Anda di halaman 1dari 23

1. Bapak Ali tinggal bersama istri dengan 2 orang anak (usia 7 tahun dan 2 tahun) dan mertua.

Bapak Ali mengeluh, sudah lebih 3 minggu batuk-batuk tidak sembuh, nafsu makan Menurun,
dan berat badan mengalami penurunan. Hasil pemeriksaan di Puskesmas, Bpk Ali menderita TB
Paru. Bapak Ali tinggal di daerah lingkungan yang padat, kumuh, dan kotor. Masyarakat yang
tinggal di daerah tersebut jarang kerja bakti, sehingga menimbulkan masalah kesehatan.

Apakah fungsi komunitas yang tidak berjalan pada Kasus tersebut ?

(a) Sosialisasi

(b) Kontrol sosial

(c) Partisipasi

(d) Dukungan Bersama

(e) Produksi, distribusi dan konsumsi

C. partisipasi ,karena daerah dengan penduduk padat jarang kerjabakti jelas menimbulkan
masalah kesehatan,partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan kurang .

2. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat puskesmas ditemukan data bahwa
belumterdapat pengelolaan sampah yang benar, sampah dibakar dan dibuang di
pekarangansehingga berserakan di area pekarangan warga. Perawat bersama tokoh
masyarakatmembentuk kader peduli sampah yang dibentuk dari remaja karang taruna

Model pendekatan pada kasus tersebut adalah?

(a) Kerjasama

(b) Pendidikan kesehatan

(c) Kerjasama dan penkes

(d) Pemberdayaan masyarakat

(e) Pemberdayaan kader

Dalam soal adh tertulis dibentuk kader dari karang taruna. Berarti jawabx adaah pembentukan
kader

3. Hasil pengkajian wilayah menunjukkan 21 balita berat badannya selama 3 bulan terakhir
konstan bawah garis merah. Rata-rata pekerjaan warga buruh dan penghasilan tidak cukup
untuk memenuhi gizi balita. Ibu-ibu mengatakan tidak mampu membeli daging dan telur untuk
anaknya setiap hari.
Apa tindakan paling tepat dilakukan oleh perawat ?

(a) Melaporkan kejadian gizi buruk ke dinas terkait untuk mendapat penanganan yang
tepat

(b) Memberi edukasi pada ibu2 tentang penyusunan menu balita sehat dan sederhana.

(c) Melakukan pemeriksaan kesehatan scr menyeluruh untuk balita BGM

(d) Memotivasi ibu2 balita untuk membawa anaknya rutin ke posyandu

(e) Berkolaborasi dg dinkes utk memberi makanan tambahan

Dalam soal sdh tertulis ada 21 balita yg BGM, maka tindakan yg pling telat adalah A

4. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah pada keluarga yang merawat lansia dengan
stroke. Berdasarkan hasil pengkajian keluarga mengalami masalah psikologis dan ekonomi
karena beban harus merawat lansia dengan penyakit stroke dalam waktu yang lama.
Perawat berencana akan mendatangkan psikolog dan pekerja social untuk bersama-sama
menyelesaikan masalah tersebut.

Apakah peran perawat yang dilakukan?

(a) Pendidik

(b) Peneliti

(c) Role Model

(d) Advocator

(e) Kolaborator

E. Kilaborator

Kata kunci: berencana mendatangkan fasilitator

Analisa: dari 8 peran perawat kep kom sesuai dg soal adalah sbg kolaborator (fasilitator).

5. Berdasarkan pengkajian terdapat 10 lansia yang mengalami gastritis di suatu RW. Ditemukan
bahwa delapan diantaranya mengatakan kalau sedang stress, gastritisnya kambuh dan belum
mengetahui bangaimana caranya untuk mengendalikan stress supaya gastritisnya kambuh.

Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut ?

(a) Senam lansia


(b) Senam pernafasan.
(c) Menejemen strees
(d) Pendidikan Kesehatan
(e) Terapi altivitas kelompok.
C.
Kata Kunci: Belum mengetahui bgm caranya utk mengendalikan stress
Analisa: sumber Gastritis dari Stress, sedang lansia blm mengetahui manajeme stressnya

6. Hasil pengkajian terhadap penduduk di suatu kelurahan 36% lansia merasakan keluhan penyakit
DM seperti BAK terus, haus terus, lapar terus, luka lama sembuh dan 50% di antaranya masih
memiliki kebiasaan sering makan dan minum yang manis, tidak menggunakan alas kaki , tidak
melakukan olahraga , tidak berpantang terhadap makanan dan penggunaan obat penurunan
gula darah tanpa resep dokter.
Apakah masalah keperawatan komunitas pada kasus tersebut?
(a) Koping masyarakt tidak efektif
(b) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
(c) Resiko peningkatan penyakit DM
(d) Ketidak efektifan peran perawatan keluarga pada lansia DM
(e) Ketidakefektifan menejeman diri pada lansia dengan DM
Jawaban B
Kata kunci:36% lansia merasakan keluhan peny DM
Analisa: lansia sdh merakasakan (berarti sdh tahu) tapi implementasi nya thdp majamen
DM tdk ada

7. Hasil pengkajian pada sebuah desa didapatkan: 73,7% keluarga tidak memiliki seDptitank
dan sebanyak 72,1 % tempat penampungan air sebagian besar terbuka. Sebagian warga
mengatakan tidak memiliki bak mandi. Penampungan air menggunakan ember yang terbuka,
Kebiasaan BAB di sungai sebanyak 65%.
Manakah data penting yang harus dikaji untuk menyelesaikan masalah prioritas pada kasus
diatas?
(a) Kader PSN
(b) Lingkungan rumah
(c) Pelayanan kesehatan
(d) Angka kejadian penyakit
(e) Persepsi warga tentang penyakit
Di soal sdh disebutkan hasil pengkajian (data) ...... Sedangkan data yg hrs dikaji unt
menyelesaikan masalah adalah apakah sdh ada penderita ato belum. Jadi Jawaban yg benar
adalah D.
GERONTIK

