Anda di halaman 1dari 2

Gheralyn Regina Suwandi (1751002) - Week 1 Activity 2

Saat ini, refleksi yang akan saya bahas ialah mengenai spoiled children atau anak yang manja.
Arti kata manja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah kurang baik adat kelakukannya karena
selalu diberi hati, tidak pernah ditegur (dimarahi), dituruti semua kehendaknya, dan sebagainya. Setiap
orangtua pasti sangat menyayangi anaknya dan menginginkan yang terbaik bagi anak tersebut, namun
tanpa sadar orangtua itu telah memanjakan anak mereka. Sebeneranya apakah boleh memanjakan anak?
Menurut Nasution (2020), memanjakan anak di awal tahap perkembangannya akan mempengaruhi
kepribadian anak di kemudian hari. Anak akan sangat bergantung kepada orangtuanya, kemudian anak
sangat mudah mendapat kepuasan tanpa susah puyah yang membuat potensinya tidak terasah. Akibatnya
anak akan bertumbuh dengan kepribadian yang lemah.
Di lingkungan gereja saya terdapat beberapa anak pada tahapan usia bermain (3-5 tahun) yang
termasuk dalam spoiled children. Sering saya amati, karakterisitik mereka ialah tidak mau membantu atau
melakukan suatu pekerjaan, tidak mau berbagi makanan atau mainan dengan teman seusianya, dan harus
selalu berada dekat dengan orangtuanya. Dan saya amati, anak-anak yang dimanjakan oleh orangtuanya
biasanya ialah anak laki-laki atau anak perempuan satu-satunya dan/atau anak bungsu. Lalu saya
perhatikan tindakan yang sering dilakukan orangtua terhadap spoiled children di lingkungan gereja saya
ialah mudah sekali menyerah atau luluh saat anak merengek lalu melonggarkan peraturan yang telah
dibuat dan kemudian mengiyakan keinginan anak. Contohnya ialah saat ibu hanya memperbolehkan
anaknya memakan dua bungkus permen, namun anaknya merengek karena ingin memakan permen lagi,
sang ibu akan sangat mudah luluh karena kasihan melihat anaknya merengek. Tentu hal itu terjadi karena
sang ibu mencintai anaknya, namun ia tidak konsisten dengan aturan yang sudah ia dibuat, dan kejadian
seperti itu tentunya tidak hanya terjadi sekali dalam 1 hari sabat.
Peran orangtua dalam membentuk kepribadian anak sangatlah besar, karena cara berpikir dan
bertindak anak didasarkan atas didikan orangtua saat masih kecil. Memang orangtua sangat mengasihi
anaknya dan takut jika hal buruk terjadi, namun terkadang kasih sayang yang berlebihan kepada anak
dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan anak (Harlina et al., 2017). Memanjakan anak
akan melemahkan karakter anak, sehingga anak akan cenderung bersikap agresif, suka berontak, kurang
memiliki rasa percaya diri dan pengendalian diri, suka mendominasi, tidak jelas arah hidupnya, dan
mengalami hambatan dalam masalah prestasi (Pola et al., 2016). Bahkan lebih tegas dikatakan oleh
Juhardin (2019), tidak akan ditemukan perilaku positif pada anak yang dibesarkan dengan pola asuh
permisif, yaitu pola memberikan kebebasan berlebihan kepada anak. Agustina (2018) memberikan
solusinya, pertama pikirkan terlebih dahulu apa alasan sehingga orangtua memanjakan anak. Kemudian
komit pada diri sepenuh hati untuk berhenti memanjakan anak, dan sejak saat itu mulailah dengan
menerapkan aturan yang konsisten. Tegalah kepada anak, agar kelak ia menjadi pribadi yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA
Agustina, E. F., & Mailasari, D. U. (2018). Spoiled Children: Problem Dan Solusi. ThufuLA: Jurnal Inovasi
Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 5(2), 332. https://doi.org/10.21043/thufula.v5i2.3479
Harlina, D., Novitasari, V., Sari, M. N., Azizi, R., & Rianti, E. (2017). Sikap Over Protective Orangtua Terhadap
Perkembangan Anak. Jurnal Penelitian Guru Indonesia-JPGI, 2(2), 1–8.
Juhardin, H. J. H., & Roslan, H. S. (2019). Dampak Pola Asuh Orangtua Terhadap Perilaku Anak. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Nasution, N. K. (2020). Perkembangan Anak Usia Dini (AUD) di TK Aisyiyah: Problematika dan Solusi. Jurnal
Penelitian Keislaman, 15(2), 130–143. https://doi.org/10.20414/jpk.v15i2.1425
Pola, P., Permisif, A., Perkembangan, T., Novel, T. U., & Sastra, K. P. (2016). Pengaruh pola asuh permisif
terhadap perkembangan kepribadian tokoh utama novel. 1.

Anda mungkin juga menyukai