DEFINISI
Kemasan dapat disebut aktif apabila kemasan tersebut secara aktif memiliki
fungsi selain sebagai bahan pengemas sebagai bahan untuk melindungi produk
dari pengaruh buruk kondisi di luar kemasan. Definisi kemasan aktif
menunjukkan peran bahan pengemas tersebut memiliki peran tertentu, seperti:
secara aktif menurunkan kadar oksigen, kadar etilen, merubah RH dalam
kemasan, menjaga kesegaran produk makanan dalam kemasan dll. Apabila
kemasan yang dirancang khusus untuk masuk dalam kategori kemasan aktif tidak
berfungsi seperti yang diharapkan, maka kemasan aktif tersebut akan sama saja
dengan kemasan pasif. Dimana kemasan pasif adalah tipe kemasan yang hanya
berfungsi sebagai bahan pembungkus, atau kemasan untuk suatu produk makanan
tertentu.
Definisi kemasan pintar sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kemasan
aktif. Dimana kemasan pintar, secara aktif tipe kemasan ini dapat dipakai sebagai
petunjuk atau indicator bagi konsumen, akan tingkat kesegaran atau umur simpan
dari suatu produk yang dikemas dengan kemasan pintar. Beberapa contoh
sederhana, tipe kemasan aktif dan pintar, label kemasan asam, label kemasan
basa, label kemasan petunjuk suhu, label kemasan kesegaran buah dll.
Kemasan aktif dirancang sedemikian rupa untuk memberikan respon
terhadap factor menjaga kualitas dan keamanan pangan. Menurut Wagner (1989)
mendefinisikan kemasan pintar sebagai kemasan berfungsi selain hanya
melindungi produk. Kemasan pintar yang dipakai dalam kemasan modifikasi
atmosfer adalah kemasan atau film yang dapat menciptakan modifikasi atmosfer
sekaligus menjadi petunjuk bagi konsumen/produsen akan kualitas dan faktor
keamanan pangan produk dalam kemasan.
Tabel 1. Sejarah perkembangan teknologi sachet bahan aktif berbasis zat besi
penurun kadar oksigen dalam kemasan.
Reaksi oksigen dalam kemasan dengan Sodium Dithionate dalam kemasan sachet,
dipicu oleh adanya uap air yang terkandung dalam headspace (udara disekitar
makanan dalam kemasan.
Perkembangan paten bahan kimia yang digunakan dalam bentuk sachet yang
dimasukkan dalam system kemasan aktif antara lain: pemakaian asam askorbat.
Diduga makanan yang dikemas dengan kemasan aktif mengandung katechol dan
senyawa sejenisnya, bukan teroksidasi oleh oksigen dalam kemasan. Sehingga
asam askorbat dalam sachet akan berekasi dengan oksigen dalam kemasan dan
oksigen tidak lagi berekasi dengan senyawa katechol dan turunan dalam makanan
yang dikemas. Akibatnya penurunan kualitas makanan dalam kemasan akibat
oksigen oleh oksigen menjadi berkurang atau dapat dihambat.
Pada awal perkembangannya, bahan kimia yang digunakan sebagai penurun
oksigen adalah: berbagai macam jenis senyawa sulfit dengan bubuk alkali sebagai
absorbent gas SO2 yang terbentuk, akibat reaksi kimia antara oksigen dengan
bahan absorbent oksigen dalam kemasan aktif. Perkembangan absorbent oksigen
adalah : pemakaian bubuk besi atau bubuk senyawa ferro, berdasarkan mekanisme
reaksi organic. Kemudian diikuti oleh penggunaan asam askorbat, asam asam
lemak, squalene dan senyawa serupa dengan rumus molekul karet.
Disamping tehnik penurunan oksigen dalam kemasan dengan teknologi sachet,
sedang dikembangkan pemakaian ensim dalam menurunkan oksigen dalam
kemasan. Oksidasi glukosa dengan katalis ensim glukosa oksidase, yang disebut
sebagai: teknologi Oxyban oleh Scott and Hammer (1961).
