Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN ALAT PERAGA

“JAM SUKA PAK TRI”

Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran Matematika


Dosen Pengampu : Atika Zahra, M.Pd

Disusun oleh : Maira Nevarini (1930206112)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBYAH DAN KEGURUAN
UNIVERISTAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan zaman berlangsung begitu pesat terutama di bidang teknologi


informasi dan komunikasi, hal tersebut dapat dirasakan di sekeliling kita secara
langsung maupun tidak langsung. Salah satu dampak dari perkembangan zaman ini
adalah dalam bidang pendidikan. “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensinya sendiri” (Undang-undang sisdiknas No. 20/2003, 2003:3).

Menurut Andayani (2014:1), pelajaran matematika sampai saat ini masih


menjadi pelajaran yang dianggap sulit, hal ini terjadi dikarenakan pembelajaran hanya
menggunakan buku sebagai sumber materinya. Kebiasaan pembelajaran di kelas yang
monoton terkadang membuat peserta didik cepat merasa bosan, sehingga peserta didik
menjadi pasif, hal ini berdampak pada motivasi peserta didik dalam belajar matematika,
akibatnya hasil belajar matematika peserta didik kurang memuaskan (Sabrina, dkk,
2017:117).

Tugas utama seorang guru adalah mengajar, yaitu menyampaikan atau


menularkan pengetahuan dan pandangan (Rooijakkers, 1982 :1). Lebih lanjut

1
dijelaskan bahwa mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasikan (mengatur)
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi
proses belajar. Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam upaya meningkatkan
mutu pengajaran disekolah sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik.
Salah satu diantaranya adalah mengajar dengan menggunakan alat peraga/media.

Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau


membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Sudjana, 2005:90). Alat peraga
dalam proses pembelajaran memegang peranan yang penting sebagai alat bantu untuk
menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Alat bantu pembelajaran adalah
perlengkapan yang menyajikan satuan-satuan pengetahuan melalui stimulasi
pendengaran, penglihatan atau keduanya untuk membantu pembelajaran (Kochhar,
2008:214). Russefendi (1994:132) memberikan definisi alat peraga, yaitu alat untuk
menerangkan/ mewujudkan konsep pembelajaran. Alat peraga adalah suatu alat yang
dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar
mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002:59). Menurut Anderson, alat
peraga sebagai media atau perlengkapan yang digunakan untuk membantu para
pengajar.  Ahli lain mengemukakan bahwa alat peraga yaitu alat bantu atau pelengkap
yang digunakan guru atau siswa dalam belajar mengajar (Engkoswara, 1979:52).

Piaget (dalam Suherman, 2003: 40) berpendapat bahwa siswa yang tahap
berfikirnya masih pada tahap konkret mengalami kesulitan untuk memahami operasi
logis dan konsep pembelajaran tanpa alat bantu dengan alat peraga. Menurut Brunner
(Suherman, 2003:43) dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan untuk
memanipulasi benda-benda (alat peraga). Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
oleh Brunner dijelaskan bahwa dalam proses belajar mengajar, siswa diberi
kesempatan untuk memanipulasi benda-benda konkret/alat peraga, sehingga siswa
langsung dapat berfikir bagaimana, serta pola apa yang terdapat dalam benda-benda
yang sedang diperhatikannya.
Alat peraga matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam
memahami konsep matematika, bahkan dalam hal-hal tertentu akan menentukan
keberhasilan proses belajar itu sendiri, karena dalam hal ini siswa belajar melalui hal-
hal yang bersifat untuk memahami konsep yang abstrak sebagai perantara atau
visualisasi.

2
Alat peraga matematika diperlukan bagi seorang pengajar dalam menyampaikan
pelajaran matematika. Hal ini dapat dikatakan bahwa alat peraga merupakan media
transfer pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Disamping itu alat peraga
dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa dalam mempelajari matematika.
Siswa dapat dengan cara melihat dan memperagakan secara langsung maka
pembelajaran akan lebih membekas pada diri peserta didik sehingga hasil belajar
yang diharapkan dapat tercapai untuk mendapatkan hasil yang sempurna

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah yang berkaitan
dengan alat peraga ini adalah

1. Bagaimana cara pembuatan alat peraga “Jam Suka Pak Tri” untuk memahami
materi tentang sudut berelasi trigonometri?
2. Bagaimana cara pemakaian alat peraga “Jam Suka Pak Tri” untuk memahami
materi tentang sudut berelasi trigonometri?
C. Tujuan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka tujuan yang berkaitan
dengan alat peraga ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana cara pembuatan alat peraga “Jam Suka Pak Tri”
untuk memahami materi tentang sudut berelasi trigonometri.
2. Mengetahui bagaimana pemakaian alat peraga “Jam Suka Pak Tri” untuk
memahami materi tentang sudut berelasi trigonometri.
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pengembang Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran ini bagi pengembang media pembelajaran yaitu


menambah pengetahuan dan pengalaman baru tentang pembuatan media
pembelajaran matematika berbasis alat peraga.

