.
32

Jika prinsip- prinsip tersebut tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan
diantara para karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang banyak dan ada pula
yang sedikit, padahal mereka memiliki kemampuan yang sama. Pada pengertian
tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui
kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 3
(tiga) ciri, yaitu:
1. Ada pemimpin (atasan)
2. Ada yang dipimpin (bawahan)
3. Ada kerja sama.
Komunikasi organisasi adalah komunikasi internal hubungan manusia,
hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari
atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan
kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang
sama tingkatnya dalam organisasi tersebut (Arni Muhammad, 2005:65).
Bagaimana komunikasi berlangsung dalam organisasi dan apa maknanya
bergantung pada konsepsi seseorang mengenai organisasi (R. Wayne Pace
Don.Faules, 1998:31-33).
Wedding Organizer adalah suatu jasa khusus yang secara pribadi membantu
calon pengantin dan keluarga dalam perencanaan dan supervisi pelaksanaan
rangkaian acara pesta pernikahan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari jasa wedding organizer:
1. Waktu yang sangat berharga. Calon pengantin atau keluarga sibuk terikat
dengan aktivitas pekerjaan yang tinggi sehingga sulit menyisakan waktu yang
cukup untuk menyiapkan sendiri segala perencanaan dan perlengkapan acara
pesta pernikahan.
2. Efisiensi waktu dan tenaga. Pada pesta pernikahan banyak hal yang harus
diselesaikan, sehingga dibutuhkan waktu dan tenaga yang cukup untuk
menyelesaikan. Salah satu cara dengan memanfaatkan semua informasi
mengenai pernikahan yang disediakan oleh seorang Wedding Organizer,
sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga.
3. Penampilan yang sempurna. Pesta pernikahan akan menjadi kenangan seumur
hidup. Kesiapan fisik dan mental yang sempurna adalah kunci dari segalanya.
33

Kerjasama yang terpadu antara pasangan pengantin, keluarga dan sebuah tim
yang profesional akan membantu mewujudkannya.
Perencanaan wedding events disusun dengan mempertimbangkan agar dapat
terjadi komunikasi word of mouth melalui pelanggan sebagai sarana memasarkan
produk jasa yang efektif, mengingat bisnis ini merupakan jenis bisnis yang datang
melalui komunikasi dari mulut ke mulut. Komunikasi word of mouth sangat
penting dalam mendukung proses pembelian jasa, karena secanggih apapun
program perencanaan disusun, tanpa komunikasi word of mouth mengenai
performansi, bisnis wedding organizer ini tidak akan eksis. Dengan usulan model
tahap-tahap perencanaan wedding events, diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pelaku bisnis wedding organizer dalam menyusun program perencanaan acara
yang lebih tepat sehingga akhirnya dapat meningkatkan kompetensi dari
performansi dari bisnis tersebut. Memberikan kepuasan dalam melayani
konsumen adalah keharusan bagi suatu Wedding Organizer. Betapa pun besar
atau kuatnya Wedding Organizer, pada akhirnya juga harus tunduk pada kehendak
konsumen jika ingin tetap berkiprah di bidangnya. Karena komunikasi yang
paling baik adalah mendengarkan keinginan calon konsumen tersebut. Hal ini
yang mendorong industri jasa wedding organizer, terutama SheKembar wedding
organizer untuk senantiasa menciptakan dan menjaga kualitas pelayanannya.
Karena dengan pelayanan yang prima (service excellence), maka akan
menciptakan pengalaman (customer experience) yang memuaskan dan
menciptakan good lip services konsumennya.
SheKembar wedding organizer adalah bisnis jasa yang memberikan
pelayanan jasa pengorganisasian segala aktivitas yang berkaitan dengan
kebutuhan dalam suatu pernikahan sehingga memunculkan peluang dalam
kehidupan modern yang menginginkan kecepatan, kemudahan, dan kepraktisan
untuk mengatasi masalah time deficiency masyarakat perkotaan dengan
mengutamakan wedding organizer yang handal dan dapat dipercaya serta lebih
kompetitif dalam persaingan bisnis wedding organizer yang sedang menjadi
trending di zaman sekarang. Shekembar wedding organizer perlu mengetahui
program perencanaan yang tepat, dalam kondisi pasar yang kompetitif,
memuaskan apa yang diinginkan calon pasangan pengantin merupakan salah satu
34

