Anda di halaman 1dari 19

Contoh Format Replik

REPLIK
Dalam Perkara No. : ...................................................

Antara

Anjasmara ................................................................................................................... Penggugat I

Dian N ........................................................................................................................... Penggugat II

melawan

Sumanto ........................................................................................................................... Tergugat I

Bambang Prayitno ...................................................................................................... Tergugat II

Sulistyowati ................................................................................................................ Tergugat III

Damayanti ................................................................................................................... Tergugat IV

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jakarta, tanggal.........................

Kepada Yang Mulia,


Majelis Hakim Perkara No..............................................
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Jl. Ampera Raya No. 133 Cilandak - Jakarta Selatan

1
Dengan hormat,

Perkenankanlah Kami, Para Advokat dan Kosultan Hukum yang tergabung dalam KLINIK
HUKUM 24 JAM, berkedudukan hukum di Graha Klinik Hukum, Jalan Lebak Bulus I No.
56 Cilandak - Jakarta Selatan, yang bertindak untuk dan atas nama Klien Kami selaku Para
Penggugat, dengan ini mengajukan Replik atas Jawaban yang diajukan Para Tergugat
tertanggal .................... , berdasarkan alasan dan fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa Para Penggugat pada pokoknya tetap berpegang teguh pada dalil-dalil
gugatan tertanggal .................................... dan secara tegas menolak dan menyangkal
seluruh dalil-dalil Para Tergugat yang termuat dalam Jawabannya
tertanggal ..............................................

Dalam Eksepsi

Tanggapan atas Dalil Para Tergugat Tentang Gugatan Kabur (Obscuur Libel) Dan
Tidak Memiliki Kualitas (Legitima Persona Stand In Judicio)

1. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas dalil-dalil Para Tergugat yang
menyatakan gugatan Para Penggugat Kabur dan Tidak Memiliki Kualitas, karena
dalam surat gugatan Para Penggugat telah menguraikan secara tegas dan jelas
tentang perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat.

2. Bahwa pada tanggal 28 September 2006, Para Penggugat bersama-sama dengan


Tergugat I mendirikan perseroan terbatas dengan nama PT. Langgeng Multi Jaya,
sebagaimana Akte Pendirian PT. Langgeng Multi Jaya No. 25 tanggal 28
September 2006 yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris Mansur Iskak serta
telah memperoleh pengesahan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-02892 HT.01.01-
TH.2006 tertanggal 24 Nopember 2006.

2
3. Bahwa sebagaimana disebutkan dalam Akte Pendirian PT. Langgeng Multi Jaya
No. 25 tanggal 28 September 2006, modal dasar perseroan berjumlah
Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) terbagi atas 1000 (seribu) saham,
masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah).
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pendiri, yaitu :
- Tergugat I sebanyak 400 (empat ratus) saham atau sebesar Rp.400.000.000,-
(empat ratus juta rupiah).
- Penggugat I sebanyak 350 (tiga ratus lima puluh) saham atau sebesar
Rp.350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah).
- Penggugat II sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) saham atau sebesar
Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah).

4. Bahwa selanjutnya pada tanggal 11 Juni 2009, telah diadakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham yakni
Penggugat I, Penggugat II, dan Tergugat I untuk melakukan perubahan susunan
Dewan Komisaris Perseroan PT. Langgeng Multi Jaya, sebagaimana Pernyataan
Keputusan Rapat PT. Langgeng Multi Jaya No. 24 tanggal 11 Juni 2009 yang
dibuat oleh dan di hadapan Notaris Mansur Iskak serta telah memperoleh
persetujuan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. : AHU-30797.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal
06 Juli 2009.

5. Bahwa selanjutnya Akte Pendirian PT. Langgeng Multi Jaya No. 25 tanggal
28 September 2006 yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris Mansur Iskak serta
telah didaftarkan dan memperoleh pengesahan berdasarkan Surat Keputusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-02892
HT.01.01-TH.2006 tertanggal 24 Nopember 2006 dan Pernyataan Keputusan
Rapat PT. Langgeng Multi Jaya No. 24 tanggal 11 Juni 2009 yang dibuat oleh dan
di hadapan Notaris Mansur Iskak telah memperoleh persetujuan berdasarkan
Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. : AHU-30797.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 06 Juli 2009.

