15 Ekuitas Pemegang Saham
15 Ekuitas Pemegang Saham
Tiga hak pertama berlaku untuk semua perusahaan, sdgkan hak ke-4 mrp
hak istimewa untuk melindungi pemegang saham dari kehilangan hak
kepemilikan di luar kemauannya.
Keuntungan dari sistem saham adalah kemudahannya dalam pemindahan
hak perusahaan dari seseorang ke orang lain. Orang yang memiliki
saham dalam suatu perusahaan dpt menjual sahamnya ke pihak lain tiap
saat dengan harga tertentu tanpa harus meminta izin dari perusahaan atau
pemegang saham.
Oki, perusahaan menggunakan jasa registrars & transfer agents yang
memberikan jasa pencatatan & pemindahtanganan saham
2
Saham pada nilai premi/agio atau diskonto/disagio adalah saham modal
perseroan diterbitkan di atas atau di bawah nominal
Pada kasus pencatatan jurnal secara resmi hrs dilakukan untuk otorisasi
saham, perlu memperhatikan hal berikut:
1. saham preferen atau saham biasa yang diotorisasi. Menunjukkan
jumlah total dari saham modal yang diotorisisi.
2. saham preferen atau saham biasa yang belum diterbitkan.
Menunjukkan total saham otorisasi yang belum diterbitkan. Jk saham
yang blm diterbitkan dikurangkan dari jml saham otorisasi, diperoleh jml
saham yang telah diterbitkan
3
SAHAM TANPA NILAI NOMINAL
Alasan penerbitan saham tanpa nilai nominal:
1. menghindari kewajiban kontinjen yang mungkin timbul jika saham dg nilai
nominal diterbitkan dg disagio
2. jk saham tak mpy nilai nominal, timbul kerancuan antara nilai nominal &
nilai wajar.
Contoh Video electronic corp didirikan dg 10.000 lembar saham biasa yang
diotorisasi tanpa nilai nominal. Tak ada pencatatan selain memo, yang perlu
dibuat untuk otorisasi karena tak ada jumlah uang yang terlibat. Jika 500 lembar
saham kmd diterbitkan dg harga Rp10 per saham, pencatatannya sbb:
Kas 5.000
Saham Biasa – tanpa nilai nominal 5.000
Jika 500 lbr saham diterbitkan lagi seharga Rp11 per saham, pencatatannya
sbb:
Kas 5.500
Saham Biasa – tanpa nilai nominal 5.500
Saham tanpa nilai nominal hrs dicatat pada harga penerbitannya tanpa
tambahan agio atau disagio.
Nilai tetapan (suatuated value) adalah nilai minimum dimana saham tak dpt
diterbitkan di bawah nilai itu.
Contoh 1000 lbr saham, nilai tetapan Rp5 diterbitkan Rp15 per lbr &
pembayaran tunai, pembukuannya sbb:
Kas 15.000
Saham Biasa 15.000
Atau
Kas 15.000
Saham Biasa 5.000
Agio Saham 10.000
4
saham. 50 org menerima tawaran perush & akan membayar 50% uang muka &
50% lagi pada akhir bulan keenam.
Pada tgl penerbitan
Piutang pesanan 10.000
Saham Biasa yang Dipesan 2.500
Agio Saham 7.500
(untuk mencatat penerimaan pesanan 500 lembar saham)
Kas 5.000
Piutang Pesanan 5.000
(untuk menctt penerimaan angsuran I: 50% dari total jml tempo saham yang
dipesan)
ketika pembayaran akhir diterima & saham diterbitkan, ayat jurnalnya adalah:
Enam bulan kmd
Kas 5.000
Piutang pesanan 5.000
(untuk mencatat penerimaan angsuran akhir saham
pesanan)
Saham Biasa yang dipesan 2.500
Saham Biasa 2.500
(untuk menctt penerbitan 500 lbr saham suatulh penrimaan angsuran akhir dari
pemesan)
Metoda Proporsional
Jika nilai pasar atau dasar lain tersedia, maka nilai lump sum dialokasikan
atas surat berharga secara proporsional, yaitu rasio surat berharga thdp
total.
Contoh 1000 lbr saham biasa dg nominal Rp10 memiliki harga pasar Rp20
per saham & 1000 lbr saham preferen dg nilai Rp10 & harga pasar Rp12 per
saham diterbitkan dg nilai lump sum Rp30.000; alokasi sbb:
Rp20.000
Alokasi untuk saham biasa = X Rp30.000 = Rp18.750
Rp32.000
Alokasi untuk saham Rp12.000
= X Rp30.000 = Rp11.250
preferen Rp32.000
5
Total Alokasi Rp30.000
Metoda Inkremental
Jika nilai pasar wajar tak dpt ditentukan, metoda inkremental digunakan. Nilai
pasar surat berharga digunakan sebagai dasar alokasi nilai saham yang
diketahui & sisanya dialokasikan pada saham yang nilai pasarnya tak
diketahui.