1. Ny.W usia 82 tahun hidup sendiri, masih bisa melakukan perawatan diri, klien berjalan dengan
bantuan tongkat. Pengkajian perawat saat ini mengatakan kedua matanya kabur serta
mengalami urgensi sehingga sering ke kamar mandi. Rumah klien banyak sekali perabotan yang
berserakan dan tidak tertata dengan rapi.
Apakah masalah utama pada klien tersebut ?
A. Resiko Cidera
B. Defisit perawatan diri
C. Resiko Intoleransi aktivitas
D. Resiko cidera saluran kencing
E. Resiko kerusakan integritas kulit
Fokus pada soal klien ada masalah pada persepsi sensori pengelihatan Mata kabur Jawaban
A

2. Tuan T usia 75 tahun mengeluh nyeri pada panggul dan sendi lutut. Klien berjalan dengan
tongkat. Klien tinggal di rumah dengan seorang putra berusia 28 tahun. Klien mengalami
urgensi berkemih saat dilakukan pengkajian linkungan rumah Kamar mandi terlihat licin dan
tampak gelap pada setiap ruangan rumah.
Apakah Implementasi yang tepat terkait penataan lingkungan fisik rumah adalah?
A. Membatasi aktifitas klien
B. Pengaturan pencahayaan yang baik di rumah
C. Penggunaan alat bantu jalan dengan benar
D. Keseimbangan antara tidur, istirahat dan aktivitas
E. Lansia mampu mendeskripsikan tindakan untuk mencegah jatuh
Pada soal di atas klien ada masalah pada sistem muskuloskeletal. Dan pada lingkungan
rumah licin dan gelap. Intervensi yg tepat adalah pencahayaan yg baik drmh

3. Tuan Y usia 80 tahun di bawa ke rumah sakit oleh perangkat desa setempat. Istrinya sudah
meninggal dan tidak memiliki anak. Klien tampak kotor dan berbau, terdapat luka di daerah
punggung. Luka terlihat mengeluarkan pus berwarna putih dan terdapat jaringan yang
menghitam. Berdasarkan gambaran kasus diatas bagaimana prosedur perawatan luka yang
tepat?
A. Debridement jaringan nekrosis
B. Balut dengan kasa yang tebal
C. Ditutup dengan kasa basah
D. Ditutup dengan kasa kering
E. Taburi dengan Garamycin
Jelas nggeh harus dilakukan debrid agar mempercepat penyembuhan luka tsb

4. Tuan P usia 73 tahun dibawa ke RS oleh pak RT. Klien terlihat kotor, pakain lusuh dan tercium
bau tidak sedap.Klien terlihat kurus dan lemah. Terlihat membaran mukosa bibir yang kering.
Saat ini klien hanya berbaring di atas tempat tidur. Perawat datang untuk membantu
memandikan dan memberikan makanan.
Apakah tindakan perawat yang tepat untuk mengatasi masalah klien di atas?
A. Pemulihan kondisi fisik klien
B. Mencari anggota keluarga klien
C. Memberikan Health education mengenai perawatan diri
D. Memberikan koseling tentang hidup bersih dan sehat
E. Memberikan Health educatin kepada keluarga klien mengenai perawatan lansia
A : Analisa
Jawaban B tugas Dinsos
Jawaban C dan D, KIE tdk maksimal krn faktor kondisi fisik yg lemah serta usia
Jawaban E dalam data yg membawa ke RS adalah RT(bukan kelg)

5. Tn. X usia 65 th mengalami bronchopneumonia,keadaan umum klien kesadaran


composmentis,RR 40x/menit,suhu 36,5 derajat, nadi 60x/menit. Hasil pemeriksaan terdapat
suara nafas tambahan yaitu ronchi dan rales. Tn.X sulit melakukan batuk efektif. Tn.X tampak
kesulitan bernafas akibat lender atau secret yang menghalangi jalan nafas,meski tidak terdapat
cyanosis tapi tampak pernafasan cuping hidung.
Prioritas intervensi keperawatan untuk Tn.X adalah
A. Lakukan suction
B. Latih batuk efektif
C. Lakukan nebulizer
D. Berikan O2 nasal canule 2 lt/menit
E. Lakukan postural drainage
Yg benar jawaban adalah batuk efektif nggeh, Karena klien sulit melakuan batuk efektif
MATERNITAS
1. Seorang perempuan G1P0A0 25 tahun periksa ke Poli BKIA. Hasil anamnesa didapatkan HPHT
28 Oktober 2018, siklus haid 30 hari. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TFU 2 jari atas pusat,
punggung kanan, kepala belum melewati PAP.
Pertanyaan soal:
Kapankah perkiraan persalinan untuk kasus diatas?

Pilihan jawaban:
A. 4 7 2019
B. 4 8 2019
C. 6 8 2019
D. 5 7 2019
E. 5 8 2019
A krn bln oktober smpai tgl 31 dan dihitung sesuai rumus
Mohon maaf bpk/ibu, yg disampaikan rumusnya oleh bpk/ibu di atas sudah benar, hanya
perhitungannya ada yg blum teliti, hpht 28-10-2018, dijumlhkan +7 -3 +1 , didapatkn
hasilnya B

2. Seorang perempuan berusia 25 tahun G2P1A0 datang ke poli hamil untuk ANC. Hasil
pemeriksaan Leopold didapatkan tinggi fundus setinggi pusar (umbilikus), punggung kiri, DJJ
125x/menit reguler, bagian bawah kepala belum masuk PAP.
Pertanyaan soal:
Berapakah perkiraan usia kehamilan pasien?
Pilihan jawaban:
A. 12 minggu.
B. 16 minggu
C. 20 minggu
D. 24 minggu
E. 28 minggu

