Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meidy Riani Mellinda

NIM : C72218079
Kelas : HES C
Tugas : Analisis Kasus Tentang Pelanggaran Hak Cipta
MATKUL : HAKI

Penjelasan Kasus :

Di dalam kasus tersebut telah dijelaskan bahwa suatu permohonan gugatan


yang diberikan pada Direktur Sumber Alfaria Trijaya Solihin oleh Pemohon
gugatan, yaitu Bambang Widodo dan Endang Tri Rubyanti S. Permohonan gugatan
ini diberikan dengan alasan bahwa Direktur Sumber Alfaria Trijaya Solihin diduga
telah melanggar Hak Cipta yaitu dimana program Alfamart disebut-sebut
menyerupai kegiatan pihak lain yang juga menyelenggarakan belanja sambil
menabung. Dimana program ini menyerupai dengan program yang telah dibuat dan
diselanggarakan oleh pihak penggugat yang diberi nama Tabungan Anak Pintar
Indonesia (TAPI), program TAPI ini sudah berjalan sejak 2010 lalu dan telah
terdaftar di Ditjen HKI dengan nomor registrasi 053733. sedangkan pihak Alfamart
mulai menyelenggarakan kegiatan Tabungan Saku pada 2015. Tak sendiri,
perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode AMRT ini
juga menggandeng PT Bank Sahabat Sampoerna dalam menjalankan program
tersebut. Namun dari hasil persidangan gugatan dari pihak penggutan, menyatakan
bahwa gugatan kepada Direktur Sumber Alfaria Trijaya Solihin ini ditolak oleh
pihak penggugat.

Analisis Kasus :
Dalam sumber yang menerangkan kasus ini, telah menjelaskan bahwa
permohonan tersebut telah ditolak oleh pengadilan, alasan ditolaknya permohonan
gugatan yang diajukan oleh pihak penggugat dapat kita lihat dari pasal yang
terdapat pada yaitu :
1. Pada UU no. 28 tahun 2014 pasal 9 ayat 3 menyatakan bahwa seseorang
yang dinyatakan sebagai pelanggaran Hak Cipta apabila melakukan
kegiatan yang komersil tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
dilarang melakukan Penggandaan dan/atau Penggunaan Secara Komersial
Ciptaan. Menurut kuasa hukum pihak tergugat menjelaskan bahwa pihak
tergugat tidak ada unsur plagiarism tentang panduan buku yang telah
diterbitkan oleh pihak penggugat yaitu buku mengenai (TAPI), karena pihak
tergugat juga merasa tidak mencopas, memperbanyak, dan mengambil
tanpa izin buku yang telah diterbitkan oleh pihak penggugat.
Dan untuk sistem yang digunakan oleh tergugat sendiri memang merupakan
salah satu rencana pemerintah dalam bidang layanan keuangan yang telah
direalisakan oleh PJOK tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif, hal
ini telah dijelaskan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
19/POJK.03/2014 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka
Keuangan Inklusif dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan kegiatan Laku
Pandai serta untuk memitigasi risiko yang mungkin timbul, dan mendukung
terwujudnya Keuangan Inklusif di Indonesia.

Jadi, dengan adanya peraturan yang menjelaskan menganai pelanggaran hak


cipta dan bukti yang digunakan sistem yang digunakan dalam tabungan saku
ini merupakan salah satu pemerintah yang telah dikuatkan dengan PJOK,
maka permohonan tersebut dapat ditolak karena termasuk ke dalam cacat
formil dalam rana acara yang diPengadilan Niaga oleh Pengadilan Negeri.
Dan kasus ini dinyatakan ditutup atau tidak dapat dilanjukan
persidangannya oleh hakim karena adanya cacat formil pada kasus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai