Anda di halaman 1dari 11

16.4.

KEMASAN AKTIF, PINTAR DAN KEMASAN MODIFIKASI


ATMOSFER

DEFINISI
Kemasan dapat disebut aktif apabila kemasan tersebut secara aktif memiliki
fungsi selain sebagai bahan pengemas sebagai bahan untuk melindungi produk
dari pengaruh buruk kondisi di luar kemasan. Definisi kemasan aktif
menunjukkan peran bahan pengemas tersebut memiliki peran tertentu, seperti:
secara aktif menurunkan kadar oksigen, kadar etilen, merubah RH dalam
kemasan, menjaga kesegaran produk makanan dalam kemasan dll. Apabila
kemasan yang dirancang khusus untuk masuk dalam kategori kemasan aktif tidak
berfungsi seperti yang diharapkan, maka kemasan aktif tersebut akan sama saja
dengan kemasan pasif. Dimana kemasan pasif adalah tipe kemasan yang hanya
berfungsi sebagai bahan pembungkus, atau kemasan untuk suatu produk makanan
tertentu.
Definisi kemasan pintar sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kemasan
aktif. Dimana kemasan pintar, secara aktif tipe kemasan ini dapat dipakai sebagai
petunjuk atau indicator bagi konsumen, akan tingkat kesegaran atau umur simpan
dari suatu produk yang dikemas dengan kemasan pintar. Beberapa contoh
sederhana, tipe kemasan aktif dan pintar, label kemasan asam, label kemasan
basa, label kemasan petunjuk suhu, label kemasan kesegaran buah dll.
Kemasan aktif dirancang sedemikian rupa untuk memberikan respon
terhadap factor menjaga kualitas dan keamanan pangan. Menurut Wagner (1989)
mendefinisikan kemasan pintar sebagai kemasan berfungsi selain hanya
melindungi produk. Kemasan pintar yang dipakai dalam kemasan modifikasi
atmosfer adalah kemasan atau film yang dapat menciptakan modifikasi atmosfer
sekaligus menjadi petunjuk bagi konsumen/produsen akan kualitas dan faktor
keamanan pangan produk dalam kemasan.

ASAL MULA KEMASAN AKTIF


MENGAPA HARUS KEMASAN AKTIF
Sesuai dengan definisinya, peran kemasan aktif dalam memberikan
perlindungan pada produk dalam kemasan, selain peran membungkus, juga
memberikan pencegahan kerusakan makanan akibat oksidasi oxygen, mencegah
tumbuhnya jamur, bakteri dan ragi.
Pemakaian bahan kimia dalam kemasan aktif, secara ekonomis harus
menguntungkan, sebelum fungsi bahan kimia dalam kemasan tersebut tidak dapat
bekerja secara maksimal. Artinya, kemasan aktif dengan tambahan bahan kimia,
pada jenis kemasan lebih murah, namun memiliki nilai tambah yang lebih baik
dari kemasan pasif. Contoh: roti roll yang dibungkus film plastic ketebalan
sedang plus bahan kimia sebagai bahan aktif menunjukkan umur simpan yang
sama dengan kemasan aluminum foil yang lebih mahal, namun tergolong
kemasan pasif. Contoh lainnya: kacang atom, nasi instan dalam kemasan plastic,
akibat proses “sealing”, atau proses penutupan kemasan plastic, udara akan
terperangkap, pemakaian bahan aktif seperti: sachet penyerap oksigen dan
penyerap uap air akan menurunkan kadar oksigen dan uap air dalam kemasan
aktif. Sehingga umur simpan produk dalam kemasan lebih panjang. Demikian
pula pemakaian sachet penghasil etanol, akan mengeluarkan gas etanol dalam
kemasan aktif, sehingga menekan pertumbuhan jamur pada produk kue basah
dalam kemasan aktif.
Kunci keberhasilan pemakaian kemasan aktif terletak pada kecocokan sifat-
2 yang dimiliki oleh kemasan aktif dengan produk yang dikemas. Pemakaian
tehnik ganda dalam kemasan aktif atau yang lebih dikenal dengan istilah: hurdles
technology, menjadikan fungsi kemasan aktif lebih optimal. Misalnya, pemakaian
bahan penyerap oksigen dengan etanol dan karbon dioksida emitter (penghasil
gas), lebih mengoptimalkan penekanan pertumbuhan bakteri dan ragi pada roti
sponge dengan kemasan aktif.

