Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI DAN TUJUAN

INSPEKSI
YULI RISTIANINGSIH, ST., M.ENG
PRODI D3 JURUSANTEKNIK KIMIA, FTI UPN VETERAN YOGYAKARTA
FUNGSI DAN MAKSUD INSPEKSI
Mengupayakan dan memastikan agar mutu produk atau jasa yang dihasilkan dari suatu
pelaksanaan kerja sesuai dengan spesifikasi dan standar kerja yang telah ditentukan, memenuhi
persyaratan keselamatan kerja serta persyaratan peraturan pemerintah yang berlaku.
TUJUAN INSPEKSI
Dicapainya rasa kepuasan dan kepastian akan keamanan/ keselamatan pihak pengguna/
pelanggan dalam mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa

Tujuan secara khusus ditinjau dari sudut kepentingan masing-masing pihak seperti pemilik,
kontraktor utama, perusahaan jasa inspeksi, suplier, pemerintah maka disamping tujuan umum
diatas, masing-masing inspeksi mempunyai tujuan khusus sesuai dengan fungsi, tanggungjawab
dan kepentingan pihak tersebut dalam kaitannya dengan hubungan interaksi didalam dunia
perdagangan dan insustri.
FUNGSI, TUJUAN DAN TANGGUNGJAWAB
INSPEKSI PIHAK PEMILIK
Kegiatan inspeksi pihak pemilik (owner) pada umumnya bersifat managerial yang menitik
beratkan pada langkah-langkah verifikasi atau memastikan/ meyakinkan kembali hasil inspeksi
dan test pihak lain. Langkah ini lazim disebut langkah pemaastian mutu (quality assurance).

Pemastian mutu dilaksanakan pada seluruh tahapan pelaksanaan proyek/ pekerjaan, diawali
dari tahap engineering, pengadaan barang, tahap fabrikasi/ supply, tahap konstruksi dan tahap
dimana produk/ jasa yang dimaksud didayagunakan untuk kepentingan pihak tersebut.
FUNGSI DAN MAKSUD INSPEKSI PIHAK
PEMILIK
Memastikan atau meyakinkan bahwa mutu semua produk dan jasa yang dihasilkan oleh pihak-
pihak lain dalam rangka melaksanakan tugas yang diberikan oleh pihak pemilik memenuhi
persyaratan spesifikasi dan standar yang ditentukan oleh pemilik dan tidak menyimpang dari
peraturan pemerintah yang berlaku.

Tujuannya agar dicapai kepuasan dan rasa aman serta pemguntungkan pihak pemilik dalam
mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa di atas.
Didalam melaksanakan tugas tersebut pihak pemilik dapat melakukannya sendiri yakni apabila
pihak pemilik tersebut memiliki organisasi inspeksi sendiri (inhouse inspection) atau apabila
pihak pemilik tidak memiliki organisasi inspeksi sendiri, pihak tersebut akan menyewa
perusahaan jasa inspeksi yang independen yang akan bekerje secar berdedikasi untuk
kepentingan pihak pemilik.
FUNGSI, TUJUAN DAN TANGGUNGJAWAB
INSPEKSI PIHAK KONTRAKTOR UTAMA
Fungsi inspeksi pihak kontraktor utama adalah mengendalikan dan memastikan:

1. Bahwa mutu produk/ jasa/ pekerjaan pihak sub kontraktor dan supplier/ fabrikator memenuhi persyaratan
spesifikasi dan standar yang telah disepakati bersama antara pihak pemilik dan pihak kontraktor utama

2. Seluruh pasokan barang dan materialsesuai dengan jadwal dan dengan muru yang disesuiakan dengan spesifikasi
dalam PO

3. Seluruh pekerjaaan dilaksanakan dalam keadaan selamat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku

4. Agar dapat dicegah terjadinya hal-hal yang dapat merugikan pihak kontraktor utama seperti klaim-klaim dari
pihak pemilik karena ketidaksesuaian, kesalahan, kehilangan, kekurangan, dll kecuali perubahan yang
dikehendaki pihak pemilik.
Standar-standar internasional yang diterapkan perusahaan di seluruh dunia:
1. ASME
2. ANSI
3. API
4. ISO
5. AWS
6. IIW
7. TEMA
dll
FUNGSI, TUJUAN DAN MAKSUD INSPEKSI
PIHAK ke-3
Pihak ke-3 adalah inspeksi profesional yang bekerja (menjual jasa inspeksi) untuk dan atas nama
pihak penyelenggara/ pihak pemilk.