3. Seorang perempuan 24 tahun dirawat di ruang nifas setelah melahirkan anak pertama.Hasil
anamnesa pasien mengatakan terasa penuh di daerah suprapubic. Hasil pemeriksaan
didapatkan pengeluaran darah pervaginam dengan karakteristik warna merah segar,
bergumpal, distensi vesika urinaria, uterus teraba bulat dan keras, pasien tampak lelah.
Pertanyaan soal:
Apakah intervensi utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
A. Anjurkan pasien untuk berkemih
B. Tingkatkan tirah baring pada pasien
C. Berikan cairan intravena
D. Observasi input dan output pasien

E. Kaji tanda-tanda vital

Pembahasan....kasus ibu nifas...keluhan penuh di Supra pubic, pengeluaran lochea rubra,


uterus kontraksi baik.... intervensi yg tepat :

Jawab A...anjurkan PX untuk berkemih....Krn bila kandung kemih penuh bisa menghambat
kontraksi uterus bisa menyebabkan penurunan TFU terhambat
KASUS (vignete):

4. Seorang perempuan 29 tahun P1A0 baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki 2 hari yang lalu
mengeluh payudara terasa sakit, bengkak dan ASI belum keluar. Hasil pemeriksaan didapatkan
putting tidak menonjol. Perawat segera bersiap untuk melakukan Breast care. Perawat
menyiapkan alat-alat berupa bengkok, handuk, baby oil, 2 buah baskom yang berisi air hangat
dan air dingin dan waslap, kemudian perawat menyiapkan pasien.

Pertanyaan soal:

Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat?

Pilihan jawaban:

A. Memijat lembut dan menarik areola disekitar putting

B. Mengompres payudara dengan air hangat dan dingin bergantian

C. Membersihkan areola dan puting ibu dengan baby oil

D. Memijat dengan gerakan lurus kearah puting

E. Melumasi payudara dengan baby oil

Kasus ini ada urutan SOP perawatan payudara... tahapan : 1. Menyiapkan alat, 2. Menyiapkan
pasien....langkah berikutnya :

Jawaban C... membersihkan areola dan puting ibu dgn baby oil

5. Seorang perempuan 29 tahun dirawat di ruang nifas, postpartum fisiologis 12 jam yang lalu
mengeluh mules pada perut. Hasil pemeriksaan didapatkan keadaan umum baik, TD 110/ 90
mmHg, frekuensi nadi 80 X/ menit, Suhu 36,50C, frekuensi nafas 20 x/menit, kontraksi uterus
(+), lochea keluar 100 cc.

Pertanyaan soal:

Berapakah tinggi fundus uteri pada saat dilakukan pemeriksaan?

Pilihan jawaban:

a. Pertengahan pusat Prosesus xiphoideus

b. Setinggi pusat

c. 2 jari di bawah pusat

d. Pertengahan sympisis pusat

e. Tidak teraba

Jawaban B... setinggi pusat...Krn masih 12 jam nifas


6. Seorang perempuan, usia 40 tahun P6A1, periksa ke poli kandungan mengeluh perdarahan
tidak teratur . Hasil anamnesa pasien keputihan berbau kurang lebih 1 tahun, perdarahan bila
melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan KU pucat, TD : 90/60 mmHg, frekuensi nadi :
88 x/menit, suhu : 36,5º C, frekuensi nafas : 18 x/menit, Hb 7 gram %.

Pertanyaan soal:

Apakah pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakan diagnosis pada kasus di atas?

Pilihan jawaban:

A. Pemeriksaan DNA HPV

B. Pemeriksaan darah

C. Pemeriksaan Urine

D. Pemeriksaan VDRL

E. Pemeriksaan ELISA

Dari hasil anamnesa kasus keputihan 1 tahun....indikasi kanker serviks...dimana penyebab


nya HVP.... untuk deteksi HVP pemeriksaan yang tepat :

Jawaban A ... pemeriksaan DNA HVP

7. Seorang perempuan usia 41 tahun Ca serviks IIIa, dirawat di ruang rawat inap, Hasil anamnesa
pasien mengalami perdarahan pervaginam di luar siklus haid. Hasil pemeriksaan pasien tampak
pucat dan lemah, sesak saat beraktifitas. Pemeriksaan tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi
nadi 112x/menit, frekuensi nafas 22x/menit, Hb 6 gr%.

Pertanyaan soal:

Apakah tindakan keperawatan prioritas pada pasien tersebut ?

Pilihan jawaban:

A. Memberikan oksigen

B. Memberikan posisi syok

C. Memberikan transfusi darah

D. Memasang tampon

E. Menganjurkan tirah baring

Kasus ibu dgn kanker serviks ... mengalami perdarahan Hb 6 gr/dl, TD turun, nadi
cepat....maka intervensi keperawatan u perbaikan KU pasien

Jawaban C... memberikan transfusi darah


8. Seorang perempuan berusia 45 tahun, P1A0, periksa di poli kandungan. Hasil anamnesa siklus
menstruasi tidak teratur, perdarahan banyak, dan terasa nyeri ketika menstruasi. Pasien sering
bertanya tentang kondisinya, wajah tampak tegang. Hasil pemeriksaan ditemukan benjolan di
perut bagian bawah, uterus berukuran 10cm, konsistensi padat kenyal, dan berbatas tegas.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?