2. Bagi Guru

Manfaat media pembelajaran ini bagi guru yaitu dapat digunakan sebagai
pembantu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam mememahami pelajaran

3
3. Bagi siswa

Manfaat media pembelajaran ini bagi siswa yaitu dapat dijadikan


sumber belajar secara mandiri yang menyenangkan pada materi sudut berelasi
trigonometri

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan teori

a. Perbandingan trigonometri sudut berelasi

Perbandingan trigonometri sudut berelasi merupakan perluasan dari definisi dasar


trigonometri tentang kesebangunan pada segitiga siku-siku yang hanya memenuhi untuk
sudut kuadran I atau sudut lancip (0 − 90°).
Dengan menggunakan sudut-sudut relasi, kita dapat menghitung nilai perbandingan
trigonometri untuk sudut-sudut pada kuadran lainnya, bahkan untuk sudut yang lebih dari
360°, termasuk juga sudut-sudut negatif.

b. Pengertian sudut berelasi

Apa itu sudut berelasi? Sudut berelasi adalah sudut yang memiliki hubungan anatara satu
dengan yang lain seperti hubungan jumlahnya atau selisih. Misal sudut a° dapat
dikatakan berelasi dengan sudut – sudut yang besarnya (90°+ a°), (180° + a°), (270°+a°),
(360°+a°), atau sudut (-a°).
Dengan adanya pola-pola kusus pada sudut yang berelasi, kita dapat menentukan nilai
perbandingan trigonometri suatu sudut dari sudut relasi ataupun sebaliknya.

4
c. Rumus Sudut Berelasi Trigonometri
Ada beberapa rumus untuk sudut berelasi trigonometri yang biasa digunakan,
diantaranya yaitu: rumus sudut berelasi berkuadran I, rumus sudut berelasi berkuadran II,
rumus sudut berelasi berkuadran III dan rumus sudut berelasi berkuadran IV.

1) Sudut Berelasi Berkuadran I


Sudut – sudut kuadran I ini dihasilkan dari α lancip, maka (90° − α) menghasilkan sudut
– sudut kuadran I. Di dalam teori trigonometri, relasi sudut – sudut berelasi in dapat
dinyatakan sebagai berikut :
sin (90° − α) = cos α cos (90° − α) = sin α tan (90° − α) = cot α
Contoh Soal 1
Untuk perbandingan trigonometri berikut, nyatakanlah dalam perbandingan trigonometri
sudut komplemennya sin 20° tan 40° cos 53°
Jawab : sin 20° = sin (90° − 70°) = cos 70°
tan 40° = tan (90° − 50°) = cot 50°
cos 53° = cos (90° − 37°) = sin 37°
Jika diperhatikan pada sin yang berubah menjadi cos, kemudian tan berubah jadi cot
sedangkan cos berubah menjadi sin karena relasi yang dipaka adalah (90° − α) dan ketiga
perbandingan trigonometri bernilai positif, karena sudut 20°, 40° dan 53° berada di
kuadran I.

2) Sudut Relasi kuadran II


Untuk sudut – sudut berelasi kuadran II trigonometri ini dihasilkan oleh α lancip, maka
(90° + α) dan (180° − α), relasi sudut-sudut ini dapat dinyatakan dengan sebagai berikut :
sin (90° + α) = cos α cos (90° + α) = -sin α tan (90° + α) = -cot α
sin (180° − α) = sin α cos (180° − α) = -cos α tan (180° − α) = -tan

Contoh soal 2
Nyatakan tiap perbandingan trigonometri berikut di dalam sudut 37° ! tan 143°
Jawab :
Sudut 143° adapada kuadran II, hingga tan 143° memiliki nilai negatif. tan 143° = tan
(180° − 37°) = -tan 37°

3) Sudut Relasi Kuadran III

5
Untuk sudut berelasi kudran III ini dihasilkan oleh α lancip, maka (180° + α) dan (270° −
α). Di dalam trigonometri, relasi sudut – sudut dinyatakan sebagai berikut :
sin (180° + α) = -sin α cos (180° + α) = -cos α tan (180° + α) = tan α
sin (270° − α) = -cos α cos (270° − α) = -sin α tan (270° − α) = cot α