SEJARAH PERKEMBANGAN KEMASAN AKTIF.


Pemakaian tehnik kemasan aktif dimulai dari pemakaian timah dalam
kemasan kaleng berbasis besi. Dimana besi akan berkarat, bila kontak dengan
makanan kaleng, untuk mencegah korosif pada kaleng besi tersebut, dilapiskan
timah pada kaleng besi tersebut. Disini peran timah melindungi besi dari proses
pengkaratan apabila kontak langsung dengan makanan yang dikalengkan. Pada
saat bersamaan mencegah kontaminasi makanan dalam kaleng dengan zat besi
bila terjadi pengkaratan. Perkembangan berikutnya pemakaian enamel yang
dilapiskan pada kaleng timah.
Kaleng timah yang dilapisi enamel mencegah terjadinya bercak sulfur pada
permukaan kaleng timah berenamel. Bercak sulfur terjadi, apabila asam amino
mengandung sulfur dalam makanan bereaksi dengan lapisan timah kaleng,
menghasilkan senyawa yang bereaksi dengan kaleng timah, terjadi bercak pada
permukaan kaleng timah.
Absorbent oksigen berbasis zat besi
Perkembangan bahan aktif berbasis zat besi penurun kadar oksigen dalam
kemasan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sejarah perkembangan teknologi sachet bahan aktif berbasis zat besi
penurun kadar oksigen dalam kemasan.

Bahan tambahan Bentuk bahan Pustaka Negara penemu


penurun oksigen
Penyerap air Bubuk Tallgren, 1938 Findland
Senyawa besi Bubuk Isherwood, 1943 UK
Sodium carbonate Bubuk Buchner, 1968 Germany
Karbon, air Bubuk Nawata et al., Japan
1977
Alkali logan halide Bubuk Mitsubishi, 1977 Japan
Ammonium Bubuk Kureha, 1982 Japan
khlorida
Sodium khlorida Bubuk Fujishima, 1985 Japan
Tidak disebutkan film Koyama/oda, Japan
1992

Nampak pada Tabel 1, bahwa perkembangan kemasan aktif di mulai dari


Eropa terus berkembang ke Jepang.
Mekanisme penurunan oksigen dalam kemasan modifikasi atmosfer dapat di lihat
pada reaksi ini.
Na2S204 + Ca (OH)2 + O2 Na2S04 + CaS03 + H20
Na2S204 + 02 Na2S204 + S02
Ca (OH)2 + S02 CaS03 + H20

Reaksi oksigen dalam kemasan dengan Sodium Dithionate dalam kemasan sachet,
dipicu oleh adanya uap air yang terkandung dalam headspace (udara disekitar
makanan dalam kemasan.
Perkembangan paten bahan kimia yang digunakan dalam bentuk sachet yang
dimasukkan dalam system kemasan aktif antara lain: pemakaian asam askorbat.
Diduga makanan yang dikemas dengan kemasan aktif mengandung katechol dan
senyawa sejenisnya, bukan teroksidasi oleh oksigen dalam kemasan. Sehingga
asam askorbat dalam sachet akan berekasi dengan oksigen dalam kemasan dan
oksigen tidak lagi berekasi dengan senyawa katechol dan turunan dalam makanan
yang dikemas. Akibatnya penurunan kualitas makanan dalam kemasan akibat
oksigen oleh oksigen menjadi berkurang atau dapat dihambat.
Pada awal perkembangannya, bahan kimia yang digunakan sebagai penurun
oksigen adalah: berbagai macam jenis senyawa sulfit dengan bubuk alkali sebagai
absorbent gas SO2 yang terbentuk, akibat reaksi kimia antara oksigen dengan
bahan absorbent oksigen dalam kemasan aktif. Perkembangan absorbent oksigen
adalah : pemakaian bubuk besi atau bubuk senyawa ferro, berdasarkan mekanisme
reaksi organic. Kemudian diikuti oleh penggunaan asam askorbat, asam asam
lemak, squalene dan senyawa serupa dengan rumus molekul karet.
Disamping tehnik penurunan oksigen dalam kemasan dengan teknologi sachet,
sedang dikembangkan pemakaian ensim dalam menurunkan oksigen dalam
kemasan. Oksidasi glukosa dengan katalis ensim glukosa oksidase, yang disebut
sebagai: teknologi Oxyban oleh Scott and Hammer (1961).

Absorbent oksigen berbasis sistem komposit


Bermacam jenis komposit dikembangkan sebagai bahan absorbent
oksigen. Diantaranya campuran ferro karbonat atau campuran askorbat dengan
sodium bicarbonate. Absorbent oksigen lebih efektif, bila digabung dengan bahan
penghasil gas etanol dan gas karbon dioksida, disamping bahan absorbent
oksigen. Terutama untuk mencegah pertumbuhan mikroba pathogen anaerob.
Perusahaan gas dan kimia Mitsubishi, mengembangkan paten absorbent oksigen
berbasis komposit boron dan senyawa lain mengandung boron.
Kemasan Aktif untuk produk hortikultura
Komoditi hortikultura segar, bila dikemas dalam plastic, akan menciptakan
kondisi komposisi gas termodifikasi tertentu. Perusahaan Hercules Freshold Corp.
mengembangkan plastic kemasan dengan model patron tertentu yang memiliki
lubang-2 mikroporous, yang memungkinkan permeabilitas gas, sehingga
mencegah terjadinya cacat fisiologis akibat tingginya kadar karbon dioksida
dalam kemasan. Namun kondensasi masih terjadi selama penyimpanan produk
dalam kemasan. Perkembangan berikutnya, menggabungkan film dengan
microporositas dan memasukkan bubuk zeolit atau bubuk batu volkanik dalam
kemasan pintar tersebut. Selanjutnya dikembangkan model kemasan dengan
lubang tunggal dalam kemasan plastic untuk mencegah kondensasi dan penurunan
oksigen sampai batas respirasi anaerob.
Perkembangan berikut, pemakaian bubuk anorganik dalam kantung sachet
dimasukkan dalam kemasan aktif, sebagai bahan absorbent etilen, mencegah
kondensasi, mengkontrol kadar oksigen dan karbon dioksida dalam kemasan.
Perkembangan selanjutnya adalah pemakaian edible film sebagai bahan
pelapis untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada buah dan sayur yang diproses
minimal.

RUANG LINGKUP APLIKASI KEMASAN AKTIF


Pengemas aktif terus berkembang menciptakan segmen pasar tersediri,
dalam bentuk kemasan aktif yang sangat bervariasi, baik bentuk maupun
modelnya. Sehingga riset pada kemasan aktif ini terus berkembang, baik yang
sedang diteliti maupun yang telah tersedia di pasar bebas.
Sifat-sifat pangan yang perlu dihambat berkaitan dengan kemasan aktif.
Tabel 2. Jenis pangan dan sifat-sifat negative produk pangan yang memerlukan
apliksi kemasan aktif.

Jenis pangan Sifat-sifat pangan yang Kemasan aktif


perlu dikemas dengan
kemasan aktif
Komoditi segar Mencegah kematangan, V
indicator suhu,
tumbuhnya mikroba
Produk pangan kering Oksidasi dan kondensasi V
Daging beku Stabilitas warna V
Bakery Tumbuhnya jamur V
Pangan instan Dimasak dengan V
microwave
Minuman aseptik oksidasi V

Tabel 2. Menunjukkan beberapa sifat negative yang perlu diatasi bila


dikemas dengan plastic. Pemakaian kemasan aktif dimaksudkan untuk mencegah
sifat-sifat negative tersebut, sehingga produk pangan yang dikemas dalam
kemasan aktif lebih tahan lama dan bila konsumsi kualitasnya secara relative
tergolong bagus.

APLIKASI PRINSIP FISIK DAN KIMIA PADA KEMASAN AKTIF.


Keberhasilan kemasan aktif dalam memperpanjang umur simpan,
sekaligus mempertahankan kualitas produk pangan ditentukan oleh mekanisme
secara fisik dan kimia dari system kemasan aktif tersebut. Penerapan prinsip fisika
dan kimia dalam kemasan aktif telah terbukti secara komersial atau dari informasi
paten dan sumber publikasi ilmiah lainnya.
Secara garis besar aplikasi penerapan prinsip-2 fisika dan kimia dalam
kemasan aktif diuraikan pada Tabel 3.
Table 3. Penerapan prinsip fisika dan kimia dalam kemasan aktif.
PRINSIP APLIKASI
Kontrol porositas Menghindari tekanan gas
Keseimbangan komposisi gas
Permeabilitas polimer Keseimbangan komposisi gas
Kestabilan terhadap suhu
Lilin meleleh Indicator waktu-suhu
Kestabilan terhadap suhu
Isolasi panas Microwave
Isolasi panas
Perubahan panas mendadak
Pindah panas Microwave
Absorpsi UV
Oksidasi organic- Absorpsi oksigen, pencegahan masuknya oksigen,
anorganik
Indicator oksigen, menaikkan gas CO2, absorpsi
etilen
Menghambat bercak/perubahan warna.
Katalis ensim Absorpsi oksigen, indicator waktu-suhu, penurunan
laktosa, penurunan cholesterol
Reaksi asam-basa Absorpsi CO2, pelepasan gas CO2, absorpsi aroma
Adsorpsi Membuang bercak, absorpsi O2, absorpsi etilen,
absorpsi air.
Absorpsi Buffer kelembaban, control kondensasi,
Penampungan tetes air,
Hidrolisis Pelepasan SO2, pelepasan benomil
Desorpsi Pelepasan etanol, pelepasan hinokitiol, pelepasan air
Reaksi organik Absorpsi etilen, pembatas O2

Uraian detail dari mekanisme prisip fisika dan kimia dalam kemasan aktif akan
diuraikan secara tersendiri.

KEMASAN AKTIF YANG MAMPU MEMBUANG GAS ETILEN


Gas etilen telah lama dikenal sebagai gas atau hormone yang memacu
kemasakan buah. Utamanya buah klimakterik. Namun etilen juga dihasilkan oleh
buah, sayur, jamur dan pembakaran bahan organic. Karena sifat yang merugikan
dari etilen selama penyimpanan buah, sayur dalam kemasan, sehingga
dikembangkan tehnik pengemasan yang mampu secara aktif menurunkan gas
etilen dalam kemasan. Tujuannya tidak lain, agar produk pangan yang dikemas
umurnya lebih panjang dan kualitasnya tidak menurun selama dalam kemasan.
Secara komersial, berbagai tehnik kemasan aktif telah dipasarkan yang berbasis
berbagai macam jenis bahan kimia, a.l.:

Absorbent etilen berbasis Kalium permanganate


Berbagai supplyer etilen absorbent berbasis KMnO4, yang diperangkap dalam
beberapa jenis mineral. Etilen absorpbent ini berupa sachet atau kemasan kantong
yang lebih besar yang dapat diletakkan dalam ruang pendingin atau gudang
penyimpanan buah, sayur segar. Etilen absorpbent dalam kemasan sachet yang
dimasukkan dalam kemasan berisi berbagai jenis buah, pisang, markisah, kiwi,
apokat, terbukti efektif menurunkan etilen dalam kemasan, sehingga umur buah
menjadi lebih panjang. Sistem ini disebut kemasan aktif berbasis KMnO 4. Bahan
inert seperti: perlite, alumina, silica gel, vermiculite, karbon aktif atau celite
dijenuhkan dengan 4-6% KMnO4, bahan absorbent ini dimasukkan sachet dan
sachet dimasukkan dalam kemasan film yang berisi buah. KMnO4 ini bersifat
racun, sehingga tidak boleh kontak dengan produk pangan yang dikemas.

Absorbent etilen berbasis karbon aktif


Bermacam-macam logam katalis yang dicampurkan dalam bahan karbon aktif
sebagai absorbent etilen. Produk komersial adalah: converter etilen swingtherm.
Absorbent ini memerlukan panas dan aliran gas, sehingga kurang cocok untuk
produk pangan yang dikemas dalam system kemasan aktif. Dalam skala
eksperiment di laboratorium, karbon aktif dicampur dengan katalis palladium dan
dikemas dalam kertas sachet efektif menurunkan gas etilen dalam kemasan plastic
berisi buah kiwi, pisang, broccoli dan spinach. Produk lainnya, Neupalon, berupa
sachet berisi karbon aktif dan bahan absorbent air dapat menurunkan gas etilen 40
ml etilen/m2 .

Produk baru absorbent etilen


Dilaporkan beberapa produk kemasan baru yang mampu menurunkan
etilen dalam kemasan, diantaranya: bahan yang disebut sebagai tetrazine. Bahan
ini dicampurkan pada kemasan plastic. Namun sifat tetrazine tidak stabil, bila
menyerap air, karena itu tetrazine dilapiskan dalam bahan yang bersifat hidrofob.
Film yang bersifat hidrofob a.l.: silicon polikarbonat, polystyrene, polietilen,
polipropilen. Kira-2 0,01-1,0 M dikarboksioktil ester dari tetrazinedicampurkan
dalam film mampu menurunkan etilen sampai 1/10 X lipatnya dalam kemasan
toples tertutup selama 24 jam dan menurunkan 1/100 X nya dalam 48
jam.tetrazine film ini memiliki karakteristik warna pink jika masih baru dan akan
berubah menjadi coklat bila telah jenuh dengan gas etilen, sehingga film tersebut
sudah waktunya untuk diganti.
Produk lainya adalah: Frisspack yang dikembangkan di Hungaria, untuk
penyimpanan buah dan sayur. Pada proses pembuatan kertas pembungkus
penyeap etilen ini dimasukkan partikel kecil yang mampu menyerap gas etilen,
bila digunakan sebagai pembungkus buah dan sayur. Namun sayang belum ada
informasi tentang bahan apa yang dimasukkan pada saat pembuatan lembaran
kertas pembungkus tsb.

KEMASAN PINTER TEKNOLOGI SACHET


Kemasan dapat disebut sebagai kemasan pintar atau kemasan komunikatif, apabila
berperan dalam mengawetkan produk pangan (makanan ataupun minuman) dalam
kemasan selain sebagai bahan pengemas untuk melindungi produk pangan dari
pengaruh lingkungan sekitarnya
Beberapa contoh aplikasi bentuk kemasan pintar a.l.: film antimikroba,
film antioksidan, sachet penurun gas etilen, kemasan penunjuk control suhu dll.
Semua jenis kemasan diatas tergolong dalam satu istilah: MAP (modified
agtmosphere packaging). Definisi MAP adalah: kemasan plastic dimana
komposisi gas didalam kemasan diatur sedemikian rupa untuk memperlambat
kecepatan respirasi komoditi, menekan pertumbuhan mikroba, mencegah
kerusakan karena ensimatis dengan tujuan utama memperpanjang umur simpan
komoditi dalam kemasan plastic.
Beberapa tahun terakhir ini peneliti Jepang mengembangkan metode
mengontrol kadar oksiden dan atmofer dalam kemasan MAP meliputi: metode
absorbent oksigen/CO2, generator O2/CO2 , generator uap etanol. Penerapan
teknologi semua ini dalam bentuk sachet yang dimasukkan ke dalam system
kemasan plastic (MAP), bersama-sama dengan komoditas yang dikemas dalam
kemasan plastic tersebut. Sistem kemasan pintar ini secara aktif memodifikasi
komposisi atmosfer dalam headspace kemasan tersebut, sehingga memperpanjang
umur simpanan komoditi dalam kemasan plastic tersebut.