Pilihan Jawaban

A. Nyeri akut

B. Nyeri kronis

C. Defisit volume cairan

D. Resiko perdarahan

E. Ansietas

Jawaban yg tepat adalah E. Ansietas

Dg fokus data pasien sering bertanya tentang kondisix, wajah tampak tegang

Keluhan siklus tdk teratur, perdarahan dan nyeri ketika menstruasi. Tetapi di kasus tdk
disebutkan bhw pasien datang ke poli saat itu sedang menstruasi. Jd fokus memang pada
ansietas pasien

KASUS (vignete):

9. Seorang anak perempuan usia 13 tahun periksa ke poli kandungan bersama ibunya. Hasil
anamnesa pasien mengeluh cemas. Hasil pemeriksaan didapatkan lendir berwarna kekuningan
pervaginam, berbau dan gatal. Riwayat menarche usia 12 tahun, lama haid selama 3-5 hari,
kadang mengalami nyeri saat haid.

Pertanyaan soal:

Apakah materi promosi kesehatan yang diperlukan pada kasus tersebut ? n

Pilihan jawaban:

A. Tanda seks sekunder perempuan

B. Gangguan haid

C. Premestrual sindrom

D. Fuor albus

E. Pubertas

Dari data di atas, px mengalami keputihan,. Sehingga pendidikan kesehatan yg tepat adalah
ttg fluor albus
10. Seorang perempuan, usia 45 tahun, dirawat di ruang rawat inap. Hasil anamnesa pasien
mengalami perdarahan per vaginam sejak 3 hari lalu di luar siklus haid. Pasien mengatakan
mengganti pembalut sampai dengan 6-7 kali/hari. Hasil pemeriksaan ditemukan pasien tampak
lemah,pucat, konjungtiva anemis, Hb 7.6 g/dl, CRT 3 dtk. Pasien merasa cemas dengan
kondisinya.

Pertanyaan soal:

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?

Pilihan jawaban:

A. Kurang pengetahuan

B. Perubahan perfusi jaringan perifer

C. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif

D. Ansietas

E. Defisit volume cairan

Jawaban B.

Data fokus perdarahan sjk 3 hr yg lalu, mengganti pembalut 6-7 kali/hr, konjungtiva anemis,
pucat, hb 7,6
PEDIATRIK

1. Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan datang ke posyandu, oleh kader diperiksa
perkembangannya dengan KPSP. Hasilnya ada 3 kegiatan yang tidak bisa dilakukan oleh bayi

Apakah kesimpulan dari pemeriksaan KPSP pada bayi tersebut?

(a) Sesuai

(b) Meragukan

(c) Penyimpangan

(d) Normal

(e) Suspect

B. MERAGUKAN

2. Anak perempuan, dilahirkan tanggal 26 november 2015, dibawa ke Posyandu pada tanggal 28
November 2018 untuk timbang badan oleh ibu. Perawat akan melakukan pemeriksaan DDST.
Anak dan ibu diajak ke ruangan yang telah dipersiapkan. Perawat kemudian mempersiapkan
alat - alat yang diperlukan

Apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat?

(a) Menghitung usia kronologis anak

(b) Memberikan KPSP kepada ibu

(c) Mengarahkan anak untuk melakukan penugasan

(d) Menghitung jumlah P dan F pada sektor tugas

(e) Mengklasifikasikan hasil tes

3. Bayi perempuan berusia 6 bulan, dibawa ke Puskesmas untuk imunisasi DPT - HB. Anak dibawa
ke ruang KIA untuk dicek. Perawat mempersiapkan alat dan ruangan. Bayi ditidurkan telentang.
Perawat mendesinfeksi paha bayi

Apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat?

(a) Mengeluarkan udara dari dalam spuit

(b) Memberikan masase di area yang akan diinjeksi

(c) Menyuntikkan vaksin dengan sudut 900 di area paha

(d) Memberitahukan ibu tentang reaksi lokal yang timbul pasca injeksi

(e) Membereskan peralatan


4. Anak perempuan, berusia 4 bulan dibawa ke Puskesmas oleh ibu untuk dilakukan imunisasi.
Anak sebelumnya datang secara teratur untuk imunisasi sesuai jadwal.

Apakah imunisasi yang harus dipersiapkan perawat untuk anak?

(a) Hepatitis B

(b) Campak

(c) DPT, MMR

(d) D. DPT, HiB, PCV dan RV

(e) BCG, DPT

5. Anak Laki - laki usia 3 tahun dirawat di ruang anak dengan diagnosa DHF. Dokter memberikan
terapi obat amoxa 3 x 125 mg. Obat diencerkan dengan larutan aquabidest 4 cc.

Berapakah obat yang harus diberikan kepada anak dengan spuit 3 cc?

(a) ½ cc

(b) 1,5 cc

(c) 1 cc

(d) 2 cc

(e) 2,5 cc

Jawaban kompak njih :

125 mg/1000 mg x 4 CC = 0,5 cc

6. Anak perempuan usia 5 tahun, dibawa ibu ke UGD dengan riwayat panas tinggi dan kejang.
Saat datang, anak mengalami apnea. Nadi karotis masih teraba. Perawat memasang sarung
tangan dan bersiap melakukan tindakan

Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat?

(a) Memberi diazepam injeksi 10 mg

(b) Melakukan RJP

(c) Memasang osofaringeal tube

(d) Memberi bantuan nafas (ambubag)

(e) Memberi oksigen nasal kanul

Monggo dibuka buku panduan RJP dari AHA utk pediatric..

Apakah lgs pemasangan orofaringeal??

Apa TDK LBH baik apnea, diberi ambubag dl..


MANAJEMEN

1. Seorang laki - laki usia 85 tahun datang ke UGD diantar oleh keluarga dalam kondisi tidak
sadar karena terjatuh di kamar mandi. Keadaan umum lemah, TD 190/120 mmHg, HR
40x/menit, RR 8x/menit, dan GCS 1 - X - 1. Kondisi pasien semakin menurun dan perlu dilakukan
resusitasi. Perawat memberikan edukasi pada keluarga akan tetapi keluarga menolak untuk
dilakukan resusitasi pada pasien dan pasrah dengan kondisi pasien saat ini

Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat UGD ?