Uraian detail dari mekanisme prisip fisika dan kimia dalam kemasan aktif akan
diuraikan secara tersendiri.
O2 absorbent
Tahun 1976 pertama kali diproduksi secara komersial oleh Mitsubishi Gas
Chemical Co. dengan nama dagang Ageless. Pabrik besar produsen O2
absorbents, terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pabrik penghasil O2 absorbent dan nama dagang.
Tabel 5. Fungsi, senyawa, cara kerja, produk pangan yang sesuai, kecepatan
reaksi dan jenis produk O2 absorbent.
1. Kecepatan reaksinya
2. Tipe pemakaian pada jenis produk pangan
3. Fungsi O2 absorbent
Ageless
Ageless di rancang oleh perusahaan Mitsubishi Kimia Gas untuk menurunkan
kadar O2 sampai < 100 ppm dalam headspace kemasan. Mekanisme kerja tipe
Ageless adalah sbb:
Fe Fe 2+ + 2 e
½ O2 + H2O + 2 e 2 OH-
Fe 2+ + 2 (OH) - Fe(OH)2
Fe(OH)2 + ½ O2 + ½ H2O Fe(OH3)
Bubuk besi harus dikemas dalam sache dan terpisah dari produk dalam
kemasan untuk mencegah migrasi bubuk besi ke produk pangan, sehingga
merubah warna produk pangan dalam kemasan.
Freshilizer
O2 absorbent produksi Toppan Printing Co, Jepang, dengan nama dagang
Freshilizer terdiri atas beberapa seri produk. Namun terbagi atas 2 jenis seri yakni:
Seri F dan seri C. Seri F dibuat dengan bahan dasar logam ferro dan hanya
menyerap O2. Ada 3 jenis tipe seri F yaitu: FD, FH dan FT. Tipe FD cocok untuk
produk pangan dengan Aw < 0,8 (nut, teh dan coklat). Tipe FH untuk Aw pangan
0,6 s/d 0,9. Cocok untuk produk pangan olahan daging, seperti: dendeng, sosis,
salami dll. Sedang tipe FT cocok untuk produk seperti: pizza, yang memiliki Aw
> 0,8.
Tipe seri C terdiri atas tipe C, CW dan CV. Tipe absorbent O2 ini
mengandung bahan bukan logam ferro. Tipe C dan CW menyerap O2 dan
menghasilkan CO2 sebanding dengan O2 yang diserap, sehingga mencegah
kemasan aktif rusak secara fisik. Tipe C cocok untuk produk pangan kering,
seperti: biji-2an dengan Aw≤ 0,8. Sedang tipe CW untuk mencegah jamur pada
kuwe basah, dan tipe CV untuk produk kering seperti: kopi bubuk. Karena tipe
CV ini menyerap O2 dan CO2.
Freshpax
Freshpax produksi Multiform Desiccant, USA berpengalaman
memproduksi bahan desikator lebih dari 30 tahun. Freshpax mampu menyerap O2
sampai < 0,1 % menggunakan bahan aman dan tidak beracun. Bahan utamanya
Ferri oksida, yang secara cepat menyerap O2 sebelum produk dalam kemasan
mulai mengalami kerusakan. Ada 4 tipe utama: tipe B, D, R dan M. Dimana
masing tipe Frespax hanya cocok dengan tipe makanan tertentu. Misalnya tipe B
untuk Aw>0,65, tipe D untuk aw < 0,7, tipe R untuk aw 0,3 – 0,95 dan tipe M
untuk aw > 0,65.
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP SACHET O2 ABSORBENT
Ada 2 kemungkinan persepsi konsumen terhadap pemakaian sachet O2
absorbent yang dimasukkan dalam kemasan plastic berisi produk pangan.