3
6. Bahwa dengan telah didaftarkannya Akte Pendirian PT. Langgeng Multi
Jaya No. 25 tanggal 28 September 2006 yang kemudian memperoleh
pengesahan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-02892 HT.01.01-TH.2006
tertanggal 24 Nopember 2006 dan didaftarkannya Pernyataan Keputusan
Rapat PT. Langgeng Multi Jaya No. 24 tanggal 11 Juni 2009 yang kemudian
memperoleh persetujuan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. : AHU-
30797.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 06 Juli 2009, maka kedudukan
Penggugat I dan Penggugat II sebagai pemegang saham adalah sah dan
mengikat menurut hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Oleh karenanya Para Penggugat menolak dengan tegas dalil Para
Tergugat yang menyatakan jika kedudukan Para Penggugat sebagai
pemegang saham sebesar 60% di PT. Langgeng Multi Jaya hanyalah
formalitas belaka.

7. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas dalil Para Tergugat yang
menyatakan semula pelaksanaan kegiatan operasional PT. Langgeng Multi Jaya,
Tergugat I meminjam dana sebesar Rp.250.000.000,- dengan jasa 2 %. Hal mana
berdasarkan fakta hukum yang sebenarnya selain dana pinjaman sebesar
Rp.250.000.000,- tersebut, Penggugat II telah memberikan modal pendamping
sebesar Rp.700.000.000,- dalam bentuk pinjaman untuk mencukupi biaya
operasional PT. Langgeng Multi Jaya, dan dari modal pendamping tersebut
Penggugat II memperoleh pembagian jasa sebesar 2% untuk setiap bulannya.
Oleh karenanya sudah sepatutnya dalil Para Tergugat tersebut ditolak atau
dikesampingkan.

8. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas dalil Para Penggugat yang
menyatakan Tergugat I meminjam dana ke Bank-bank dengan menjaminkan
harta benda pribadi ............ “

4
Bahwa dalil Tergugat I yang meminjam dana ke Bank-bank dengan menjaminkan
harta benda pribadi sebagaimana nama bank yang disebutkan dalam surat
jawaban sangatlah mengada-ada. Hal mana berdasarkan fakta hukum yang
sebenarnya, pinjaman dana yang dilakukan oleh Tergugat I senilai
Rp. 2.583.000.000,- dan Rp. 4.650.000.000,- dan Rp. 500.000.000,- BUKAN
dilakukan pada awal berdirinya PT. Langgeng Multi Jaya, namun pinjaman
tersebut dilakukan 7-8 tahun setelah PT. Langgeng Multi Jaya berdiri dan
beroperasi. ARTINYA semua Dividen/keuntungan sejak tahun 2006 hingga saat
ini dinikmati Penggugat Rekonpensi I sendiri dan dibelikan asset yang
diatasnamakan diri pribadi Penggugat Rekonpensi I. Dan seolah-olah asset yang
sebenarnya milik perusahaan PT. Langgeng Multi Jaya diakui sebagai miliknya
dan dijadikan sebagai jaminan untuk meminjam dana dari pihak ketiga, agar
terkesan Tergugat I lah yang sukarela menjaminkan harta pribadinya. Padahal
asset yang dijaminkan untuk memperoleh pinjaman dana tersebut adalah milik
PT. Langgeng Multi Jaya yang juga milik Para Penggugat sebagai pemegang saham
60% karena belum pernah menerima Dividen sepeserpun dari PT. Langgeng
Multi Jaya. Oleh karenanya mohon dalil Para Tergugat tersebut ditolak atau
setidak-tidaknya dikesampingkan.

Bahwa dengan demikian dalil-dalil yang diajukan oleh Para Tergugat yang berkenaan
dengan gugatan Para Penggugat Kabur dan Tidak Memiliki Kualitas adalah tidak relevan
dengan perkara aquo dan oleh karenanya mohon agar dikesampingkan;

Tanggapan atas Dalil Para Tergugat Tentang Gugatan Error In Persona

1. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas dalil Para Tergugat yang
menyatakan Gugatan Para Penggugat Error In Persona;

2. Bahwa dalil Para Tergugat yang menyatakan Gugatan Para Penggugat Error In
Persona adalah sangat mengada-ada dan tidak berdasarkan hukum, hal mana

5
dalam pengertian Hukum Acara Perdata yang dinamakan Error In Persona
bukanlah mempermasalahkan antara alamat pribadi dengan alamat perusahaan
sebagaimana yang didalillkan oleh Para Tergugat.

3. Bahwa dalam perkara aquo, yang digugat Para Penggugat bukanlah perusahaan
PT. Langgeng Multi Jaya, namun yang digugat Para Penggugat adalah perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh pribadi Para Penggugat.