kunci sukses maka dibutuhkan pembaharuan-pembaharuan terhadap strategi


perencanaan yang telah diterapkan. Shekembar wedding organizer melakukan
proses manajemen komunikasi yang baik terhadap calon pengantin dengan
memberikan kesempatan bagi calon pengantin yang ingin merealisasikan wedding
dream dengan harga yang terjangkau, serta SheKembar wedding organizer selalu
menjalin komunikasi yang baik terhadap keluarga dan calon pasangan pengantin
hingga acara pernikahan tersebut selesai. Komunikasi bagi SheKembar wedding
organizer memiliki nilai yang sangat penting untuk keberlangsungan kualitas
yang diberikan kepada pasangan pengantin yang telah memakai jasa mereka.
Tidak hanya dengan calon pasangan pengantin yang telah menggunakan jasa
mereka, komunikasi yang baik juga digunakan ketika mereka berinteraksi dengan
calon pasangan pengantin yang ingin menggunakan jasa mereka karena
komunikasi yang baik akan membuat kepercayaan konsumen terbangun dengan
sendirinya, maka dari itu perlu adanya komunikasi yang dijalin secara terus
menerus untuk mencegah terjadinya missed communication.
5.2 Hambatan Manajemen Komunikasi pada kegiatan Wedding Organizer
SheKembar
Pada proses komunikasi biasanya terdapat sebuah gangguan atau hambatan.
Hal ini menyebabkan proses penyampaian pesan tidak berjalan dengan baik dan
efektif sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak dapat diterima
dengan baik oleh komunikan. Gangguan atau hambatan yang ada didalam proses
komunikasi biasanya akan menimbulkan kesalahpahaman antara komunikator
dengan komunikannya atau biasa disebut misscommunication.
Hambatan dapat diartikan sebagai halangan atau rintangan yang dialami
(Badudu-Zain, 1994:489), dalam konteks komunikasi dikenal pula gangguan
mekanik maupun semantik, Gangguan ini masih termasuk ke dalam hambatan
komunikasi (Effendy, 1993:45), Efektivitas komunikasi salah satunya akan sangat
tergantung kepada seberapa besar hambatan komunikasi yang terjadi. Setiap
kegiatan komunikasi, sudah dapat dipastikan akan menghadapai berbagai
hambatan. Hambatan dalam kegiatan komunikasi yang manapun tentu akan
mempengaruhi efektivitas proses komunikasi tersebut. Karena pada komunikasi
massa jenis hambatannya relatif lebih kompleks sejalan dengan kompleksitas
35

komponen komunikasi massa. Perlu diketahui juga, bahwa komunikan harus


bersifat heterogen, karena itu komunikator perlu memahami setiap hambatan
komunikasi, agar ia dapat mengantisipasi hambatan tersebut. Menurut Ruslan
(2008;9-10) Hambatan-hambatan komunikasi antara lain:
1. Hambatan dalam proses penyampaian (sender barries)
Hambatan ini bisa datang dari pihak komunikatornya yang mendapat kesulitan
dalam menyampaikan pesan-pesannya. Hambatan ini juga bisa berasal dari
penerima pesan tersebut (receiver barries) karena sulitnya komunikan dalam
memahami pesan itu dengan baik. Kegagalan komuikasi dapat pula terjadi
dikarenakan faktor-faktor feedback nya Bahasa tidak tercapai, medium barrier
(media atau alat yang dipergunaan kurang tepat) dan decoding barrier
(hambatan untuk memahami pesan secara tepat).
2. Hambatan secara fisik (Physical Barries)
Sarana fisik dapat menghambat komunikasi yang efektif, misalnya
pendengaran kurang tajam dan gangguan pada system pengeras suara yang
sering terjadi dalam suatu ruangan. Hal ini dapat membuat pesan-pesan itu
tidak efektif sampai dengan tepat kepada komunikan.
3. Hambatan Semantik (Semantik Pers)
Hambatan segi semantik yaitu adanya perbedaan pengertian dan pemahaman
antara pemberi pesan dan penerima tentang satu Bahasa atau lambang.
4. Hambatan Sosial (Sychossial noise)
Hambatan adanya perbedaan yang cukup lebar dalam aspek kebudayaan, adat
istiadat, kebiasaan, persepsi, dan nilai-nilai yang dianut sehinga
kecenderungan, kebutuhan serta harapan-harapan kedua belah pihak yang
berkomunikasi juga berbeda.
Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini, SheKembar wedding
organizer mendapat hambatan, antara lain sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan keinginan antara calon pasangan pengantin dengan pihak
keluarga, apabila telah terjadi hambatan seperti ini maka pihak wedding
organizer harus menengahi calon pengantin agar tidak terjadi perselisihan
diantara keduanya. Tetapi, pada kenyataannya pihak wedding organizer dapat
mengendalikan situasi seperti ini apabila manajemen komunikasi dapat terjalin
36