O2 absorbent
Tahun 1976 pertama kali diproduksi secara komersial oleh Mitsubishi Gas
Chemical Co. dengan nama dagang Ageless. Pabrik besar produsen O2
absorbents, terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pabrik penghasil O2 absorbent dan nama dagang.

Pabrik O2 absorbent Nama dagang


Mitsubishi Gas Chemical Co. Jepang Ageless
Toppan printing Co. Jepang Freshilizer
Multiform Desiccants, US Freshpax

Pemakaian O2 absorbent sukses di pasar Jepang karena berbagai alasan.


Termasuk iklim yang panas dan lembab pada musim panas, yang mendorong
pertumbuhan jamur pembusuk pada produk pangan dalam kemasan. Disamping
itu, konsumen Jepang, rela membayar mahal untuk produk pangan dalam kemasan
yang tidak memakai bahan pengawet untuk memperpanjang umur simpan produk
pangan.
O2 absorbent berisi bahan yang mudah teroksidasi oleh O2 dalam
kemasan, dimana bahan ini dikemas dalam sachet yang tidak kedap udara. Ukuran
sachet ini bervariasi yang mampu menyerap O2 sejumlah 20-200 ml dari O2 yang
ada dalam headspace kemasan.
Beberapa bahan dasar penyusun O2 absorbent tersusun atas: bubuk besi
dan asam askorbat. Dimana bubuk besi paling banyak dipakai sendiri atau
bersama dengan bahan kimia lainnya. Tabel 5 menjelaskan klasifikasi O2
absorbent berdasar, fungsi, cara kerja, kecepatan reaksi dan jenis produk.

Tabel 5. Fungsi, senyawa, cara kerja, produk pangan yang sesuai, kecepatan
reaksi dan jenis produk O2 absorbent.

Fungsi Senyawa Cara kerja Kondisi Kecep Produk


pangan Absorbsi
O2
O2 besi Langsung Kering Aw 4 – 7 hari Ageless Z-
bekerja <0,3, teh, PK
nuts Vitalon T
Medium Aw 1 – 3 hari Ageless Z
< 0,65 Keplon TS
dendeng
High Aw > 0,5 hari
Ageless S
0,65 Cakes Sequl CA
Frozen +3 s/d
3 hari @ - Ageless
– 25 0C fish25 0C SS
Tergantung High Aw > 0,5 hari Ageless
adanya air 0,85 pasta FX
Vitalon
LTM
Catechol Langsung Medium Aw Tomatsu
bekerja <0,65 nuts A
High Aw> Tomatsu P
0,65 Cakes

O2 & Besi + Langsung Kopi sangrai 3 – 8 hari Ageless E


CO2 Kalsium bekerja
O2 & Asam Langsung Aw 0,3 < Aw 1 – 4 hari Ageless G
CO2 askorbat bekerja < 0,5 To[[an C
Askobat Tergantung Aw> 0,85 Vitalon
+ besi adanya air cakes GMA
O2 & Besi + Tergantung Aw 0,85 Negamold
etanol etanol/ze adanya air Cakes
olit

Penggolongan tipe O2 absorbent dibedakan atas:

1. Kecepatan reaksinya
2. Tipe pemakaian pada jenis produk pangan
3. Fungsi O2 absorbent

Penggolongan tipe O2 absorbent:

Ageless
Ageless di rancang oleh perusahaan Mitsubishi Kimia Gas untuk menurunkan
kadar O2 sampai < 100 ppm dalam headspace kemasan. Mekanisme kerja tipe
Ageless adalah sbb:
Fe Fe 2+ + 2 e

½ O2 + H2O + 2 e 2 OH-
Fe 2+ + 2 (OH) - Fe(OH)2
Fe(OH)2 + ½ O2 + ½ H2O Fe(OH3)

Bubuk besi harus dikemas dalam sache dan terpisah dari produk dalam
kemasan untuk mencegah migrasi bubuk besi ke produk pangan, sehingga
merubah warna produk pangan dalam kemasan.