4. Bahwa dalam Eksepsinya Para Tergugat tidak jelas menyebutkan pasal 118 (4)
termasuk kategori undang-undang apa, namun apabila yang dimaksud Para
Tergugat adalah pasal 118 (4) HIR maka ketentuan pasal 118 (4) HIR tidak dapat
dijadikan atau dipelintir sebagai patokan tentang gugatan diajukan di alamat
pribadi atau alamat perusahaan, karena pasal 118 (4) HIR hanyalah sebagai
patokan untuk menentukan kewenangan Pengadilan Negeri berdasarkan tempat
tinggal Para Tergugat.

Bahwa dengan demikian dalil-dalil Para Tergugat error in persona tidak relevan dengan
perkara aquo, dan oleh karenanya mohon agar dikesampingkan.

Dalam Pokok Perkara

Dalam Konvensi
1. Bahwa hal – hal yang yang telah diuraikan dalam Eksepsi, mohon juga dianggap
sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam pokok perkara ini.

2. Bahwa Para Penggugat menolak seluruh dalil dari Para Tergugat untuk
seluruhnya kecuali yang diakui secara tegas dan tertulis oleh Para Penggugat.

3. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas dalil Para Tergugat angka 3 alenia
3 halaman 6 yang menyatakan “semula pelaksanaan kegiatan operasional
PT. Langgeng Multi Jaya Tergugat I selaku Direktur Utama meminjam dana sebesar
Rp.250.000.000,- dengan jasa 2% kepada pihak ketiga, akan tetapi dana selalu

6
kurang dan Tergugat I selaku Direktur Utama meminjam dana dari Bank BRI atas
nama pribadi dengan jaminan harta kekayaan pribadi Tergugat I, sedangkan Para
Penggugat tidak pernah menyetorkan dana”.

4. Bahwa berdasarkan fakta hukum yang sebenarnya, pada awal pelaksanaan


kegiatan operasional PT. Langgeng Multi Jaya menggunakan modal pedamping
dalam bentuk pinjaman dari Tergugat II sebesar Rp.700.000.000,- dengan jasa
2%. Sementara untuk menambah kekurangan dana operasional PT. Langgeng
Multi Jaya meminjam dana dari BRI dengan jaminan mobil Terrgugat yang
nilainya tidak lebih dari Rp. 200.000.000,-. Jadi jika dihitung secara kasat mata
nilai kontribusi yang diberikan oleh Tergugat I tidak sebanding dengan apa yang
sudah dikeluarkan Penggugat II. Hal mana pada saat itu Penggugat II telah
memberikan modal pendamping sebesar Rp. 700.000.000,- sedangakan Tergugat
I TIDAK PERNAH MENYETORKAN DANA pada PT. Langgeng Multi Jaya, namun
hanya mendapat pinjaman kepada pihak ketiga atau BRI dan itupun sudah
dibayar lunas oleh PT. Langgeng Multi Jaya BUKAN dari pribadi Tergugat I. Oleh
karenanya sudah sepatutnya dalil Para Tergugat tersebut ditolak atau
dikesampingkan.

5. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas dalil Para Tergugat angka 4
halaman 6 - 7 yang tidak mengakui keberadaan Akte Pendirian PT. Langgeng
Multi Jaya No. 25 tanggal 28 September 2006 yang dibuat oleh dan di hadapan
Notaris Mansur Iskak serta telah memperoleh pengesahan berdasarkan Surat
Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. W7-02892 HT.01.01-TH.2006 tertanggal 24 Nopember 2006. Hal mana
hingga saat ini, dalam menjalankan usahanya dibidang security Tergugat I masih
menggunakan bendera PT. Langgeng Multi Jaya. Padahal senyatanya Tergugat I
juga TIDAK PERNAH MENYETORKAN DANA pada PT. Langgeng Multi Jaya. Oleh
karenanya dalil Tergugat I tersebut sangatlah tidak wajar dan mengada-ada,
disatu sisi Tergugat I tidak mengakui keberadaan Akte Pendirian PT. Langgeng
Multi Jaya No. 25 tanggal 28 September 2006, namun disisi lain Tergugat I

7
mengeruk keuntungan pribadi dengan menggunakan bendera PT. Langgeng Multi
Jaya yang notabene Para Penggugat ikut mendirikanya.

6. Bahwa perlu dimengerti oleh Para Tergugat, Akte Pendirian PT. Langgeng Multi
Jaya No. 25 tanggal 28 September 2006 yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris
Mansur Iskak telah memperoleh pengesahan berdasarkan Surat Keputusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-02892
HT.01.01-TH.2006 tertanggal 24 Nopember 2006 sebagaimana terakhir diubah
dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 24 tanggal 11 Juni 2009 yang
dibuat oleh dan dihadapan Notaris Mansur Iskak dan telah memperoleh
pengesahan berdasarkan Surat Keputusan Kementrian Hukum dan Hak asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-30797.AH.01.02 Tahun 2009 tertanggal
06 Juli 2009.