Contoh soal 3
Nyatakan tiap perbandingan trigonometri berikut di dalam sudut 37°
Sin 233
Jawab:
Sudut 233° ada pada kuadran III, sehingga sinus memiliki nilai negatif. sin 233° = sin
(270° − 37°) = -cos 37° Perhatikan sin berubah menjadi cos dikarenakan relasi yang
dipakai (270° − α)

4) Sudut Relasi Kuadran IV


Untuk sudut berelasi kuadran IV ini dihasikan oleh α lancip, maka (270° + α) dan (360°
− α) . D i dalam trigonometri, relasi sudut-sudut ini biasa dinyatakan sebagai berikut :
sin (270° + α) = -cos α cos (270° + α) = sin α tan (270° + α) = -cot α
sin (360° − α) = -sin α cos (360° − α) = cos α tan (360° − α) = -tan α

Contoh soal 4
Nyatakan tiap perbandingan trigonometri berikut di dalam sudut 37° (cos 233)
Jawab :
Sudut 323° ada pada kuadran IV, hingga cosinus memiliki nilai positif. cos 323° = cos
(360° − 37°) = cos 37°

d. 2 hal yang harus diperhatikan dalam sudut berelasi


Ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu sudut relasi yang dipakai dan tanda untuk tiap
kuadran.
Untuk relasi (90° ± α) atau (270° ± α), maka : sin → cos cos → sin tan → cot
Untuk relasi (180° ± α) atau (360° ± α), maka : sin = sin cos = cos tan = tan
Tanda masing – masing kuadran yaitu: Kuadran I (0 − 90°) = semua positif Kuadran II
(90° − 180°) = sinus positif Kuadran III (180° − 270°) = tangen positif. Kuadran IV
(270° − 360°) = cosinus positif

6
B. Penerapan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika
Pemahaman konsep adalah salah satu kecakapan atau kemampuan untuk memahami
dan menjelaskan suatu situasi atau tindakan suatu kelas atau kategori, yang memiliki sifat-
sifat umum yang diketahuinya dalam matematika (Rahayu, 2012:11). Menurut Susanto
(2013:210), pemahaman konsep adalah kemampuan menjelaskan suatu situasi dengan
kata-kata yang berbeda dan dapat menginterpretasikan atau menarik kesimpulan dari tabel,
data, grafik, dan sebagainya.. Sedangkan menurut Hudojo (2005:124), konsep adalah suatu
ide abstrak yang memungkinkan kita mengklasifikasikan objek-objek dan peristiwa-
peristiwa itu termasuk atau tidak ke dalam ide abstrak tersebut.

Alat peraga “Jam Suka Pak Tri ” dapat digunakan dalam pembelajaran matematika untuk
memudahkan para guru matematika dalam mengajarkan materi mengenai susut berelasi,
sehingga para siswa lebih tertarik belajar dan lebih mudah untuk mengingat rumus
tersebut.

7
BAB III
METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA

A. Bentuk Alat Peraga

Alat peraga yang dibuat berbentuk lingkaran dengan dasar pesegi disertai adanya jam
untuk menentukan besarnya sudut serta untuk mengetahui sudut sudut berapa saja di ntiap
kuadrannya.

B. Alat dan Bahan

Dalam pembuatan alat peraga”Jam Suka Pak Tri” dibutuhkan alat dan bahan sebagai
berikut:

a. Gunting

b. Curter

8
c. Penggaris

d. Spidol warna

9
e. Pena

f. Double Tip

10
g. Lem Kertas

h. Kardus

i. karton

11
j. Kertas Manila

12
k. Spidol snowman

l. Koran

j. Isolasi

C. Cara Pembuatan

13
1) Siapkan alat dan bahan

2) Lapiskan kardus yang telah berebntuk datar dengan kertas manila yang
telah diremukkan

3) Gulunglah koran hingga membentuk lingkaran, kemudian ulangi lagi


sampai lingkaran tersebut besar

14
4) Gulunglah koran seperti menngulung pada langkah ketiga tetapi dengan
lingkaran yang kecil, buat 30 buah

5) Buatlah 12 buah batang yang terbuat dari gulungan koran yang berfungsi
sebagai tempat menaruh letak sudut pada media

15
6) Tulislah sudut, huruf dan angka untuk ditempelkan ditempat yang tela
disediakan

7) Kemudian tempelkan lingkaran kecil pada sisi lingkran besar sebanyak 12


buah

16
8) Buat garis panah sebagai pembatas kuadran 1 – kuadran 4, lalu tempelkan
ke kardus yang telah dilapisi kertas manila

