Anda di halaman 1dari 2

1.

Silahkan – silakan
2. Antri – antre
3. Sekedar – sekadar
4. Aktifitas – aktivitas
5. Praktek – praktik
6. Analisis – analisa
7. Nasehat – nasihat
8. Resiko – risiko
9. Perduli – peduli
10. Karna – karena
11. Populer –popular
12. Kelembaban – kelembapan

1. Kalimat tidak baku : Kepada seluruh peserta dipersilahkan maju ke depan.


o Kalimat baku : Kepada seluruh peserta dipersilahkan maju.

2. Kalimat tidak baku : Tempat duduknya terletak didepan.


o Kalimat baku : Tempat duduknya terletak di depan.

3. Kalimat tidak baku : Tunjukkan jalan yang lurus.


o Kalimat baku : Tunjukkanlah jalan yang lurus.

4. Kalimat tidak baku : Peserta yang sudah hadir ada Yudi Isman dan Edi.
o Kalimat baku : Peserta yang sudah hadir ada Yudi, Isman, dan Edi.

5. Kalimat tidak baku : Kpd semua peserta yang sudah hadir dipersilahkan menempati ruangan
A.
o Kalimat baku : Kepada semua peserta yang sudah hadir dipersilahkan menempati
ruangan A.

6. Kalimat tidak baku : Ayah pergi ke Bandung, Ibu pergi ke Bandung.


o Kalimat baku : Ayah dan Ibu pergi ke Bandung.

7. Kalimat tidak baku : Kakak mengantar pulang Adik.


o Kalimat baku : Kakak mengantar Adik pulang.

8. Kalimat tidak baku : Kakak berkata, “jam berapa kamu akan pulang”?
o Kalimat baku : Kakak berkata, “jam berapa kamu akan pulang?”

9. Kalimat tidak baku : Bulan depan kita akan pergi ke bali.


o Kalimat baku : Bulan depan kita akan pergi ke Bali.

 Pengunjung yang membawa telepon genggam harap segera mematikan telepon


genggamnya.

Bandingkan dengan kalimat berikut:

 Pengunjung yang membawa telepon genggam harap segera dimatikan.


 Para mahasiswa saling pandang-memandang dengan mata kepala mereka masing-masing
dalam games unik ini.

Kalimat di atas mengandung pemborosan kata dengan penggunaan kata “saling” dan “pandang-
memandang”, serta “mata kepala mereka masing-masing”. Kalimat tersebut dapat menjadi
lebih efektif jika diubah menjadi:

 Para mahasiswa saling pandang dalam games unik ini.

Padu
Padu dalam suatu kalimat dapat diartikan sebagai  kesesuaian antar unsur kalimat agar tidak terjadi
kesalahan penafsiran. Contoh:

 Dari hasil rapat menunjukkan bahwa keputusan PHK berdampak buruk bagi perekonomian
rakyat.

Kalimat di atas tidak padu karena tidak memiliki unsur subjek. Agar menjadi kalimat yang padu dan
baku maka dapat diubah menjadi:

 Keputusan PHK berdampak buruk bagi perekonomian rakyat.

4. Kesesuaian Struktur
Kesesuaian struktur menjadi penting dalam suatu kalimat agar tidak terjadi kerancuan makna. Kalimat
baku memiliki struktur yang sesuai. Perhatikan contoh berikut:

 Ibu membelikan baju ayah untuk kado ulang tahun.

Kalimat di atas justru mengandung makna yang rancu. Yang dibelikan oleh Ibu bukanlah baju akan
tetapi ayah. Kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi:

 Ibu membelikan ayah baju untuk kado ulang tahun.


 “Bagi yang merokok harap dimatikan”
 Kalimat tersebut tidaklah logis karena tidak masuk akal sehat,
sepintas terdengar seperti orang yang merokok yang akan dimatikan,
seharusnya kalimat tersebut menjadi:
 “Orang yang merokok harus mematikan rokoknya”.

Anda mungkin juga menyukai