7. Bahwa sejak didaftarkannya PT. Langgeng Multi Jaya di Kementrian Hukum dan
Hak asasi Manusia Republik Indonesia, maka kedudukan Para Penggugat sebagai
Pemegang Saham PT. Langgeng Multi Jaya adalah sah dan mengikat, oleh
karenanya setelah PT. Langgeng Multi Jaya didaftarkan dan mendapatkan
pengesahan dari Kementrian Hukum dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia,
maka Para Tergugat tidak sepatutnya mempermasalahkan jumlah saham yang
disetor, karena Tergugat I pun juga TIDAK PERNAH MENYETORKAN DANA pada
awal berdirinya PT. Langgeng Multi Jaya. Oleh karenanya sudah sepatutnya dalil
Para Tergugat tersebut ditolak atau dikesampingkan.

8. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas dalil Para Tergugat angka....
halaman ............... dst

9. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas dalil Para Tergugat angka 15
halaman 13, yang menyatakan tidak dirincinya kerugian yang dituntut Para
Penggugat. Hal mana jika Para Tergugat membaca surat gugatan Para Penggugat
secara cermat dan teliti tentunya bisa menemukan perincian kerugian
sebagaimana tertuang dalam angka 7 s/d 15 halaman 4 s/d 7 dan angka 28 huruf

8
a halaman 12. Oleh karenanya Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.
550/K/Sip/1979 tanggal 8 Mei 1980 tidak relevan dan tidak dapat diterapkan
terhadap gugatan Para Penggugat, dan sudah selayaknya untuk dikesampingkan.

10. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas dalil Para Tergugat angka 15
halaman 13, yang menyatakan amar petitum surat gugatan tidak memohon
kepada Majelis Hakim agar “menyatakan sah dan berharga” terhadap sita
jaminan atas asset-aset/harta dan pemblokiran rekening. Hal mana seharusnya
Para Tergugat bisa membaca secara cermat dan teliti lagi pada petitum surat
gugatan angka 9. Oleh karenanya sudah selayaknya dalil Para Tergugat ditolah
atau dikesampingkan.

11. Bahwa Para Penggugat tidak perlu menanggapi dalil-dalil jawaban Para Tergugat
selebihnya karena hanya diulang-ulang dan tidak ada relevansinya dengan
perkara aquo.

Dalam Rekonvensi

9. Bahwa Penggugat Konpensi I sekarang berkedudukan sebagai Tergugat


Rekonpnesi I dan Penggugat Konpensi II sekarang berkedudukan sebagai
Tergugat Rekonpensi II, selanjutnya Tergugat Rekonpensi I dan Tergugat
Rekonpensi I disebut sebagai Para Tergugat Rekonpensi. Sementara Tergugat
Konpensi I berkedudukan sebagai Penggugat Rekonpensi I; Tergugat Konpensi II
berkedudukan sebagai Penggugat Rekonpensi II; Tergugat Konpensi III
berkedudukan sebagai Penggugat Rekonpensi III dan Turut Tergugat Konpensi
berkedudukan sebagai Turut Penggugat Rekonpensi, selanjutnya Penggugat
Rekonpensi I, Penggugat Rekonpensi II, Penggugat Rekonpensi III disebut sebagai
Para Penggugat Rekonpensi dan Turut Tergugat Konpensi disebut sebagai Turut
Penggugat Rekonpensi.

9
10. Bahwa seluruh dalil yang telah diuraikan Dalam Konpensi, mohon juga dianggap
sebagai bagian jawaban Dalam Rekonpensi secara mutatis mutandis merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

11. Bahwa Para Tergugat Rekonpensi menolak seluruh dalil dari Para Penggugat
Rekonpensi untuk seluruhnya kecuali yang diakui secara tegas dan tertulis oleh
Para Tergugat Rekonpensi.

12. Bahwa pada tanggal 28 September 2006, Para Tergugat Rekonpensi bersama-
sama dengan Penggugat Rekonpensi I mendirikan perseroan terbatas dengan
nama PT. Langgeng Multi Jaya, sebagaimana Akte Pendirian PT. Langgeng Multi
Jaya No. 25 tanggal 28 September 2006 yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris
Mansur Iskak serta telah memperoleh pengesahan berdasarkan Surat Keputusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-02892
HT.01.01-TH.2006 tertanggal 24 Nopember 2006.