baik dengan para calon pengantin serta keluarganya. Disisi lain,terdapat


keinginan masing-masing antara calon pengantin yang menginginkan
pernikahan impiannya dipenuhi. Akhirnya pihak wedding organizer biasanya
memiliki jalan tengah dengan mengambil konsep keduanya dan dibuat menjadi
satu konsep.
2. Para pihak keluarga yang saling mengambil keputusan sepihak merupakan
hambatan yang paling besar resikonya, seperti melakukan sesi foto diatas
panggung ketika antrian sangat panjang untuk bersalaman menjadi sebuah
tugas lebih extra untuk para crew wedding organizer menangani masalah
tersebut.
3. Kurangnya kepercayaan konsumen terhadap wedding organizer, biasanya hal
ini terjadi sekitar 20% dari 100 calon pasangan pengantin yang akan bekerja
sama dengan wedding organizer. Apabila kurangnya kepercayaan yang didapat
dari calon pasangan pengantin, maka wedding organizer akan sulit mengambil
keputusan serta memicu terjadinya kesalahpahaman antara dua pihak tersebut,
oleh sebab itu perlu adanya kepercayaan penuh dari calon pasangan pengantin
untuk memakai jasa wedding organizer.
4. Waktu yang tidak sesuai dengan rundown acara, biasanya terdapat banyak
acara pernikahan yang menjadi tidak on time akibat beberapa kesalahan dari
vendor, contohnya vendor makeup. Biasanya vendor makeup ini memiliki
banyak permasalahan dan membuat waktu yang digunakan menjadi tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, apabila waktu sudah tidak sesuai
dengan rundown maka harus diberlakukan rundown waktu yang baru agar
acara pernikahan berjalan dengan sempurna.
5. Tamu undangan yang terlalu menumpuk dan sulit diatur, hambatan yang biasa
di rasakan oleh wedding organizer yaitu tamu undangan yang membludak atau
menumpuk. Kepadatan ini akan membuat jalur bersalaman dengan pengantin
akan sangat panjang dan akan terjadi antrean pengambilan makanan yang
cukup panjang sehingga keadaan yang tidak terkendali membuat hambatan
bagi wedding organizer sangat sulit dikendalikan.
6. Para keluarga yang menduduki ruangan VIP, apabila hal ini telah terjadi
merupakan hambatan yang sangat sulit bagi pihak wedding organizer untuk
37

mengaturnya, di satu sisi keluarga merupakan bagian dari acara dan pihak
wedding organizer pun harus menjalin komunikasi yang baik, di sisi lain
terdapat tamu Vip yang telah diamanatkan oleh kedua pasangan pengantin agar
diperlakukan istimewa.
7. Menggunakan vendor yang berbeda dari paket wedding organizer, hambatan
ini terjadi disebabkan calon pasangan pengantin yang tidak mengambil paket
yang telah disediakan. Contohnya apabila calon pasangan pengantin
menggunakan cathering dari vendor lain atau menggunakan jasa memasak
yang dilakukan oleh pihak keluarga, hal tersebut biasanya membuat wedding
organizer kesulitan berkomunikasi untuk memperlancar acara, akibatnya
terjadi keterlambatan dalam penanganan masalah makanan yang telah habis.
8. Kesalahan teknis dari gedung atau tempat acara yang membuat acara tidak
berjalan sesuai rencana, kesalahan teknis seperti ini biasanya terjadi akibat
daya listrik yang tiba-tiba mati atau mengalami gangguan yang menyebabkan
listrik menjadi mati dan terjadi keterlambatan acara. Hal ini menjadi perhatian
yang tidak kalah penting bagi wedding organizer untuk selalu mengecek
kesiapan gedung sebelum acara berlangsung agar mencegah terjadinya hal-hal
yang mengakibatkan acara menjadi terhambat.
Hambatan-hambatan tersebut merupakan sesuatu yang dapat terjadi tidak
terduga diluar perencanaan wedding organizer dan calon pengantin, sehingga
menjadi suatu pelajaran bagi wedding organizer agar dapat diminimalisasikan
sebisa mungkin pada acara yang akan datang. Sementara itu ketanggapan
personel wedding organizer pada kebutuhan dan keinginan calon pengantin
serta kesesuaian pelaksanaan pada hari H dengan perencanaan merupakan
atribut terpenting yang dinilai ketika customer menggunakan jasa wedding
organizer, dengan usulan model tahap-tahap perencanaan wedding events,
diharapkan dapat menjadi masukan bagi SheKembar wedding organizer dalam
menyusun program perencanaan acara yang lebih tepat sehingga akhirnya
dapat meningkatkan kompetensi dari performansi dari bisnis tersebut.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Pada bagian akhir dari laporan praktik kerja lapangan ini penulis mencoba
menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman yang didapatkan selama praktik
kerja lapangan di SheKembar wedding organizer. Penulis dapat mengemukakan
kesimpulan dan saran dengan harapan dapat bermanfaat bagi perusahaan
kedepannya.
1. Manajemen komunikasi pada kegiatan Wedding Organizer SheKembar di
Gedung Agrobacterium BB-Biogen Kota Bogor terhadap konsumenya telah
sesuai dan baik. Karena komunikasi yang baik terdapat manajemen yang baik
pula. SheKembar wedding organizer telah melakukan proses manajemen
komunikasi sesuai dengan teori yang diperoleh, serta dapat diterapkan dalam
manajemen komunikasi bagi vendor-vendor yang telah melakukan kerjasama
agar terjadi hubungan yang baik. SheKembar wedding organizer selalu
melakukan perencanaan terlebih dahulu, kemudian melakukan
pengorganisasian terhadap kepanitiaannya, setelah itu pengarahan serta
pengendalian untuk tetap menjaga acara pernikahan tersebut tetap berjalan
dengan baik dan semestinya.
2. SheKembar wedding organizer mendapatkan hambatan-hambatan yang
menjadikan kinerja crew kurang maksimal. Hambatan yang terjadi tidak
terlepas dari hambatan berkomunikasi. Pada hambatan ini terdapat anitisipasi
dengan melakukan komunikasi yang lebih baik lagi dan lebih aktif lagi
terhadap pihak keluarga maupun pihak calon pengantin. Kemudian,
SheKembar selalu menanamkan kepercayaan kepada setiap konsumennya, dan
secara sabar menghadapi berbagai karakter yang diterima secara lapang dada,
maka dari itu butuh kekompakan dan kepercayaan yang dibuat dalam suatu
organisasi agar dapat berjalan lancar segala kegiatan yang dilaksanakan.