Freshilizer
O2 absorbent produksi Toppan Printing Co, Jepang, dengan nama dagang
Freshilizer terdiri atas beberapa seri produk. Namun terbagi atas 2 jenis seri yakni:
Seri F dan seri C. Seri F dibuat dengan bahan dasar logam ferro dan hanya
menyerap O2. Ada 3 jenis tipe seri F yaitu: FD, FH dan FT. Tipe FD cocok untuk
produk pangan dengan Aw < 0,8 (nut, teh dan coklat). Tipe FH untuk Aw pangan
0,6 s/d 0,9. Cocok untuk produk pangan olahan daging, seperti: dendeng, sosis,
salami dll. Sedang tipe FT cocok untuk produk seperti: pizza, yang memiliki Aw
> 0,8.
Tipe seri C terdiri atas tipe C, CW dan CV. Tipe absorbent O2 ini
mengandung bahan bukan logam ferro. Tipe C dan CW menyerap O2 dan
menghasilkan CO2 sebanding dengan O2 yang diserap, sehingga mencegah
kemasan aktif rusak secara fisik. Tipe C cocok untuk produk pangan kering,
seperti: biji-2an dengan Aw≤ 0,8. Sedang tipe CW untuk mencegah jamur pada
kuwe basah, dan tipe CV untuk produk kering seperti: kopi bubuk. Karena tipe
CV ini menyerap O2 dan CO2.
Freshpax
Freshpax produksi Multiform Desiccant, USA berpengalaman
memproduksi bahan desikator lebih dari 30 tahun. Freshpax mampu menyerap O2
sampai < 0,1 % menggunakan bahan aman dan tidak beracun. Bahan utamanya
Ferri oksida, yang secara cepat menyerap O2 sebelum produk dalam kemasan
mulai mengalami kerusakan. Ada 4 tipe utama: tipe B, D, R dan M. Dimana
masing tipe Frespax hanya cocok dengan tipe makanan tertentu. Misalnya tipe B
untuk Aw>0,65, tipe D untuk aw < 0,7, tipe R untuk aw 0,3 – 0,95 dan tipe M
untuk aw > 0,65.
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP SACHET O2 ABSORBENT
Ada 2 kemungkinan persepsi konsumen terhadap pemakaian sachet O2
absorbent yang dimasukkan dalam kemasan plastic berisi produk pangan.
Pertama, takut termakan, walaupun pada label kemasan sachet O2 absorbent
tertulis” Do not Eat” dan tercecernya isi sachet yang akan mencemari produk
pangan dalam kemasan. Kedua, kemungkinan penipuan produk pangan yang
dikemas. Kedua persepsi konsumen ini menjadi perhatian Mitsubishi Gas
Chemical Company dalam membuat O2 absorbent dalam bentuk tablet, lempeng
dan menempelkannya pada tutup atau bagian bawah kemasan. Ke dua jenis
produk O2 absorbent ini sukses di pasar pada produk makanan kesehatan dalam
kemasan botol. Hal sama dilakukan oleh produk MasterPak, yang memakai
system kemasan kantong dalam kemasan boks. Dimana absorbent O2 ditaruh
dalam kemasan kantong pertama yang banyak mengandung O2 dari pada di
kemasan ke dua.
UAP ETANOL RELEASER
Etanol telah lama dikenal sebagai senyawa anti mikroba. Alkohol telah
lebih dari 1.000 tahun digunakan untuk mengawetkan buah dari proses
pembusukan oleh jamur. Alkohol 60-75% v/v membunuh sel vegetative mikroba.
Pada kadar 5 – 20% v/v alcohol memiliki daya bunuh terhadap mikroba
pembusuk pangan dan mikroba pathogen dalam system media agar.
Jamur dihambat oleh alcohol 4%, yeast 8% dan bakteri S aureus dihambat
pada 12%. Pertumbuhan A. niger dan P. notatum secara total dihambat pada
cawan petri agar yang aw nya diatur 0,95 – 0,9 dengan gliserol. Pizza dapat
bertahan sampai 20 minggu, pada suhu kamar, bila disemprot permukaannya
dengan 95% alcohol. Demikian pula cake dan roti bila disemprot 95% etanol pada
konsentrasi 0,5 – 1,5% b/b, sekitar daya simpannya meningkat 50 – 250%, dan
bebas jamur.
Uap etanol generator
Inovative teknologi praktis untuk menghasilkan uap alcohol
dikembangkan oleh peneliti Jepang pertama kali. Teknologi ini disebut: teknologi
sachet generator uap etanol. Prinsipnya, etanol diencapsulasi dengan bahan
pembawa/carrier, berupa bubuk silicon dioksida 35%. Dimana etanol 55%
dicampur dengan air 10% b/b, diencapsulasi dengan bubuk silicon dioksida dan
dibungkus sachet terbuat dari kertas delaminating dengan etil vinyl asetat
copolymer. Aroma etanol disamarkan dengan menambahkan aroma vanilla atau
aroma bahan lainnya dalam absorbent sachet . Sachet uap etanol releaser (bahan
penghasil uap etanol) ini diberi label” Do not eat content”, termasuk diagram
yang menjelaskan peringatan ini. Produk ini disebut: Ethicap (Tabel 6).
Tabel 6. Tipe uap etanol generator