13. Bahwa sebagaimana disebutkan dalam Akte Pendirian PT. Langgeng Multi Jaya
No. 25 tanggal 28 September 2006, modal dasar perseroan berjumlah
Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) terbagi atas 1000 (seribu) saham,
masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah).
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pendiri, yaitu :
- Penggugat Rekonpensi I sebanyak 400 (empat ratus) saham atau sebesar
Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah).
- Tergugat Rekonpensi I sebanyak 350 (tiga ratus lima puluh) saham atau
sebesar Rp.350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah).
- Tergugar Rekonpnesi II sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) saham atau
sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah).

14. Bahwa selanjutnya pada tanggal 11 Juni 2009, telah diadakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham yakni
Tergugat Rekonpensi I, Tergugat Rekonpensi II, dan Penggugat Rekonpensi I

10
untuk melakukan perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan PT. Langgeng
Multi Jaya, sebagaimana Pernyataan Keputusan Rapat PT. Langgeng Multi Jaya
No. 24 tanggal 11 Juni 2009 yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris Mansur
Iskak serta telah memperoleh persetujuan berdasarkan Surat Keputusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. : AHU-
30797.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 06 Juli 2009.

15. Bahwa selanjutnya Akte Pendirian PT. Langgeng Multi Jaya No. 25 tanggal
28 September 2006 yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris Mansur Iskak serta
telah didaftarkan dan memperoleh pengesahan berdasarkan Surat Keputusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-02892
HT.01.01-TH.2006 tertanggal 24 Nopember 2006 dan Pernyataan Keputusan
Rapat PT. Langgeng Multi Jaya No. 24 tanggal 11 Juni 2009 yang dibuat oleh dan
di hadapan Notaris Mansur Iskak telah memperoleh persetujuan berdasarkan
Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. : AHU-30797.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 06 Juli 2009.

16.Bahwa dengan telah didaftarkannya Akte Pendirian PT. Langgeng Multi


Jaya No. 25 tanggal 28 September 2006 yang kemudian memperoleh
pengesahan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-02892 HT.01.01-TH.2006
tertanggal 24 Nopember 2006 dan didaftarkannya Pernyataan Keputusan
Rapat PT. Langgeng Multi Jaya No. 24 tanggal 11 Juni 2009 yang kemudian
memperoleh persetujuan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. : AHU-
30797.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 06 Juli 2009, maka kedudukan
Tergugat Rekonpensi I dan Tergugat Rekonpensi II sebagai pemegang
saham adalah sah dan mengikat menurut hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Oleh karenanya Para Tergugat
Rekonpensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat Rekonpensi yang

11
menyatakan jika kedudukan Para Tergugat Rekonpensi sebagai pemegang
saham sebesar 60% di PT. Langgeng Multi Jaya hanyalah formalitas belaka.

17. Bahwa Para Tergugat Rekonpensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat
Rekonpensi angka 3 alenia 3 halaman 14 yang menyatakan semula pelaksanaan
kegiatan operasional PT. Langgeng Multi Jaya Penggugat Rekonpensi I / Tergugat
Konpensi I selaku Direktur Utama meminjam dana sebesar Rp.250.000.000,-
dengan jasa 2 %. Hal mana berdasarkan fakta hukum yang sebenarnya selain
dana pinjaman sebesar Rp.250.000.000,- tersebut, Tergugat Rekonpensi II telah
memberikan modal pendamping sebesar Rp.700.000.000,- dalam bentuk
pinjaman untuk mencukupi biaya operasional PT. Langgeng Multi Jaya, dan dari
modal pendamping tersebut Tergugat Rekonpensi II memperoleh pembagian jasa
sebesar 2% untuk setiap bulannya. Oleh karenanya sudah sepatutnya dalil Para
Penggugat Rekonpensi tersebut ditolak atau dikesampingkan.

18. Bahwa Para Tergugat Rekonpensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat
Rekonpensi angka 3 alenia 3 halaman 14 yang menyatakan “... akan tetapi dana
selalu kurang Penggugat Rekonpensi I / Tergugat Konpensi I selaku Direktur
Utama meminjam dana ke Bank-bank dengan menjaminkan harta benda
pribadi ............ “