38
39

6.2 Saran
Hingga saat ini SheKembar wedding organizer semakin berkembang
dan lebih banyak masyarakat yang mempercayakan acara wedding mereka di
handle oleh SheKembar wedding organizer, adapun beberapa saran yang dapat
meningkatkan kinerja crew dari SheKembar wedding organizer yaitu:
1. Dapat memperluas kegiatan dengan membuka jasa untuk pelayanan lainnya,
seperti event organizer, birthday party, dan yang lainnya. SheKembar wedding
organizer harus lebih gencar untuk melakukan promosi di media sosial,
komunikasi modern saat ini sudah sangat mudah untuk mempromosikan
sesuatu, agar SheKembar wedding organizer semakin digandrungi oleh
masyarakat maka promosi dimedia sosial merupakan cara yang saat ini harus di
terapkan oleh SheKembar wedding organizer.
2. Melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan, setiap karyawan SheKembar
wedding organizer harus memiliki manajemen komunikasi yang baik terhadap
para calon pengantin serta keluarganya. Kemudian setiap karyawan harus
memiliki tanggung jawab dan lebih baik apabila setiap karyawan tepat waktu
dalam bekerja maka SheKembar wedding organizer akan lebih berkembang
dan dapat direkomendasikan oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Anton Mulyono Aziz dan Maya Irjayanti, 2014, Manajemen. Bandung,


Mardika Group
Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra wacana media
Badudu, J.S dan Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Cangara, Hafied. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Cutlip, Scott M., Allen H. Center, dan Glen M. Broom. 2011. Effective Public
Relations, Jakarta: Kencana
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat komunikasi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti
Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPF
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Ivancevich, M. John, Konopaske Robert, Matteson, T. Michael. 2006. Perilaku
dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga
Lilis, Sulastri. 2014. Manajemen Sebuah Pengantar Sejarah, Tokoh, Teori, dan
Praktik. Bandung: La Goods Publishing
Muhammad, Arni. 2000. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyana, Dedi. 2009. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung PT.
Remaja Rosdakarya.
Pace, R. Wayne & Don F, Faules. 2000. Komunikasi Organisasi: Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Terjemahan Deddy Mulyana
PT. Remaja Rosdakarya
Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relation & Media Komunikasi.
Jakarta: PT Rajagrafindo persada
Saputra, Yulius Eka Agung. 2014. Manajemen dan Perilaku Organisasi.
Jogjakarta: Graha Ilmu
Sendjaja, S. Djuarsa. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas
Terbuka
Silalahi, Ulber. 2011. Asas-Asas Manajemen. Bandung: Refika Aditama
Soedarsono, K. Dewi. 2009. Sistem Manajemen Komunikasi. Bandung:
Simbiosa ReRekatama

40
41

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1:

Foto pada saat technical meeting dengan keluarga Mentari & Rizky.
Lampiran 2:

Foto pasangan pengantin Mentari dan Rizky.

Lampiran 3:

Foto vendor dengan pasangan pengantin Mentari & Rizky.


Lampiran 4:

Foto dengan SheKembar Wedding Organizer.

Anda mungkin juga menyukai