Perusahaan inspeksi pihak ke-3, biasanya dalam melaksanakan profesinya selalu berupaya untuk
memegang teguh kode etik profesi demi kelangsungan kehidupan mereka. Sebab begitu kode
etik dilanggar maka kredibilitas perusahaan tsb akan hancur.
Kode etik tersebut meliputi: keakuratan hasil pelaporan yang dapat dipertanggungjawabkan,
rasa tanggungjawab yang tinggi, dan para inspekstor profesional yang bernaung di bawah
perusahaan ini terhadap hasil kerjanya (inspection report maupun inspection certificate) serta
sikap dedikasi yang tinggi dari perusahaa inspeksi pihak ke-3 terhadap client, termasuk
pengawalan yang ketat terhadap segala sesuatu yang menjadi rahasia perusahaan client
tersebut.
Dalam melaksanakan tugasnya, inspeksi pihak ke-3 membatasi diri dengan hanya melihat pada
hasil temuan mereka, dan mengolah/ menganalisanya menjadi suatu kesimpulan yang akurat
dan didasarkan atas pengalaman (good practice) serta referensi yang baku, khusus dan bersifat
internasional.

Laporan inspeksi pihak ke-3 dilarang ditambah atau dikurangi dengan hal-hal yang bersifat
rekayasa, dugaan yang subyektif, atau hal-hal yang belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Laporan inspeksi harus apa adanya, lugas, pendek namun jelas dan tepat sasaran/ akurat.
Laporan pihak ke-3 sering dipergunakan sebagai dokumen pendukung yang penting didalam
kasus-kasus yang harus diselesaikan secara hukum.
FUNGSI, TUJUAN DAN TANGGUNGJAWAB
INSPEKSI PIHAK FABRIKASI ATAU SUPLIER
Fungsi inspeksi pihak suplier/ fabrikasi adalah: mengendalikan mutu produk atau jasa yang akan
dipasok kepada pembeli agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang tercantum dalam kontrak
dan memastikan bahwa pengendalian mutu yang dilaksanakan oleh pihak lain untuk barang/
jasa yang akan dipasok ke client memenuhi persyaratan spesifikasi pembelian.
FUNGSI, TUJUAN DAN TANGGUNGJAWAB
INSPEKSI PIHAK PEMERINTAH
Instansi pemerintah bertanggungjawab atau mutu produk, pekerjaan maupun jasa dalam dunia
perdagangan dan peridustrian seperti instansi yang bernaung di bawah kementrian perdagangan
dan perindustrian, kemenaker, kementrian pertambangan, dll

Sebagai contoh ditjen MIGAS mengawasi pelaksanaan perundangan yang erat kaitannya dengan
perusahaan minyak dan gas bumi, DEPNAKER mengawasi pelaksanaan perundangan yang erat
kaitannya dengan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang industri, dll
Inspeksi pemerintah selalu memantau pelaksanaan peraturan pemerintah dan perundang-
undangan yang berlaku dalam lingkup kewenangan kementriannya masing-masing.

Kegiatan inspeksi pemerintah dapat bersifat managerial maupun operasional tergantung jenis
aktivitasnya.

Tujuannya adalah mengesahkan hasil inspeksi dan pengujian yang dilaksanakan oleh inspeksi
pihak lain, seperti pihak manufaktur, fabrikasi, pihak ke-3untuk keperluan penerbitan izinyang
dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan.
Kegiatan inspeksi pemerintah yang bersifat operasional antara lain: kualifikasi tukang las,
pengujian buka (pop es) katup pengaman oleh Ditjen Migas, tank strapping oleh DIMET,
pengujian ketel uap oleh Depnaker, dll

Pada umumnya kegiatan inspeksi pemerintah bersifat managerial yakni upaya untuk meyakinkan
kembali atau verifikasi atas hasil inspeksi dan uji mutu serta penyaksian atas kegiatan
operasional inspeksi dan uji mutu pihak 1, 2 dan 3

Anda mungkin juga menyukai