Bahwa dalil Penggugat Rekonpensi I yang meminjam dana ke Bank-bank dengan


menjaminkan harta benda pribadi sebagaimana nama bank yang disebutkan
dalam gugata rekonpensi sangatlah mengada-ada. Hal mana berdasarkan fakta
hukum yang sebenarnya, pinjaman dana yang dilakukan oleh Penggugat
Rekonpensi I senilai Rp. 2.583.000.000,- dan Rp. 4.650.000.000,- dan Rp.
500.000.000,- BUKAN dilakukan pada awal berdirinya PT. Langgeng Multi Jaya,
namun pinjaman tersebut dilakukan 7-8 tahun setelah PT. Langgeng Multi Jaya
berdiri dan beroperasi. ARTINYA semua Dividen/keuntungan sejak tahun 2006
hingga saat ini dinikmati Penggugat Rekonpensi I sendiri dan dibelikan asset
yang diatasnamakan diri pribadi Penggugat Rekonpensi I. Dan seolah-olah asset

12
yang sebenarnya milik perusahaan PT. Langgeng Multi Jaya diakui sebagai
miliknya dan dijadikan sebagai jaminan untuk meminjam dana dari pihak ketiga,
agar terkesan Penggugat Rekonpensi I lah yang sukarela menjaminkan harta
pribadinya. Padahal asset yang dijaminkan untuk memperoleh pinjaman dana
tersebut adalah milik PT. Langgeng Multi Jaya yang juga milik Para Tergugat
Rekonpensi sebagai pemegang saham 60% karena belum pernah menerima
Dividen sepeserpun dari PT. Langgeng Multi Jaya. Oleh karenanya mohon dalil
Para Penggugat Rekonpensi tersebut ditolak atau setidak-tidaknya
dikesampingkan.

19. Bahwa Para Tergugat Rekonpensi Penggugat menolak dengan tegas dalil Para
Penggugat Rekonpensi angka 4 halaman 14 dan angka 5 halaman 16 yang
menyatakan “semua kontrak kerja dalam bidang jasa security tidak menggunakan
kop PT. Langggeng Multi Jaya melainkan menggunakan Kop dan/atau bendera
Primkopal Lanmar Jakarta sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2009. Hal mana
berdasarkan fakta hukum yang sebenarnya, sejak pendirian PT. Langggeng Multi
Jaya memperoleh pengesahan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-02892 HT.01.01-TH.2006
tertanggal 24 Nopember 2006, semua perjanjian kerja dalam bidang jasa security
menggunakan kop PT. Langggeng Multi Jaya dan tidak lagi menggunakan
Primkopal Lanmar Jakarta (Bendera TNI Angkata Laut). Oleh karenanya sudah
sepatutnya dalil Para Penggugat Rekonpensi tersebut ditolak atau
dikesampingkan.

20. Bahwa dalil Para Tergugat yang menyatakan “semua perjanjian kerja dalam
bidang jasa security menggunakan Primkopal Lanmar Jakarta (Bendera TNI
Angkata Laut) sangatlah bertolak belakang dengan dalil Para Penggugat
Rekonpensi angka 3 halaman 14 yang menyatakan “sehubungan dengan Surat
Edaran dari KAPOLRI yang intinya Perusahaan, Koperasi dan lain-lain, yang
berkaitandengan Militer, tidak diperbolehkan mengelola usaha Outsorching
Security”. Dalil Para Penggugat Rekonpensi yang manakah yang bisa dipercaya ?

13
21. Bahwa Para Tergugat Rekonpensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat
Rekonpensi Tergugat angka 4 alenia 54 halaman 15 yang memerintahkan kepada
Para Tergugat Rekonpensi untuk menyetorkan uang masing – masing sebesar
Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah). Hal mana tenggang waktu maupun nilai
nominal penyetoran modal tersebut sangatlah tidak wajar, yakni setelah
PT. Langgeng Multi Jaya 5 tahun berdiri dan sudah memiliki keuntungan yang
belum pernah dinikmati oleh Para Tergugat Rekonpensi selaku Pemegang Saham
60%.

22. Bahwa tindakan Penggugat Rekopensi I yang memerintahkan kepada Para


Tergugat Rekonpensi untuk menyetorkan uang masing – masing sebesar Rp.
3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) dalam waktu 2 bulan sangatlah mengada-ada
dan hanyalah akal-akalan serta bentuk itikad buruk dari Penggugat Rekonpensi I
untuk menyingkirkan Para Tergugat Rekonpensi sebagai pemegang saham
PT. Langgeng Multi Jaya. Oleh karenanya sudah sepatutnya dalil Para Penggugat
Rekonpensi tersebut ditolak atau setidak-tidaknya dikesampingkan.