(a) Melakukan resusitasi tanpa persetujuan keluarga

(b) Meminta keluarga menandatangani penolakan resusitasi

(c) Meminta keluarga untuk memindahkan pasien

(d) Memberikan edukasi sampai keluarga menyetujui

(e) Memasang gelang warna ungu pada pasien

Dari kondisi kasus agat tdk terjadi sengketa hukum maka jawabanya B

2. Ns. Z, wanita, 30 tahun, dinas di ruang rawat inap anak. Dalam 1 tahun terakhir, dia merasa
keperawatan anak bukan menjadi minatnya dan ingin berdinas di ruang bedah. Ns. Z, hanya
menyimpan perasaannya sendiri.

Termasuk konflik apakah yang dialami Ns. Z?

(a) Intrapersonal

(b) Interpersonal

(c) Intragroup

(d) Intergroup

(e) Antarpersonal

3. Ns. P, wanita, 35 tahun, diusulkan oleh ruang bedah untuk mengikuti pemilihan perawat
teladan di RS Sehat Sejahtera. Pada saat yang sama, teman dekat Ns. P yang bernama Ns. Q,
juga diusulkan oleh ruang anak mengikuti kegiatan yang sama.

Strategi konflik apakah yang tepat digunakan oleh Ns. P?

(a) Competing

(b) Avoiding

(c) Compromising

(d) Collaborating

(e) Accomodating
4. Seorang perawat pelaksana di ruangan sedang mempersiapkan untuk memberikan tindakan
rawat luka, ganti infus, dan memberikan pendidikan kesehatan ke pasien. Setelah semua
tindakan selesai di lakukan maka perawat tersebut mendokumentasikan semua kegiatannya.

Apakah metode asuhan keperawatan yang digunakan?

(a) Metode tim

(b) Metode kasus

(c) Metode primer

(d) Metode Moduler

(e) Metode fungsional

Kita bahas jawabanya dlu , model fungsional : model asuhan dimana perawat hanya
mengerjakan tindakan asuhan tertentu: misal perawat bgian rawat luka sja, perawat bagian
KDM, dsb

Metode Kasus: metode asuhan dengan ciri utama yang ratio perawat dan pasien 1 : 1, dengan
karakter pasien total atau intensive care

Primer : model asuhan yang terdapat seorang perawat primer yg bertanggung jawab
terhadap pasien selama 24 penuh, mulai pasien masuk-keluar yg d bantu oleh perawat
associate (pengganti) dg batasan pasien yg d kelola maksimal 7-8 pasien

Model tim : model asuhan dimana semua tindakan asuhan dilakukan secara bersama-sama
semua asuhan sampai dengan dokumentasinya

Yang paling mengarah adalah tim

Krna meskipun bersama dalam teknis pelaksanaan tim perawat akan diberikan tanggung
jawab pasien masing2

5. Seoang perawat pelaksana di ruangan sedang mempersiapkan untuk memberikan tindakan


rawat luka, ganti infus, dan memberikan pendidikan kesehatan ke pasien. Setelah semua
tindakan selesai di lakukan maka perawat tersebut mendokumentasikan semua kegiatannya.

Apakah metode asuhan keperawatan yang digunakan?

(a) Metode tim

(b) Metode kasus

(c) Metode primer

(d) Metode Moduler

(e) Metode fungsional


5. Ruang ICU selalu mengadakan seminar internal di ruangan untuk semua perawatnya. Setiap 1
bulan sekali seuruh perawat bergantian memberikan materi kepada teman-teman perawat di
ruangan tersebut.

Apakah fungsi manajemen keperawatan yang sedang dijalankan oleh kepala ruang tersebut?

(a) planning

(b) Organising

(c) staffing

(d) actuating

(e) controlling

Pada soal intinya adalah pengembangan staff. Jd jawabannya C

Perawat UGD di sebuah RS melakukan pengkajian resiko jatuh pada pasien laki-laki berusia 49
tahun yang mengalami CVA hemiplegia dextra dan hipertensi dengan menggunakan Morse Fall
Score. Dari hasil pengkajian di dapatkan score total 45.

Apakah warna gelang identitas yang harus dipasang pada pasien tersebut?

(a) Biru dan ungu

(b) Biru dan kuning

(c) Biru dan merah

(d) Pink dan kuning

(e) Pink dan merah

Oke jawaban dan alasan sudah jelas nggih...pasien laki2 dan ada resiko jatuh

Suatu insiden terjadi pada pasien yang sedang dirawat di sebuah ruangan, kronologi terjadinya "
saat diberikan obat actrapid dengan dosis 5 U pasien sedang tidur, kemudian perawat
menanyakan kepada penunggu pasien yang bukan keluarga dekat pasien yang, tanpa mengecek
pada gelang identitas ternyata obat tertukar dengan obat pasien yang lain yang memiliki
riwayat penyakit yang sama sehingga pasien tidak merasakan dampaknya.

Apakah kategori insiden diatas?

(a) KTC

(b) KTD

(c) Sentinel

(d) KNC

(e) KPC

(a) KTC : Kejadian Tidak Cidera :

Insiden yg sdh terpapar kpd pasien tp tdk menimbulkan cidera


Pada hari minggu sore, tanggal 11-2-2018, jam 16.30 WIB pasien a.n.Tn B. Infusnya macet,
kemudian di lepas. Inisiatif dari perawat jaga, karena pasien mendapat infus nutrisi, kemudian
jam 16.45 WIB, pasien di pasang PICC pada lengan kanan. Saat berlangsung pemasangan PICC,
IV cateter masuk tidak bisa masuk (separo), ada hambatan, kemudian IV cath di cabut, tapi
mandrinnya tidak ikut tercabut, apabila insiden tersebut terjadi 1kali dalam 1 tahun.

