Anda di halaman 1dari 4

Kata Berimbuhan

Kata berimbuhan adalah kata yang sudah mengalami proses pengimbuhan (awalan,
akhiran, sisipan, dan kombinasi (imbuhan rangkap). Awalan dalam bahasa Makassar disebut
pattamba riolo, akhiran disebut pattamba ri boko, sisipan disebut pannyappik. Imbuhan
selalu ditulis serangkai dengan kata yang diikutinya atau kata yang mengikutinya.
a. Kata Berawalan (Prefiks)
Prefiks ialah afiks (imbuhan) yang ditempatkan di bagian depan dasar (mungkin kata
dasar atau kata kompleks/ jadian).
Contoh:
aK + jappa = ajjappa ajp
aK + sassa = assassa ass
aK + kelong = akkelong aeklo
aK + kana = akkana akn
aK+ cerak = accerak aecr
aK+ cukkuruk = accukkuruk acukuru
aK + dengka = addengka aedk
aK + towak = attowak atow
aN + bingkung = ammingkung amiku
aN + alle = anngalle aGel
aN + samballe = annyamballe aNbel
taK + balle = tabballe tbel
taK + tokro = tattokro ttoro
taK+ sambe = tassambe tseb
si - + baji = sibajji sibji
si- + sambe = sisambe siseb
ni- + balli = niballi nibli
ni- + boya = niboya niboy
pa- + baluk = pabaluk pblu
pa- + gandeng = gandeng pged
b. Kata Berakhiran
Sufiks ialah morfem terikat yang digunakan di bagian belakang kata atau dilekatkan
pada akhir dasar.
Contoh:
inung + ang → inungang ainuG
jaik + ang → jaikang jaik
balli + ang → balliang blia
alle + ang → alleang aela
bokdong + i = bokdongi bodoGi
lompo + i = lompoi lopoai
bakle + angang = balleanngang belaG
bella + angang = bellanngang eblG

c. Kata Bersisipan
Infiks ialah afiks yang diselipkan atau dilekatkan di tengah kata dasar.
Contoh:
sombalak + (-im-) = simombalak simobl
cincing + (-in-) = cinincing cinici
pangkak (-in-) = pinangkak pink
gakrok + (-al-) = galakrok glro
kangkang + (-ar-) = karangkang krk

4. Kata berimbuhan rangkap (konfiks)


Konfiks ialah gabungan prefiks dan sufiks yang dilekatkan sekaligus pada awal dan
akhir dasar.
Contoh:
ni + balle + i = niballei nibelai
ni + sambe + i = nisambei nisebai
nipaka +bajik + i = nipakabajiki nipkbjiki
ka+ bajik +ang = kabajikang kbjik
ka + lakbusuk + ang = kalabbusang klbus
si + sannang + ang = sisannangang sisnG

3. Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda penghubung.
Pamakaian angka (2) untuk menyatakan bentuk pengulangan hendaknya dihindari.
Penggunaan angka (2) hanya dapat dipakai pada tulisan cepat atau pecacatan saja. Pada
tulisan resmi, penulisan kata ulang harus ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda
hubung.
Kata ulang bahasa Makassar tidak hanya berupa pengulangan kata, tetapi dapat pula
pengulangan dengan mendapat awalan dan akhiran. Bentuk pengulangan yang lain adalah
pengulangan perubahan bunyi pada bentuk dasar. Dalam perubahan bunyi itu kadang-kadang
bentuk yang kedua sudah agak jauh dari bentuk dasarnya, namun ditinjau dari makna
keseluruhannya menyatakan pengulangan. Apa pun bentuk kata ulang itu, kata-kata tersebut
tetap ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-).
Contoh:
ballak-ballak assare-sare aksekre-sekre
’rumah-rumah’ ’suka memberi’ ’berkumpul’
larro-larro ajjappa-jappa attayang-tayang
’marah-marah’ ’jalan-jalan’ ’menunggu’
gassing-gassing akkuttu-kuttu akkelong-kelong
’sehat-sehat’ ’bermalas-malas’ ’menyanyi’
allo-allo akkau-kau lamak-lamari
’hari-hari’ ’mengomel’ lemari-lemari’
sallo-sallo akkarek-karena aklamung-lamung
’lama-lama’ ’bermain-min’ ’bercocok tanam’

4. Kata Gabungan (Kata Majemuk)


Gabungan kata yang sering disebut kata majemuk dituliskan terpisah bagian-
bagiannya. Tetapi, kalau salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri dan hanya muncul
dalam bentuk kombinasi, maka penulisannya harus dirangkaikan.
Contoh:
Gabungan Kata Bentuk Kombinasi
sannang makmikik lolobangko
’diam-diam menghanyutkan’ ’perawan tua’
ballak garring balubaine
’rumah sakit’ ’janda’
bajik pakmaik turungka
’baik hati’ ’anak muda’
jeknek mata tulolo
’air mata’ gadis’

Anda mungkin juga menyukai