Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH : Interaksi Makhluk Hidup

CRITICAL BOOK REVIEW


Ekosistem Darat
Dosen pengampu : Dr. Widya Arwita, S.Pd., M.Pd

Oleh :

NAMA : INTAN AYUNA FAHRI

NIM : 4191151003

KELAS : PENDIDIKAN IPA B 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, sebab telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK REVIEW” . Tugas ini dibuat untuk memenuhi
salah satu mata kuliah saya yaitu “INTERAKSI MAKHLUK HIDUP”.

Tugas critical book review ini membahas tentang isi buku yang di kritik. Tugas ini
disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Saya
menyadari bahwa tugas critical book review ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam
tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas , karena keterbatasan ilmu dan pemahaman
saya yang belum seberapa.

Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical book
review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatian nya saya
mengucapkan terima kasih .

Medan, Oktober 2020

Intan Ayuna Fahri


BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan membandingkannya dengan
buku lain sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan inilah kita dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi mendapatkan
informasi yang kompeten dengan cara merangkum bab yang terdapat pada keseluruhan buku.

B. Tujuan Penulisan CBR

1. Mengulas isi sebuah buku.


2. Mengetahui informasi sebuah buku.
3. Membandingkan isi buku utama dengan buku pembanding.
4. Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada di setiap buku.

C. Manfaat CBR

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Interaksi Makhluk Hidup.


2. Untuk menambah pengetahuan mengenai pembahasan Ekosistem Darat.
3. Untuk mengetahui dan membandingkan banyak hal tentang ringkasan isi buku yang
dianalisis serta mengambil kesimpulan atas ringkasan buku tersebut.
D. Identitas Buku
Buku 1
1. Judul Buku : Biologi Interaktif Kelas X IPA
2. Penulis : Tetty Setiowati dan Deswaty
Furqonita
3. Penerbit : Azka Press
4. Tahun Terbit : 2007
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Jumlah Halaman : 216 Halaman
7. ISBN : 979-1211-23-X
Buku 2

1. Judul Buku : Seri Ipa Biologi Smp Kelas VII


2. Penulis : Deswaty Furqonita, S.Si., M.
Biomed
3. Penerbit : Quadra
4. Tahun Terbit : 2006
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Jumlah Halaman : 76 Halaman
7. ISBN : 979-746-788-0
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku 1

Ekosistem Darat

Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Faktor
yang berpengaruh terhadap ekosistem darat adalah keadaan tanah, iklim, kelembapan, curah
hujan, dan pancaran sinar matahari. Faktor-faktor tersebut sangat menentukan susunan
komponen komunitas darat. Berdasarkan letak geografisnya maka ekosistem darat dapat
dibedakan menjadi enam bioma, yaitu gurun, padang rumput, taiga, tundra, hutan gugur, dan
hutan hujan tropis. Bioma merupakan ekosistem besar yang memiliki iklim, tumbuh-
tumbuhan, dan hewan yang khas.

a. Gurun
Gurun merupakan padang yang mempunyai ukuran sangat luas dan mempunyai sifat
tandus. Hal ini karena curah hujan yang turun sangatlah sedikit. bisa dikatakan bahwasannya
hujan sangat jarang menimpa wilayah gurun ini.

Contoh gurun yang terkenal di dunia adalah gurun Sahara di Afrika, dan gurun Gobi di
Asia. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai gurun ini, berikut merupakan ciri- ciri yang
dimiliki oleh gurun:

 Mempunyai curah hujan yang sangat rendah, yakni kurang dari 25 cm/ tahun

 Keadaan tanah sangat tandus

 Tanah tidak dapat menyimpan air

 Mempunyai kecepatan evaporasi atau tingkat penguapan yang sangat tinggi

 Memiliki kelembapan udara yang sangat rendah

 Terdapat perbedaan suhu yang sangat ekstrim pada malam dan siang hari. Suhu pada
siang hari bisa mencapai 60ᵒ Celcius, sedangkan di malam hari suhu bisa mencapai 0ᵒ
Celcius.
b. Padang Rumput

Padang rumput ini terdapat di wilayah atau daerah tropis hingga mempunyai iklim
sedang. Beberapa negara yang mempunyai banyak padang rumput antara lain Amerika
Selatan, Hongaria, Australia, Rusia bagian Selatan, dan beberapa di wilayah Indonesia.

