Pasar global dan gaya hidup konsumen menghendaki inovasi pada kemasan pangan agar
memperpanjang umur simpan dengan tetap dapat mempertahankan dan memonitor keamanan
dan kualitas pangan.
Pada beberapa dekade terakhir terdapat banyak inovasi dalam bentuk kemasan aktif (active
packaging) maupun kemasan cerdas (intelligent packaging). Berbeda dengan kemasan tradisional yang
sedapat mungkin meminimalkan interaksi antara pangan dengan kemasan, kemasan aktif dan cerdas
justru memanfaatkan interaksi antara pangan atau lingkungan di sekitar pangan yang bermanfaat
PERATURAN TERKAIT KEMASAN PANGAN
➢Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dalam Pasal 82
ayat (1) disebutkan bahwa Setiap orang yang melakukan produksi Pangan dalam
kemasan wajib menggunakan bahan kemasan pangan yang tidak
membahayakan kesehatan manusia atau tidak melepaskan cemaran yang
membahayakan kesehatan manusia.
➢Ketentuan mengenai penggunaan bahan Kemasan Pangan diatur dalam Peraturan
Pemerintah No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan, disebutkan bahwa
Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan wajib menggunakan
bahan kemasan yang diizinkan.
➢Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Nomor Hk.03.1.23.07.11.6664 Tahun 2011, kemasan cerdas termasuk salah satu
jenis bahan kontak pangan yang diizinkan digunakan sebagai kemasan pangan
DEFINISI KEMASAN PASIF, AKTIF, & CERDAS
Kemasan Pasif: Kemasan tanpa ada penambahan substansi lain didalamnya. Kemasan pasif
memberikan perlindungan terhadap factor eksternal seperti udara, kelembapan, dan menjaga kondisi
temperature bahan pangan.
Contoh: Kemasan konvensional, kemasan vakum, kemasan sterofoam.
Kemasan aktif adalah kemasan yang memiliki fungsi aktif disamping perlindungan pasif terhadap
produk. Secara aktif merubah kondisi kemasan pangan untuk meningkatkan shelf-life produk pangan
atau meningkatkan keamanan dari produk pangan yang dikemasnya.
Contoh: Kemasan dengan tambahan penyerap/pengumpul (scavenging), Kemasan dengan kemampuan
mengemisi bahan preservative semacam ethanol atau karbon dioksida.
Kemasan Cerdas: Kemasan yang melibatkan sensor atau indikator yang dapat memantau kondisi
produk untuk memberikan informasi tentang status produk tersebut.
PERBEDAAN KEMASAN PASIF DAN AKTIF
Kemasan Pasif
Kemasan Aktif
Memberikan proteksi dari luar seperti
udara dan kelembapan tanpa Secara aktif mengubah kondisi dari bahan
penambahan bahan additif dalam pangan yang sudah dikemas untuk
kemasan. memperpanjang waktu simpan atau
meningkatkan keamanan pangan
Mudah ditangani dan dikemas secara on-
site langsung didepan pelanggan.
Memiliki salah satu fungsi aktif dalam Memiliki fungsi cerdas dalam bentuk
bentuk kemampuan: kemampuan “berinteraksi” dengan
- Pengumpul, Pengemisi, antimikroba, kemasan melalui sensor/identifikasi
antioksidan otomatis
Kemampuan memberikan informasi terkait
kondisi/kualitas kemasan pangan:
perubahan warna tinta jika suhu berubah
SMART PACKAGING
Smart Packaging adalah kemasan dengan peningkatan fungsional. Smart material dapat dibagi kedalam dua pangsa
pasar yakni kemasan aktif yang menyediakan fungsionalitas seperti kontrol kelembapan/suhu dan kemasan cerdas
(intelligent packaging) yang dapat berinteraksi dengan produk dan menyediakan informasi terkini mengenai keadaan
produk seperti kualitas maupun kesegaran produk.
KEMASAN AKTIF ABSORBER (SCAVENGER)
VS EMITER (RELEASER)
Scavenger (Pengumpul/Absorber)→ menyerap
senyawa yang tidak diinginkan seperti
oksigen, air berlebih, etilen,
bau, dan lainnya.
Minyak atsiri
UJI ORGANOLEPTIK
Uji organoleptik atau uji indra/uji sensori merupakan cara pengujian dengan
menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan terhadap produk.
• Uap etanol terbukti efektif dalam mengendalikan jamur tidak termasuk: Aspergillus dan Penicillium sp;
bakteritermasuk Staphiylococcus, Salmonella, E. coli dan ragi.
Generator Etanol Komersial
KEMASAN KONTROL KELEMBAPAN
Bekerja dengan cara menurunkan aktivitas air (water activity) dari produk
sehingga menghambat pertumbuhan mikroba.
Sistem terdiri dari polimer super absorbent yang diletakkan diantara dua lapis
polimer mikro-porous.
Meningkatkan tampilan produk
Bahan yang dihunakan:
▪Poliakrylates (lembaran)
▪Propilen Glikol (film)
▪Silica Gel (sachet)
▪ Tanah liat/Clay (Sachet)
KEMASAN KONTROL KELEMBAPAN
APLIKASI DI INDONESIA
KEMASAN CERDAS
Kemasan cerdas (intelligent packaging) merupakan sistem kemasan yang bisa
memonitor dan memberi informasi kepada komnsumen mengenai kondisi
bahan pangan yang berada di dalamnya.
Informasi yang umumnya diterima oleh kemasan cerdas dapat meliputi suhu, pH,
jumlah gas, hingga aroma. Kemudian, kemasan cerdas akan mengubah informasi
tersebut menjadi indikator tertentu seperti warna.
Penggunaan kemasan
aktif bertujuan untuk
memperpanjang masa
simpan pangan (shelf
life) dan tetap menjaga
atau bahkan
meningkatkan kualitas
pangan yang dikemas.
Sedangkan, kemasan
cerdas dimaksudkan
untuk memonitor kondisi
pangan yang dikemas.
TERIMA KASIH