Anda di halaman 1dari 6

Submitted : 12 Agustus 2015

Accepted : 31 Agustus 2015 p-ISSN: 2088-8139


Published : 30 September 2015 e-ISSN: 2443-2946
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FARMASI MENGGUNAKAN


D&M IS SUCCESS MODEL UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN OBAT DI
RSUD KOTA SEMARANG
THE EVALUATION OF PHARMACEUTICAL INFORMATION MANAGEMENT USING D&M IS SUCCES MODEL
TO SUPPORT MEDICINE MANAGEMENT IN SEMARANG REGIONAL HOSPITAL

Yustisia Dian Advistasari1), Lutfan2), Dwi Pudjaningsih3)


1) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
2) Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
3) Fakultas MIPA, Universitas Islam Indonesia

ABSTRAK

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang merupakan rumah sakit umum kelas B milik Pemerintah Kota Semarang yang
telah menggunakan sistem informasi manajemen Medifirst2000 yang berbasis komputer untuk mendukung kegiatan operasionalnya
sejak tahun 2007 yang dikelola oleh vendor. Namun pada awal tahun 2012 sistem informasi manajemen dikelola sendiri oleh
instalasi sistem informasi manajemen rumah sakit dan telah diterapkan ke semua bagian pelayanan termasuk instalasi farmasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan terhadap
penggunaan sistem di RSUD Kota Semarang, untuk mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan pengguna di RSUD Kota Semarang serta untuk mengetahui pengaruh penggunaan sistem dan kepuasan
pengguna terhadap net benefits yang diperoleh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik kuantitatif dengan metode
penelitian menggunakan model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean. Penelitian dilakukan di RSUD Kota Semarang
dengan subyek penelitian adalah staf instalasi farmasi RSUD Kota Semarang. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik
deskriptif dilanjutkan dengan uji asumsi klasik dan uji regresi linier. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 55 responden dengan karakteristik responden mayoritas berjenis kelamin wanita (87,27%), usia 21-28 tahun (41,82%)
dengan jenis pekerjaan sebagai assisten apoteker (69.09%). Berdasarkan hasil uji regresi linier dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaan sistem dengan nilai sig.0,000. Kualitas sistem mempunyai pengaruh
positif terhadap kepuasan pengguna dengan nilai sig,0,000. Penggunaan sistem dan kepuasan pengguna mempunyai pengaruh
positif terhadap net benefits dengan nilai sig. 0,020 dan 0,001. Secara simultan kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas
pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaan sistem dan kepuasan pengguna dengan nilai sig. 0,000. Sedangkan
penggunaan sistem dan kepuasan pengguna secara simultan mempunyai pengaruh positif terhadap net benefits yang diperoleh
dengan nilai sig. 0,000.

Kata kunci: evaluasi, sistem informasi manajemen farmasi, D&M IS Success Model, RSUD Kota Semarang

ABSTRACT

Semarang Regional Hospital is a class B hospital owned by Semarang city government which has been using computer-
based information management system Medifirst2000 since 2007 which being managed by vendor. In the early 2012, the
information management system was managed by the hospital itself and has been applied to all service sections including
pharmaceutical section. The purpose of the research purpose is to understand the influence of system quality, information quality,
and service quality to system usage in Semarang Regional Hospital; to understand the influence of system quality, information
quality, and service quality to user satisfcation in Semarang Regional Hospital; to understand the influence of system usage and user
satisfaction to net benefits. The research is descriptive analytic quantitative using DeLone and McLean information succes model.
The research was conducted in Semarang Regional Hospital with pharmaceutical staff as the research subject. Data analysis were
conducted using descriptive statistic continued by classic assumption and linier regression test. The number of the respondent were
55 respondents with major characteristic female (87,27%), aged 21-28 yeras old (41,82%) worked as pharmacist (69.09%). The
result of linier regression test reveals that service quality have positive impact to system usage sig. 0,000. System quality have
positive impact to user satisfaction sig, 0,000. System usage and user satisfaction have positive impact to net benefits sig. 0,020 and
0,001. Simulteanously, the system quality, information quality, and service quality have positive impact to system usage and user
satisfaction sig. 0,000. Whereas system usage and user satisfaction simultaneously have positif impact to net benefits sig. 0,000.

