Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah dari jalan dan merupakan bagian suatu jaring-jaring jalan raya1. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Pada Jembatan Teknik Sastra Rintangannya adalah air dan jembatan ini adalah jembatan yang bukan merupakan bagian suatu jaring-jaring jalan raya, yakni merupakan jembatan perlintasan orang. Perencanaan awal Jembatan Teknik Sastra ini adalah menggunakan Konstruksi Beton sedangkan pelaksanaannya menggunakan Konstruksi Baja. Hal-hal seperti diatas yang membuat penulis ingin membandingkan penerapan metode pelaksanaan pada Jembatan Konstruksi Beton dan Jembatan Konstruksi Baja pada lokasi yang sama dan peruntukan yang sama yaitu Jembatan Teknik Sastra.
1.2 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan yang berkaitan dengan metode pelaksanaan konstruksi jembatan, yaitu : 1. Untuk mengetahui metode pelaksanaan konstruksi Jembatan Baja Teknik Sastra (TEKSAS) yang dilakukan oleh PT. Krakatau Engginering. 2. Untuk membandingkan penerapan metode pelaksanaan konstruksi Jembatan Teknik Sastra (TEKSAS) dengan menggunakan konstruksi baja dan menggunakan konstruksi beton sesuai desain awal. 3. Untuk mendapatkan gambaran perbandingan waktu pelaksanaan, tingkat kesulitan, termasuk efek yang mungkin timbul serta keunggulan dan kekurang setiap metode yang digunakan.
1 KH. Agus Iqbal Manu, Dr. Ir. MEng, MBA, MMF, PEng, MIHT, Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Rangka Baja ( Jakarta: PT. Mediatama Sapta Karya, 2003) 1 Universitas Indonesia