Apakah warna skor probabilitas pada kasus diatas?

(a) Orange : SERING BEBERAPA KALI/TAHUN

(b) Merah : SANGAT SERING TIAP MINGGU/BULAN

(c) Biru : SANGAT JARANG >5/KALI

(d) Kuning : MUNGKIN 1-2 TAHUN / KALI

(e) Hijau : JARANG >2- 5THN/KALI

seorang pasien dibawa ke IGD dengan keluhan diare selama 5 hari berturut-turut dengan
konsistensi encer, hasil pemeriksaan fisik terdapat infeksi jamur pada mukosa bibir dan mulut
sehingga dilakukan pemeriksaan lab diperoleh positif B20 pasien disampaikan dan perawat
diminta tidak memberitahukan kepada keluarga terlebih dahulu.

Apakah dasar prinsip etik perawat pada kasus tersebut?

(a) Beneficience

(b) Fidelity

(c) Confidentiality : MENJAGA KERAHASIAAN

(d) Nonmaleficience

(e) Justice

Pasien di kamar operasi kemudian Sesaat setelah selesai operasi, sebelum pasien dikeluarkan
dari ruang operasi, perawat memastikan kembali beberapa hal yang menyangkut dengan
prosedur yang telah dikerjakan sebelumnya.

Apakah fase yang sedang terjadi pada kasus tersebut?

(a) Premedikasi

(b) Sign in

(c) Time out

(d) Sign out

(e) Recoveri

Saat dinihari seorang pasien mengeluh dadanya sesak, kemudian perawat memberikan posisi
semi fowler kepada pasien tersebut, tetapi mengeluh masih sesak, kemudian perawat
memberikan bantuan O2 nasal kanul 3Lpm kemudian melakukan komunikasi pertelpon dengan
dokter penanggungjawab, dokter menyampaikan lanjutkan terapi O2 dan berikan terapi
Nebulizer dengan pemberian Ventolin 3 cc dan aminophilin 2 x 1 ampul.
Apakah prioritas tindakan yang dilakukan oleh perawat agar tidak terjadi kekeliruan saat
pemberian obat ?

(a) menuliskan perintah dokter di catatan perkembangan pasien

(b) membacakan kembali resep yang diberikan dokter pertelpon

(c) segera meberikan obat kepada pasien

(d) melakukan observasi dahulu tentang TTV

(e) obat diberikan apabila pemberian O2 tidak ada perubahan

Seorang perawat tim pasien safety rumah sakit mendapat laporan dari bidang keperawatan
bahwa baru saja terjadi insiden pasien jatuh di ruang ICU.

Apakah yang harus dilakukan pertama kali?

a. Memanggil kepala ruang untuk meminta keterangan

b. Mendatangi tempat kejadian untuk investigasi langsung

c. Membuat catatan insiden keselamatan pasien rumah sakit

d. Menentukan jenis kejadian/insinden keselamatan pasien

e. Memberikan punishment kepada perawat yang melakukan

Jawabanya B nggh bapak ibu, soal bersifat urutan prosedur tindakan, shngga dilakukan
investigasi terlbih dahulu
DEPARTEMEN KRISTIS

1. Seorang wanita berusia 67 tahun,datang ke IGD. Pada pemeriksaan didapatkan pasien sadar,
keluhan sesak nafasterdapat gurgling saat ekshalasi, nampak cemas, pucat dan diaforesis,
Tensi: 176/90 mmHg, frekuensi nadi 117 x/menit dan frekuensi pernafasan: 28 x/menit.

Implementasi pada pasien tersebut yaitu:

(a) Pemberian Nebulizer

(b) Fisioterapi dada

(c) Pemasangan nasopharyngeal airway

(d) Melakukan suction untuk patensi jalan nafas

(e) Pemberian oksigen dengan menggunakan venturi mask

jawabannya D,keran jelas disoal terdapat gurgling, sesak, pda saat mengatasi breathing kita
pastikan airway paten atau tidak

2. Seorang perempuan berusia 30 tahun dating ke IGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian
didapatkan pasien mengeluh nyeri, skala nyeri 7, terdapat close fraktur femur sinistra, luka
abrasi pada bagian wajah dan lengan, TD=100/70 mmHg, frekuensi nadi 90x/mnt.

Tindakan utama yang harus dilakukan oleh perawat adalah ?

(a) Menghentikan perdarahan

(b) Balut tekan

(c) Pemasangan bidai

(d) Pemasangan infus

(e) Kolaborasi pemberian analgesik

jwbn C pemasangan bidai utk tndkn pertm kli pd pasien fr selain utk meminimalkan
pergerakan jg mengurangi nyeri

3. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang ICU mengeluh sesak. Dari hasil pengkajian
didapatkan ronchi di seluruh lapang paru, oedema anasarka, acites, TD=170/90 mmHg,
frekuensi nadi 90x/mnt, frekuensi nafas 35x/mnt, hasil lab ureum dan kreatinin meningkat.
Pasien mendapat terapi diuretik.
Apa yang perlu dievaluasi dari tindakan kolaboratif tersebut ?
(a) Tekanan darah
(b) Frekuensi nafas
(c) Kadar ureum
(d) Urine output
(e) Suara nafas tambahan
Soal d atas menyakan konteks evaluasi shg kita bs melihat dr tindakan kolab yg telah d
lakukan,yaitu pmbrian diuretik dan evaluasiny cek urine output
4. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dating ke IGD karena luka bakar. Hasil pengkajian luas luka
bakar 40% derajat II, dengan BB pasien 65 kg.

Berapa kebutuhan cairan per hari pada pasien tersebut ?