Daerah di Indonesia yang banyak mempunyai padang rumput adalah di wilayah Nusa
Tenggara. Untuk mengenal lebih dekat mengenai padang rumput ini, berikut merupakan ciri-
ciri dari padang rumput:

 Terdapat di daerah yang mempunyai iklim tropis dan juga sub tropis

 Mempunyai curah hujan rata- rata sebesar 25 hingga 50 cm/ tahun. Curah hujan yang
demikian ini turun dengan tidak teratur

 Di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, terdapat rumput yang tumbuh subur yang
tingginya mencapai 3 meter, seperti bluestem grasses. Sementara di daerah surah
hujannya hanya sedikit terdapat rumput- rumput yang pendek seperti grama dan
bufallo grasses.

 Suhu di padang rumput umumnya terasa panas

 Terdapat posoritan dan juga drainase yang tidak teratur, hal ini akan menyebabkan
tumbuhan sukar untuk dapat mengambil air

 Dihuni oleh beberapa hewan khas padang rumput, yakni reptil, burung, kijang, singa,
kanguru, srigala, cheetah, jaguar, zebra, jerapah, hewan- hewan pengerat, dan
berbagai jenis serangga.

c. Taiga

Jenis ekosistem darat yang selanjutnya ada bioma taiga. Bioma taiga ini juga disebut
sebgai hutan boreal. Bioma taiga ini berada di wilayah atau daerah di antara daerah pemiliki
iklim sub tropis denagan daerah yang memiliki iklim kutub.

Selain di daerah yang demikian, bioma taiga ini juga berada di daerah yang memiliki
iklim dingin. Daerah- daerah yang memiliki bioma ini antara lain Alaska, Amerika Utara,
Rusia, dan semenanjung Skandinavia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai bioma ini,
berikut ini merupakan ciri- ciri bioma taiga ini:
 Terdapat di antara daerah iklim sub tropis dengan daerah iklim kutub atau di daerah
iklim dingin

 Terdapat perbedaan suhu yang sangat mencolok antara musim panas dan juga musim
dingin

 Terjadi pertumbuhan tanaman ketika musim panas, yakni selama 3 hingga 6 bulan

 Memiliki flora atau tumbuhan yang bersifat homogen atau berseragam

 Tumbuhan yang dominan tumbuh disana adalah tumbuhan yang memiliki daun
runcing seperti jaru (tumbuhan konifer), yang tampak selalu hijau sepanjang tahunnya

 Dihuni oleh berbagai fauna khas, yakni srigala, burung, beruang hitam, moosem ajak,
dan lynx.

d. Tundra

Bioma tundra ini bisa dikatakan sebagai bioma yang paling dingin. Bioma tundra ini
dipecah menjadi dua macam, yakni tundra Arktik dan juga tundra Alpin. Tundra Arktik
merupakan tundra yang berada di daerah kutub utara atau Artktik, dan tundra Alpin terdapat
di puncak pegunungan yang tinggi, seperti di puncak pegunungan Jaya Wijaya.

Bioma tundra ini banyak kita jumpai di daerah kutub Utara atau Arktik, Siberia, Finlanda,
Rusia, dan juga Kanada. Bioma tundra ini merupakan ekosisten darat yang mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut:

 Mengalami musim dingin yang sangat panjang, hingga mencapai 9 bulan

 Mendapatkan sangat sedikit radiasi sinar matahari ketuka musim dingin, sehingga
terlihat gelap

 Mengalami musim panas selama 3 bulan saja

 Tumbuhan- tumbuhan mulai tumbuh dan berkembang di musim panas ini

 Tanahnya ditutupi oleh salu- salju yang mencaik ketika musim panas berlangsung

 Memiliki flora yang khas, yaitu lumut sphagnum, dan lichen “reindeer”, pohon
willow, birch, serta tumbuhan berbiji pendek yang mana mempunyai masa
perkembangan sangat singkat, yakni 2 bulan saja
 Mempunyai fauna yang khas juga, yakni muskoxem (bison yang berbulu teba),
reindeer atau caribou atau rusa kutub, rubah, dan burung ptarmigan.

e. Hutan Gugur

Bioma hutan gugur merupakan jensi ekosistem darat yang pertama akan kita bahas.
Bioma hutan gugur ini terdapat di daerah yeng mengalami empat musim, yakni musim panas,
musim gugur, musim dingin, dan musim semi.