23. Bahwa Para Tergugat Rekonpensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat
Rekonpensi angka 7 halaman 16, yang menyatakan Para Tergugat Rekonpensi
mengundurkan diri yang masing-masing tertanggal 25 Januari 2013 tidak pernah
mempertanggung jawab tugas dan kewajibannya sebagai Wakil Direktur dan
General Umum, dan Para Tergugat Rekonpensi membawa dokumen-dokumen
penting milik PT. Langgeng Multi Jaya yaitu 18 mitra kerja PT. Langgeng Multi
Jaya yang dituduhkan akan dialihkan sebagai mitra kerjanya PT. Tiga Delta.

Hal mana berdasarkan kenyataan yang ada, diperoleh fakta hokum sebagai
berikut :

- Bahwa Para Tergugat Rekonpensi mengundurkan diri sebagai karyawan


PT. Langgeng Multi Jaya BUKAN mengundurkan diri sebagai Pemegang Saham
PT. Langgeng Multi Jaya pada tanggal 25 Januari 2013, karena merasa ditekan
dan direndahkan derajat martabatnya oleh Penggugat Rekonpensi I dan

14
disinyalir Penggugat Rekonpensi I sengaja menyingkirkan Para Tergugat
Rekonpensi dari PT. Langgeng Multi Jaya dengan cara – cara yang licik dan
tidak patut dengan tujuan agar Penggugat Rekonpensi I bisa menguasai
saham PT. Langgeng Multi Jaya dengan cara menjualnya kepada Pengggugat
Rekonpensi III yang merupakan anak kandung Penggugat Rekonpensi I.

- Pada tanggal 22 Agustus 2013, Para Tergugat Rekonpensi telah


menyampaikan surat nomor : 62/S&P-RS-DS/VIII/13 tertanggal 21 Agustus
2013 mengenai Permintaan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) PT. Langgeng Multi Jaya kepada Penggugat Rekonpensi I, namun surat
tersebut tidak pernah ditanggapi Penggugat Rekonpensi I .

- Pada tanggal 28 Agustus 2013, Para Tergugat Rekonpensi telah menerima


surat undangan pertemuan dari Penggugat Rekonpensi I, guna membicarakan
pertanggungjawaban Para Tergugat Rekonpensi pada saat bekerja di PT.
Langgeng Multi Jaya, namun pada saat Para Tergugat Rekonpensi datang
memenuhi undangan tersebut, ternyata secara sengaja Penggugat Rekonpensi
I tidak berada di tempat dengan tujuan menghindar dari Para Tergugat
Rekonpensi.

- Pada tanggal 31 Agustus 2013, Para Tergugat Rekonpensi telah


menyampaikan surat nomor : 64/S&P-RS/VIII/13 mengenai permintaan ke -
2 Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Langgeng
Multi Jaya kepada Penggugat Rekonpensi I, namun untuk kedua kalinya surat
tersebut tidak ditanggapi Penggugat Rekonpensi I.

Berdasarkan fakta hukum tersebut, maka tidak benar jika Para Tergugat
Rekonpensi mengundurkan diri tidak pernah mempertanggung jawab tugas dan
kewajibannya sebagai Wakil Direktur dan General Umum, oleh karenanya dalil
tersebut sangatlah tidak relevan dan sudah selayaknya untuk dikesampingkan.

15
24. Bahwa Para Tergugat Rekonpensi menolak dengan keras dan tegas dalil Para
Penggugat Rekonpensi yang telah menuduh Para Tergugat Rekonpensi
membawa berkas nama-nama 18 perusahaan mitra kerja/Kontrak Kerja
berdasarkan Surat perjanjian Kerja (SPK) milik PT. Langgeng Multi Jaya, untuk
kemudian akan dialihkan sebagai mitra kerjanya PT. Tiga Delta. Dalil Para
Penggugat Rekonpensi tersebut adalah suatu fitnah yang sangat keji dan
merupakan tindakan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Para Penggugat
Rekonpensi tanpa bukti konkret dan fakta hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karenanya sudah selayaknya dalil
Para Tergugat tersebut ditolak atau dikesampingkan.

25. Bahwa oleh karena Para Tergugat Rekonpensi tidak melakukan perbuatan
melawan hukum sebagaimana yang dituduhkan Para Penggugat Rekonpensi
yakni membawa berkas nama-nama 18 perusahaan mitra kerja/Kontrak Kerja
berdasarkan Surat perjanjian Kerja (SPK) milik PT. Langgeng Multi Jaya karena
tidak didasarkan pada bukti konkret dan fakta hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka Penggugat Rekonpensi tidak
berhak menuntut ganti rugi kepada Para Tergugat Rekonpensi apalagi
mengajukan permohonan sita terhadap tanah dan bangunan milik TNI Angkatan
Laut yang terletak di Komplek Marinir dan harta pribadi milik Para Tergugat
Rekonpensi.

