Agrosilvopastura
Agrosilvopastura
Disusun Oleh :
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sub sektor, yaitu tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Apabila pertanian
dikembangkan secara sendiri-sendiri maka sisa tanaman, atau kotoran dari ternak
merupakan limbah yang dapat menimbulkan masalah dan penanganannya
memerlukan biaya tinggi sehingga akan meningkatkan biaya produksi usaha
pertanian. Bila demikian halnya sama seperti pada pengembangan ilmu
pertanian, secara produksi pun pertanian memerlukan keterpaduan atau pertanian
terpadu. Oleh karena itu pertanian terpadu merupakan pilar utama kebangkitan
bangsa Indonesia karena akan mampu menyediakan pangan yang aktual bagi
bangsa ini secara berkelanjutan. Pertanian terpadu merupakan sistem yang
menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu
lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga diharapkan dapat
sebagai salah satu solusi alternatif bagi peningkatan produktivitas lahan, program
pembangunan & konservasi lingkungan serta pengembangan desa secara
terpadu.Pertanian terpadu juga secara sederhana dapat dimaknai sebagai
pertanian yang menggabungkan berbagai subsektor (pertanian, peternakan dan
perikanan) dalam satu area dengan luasan tertentu sehingga lebih efisien dan
tidak menghasilkan limbah yang tidak dapat didaur ulang.
Muncullah agroforestry, yaitu Sistem pengelolaan lahan berkelanjutan dan
mampu meningkatkan produksi lahan secara keseluruhan, merupakan kombinasi
produksi tanaman pertanian (termasuk tanaman tahunan) dengan tanaman hutan
dan/atau hewan (ternak), baik secara bersama atau bergiliran, dilaksanakan pada
satu bidang lahan dengan menerapkan teknik pengelolaan praktis yang sesuai
dengan budaya masyarakat setempat. Salah satu model agroforestry yang paling
komplit adalah agrosilvopastura. Indonesia memiliki beragam jenis hutan seperti
hutan mangrove, hutan hujan tropis, dan hutan produksi. Kekayaan hutan sangat
melimpah sehingga hutan perlu dikelola dengan baik. Salah satunya dengan
penerapan sistem agroforestri. Agroforestri adalah istilah kolektif untuk sistem-
sistem dan teknologi-teknologi penggunaan lahan, yang secara terencana
dilaksanakan pada satu unit lahan dengan mengkombinasikan tumbuhan berkayu
(pohon, perdu, palem, bambu, dll.) dengan tanaman pertanian dan/atau hewan
(ternak) dan/atau ikan, yang dilakukan pada waktu yang bersamaan atau
bergiliran sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis antar berbagai
komponen yang ada. Singkatnya, agroforestri merupakan sistem pengelolaan
lahan yang menggabungkan sistem pertanian, kehutanan, dan peternakan dalam
satu lahan. Jadi di kawasan tersebut ditanami tanaman tahunan (pohon), tanaman
semusim (tanaman pangan) dan ternak.Dalam sistem agroforestri terdapat
interaksi ekologis dan ekonomis antara komponen-komponen yang berbeda.
Agroforestri ditujukan untuk memaksimalkan penggunaan energi matahari,
meminimalkan hilangnya unsur hara di dalam sistem, mengoptimalkan efesiensi
penggunaan air dan meminimalkan runoff serta erosi. Dengan demikian
mempertahankan manfaat-manfaat yang dapat diberikan oleh tumbuhan berkayu
tahunan (perennial) setara dengan tanaman pertanian konvensional dan juga
memaksimalkan keuntungan keseluruhan yang dihasilkan dari lahan sekaligus
mengkonservasi dan menjaganya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini, antara lain:
1. Apakah agrosilvopastura itu?
2. Bagaimana konsep dan penerapan agrosilvopastura?
3. Apa keunggulan agrosilvopastura?
II. PEMBAHASAN
A. Agrosilvopastura
Tanaman pakan
ternak
Tanaman Hutan
Tanaman Pangan