Bioma hutan gugur ini kebanyakan berada di daerah Amerika Serikat bagian timur, Asia
timur, Chili, dan juga Eropa Barat. Bioma hutan gugur ini bisa dikatakan sebagai bioma yang
khas karena memiliki ke khas an sendiri apabila dibandingan dengan bioma yang lainnya.
Beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma hutan gugur antara lain:

 Memiliki curah hujan yang merata di sepanjang tahunnya, yakni sekitar 75 hingga
100 cm/ tahun

 Tumbuhan yang hidup di bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar

 Terdapat di daerah yang mempunyai empat musim, yaitu musim dingin, musim semi,
musim panas, dan musim gugur

 Air yang ada di bioma ini akna membeku apabila terjadi musim dingin

 Tumbuhan tidak melakukan fotosintesis ketika musim dingin karena air tidak dapat
diserap dengan baik

 Dihuni oleh binatang- binatang yang mengalami hibernasi ketika musim dingin
menyerang

 Beberapa hewan melakukan hibernasi ketika musim dingin, dan beberapa hewan lagi
melakukan membentuk jaringan lebak di bawah kulitnya, dan ada pula yang
bermigrasi ke tempat lain

 Berada di wilayah yang mempunyai iklim sub tropis, yakni yang terletak di
23,5ᵒ garis lintang utara/ lintang selatan

 Radiasi sinar matahari, curah hujan, dan kelembaban meninggi ketika musim panas
tiba
 Sebaliknya, radiasi sinar matahari, curah hujan , dan tingkat kelembaban akan turun
ketika musim dingin tiba

 Daun- daun berubah menjadi merah atau coklat ketika musim dingin karena
tumbuhan tidak melakukan fotosintesis (tidak dapat menyerapp air)

 Salju mulai mencair adalah tanda musim panas tiba.

f. Hutan Hujan Tropis

Sesuai dengan namanya, hutan ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis, yakni
daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa.

Contoh hutan hujan tropis yang sangat terkenal di dunia antara lain hutan hujan tropis di
lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan beberapa lagi di Asia Tenggara
(termasuk di Kalimantan, Indonesia). Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hutan hujan
tropis ini, berikut ini merupakan ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis tersebut:

 Memiliki tingkat curah hujan yang sangat tinggi, yakni antara 200 hingga 450 cm/
tahun

 Mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun

 Suhu lingkungan antara 21 hingga 30 derajat Celcius

 Pohon yang berada di hutan ini tumbuh tinggi hingga mencapai 55 m, dan juga
membentuk tudung atau kanopi.

 Hutan ini juga ditumbuhi beberapa tanaman rambat seperti rotan dan anggrek yang
menempel di ponon- pohon untuk mendapatkan sinar matahari.

 Sebagi tempat naungan beberapa fauna yang hidup di sekitar kanopi pohon, seperti
macan tutul, jaguar, dan babi hutan. Hal ini karena di bawah kanopi binatang-
binatang tersebut bisa dengan mudah mendapatkan makanan. Beberapa binatang juga
ditemukan bisa terbang dan emmanjat, seperti monyet, burung, kelelawar, ular, tupai,
dna juga beberapa macam serangga.
B. Ringkasan Buku 2

Ekosistem Darat

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem
darat sendiri berada didalam area yang sangat luas atau juga disebut dengan bioma. Tipe
bioma sendiri sangat dipengaruhi dengan iklim, sedangkan iklim sendiri dipengaruhi dari
letak geografis didalam garis lintang dan jugadari ketinggian tempat suatu permukaan laut.
Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi
beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.

1. Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis berada didalam khatulistiwa, seperti yang dad didalam lembah
sungai amazon, amerika selatan, asia tenggara (Indonesia, Malaysia, Thailand) serta lembah
sungai kongo.

2. Padang Rumput

Padang rumput berada didaerah tropis sampai yang beriklim sedang, antara lain
hongaria, amerika selatan, australia, dan juga rusia selatan. Sedangkan di indonesia padang
rumput berada di nusa tenggara. Sedangkan hewan yang dapat hidup dipadang rumput adalah
reptil, kanguru, burung, kijang, singa, cheetah, serigala, jaguar dan masih banyak yang
lainnya.

3. Savana atau Sabana

Savana atu sabana ialah padang rumput yang diselingi dengan pohon-pohon. Sabana
berada di daerah yang tropis antara lain australia utara, nusa tenggara timur, kenya (afrika),
dan nusa tenggara barat. Saban sendiri dibedakan menjadi dua sabana murni (satu jenis
pohon) dan juga sabana campuran (beberapa jenis pohon).

4. Tundra

Tundra merupakan bioma yang paling dingin. Bioma tundra dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu tundra arktik dan tundra alpin. Tundra arktik terdapat pada daerah kutup
utara (arktik) seperti Siberia, rusia dan kanada. Tundra alpin terdapat pada puncak
pegunungan yang tinggi contohnya puncak gunung jaya wijaya, Papua. Vegetasi tundra alpin
didomonasi dengan rumput alang-alang, lichen, perdu dan juga lumut daun.
5. Hutan Gugur

Hutan gugur terdapat pada daerah yang mempunyai empat musim, musim dingin,
musim panas, musim semi dan juga musim gugur. Seperti yang ada di Amerika Serikat
bagian timur, Asia Timur, Chili, dan juga Eropa Barat.

6. Gurun

Gurun merupakan padang yang luas dan tandus karena hujan yang jarang turun pada
daerah gurun seperti gurun gobi di Asia dan Gurun sahara di Afrika.

7. Taiga

Taiga adalah hutan boreal yang terdapat di daerah antara subtropis dan juga kutub.
Seperti alaska, rusia, amerika utara, dan juga semenanjung skandinavia. Bioma ini juga
terdapat pada pegunungan yang berilim dingin.tumbuhan yang dominan berdaun jarum atau
konifer yang tampak hijau di sepanjang tahun.
BAB III

KEUNGGULAN BUKU

A. Keterkaitan Antar Bab

Disini saya melihat antar sub-sub pembahasan saling berkaitan satu sama lain dan apa
yang dijelaskan dalam buku sudah lengkap karena ia membahas satu per satu tentang semua
yang berhubungan dengan ekosistem darat dan ia juga membahas satu per satu bioma
sehingga pembaca dapat memilah-milah satu per satu dari materi tersebut. Apa yang
dipaparkan didalam buku ini sangat jelas karena terletak pada meteri yang cukup lengkap
terlihat pada sub-sub judul dalam buku ini yang lengkap dan menyeluruh, kemudian
kelebihan dari buku tersebut adalah penulis dapat mengembangkan beberapa poin-point kecil
namun cukup penting untuk di kaji.

B. Kemutakhiran Isi Buku

Kemutakhiran buku ini tidak diragukan lagi dilihat dari tahun terbitannya dan sumber-
sumbernya, kemudian pembahasan yang dipaparkan oleh penulis sangat menyeluruh
sehingga sangat mudah untuk dipahami oleh pembaca. Begitu juga pada buku pembanding,
kemutakhiran pada buku pembanding juga tidak diragukan lagi.
BAB IV

KELEMAHAN BUKU

A. Keterkaitan Antar Bab

Pada buku 1 setiap sub judul yang dijelaskan sudah sangat jelas karena menjelaskan
macam-macam bioma darat beserta ciri-cirinya, tetapi hanya terdapat enam bioma saja.
Sedangkan pada buku 2 terdapat tujuh bioma, tetapi di masing-masing bioma tidak di
jelaskan bagaimana ciri-ciri dari masing-masing bioma tersebut.