26. Bahwa Para Tergugat Rekonpensi tidak perlu menanggapi dalil-dalil Para
Penggugat Rekonpensi selebihnya karena tidak ada relevansinya dengan perkara
aquo dan dalil-dalil Para Penggugat Rekonpensi hanyalah diulang-ulang yang
telah ditanggapi oleh Para Tergugat Rekonpensi.

M a k a, berdasarkan uraian tersebut di atas Para Penggugat Konpensi / Para Tergugat


Rekonpensi memohon dengan hormat kehadapan Majelis Hakim yang memeriksa dan
memutus perkara aquo berkenan memutuskan sebagai berikut:

16
Dalam Eksepsi
Menolak eksepsi Para Tergugat dan Turut Tergugat untuk seluruhnya.

Dalam Pokok Perkara


Dalam Konvensi
- Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
- Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III serta Tergugat IV telah melakukan
perbuatan melawan hukum;
- Menyatakan Penggugat I adalah sebagai pemegang saham sebesar 35 % pada
PT. Langgeng Mukti Jaya dan Penggugat II sebagai pemegang saham sebesar 25
% pada PT. Langgeng Mukti Jaya.
- Menyatakan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT.
Langgeng Multi Jaya No. 35 tanggal 18 April 2013 yang dibuat oleh dan di
hadapan Turut Tergugat batal demi hukum.
- Menyatakan Akte Pernyataan Keputusan Rapat PT. Langgeng Multi Jaya No. 35
tanggal 18 April 2013 yang dibuat oleh dan di hadapan Turut Tergugat batal demi
hukum
- Manyatakan Akte Jual Beli Saham No. 36 tanggal 18 April 2013 yang dibuat oleh
dan di hadapan Turut Tergugat batal demi hukum
- Manyatakan Akte Jual Beli Saham No. 37 tanggal 18 April 2013 yang dibuat oleh
dan di hadapan Turut Tergugat batal demi hukum.
- Menyatakan sebagai harta kekayaan PT. Langgeng Multi Jaya terhadap:
- Tanah dan Bangunan di Jamblang seluas 1760 m, terletak di Jl. RM. Kahfi,
Gg. Jamblang No. 4 A Rt. 03 / 04 Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta
Selatan yang tercatat dalam SHM No. 370/Jagakrsa, dengan batas – batas :
Utara :
Timur :
Selatan :
Barat :
- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan.

17
- Menghukum Tergugat I untuk membayarkan deviden/keuntungan perusahaan kepada

Penggugat I sebesar 35% dari nilai laba bersih sebesar Rp. 12.493.000.000,- atau senilai
Rp. 4.372.550.000,
- Menghukum Tergugat I untuk membayarkan deviden/keuntungan perusahaan kepada

Penggugat II sebesar 25% dari nilai asset sebesar Rp. 12.493.000.000,- atau senilai Rp.
3.123.250.000,-
- Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Turut Tergugat baik secara sendiri-

sendiri maupun secara tanggung renteng untuk membayarkan ganti rugi immaterial kepada

Para Penggugat sebesar Rp. 1.000.000.000,-


- Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Turut Tergugat untuk

membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah)

kepada Para Penggugat perhari bila lalai dalam melaksanakan putusan ini yang

telah berkekuatan hukum tetap.


- Menyatakan Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh atas putusan perkara aquo.
- Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij
voorraad) meskipun timbul Verzet atau Banding.
- Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini menurut hukum.

Dalam Rekonvensi
1. Menolak gugatan Rekonpensi Para Penggugat Rekonpensi dan Turut Penggugat
Rekonpensi untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Para Tergugat Rekonpensi tidak melakukan Perbuatan Melawan
Hukum.
3. Menolak permohonan sita yang diajukan Para Penggugat Rekonpensi.
4. Menolak permohonan ganti rugi yang diajukan Para Penggugat Rekonpensi.
5. Menolak permohonan pembayaran uang paksa yang diajukan Para Penggugat
Rekonpensi.
6. Menolak gugatan Rekonpensi Para Penggugat Rekonpensi dan Turut Penggugat
Rekonpensi untuk selebihnya.

18
A t a u, apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara aquo berpendapat
lain, mohon agar diberikan putusan yang seadil-adilnya berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa (ex aequo et bono).

Hormat Kami,
KLINIK HUKUM 24 JAM
Selaku Kuasa Hukum Penggugat

Heru Sugiyono, SH., MH. Teguh Hartono, SH., MH

19

Anda mungkin juga menyukai