(a) 9600 cc
(b) 8700 cc
(c) 10.000 cc
(d) 10.400 cc
(e) 5200 cc
D..4x BB x luas luka bakar

5. Seorang perawat dinas di IGD tiba-tiba dating 5 pasien secara bersamaan dengan kondisi:
pasien A laki-laki usia 30 tahun KLL dengan open fraktur tibia dextra dan GCS 13 ; pasien B
perempuan usia 28 tahun hamil berteriak-teriak mengeluh nyeri hebat dan pembukaan 4 ;
pasien C anak-anak usia 8 tahun kejang dengan suhu 40°C ; pasien D laki-laki usia 25 tahun
mengeluh nyeri dada ; pasien E perempuan usia 50 tahun mengalami close fraktur femur
sinistra.

Manakah pasien yang harus mendapatkan prioritas penanganan segera ?

(a) Pasien A

(b) Pasien B

(c) Pasien C (anak kejang beresiko jalan nafas...shg mnjd prioritas)

(d) Pasien D

(e) Pasien E

6. Seorang perempuan berusia 27 tahun dibawa ke IGD oleh keluarga karena terkena ledakan
kompor gas. Dari hasil pengkajian didapatkan luka bakar pada bagian kepala, dada depan dan
lengan kanan nya, luka bakar derajat IIB. Hasil TTV, TD=100/60 mmHg ; Nadi 120x/mnt ; RR
=35x/mnt.

Berapakah luas luka bakar pada pasien tersebut ?

(a) 30%

(b) 36% Kepala 9% dada depan 18% lengan kanan 9

(c) 27%

(d) 18%

(e) 9%
7. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke IGD dengan GCS 8 pasca kecelakan motor
dengan mobil. Dari hasil pengkajian didapatkan keluar darah dari mulut, racoon eyes, serta
keluar darah dari telinga dan hidung. Pemeriksaan TD = 90/60 mmHg ; frekuensi nadi 90x/mnt ;
suhu 36,8° C.

Tindakan utama yang dilakukan oleh perawat pada kasus diatas adalah ?

(a) Pembebasan jalan nafas

(b) Penghentian perdarahan

(c) Resusitasi cairan

(d) Head elevasi 30º

(e) Pemberian oksigen

jawabannya A, pembebasan jalan nafas, krena kata kuncinya ada 3 tanda khas fr. Basii cranii,
krena pasa patenkan airway selalu diikuti control ada tidaknya trauma servikal

8. Seorang laki-laki usia 21 tahun, tersedak biji buah rambutan saat di kantin kampus, korban
dalam kondisi sadar, tampak kesulitan bernafas dan berbicara

Apakah tindakan yang pertama kali anda lakukan pada korban diatas

(a) Berikan 30x kompresi dada

(b) Hubungi panggilan darurat 118

(c) Berikan bantuan nafas sebanyak 8-10x/menit

(d) Lakukan chest thrust hingga biji rambutan keluar

(e) Lakukan heimlich manuver

Pasien dewasa dan sadar di lakukan heimlich manuver at abdominal thrust, Jd jwbn E
Jika obes atau wanita hamil bisa di lakukan chest thrust
DEPARTEMEN KMB

1. Seorang laki-laki usia 50 tahun, dirawat diruang bedah rumah sakit dengan keluhan sesak
nafas, saat pemeriksaan fisik didapatkanpasien lemah, frekuensi nafas 28 x/menit, tekanan
darah 150/90 mmHg, suhu 36 oC, terdapat edema di kedua kaki pasien. pasien mengatakan
kadang merasakan nyeri dada yang menjalar ke punggung, skala 6-7, nyeri dirasakan saat
beraktivitas kurang dari 15 menit dan hilang dengan istirahat.

Pertanyaan soal
apakah pemeriksaan yang dilakukan perawat untuk membantu menegakkan masalah pasien?

Pilihan jawaban
a. memeriksa darah lengkap pasien
b. melakukan elektrokardiogram
c. mengukur balance cairan
d. mengukur jugularis vena pressure (JVP)
e. mengukur saturasi oksigen
Kalau membaca data yang disajikan. Nyeri dada menjalar ke punggung disertai adanya
oedema. Maka kita curiga adanya gangguan pada jantung, untuk memastikan maka cek EKG

2. Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun dirawat di ruang jantungdengan diagnosis gagal
jantung mengeluh sesak nafas berat dan lemas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi
nafas 32 x/menit, dan terdapat oedema di kedua tangan dan kaki pasien, TD 100/70 mmHg,
nadi 70 x/menit. pada pemeriksaan elektrokardiogram terdapat deviasi axis ke kiri, lebar gel P
lebih dari 0,12 s, tinggi gel p lebih dari 0,3 mV.

Pertanyaan soal
apakah pemeriksaan fisik tambahan yang harusdilakukan?

Pilihan jawaban
a. inspeksi pergerakan dada
b. palpasi akral pasien
c. palpasi edema ektrimitas
d. inspeksi ictus cordis pasien
e. perkusi organ paru
Siap, dikarenakan data menunjang adanya hipertropi jantung, maka ditakutkan adanya
desakan pada lapang paru sehingga perlu dilakukan perkusi paru

Kasus (vignete)
3. Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang internaRS, mengeluh nyeri dada
dengan karakteristik menjalar, seperti tertekan benda berat, dirasakan hilang timbul, skala nyeri
5-6 dan nyeri hilang jika istirahat. Pemerikasaan fisik di dapatkan Frekuensi nafas 24x/mnt, Frek.
Nadi 90x/mnt, TD 130/90 mmHg.

Pertanyaan soal
Apakah Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada pasien?