B. Kemutakhiran Buku

Dilihat dari tahun terbit, buku 1 terbit pada tahun 2007 dan buku 2 terbit pada tahun 2006,
tepatnya sudah lebih dari 10 tahun dan tidak termasuk buku yang sudah terlalu lama. Tetapi
walaupun seperti itu penulis tetap menggunakan referensi yang akurat dan terpercaya.
BAB V

IMPLIKASI

A. Teori

Teori-teori yang terdapat pada buku ini sangatlah berdampak untuk makhluk hidup.
Ekosistem yang merupakan istilah bagi interaksi yang dilakukan oleh makhluk hidup dengan
lingkunganya ini pastilah mempunyai banyak sekali peranan. Peranan tersebut tentu saja
merupakan peranan yang membawa manfaat. Dengan kata lain bahwa ekosistem- ekosistem
tersebut mempunyai manfaat masing- masing. Demikian halnya dengan eksosistem darat ini.
Ekosistem darat juga merupakan sebuah eksositem yang mempunyai banyak sekali manfaat,
seperti sebagai tempat hidup atau habitat beragam makhluk hidup, mencerminkan bahwa
kehidupan darat itu ada, dan juga sebagai sarana edukasi.

B. Program Pembangunan di Indonesia

Buku ini untuk pembangunan Indonesia, pemerintah dapat lebih melindungi, merestorasi
dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan eksosistem daratan, mengelola hutan secara
lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan
kehilangan keanekargaman hayati. Target-target tersebut terdiri dari tata kelola kehutanan,
konservasi dan keanekaragaman hayati, melestarikan dan memanfaatkan nilai ekonomi
hayati, penegakan hukum bidang lingkungan hidup, karantina hewan dan tumbuhan, serta
keamanan hayati hewan dan nabati.

C. Analisis Mahasiswa

Buku ini merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat dan berkualitas. Sebab, isi buku ini
menyampaikan hal yang selama ini tidak kita sadari. Karena ternyata kita mengetahui bahwa
kehidupan di darat itu ada dan memiliki hubungan yang saling terkait antara satu sama lain
dari berbagai komponen. Dan hal ini juga mengindikasi bahwasanya setiap makhluk hidup
saling membutuhkan satu sama lainnya. Bagi mahasiswa buku ini juga akan berguna untuk
pembahasan materi atau sebagai panduan mengajar.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Secara keseluruhan menurut saya pembahasan pada buku ini sangat


terstruktur sehingga dapat membuat pola pikir pembaca menjadi terarah dan mudah untuk
mengikuti langkah-langkah ataupun ilmu yang akan disampaikan. Pokok pembahasan
dari setiap sub judul merupakan penjelasan tentang berbagai macam bioma yang ada di
daratan. Ekosistem darat merupakan interaksi antara makhluk hidup dan juga lingkungannya
yang berada di wilayah daratan. Ekosistem darat ini meliputi wilayah yang sangat luas dan
seringkali kita sebut sebagai bioma. Ekosistem darat atau bioma ini sangat dipengaruhi oleh
hal tertentu, yakni iklim. Sementara iklim sendiri juga sangat dipengaruhi oleh beberapa hal.
Yakni letak geografis yang meliputi ketinggian tempat suatu tempat terhadap permukaan air
laut, dan juga letak astronomis yang meliputi garis lintang ataupun garis bujur.

Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut maka saya menyarankan agar penulis lebih bisa
meminimalisir kekurangan dari buku yang akan dibuatnya. Selain itu, sebaiknya penulis
mencantumkan referensi yang jelas dari setiap kutipan yang diambil dan jika diperlukan
membuat daftar referensi dari setiap babnya.
DAFTAR PUSTAKA

Setiowati, T., dan Deswaty Furqonita. 2007. Biologi Interaktif Kelas X IPA. Jakarta: Azka
Press.

Furqonita, D., dan M Biomed. 2006. Seri Ipa Biologi Smp Kelas VII. Jakarta: Quadra.

Anda mungkin juga menyukai