9) Buat panah untuk jam yang terbuat dari koran kemudian lapisi
mennggunakan karton hitam

17
10) Untuk membuat judul dari media tersebut lapisi kardus sebagai dasarnya
menngunakan kertas manila

11) Buatlah tiang untuk menegakkan antara papan judul dengan papan
materi, setelah itu bungkus dengan kertas manila berwarna biru
12) Setelah itu tempel semuanya yang telah dibuat ke papan materi, dan
hasilnya di bawah ini :

18
19
D. Cara penggunaan alat peraga
Cara menggunakan alat peraga "JAM SUKA PAK TRI" yaitu, untuk
penggunaan jam pada media tersebut cukup kita gerakkan saja ruas arah jam tersebut
jika mengarah ke angka 3 silahkan dilihat angka jam tersebut sejajar di sudut
keberapa, misalkan pukul 3 sudutnya yaitu 90, untuk penggunaan sudut berelasi cara
penggunaanya yaitu, kita lihat terlebih dahulu soalnya misalnya yang ditanya adallah
cos 120 maka kita uraikan terlebig dahalu dan lihat cos 120 ada di kuadran keberapa,
setelah dilihat ternyata sudut 120 berada di kuadran ke 2 di kuadran keuda hanya sin
yang positif sehingga otomatis hasil dari cos 120 itu negatif, begitu pula dengan
sudut sudut lainnya.

20
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Matematika adalah Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


hakekat matematika adalah suatu bahasa simbolis yang berkaitan dengan struktur-
struktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logis, menggunakan pola berpikir
deduktif, serat objek kajiannya bersifat abstrak. penguasaan konsep matematika adalah
produk dari suatu kegiatan belajar seseorang untuk mengerti dan memahami suatu
obyek-obyek atau benda-benda melalui pengamatan dan pengalaman seseorang dalam
menyelesaikan masalah matematika.

Perbandingan trigonometri sudut berelasi merupakan perluasan dari definisi dasar


trigonometri tentang kesebangunan pada segitiga siku-siku yang hanya memenuhi untuk
sudut kuadran I atau sudut lancip (0 − 90°).
Dengan menggunakan sudut-sudut relasi, kita dapat menghitung nilai perbandingan
trigonometri untuk sudut-sudut pada kuadran lainnya, bahkan untuk sudut yang lebih dari
360°, termasuk juga sudut-sudut negatif.

Saran

Media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk menyampaikan materi


pembelajaran terkhusus matematika kepada siswa. Dalam pembuatan media pembelajran
ini dapat mempermudah guru dan siswa dalam mempelajari materi garis singgung
lingkaran.

Guru dapat membuat sebuah alat peraga sederhana ang akan mempermudah siswa dalam
pemahaman materi, sehingga guru tidak akan memerlukan waktu yang banyak untuk
menjelaskan materi secara mendetail

21
Lampiran 1 proses validasi

Bukti Kesepakatan Antara Mahasiswa Dan Guru Guna Melakukan Validasi Alat
peraga Jam Suka Pak Tri

Deskripsi : setelah melalukan kesepakatan melalui Via WhatsApp, akhirnya ibu risma
memutuskan unuk melakukan validasi dirumah beliau pada hari Selasa, 17 November 2020

Pada pukul 12.30 (setelah zuhur).

22
Proses validasi di rumah bu Risma

Gambar 1.1 pembukaan/memperkenalkan nama media tersebut

Deskripsi : di gambar tersebut ketika bertemu dengan saya beliau langsung meminta
menjelaskan mengenai alat peraga tersebut

Gambar 1.2 menjelaskan lebih detail mengenai kegunaan media tersebut, serta cara
pembuatannya

Deskripsi : di gambar tersebut dapat terlihat bahwa maira sedang menjelaskan apa saja
kegunaan dari setiap elemen elemen yng dibuat dari media tersebut, serta menjelaskan tahap
tahap membuat media itu

23
Gambar 1.3 ibu Risma mengamati media tersebut dan mengajukan beberapa
pertanyaan

Gambar 1.4 foto bersama ibu Risma dan alat peraga JAM SUKA PAK TRI

24
Lampiran 2 surat keterangan validasi

Gambar 1.5 lembar penilaian

25
26
27
Gambar 1.6 surat keterangan validasi

28
Lampiran 3 uji coba alat peraga bersama siswa kelas 10 SMA

Gambar 1.6 penjelasan mengenai alat peraga kepada siswa

29
Gambar 1.7 foto bersama siswa vbeserta alat peraga “Jam Suka Pak Tri”

30

Anda mungkin juga menyukai