Pilihan jawaban
A. Pemeriksaan elektrolit
B. Pemeriksaan troponin
C. Pemeriksaan darah lengkap
D. Pemeriksaan imunitas
E. Pemeriksaan leukosit
Troponin merupakan molekul protein yang dilepaskan ke aliran darah ketika otot jantung
rusak karena serangan jantung atau penyakit jantung serius. Pemeriksaan troponin seringkali
dilakukan untuk mendiagnosis serangan jantung atau kondisi lain yang dapat menyebabkan
kerusakan jantung.
Pada orang yang terkena serangan jantung, kadar troponin dalam darah mereka biasanya
naik dalam waktu 6-12 jam. Level troponin pun kemungkinan akan tetap tinggi selama 1-2
minggu setelah serangan jantung terjadi. Sedangkan pada penderita angina pektoris,
pemeriksaan troponin biasanya dilakukan jika gejala nyeri dada semakin parah, angina
muncul dalam saat sedang beristirahat, atau jika tidak terdapat perbaikan gejala setelah
pengobatan. Jika ditemukan peningkatan kadar troponin pada kondisi angina, maka hal ini
menandakan terdapat perburukan kondisi jantung dan orang tersebut berisiko tinggi terkena
serangan jantung.
Jawaban nya B

Kasus (vignete)
4. Seorang laki-laki usia 50 tahun di ruang interna RS. Pasien mengeluh nyeri dada yang
menjalar sampai punggung dengan skala 7. Pada periksaan tanda-tanda vital didapatkan frek
nafas23x/mnt, TD 100/70 mmHg, frek nadi 90x/mnt. Pada pemeriksaan Lab didapatkan
kenaikan hormone ck-mb 24 U/l dan troponin 40 μg/ml pada pasien, Hb 9 gr/dL. Pada
pemeriksaan elektrokardiogram didapatkan gelombang T inversi pada V3-V4.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan yang muncul pada pasien?

Pilihan jawaban
A. Bersihan jalan nafas tak efektif
B. Pertukaran gas tak efektif
C. Gangguan perfusi jaringan kardiopulmonal
D. Gangguan perfusi jaringan perifer
E. Nyeri Akut
Diagnosa yg Ada Di NANDA bunyinya : Resiko penurunan perfusi jaringan kardiopulmonal,
karena perfusi di jaringan kardiopulmonal tidak bisa dilihat dg kasat mata dan hanya dilihat
dg menggunakan kontras, sedangkan pada data tidak memunculkan kondisi nyata pada
jantung. Sehingga di soal data ekstrem masih ada yaitu skala nyeri 7 (berat), ini yg dianggap
aktual sehingga harus segera diberikan tindakan dg kolaborasi obat golongan nitrat
(vasodilator). Kecuali jika nyeri tidak di munculkan skala nyerinya, kita bisa pilih pilihan C.
Sehingga jawaban yg dimaksud di soal adalah E. Yaitu nyeri akut

Seandainya pada pilihan diagnosa ada penurunan curah jantung kita dapat ambil diagnosa
tersebut karena penurunan curah jantung ditandai dengan perubahan tekanan dan nadi serta
adanya nyeri. Karena pilihan diagnosa penurunan curah jantung tidak ada, maka jawaban
yang di pilih adalah nyeri akut

Kasus (vignete)
5. Seorang perempuan usia 60 tahun, dirawat diruang internadengan diagnosis gagal jantung.
Pasien mengeluh lemas, dan sesak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kedua tangan dan kaki
pasien terdapat oedema, penggunaan retraksi dada, RR=29 x/menit, tensi 100/70 mmHg, nadi
78 x/menit. Pada pemeriksaan lab hb=8 gr/dL. Pasien sudah merasa sesak dan kelelahan jika
dipakai jalan 3 meter. Nafsu makan pasien turun dan selama di rumah sakit porsi makanan
pasien tidak habis.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan yang muncul pada pasien?

Pilihan jawaban
A. Pertukaran gas tidak efektif
B. bersihan jalan nafas tidak efektif
C. Gangguan pola nafas nafas
D. Kelebihan volume cairan
E. gangguan rasa nyaman nyeri
Kalau diperhatikan dari kasus yang ada cek core problemnya:
TD menurun merupakan tanda penurunan curah jantung. Artinya pompa darah tidak
maksimal
Terkompensasi terjadinya sesak nafas ditandai RR meningkat dan retraksi intercosta sebagai
akibat kurangnya oksigen.
Jadi core problemnya adalah masalah jantung yang berkompensasi ke paru2

6. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang interna dengan keluhan sesak, badan
meriang tiga hari. Sebulan yang lalu pasien masuk rumah sakit dengan diagnosis Demam
Reumatik Disease. Pemeriksaan fisik didapatkan friction rub, murmur sistolik, TD 115/70 mmHg,
S 40,5˚C, Nadi 120 x/menit reguler. Pasien mengeluh badannya menggigil dan keluar keringat
terus pada tubuh pasien.

Pertanyaan soal
Tindakan apakah yang bisa dilakukan perawat untuk mengatasi masalah keperawatan pada
pasien?

Pilihan jawaban
A. Kolaboarasi BGA (Blood Gas Analyze)
B. Berikan kompres pada tempat pembuluh darah besar
C. Lakukan fisioterapi dada
D. Atur posisi tidur pasien yang nyaman
E. Kolaborasi pemberian antibiotik
Core problem pada kasus diatas adalah peningkatan suhu tubuh yang sudah dimulai 3 hari
yang lalu sampai suhu 40,5°C.
Dalam intervensi keperawatan terdiri dari :
1. Tindakan mandiri perawat
2. Kolaborasi
3. Observasi
4. Edukasi
Tindakan ini tidak harus mandiri didahulukan namun tindakan mana yang bisa segera
diberikan untuk membantu masalah pasien. Jika pa dsa jawaban ada antipiretik kita memilih
itu. Karena pasien belum tentu infeksi sehingga tidak perlu diberi antibiotik kecuali jika ada
data lab leukosit.

Anda mungkin juga menyukai