Pertama, takut termakan, walaupun pada label kemasan sachet O2 absorbent
tertulis” Do not Eat” dan tercecernya isi sachet yang akan mencemari produk
pangan dalam kemasan. Kedua, kemungkinan penipuan produk pangan yang
dikemas. Kedua persepsi konsumen ini menjadi perhatian Mitsubishi Gas
Chemical Company dalam membuat O2 absorbent dalam bentuk tablet, lempeng
dan menempelkannya pada tutup atau bagian bawah kemasan. Ke dua jenis
produk O2 absorbent ini sukses di pasar pada produk makanan kesehatan dalam
kemasan botol. Hal sama dilakukan oleh produk MasterPak, yang memakai
system kemasan kantong dalam kemasan boks. Dimana absorbent O2 ditaruh
dalam kemasan kantong pertama yang banyak mengandung O2 dari pada di
kemasan ke dua.
UAP ETANOL RELEASER
Etanol telah lama dikenal sebagai senyawa anti mikroba. Alkohol telah
lebih dari 1.000 tahun digunakan untuk mengawetkan buah dari proses
pembusukan oleh jamur. Alkohol 60-75% v/v membunuh sel vegetative mikroba.
Pada kadar 5 – 20% v/v alcohol memiliki daya bunuh terhadap mikroba
pembusuk pangan dan mikroba pathogen dalam system media agar.
Jamur dihambat oleh alcohol 4%, yeast 8% dan bakteri S aureus dihambat
pada 12%. Pertumbuhan A. niger dan P. notatum secara total dihambat pada
cawan petri agar yang aw nya diatur 0,95 – 0,9 dengan gliserol. Pizza dapat
bertahan sampai 20 minggu, pada suhu kamar, bila disemprot permukaannya
dengan 95% alcohol. Demikian pula cake dan roti bila disemprot 95% etanol pada
konsentrasi 0,5 – 1,5% b/b, sekitar daya simpannya meningkat 50 – 250%, dan
bebas jamur.
Uap etanol generator
Inovative teknologi praktis untuk menghasilkan uap alcohol
dikembangkan oleh peneliti Jepang pertama kali. Teknologi ini disebut: teknologi
sachet generator uap etanol. Prinsipnya, etanol diencapsulasi dengan bahan
pembawa/carrier, berupa bubuk silicon dioksida 35%. Dimana etanol 55%
dicampur dengan air 10% b/b, diencapsulasi dengan bubuk silicon dioksida dan
dibungkus sachet terbuat dari kertas delaminating dengan etil vinyl asetat
copolymer. Aroma etanol disamarkan dengan menambahkan aroma vanilla atau
aroma bahan lainnya dalam absorbent sachet . Sachet uap etanol releaser (bahan
penghasil uap etanol) ini diberi label” Do not eat content”, termasuk diagram
yang menjelaskan peringatan ini. Produk ini disebut: Ethicap (Tabel 6).
Tabel 6. Tipe uap etanol generator
Ukuran sachet ethicap bervariasi antara 0,6 – 6 G atau 0,33 – 3,3 g etanol yang
dapat diuapkan. Pemakaian sachet uap etanol ini tergantung pada berat produk
pangan dalam kemasan, aw pangan dan umur simpan produk.
MEKANISME KERJA UAP ETANOL GENERATOR.
Bila produk pangan dikemas dengan uap etanol generator (sachet ethicap),
uap air dari produk pangan diabsorpsi oleh ethicap dan uap etanol dilepaskan dari
encapsulasi etanol dan terlepas ke headspace kemasan.
PEMAKAIAN ETHICAP UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN
PANGAN
Di Jepang produk ethicap digunakan secara luas. Kuwe basah yang
dikemas dengan ethicap memiliki umur simpan 5 – 20 X lebih panjang, bebas
jamur dan kuwe tidak kering seperti control. Sehingga uap etanol generator lebih
baik dari pada O2 absorbent dalam menghambat jamur. Pemakaian ethicap dalam
memperpanjang umur simpan produk pangan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Pemakaian uap etanol generator untuk memperpanjang umur simpan
pangan.