Contoh 1000 lbr saham biasa dg nilai nominal Rp10 & harga pasar Rp20 per
saham & 1000 lbr saham preferen dg nilai nominal Rp10 tak memiliki harga
pasar yang diterbitkan dg nilai lump sum Rp30,000, alokasi sbb:
Jika tak ada nilai pasar wajar yang dpt ditentukan untuk setiap kelas saham
yang terlibat dalam pertukaran sekaligus, alokasi hrs dilakukan secara arbitrer.
Arbitrer digunakan agar dpt dilakukan penyesuaian jika nilai pasar masa depan
terbentuk.
Saham yang blm diterbitkan atau saham treasuri (saham diterbitkan yang
telah dibeli kembali ttp blm ditarik) dpt ditukar dg kekayaan/jasa, dg
memperhatikan:
1. Diket nilai pasar wajar saham treasuri, digunakan untuk menilai
kekayaan/jasa
2. Tak diket nilai pasar saham treasuri, digunakan nilai pasar wajar
kekayaan/jasa
2. Nilai pasar wajar dari saham blm dpt ditentukan, ttp nilai pasar wajar dari
paten ditetapkan Rp150.000
Paten Rp150.000
Saham Biasa Rp100.000
Agio Saham Rp50.000
6
3. Nilai pasar wajar dari saham maupun dari paten blm dpt ditentukan.
Konsultan yang independen menetapkan nilai paten Rp125.000 & dewan
komisaris setuju.
Paten Rp125.000
Saham Biasa Rp100.000
Agio Rp25.000
REAKUISISI SAHAM
Sebab perush membeli kembali sahamnya yang beredar:
1. Untuk memenuhi kontrak kompensasi saham karyawan atau memenuhi
kebutuhan merger yang potensial
2. Menambah laba per saham dg mengurangi saham yang beredar.
3. Untuk menghindari usaha pengambilalihan atau mengurangi jumlah
pemegang saham
4. Membentuk pasar bagi saham.
5. Untuk mengurangi operasi.
7
Saham Treasuri Diperhitungkan pada Biaya
Perkiraan saham treasuri didebet untuk biaya saham yang dibeli & dikredit
ketika saham diterbitkan kembali.
Dalam metoda biaya, harga yang diterima untuk saham pada saat diterbitkan
mula-mula tak mempengaruhi ayat jurnal untuk menctt akuisisi & penerbitan
kembali saham treasuri.
Contoh
1. 1000 lembar saham biasa dg nilai nominal Rp100 diterbitkan dg harga
Rp110
Kas Rp110.000
Saham Biasa Rp100.000
Agio Saham Biasa 10.000
8
Saham Treasuri yang Dihitung pada Nilai Nominal
Dasar teori: pembelian atau akuisisi lainnya atas saham treasuri sebenarnya
mrp penarikan konsuaturuktif atas saham tersebut
Biaya akuisisi dari saham treasuri diperbandingkan dg jumlah yang diterima
pada saat penerbitan awal
Lebih bi akuisisi di atas harga penerbitan awal dibebankan pada Laba
Ditahan
harga penerbitan awal melebihi harga beli saham treasuri dibebankan pada
Agio Saham Treasuri
Contoh
1. 1000 lembar saham biasa dg nilai nominal Rp100 diterbitkan dg harga
Rp110
Kas Rp110.000
Saham Biasa Rp100.000
Agio Saham Biasa 10.000
9
7. 100 lembar saham treasuri diterbitkan kembali Rp94
Kas Rp9.400
Agio Saham Treasuri 600
Saham Treasuri (100 saham pada nilai Rp10.000
nominal Rp100)
10
KARAKTERISTIK SAHAM PREFEREN
Saham preferen (SP) adalah saham dg keistimewaan krn memiliki
preferensi yang tak dimiliki oleh saham biasa
Kelebihan SP (seringkali berkaitan dg penerbitan):
1. Preferensi atas deviden
2. Prefrensi atas aktiva pada saat likuidasi
3. Dapat dikonversi ke saham biasa
4. Dapat ditebus opsi perseroan
5. Tak mpy hak suara.
11
Klasifikasi ekuitas pemegang saham hrs dibedakan:
1 Saham Modal 4 Modal Revaluasi
2 Tambahan Modal Disetor 5 Laba Ditahan
3 Modal Donasi
12