Anda di halaman 1dari 2

Ingka Ramdhani – 1906286475

Komentar 4: Antropologi Pedesaan


Dari Moral Ekonomi ke Politik Ekonomi

Setelah membaca tulisan milik Scott, saya memahami bahwa Scott melihat ekonomi
masyarakat tradisional dengan ekonomi moral. Saya memahami bahwa ekonomi moral ini
mengedepankan prinsip subsisten, jadi para petani menggunakan hasil panennya hanya untuk
kebutuhan pribadi dan keluarganya. Mereka menekankan pada prinsip kecukupan dan mencapai
tidak focus pada keuntungan terbesar, hal ini didukung dengan prinsip risk average with safety
first. Prinsip ini menurut saya mengedepankan pada ‘aman’, aman yang dimaksud yaitu jadi
petani menghindari risiko dengan focus pada pemeliharaan yang ada dan tidak menanam lebih
banyak untuk mendapat keuntungan lebih. Sebaliknya, Popkin tidak setuju dengan prinsip
ekonomi ini, dengan memperkenalkan politik ekonomi. Politik ekonomi ini didasarkan oleh
pemikiran rasional dan lebih maximizing-profit behaviour. Menurut saya prinsip ini mungkin
lebih menunjukan pada petani-petani yang sudah mengalami komodititasi yang menanam padi
untuk dijual.

Kedua prinsip ini saling bertentangan dan menciptakan perdebatan. Menurut saya sendiri
Scott terlihat sangat naif (utopis) dengan berpegang pada perspektif kesejahteraan petani dengan
masyarakat bermoral, efisien dan stabil secara ekonomi. Saya juga kurang setuju dengan
pendapatnya dimana teknologi dan komoditisasi akan menurunkan kesejahteraan petani. Dalam
hal ini saya setuju dengan Popkin dimana kesejahteraan petani akan tetap terjaga saat terjadi
komomoditisasi dan komersialisasi. Popkin berpendapat petani mungkin saja harus mengalami
perkembangan perubahan karena prinsip komunal yang dipegang oleh petani susisten ini
menimbulkan pembatasan interaksi sosial, dan struktur komunitas petani perlu adanya
perubahan. Sebenarnya dalam memahami perdebatan keduanya saya tidak bisa condong kepada
salah satu pihak, karena menurut saya prinsip komunal dalam petani mungkin saja dapat
dipertahankan namun disisi lain, adanya komoditasi juga tidak akan menurunkan kesejahteraan
petani. Karena adanya hal ini justru terdapat peningkatan dalam hukum, ketertiban dan stabilitas
dari kehidupan petani. Memahami kedua prinsip ini membuat saya penasaran, karena
pemberlakuan politik ekonomi ini terlihat sebagai proses perkembangan dari ekonomi moral, jadi
apakah mungkin dalam suatu desa perkembangan ke perubahan ekonomi tidak dirasakan oleh
seluruh masyarakat dalam satu desa?

Referensi

Scott, J. C. (1977). The Moral Economy of the Peasant: Rebellion and Subsistence in Southeast
Asia. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=qu5KUdN_rDkC.
Popkin, S. (1980). The Rational Peasant: The Political Economy of Peasant Society. Theory and
Society, 9(3), 411–471. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/656877.

Anda mungkin juga menyukai