Tipe Fungsi Aplikasi Aw produk


Ethicap Menghasilkan uap Kuwe basah,  0,85
(antimold 102) etanol roti
Negamol Menyerap O2 dan Kuwe basah,  0,85
menghasilkan uap roti
etanol

Ukuran sachet ethicap bervariasi antara 0,6 – 6 G atau 0,33 – 3,3 g etanol yang
dapat diuapkan. Pemakaian sachet uap etanol ini tergantung pada berat produk
pangan dalam kemasan, aw pangan dan umur simpan produk.
MEKANISME KERJA UAP ETANOL GENERATOR.
Bila produk pangan dikemas dengan uap etanol generator (sachet ethicap),
uap air dari produk pangan diabsorpsi oleh ethicap dan uap etanol dilepaskan dari
encapsulasi etanol dan terlepas ke headspace kemasan.
PEMAKAIAN ETHICAP UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN
PANGAN
Di Jepang produk ethicap digunakan secara luas. Kuwe basah yang
dikemas dengan ethicap memiliki umur simpan 5 – 20 X lebih panjang, bebas
jamur dan kuwe tidak kering seperti control. Sehingga uap etanol generator lebih
baik dari pada O2 absorbent dalam menghambat jamur. Pemakaian ethicap dalam
memperpanjang umur simpan produk pangan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Pemakaian uap etanol generator untuk memperpanjang umur simpan
pangan.

Jenis produk Aw pangan Ukuran Jenis kemasan Umur


ethicap simpan
Kuwe 0,80 2G OPP/PP 6 bulan
amerika
Kuwe beras 0,76 4G OPP/PP 2 bulan
Sponge cake 0,72 2G OPP/PP 6 bulan
coklat
Cumi asap 0,85 1G OPP 3 bulan
Boiled squid 0,68 0,6 G OPP 3 bulan
boiled & 0,69 0,6 G OPP/PE 2 bulan
dried squid
Boiled & 0,63 1G OPP 3 bulan
dried small
fish

Anda mungkin juga menyukai