Keywords: evaluation, pharmaceutical information management system, D&M IS Success Model, Semarang Regional Hospital

PENDAHULUAN
Sistem Informasi Manajemen
Korespondensi merupakan salah satu sumber daya organisasi
Yustisia Dian Advistasari, S.Farm., Apt. untuk mendukung proses pengambilan
Magister Manajemen Farmasi, Fakultas Farmasi keputusan pada berbagai tingkat manajemen,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Email : yusti.advistasari@gmail.com data dapat diolah menjadi informasi sesuai
keperluan manajer sebagai pimpinan

219
Volume 5 Nomor 4 – Desember 2015

manajemen lini bawah, tengah dan atas. Agar farmasi. Aplikasi sistem informasi manajemen
informasi sesuai dengan keperluan manajemen yang sudah berjalan telah terintegrasi di setiap
dan manajer, maka haruslah dirancang suatu bangsal, poli, instalasi penunjang, dan seluruh
sistem informasi manajemen yang baik sehingga ruang administrasi. Aplikasi yang berjalan
dapat digunakan sebagai pendukung meliputi menu transaksi meliputi daftar pasien,
pengambilan keputusan. data pemesanan obat, data penerimaan obat dan
Rumah sakit juga mempunyai sistem transaksi pelayanan pasien, menu informasi
informasi manajemen yang biasa disebut dengan meliputi daftar penjualan obat, daftar
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. pengiriman obat ke ruangan atau gudang, daftar
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit retur obat dan daftar obat kadaluarsa,
merupakan suatu usaha untuk menyajikan persediaan (inventory) meliputi data persediaan
informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai barang medis dan non medis, laporan meliputi
kebutuhan guna menunjang proses fungsi- laporan distribusi obat, laporan saldo obat,
fungsi manajemen dan pengambilan keputusan laporan penerimaan obat dari supplier,
dalam memberikan pelayanan kesehatan di rekapitulasi resep dan lembar resep.
Rumah Sakit (Azwar, 1999). Penerapan sistem Pada dasarnya pengelolaan obat di
informasi manajemen rumah sakit bertujuan instalasi farmasi rumah sakit meliputi
untuk meningkatkan pelayanan pada pasien perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan
(patient service) dan keamanan pasien (patient distribusi dimana keempat tahap ini saling
safety). terkait dan saling mempengaruhi sehingga
Keberhasilan dari pengembangan sistem harus terkoordinasi dengan optimal. Pada
merupakan investasi untuk meningkatkan hakekatnya sistem informasi merupakan suatu
kualitas pelayanan pada pasien. Rumah sakit tatanan yang berurusan dengan pengumpulan
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan data, penyajian informasi, analisis data,
dengan cepat, tepat dan berkualitas. Guna penyimpulan informasi serta penyampaian
memenuhi tuntutan pelayanan tersebut maka informasi yang dibutuhkan (Sabarguna, 2007).
dukungan sistem informasi manajemen sangat Evaluasi sistem informasi mengandung
diperlukan. maksud untuk mengidentifikasi kekuatan dan
Salah satu pendekatan yang dapat kelemahan dari suatu aplikasi yang sedang
dilakukan untuk mengukur kesuksesan sistem digunakan, mengetahui tersedia atau tidaknya
informasi adalah dengan menilai kepuasan suatu informasi saat diperlukan, dan
pengguna terhadap sistem (Laudon and mengetahui bahwa informasi yang diberikan
Laudon, 2000). Model kesuksesan sistem dalam aplikasi disajikan secara akurat, handal,
informasi DeLone dan McLean menunjukkan dan tepat waktu (Nugroho, 2008). Hal ini
hubungan antara kualitas sistem (software) berguna sebagai salah satu upaya untuk
aplikasi SIMRS, kualitas informasi yang mengetahui penyebab berbagai kendala yang
dihasilkan dari penggunaan aplikasi SIMRS, dan ada sehingga dapat dilakukan identifikasi
kualitas pelayanan dari pihak pengelola SIMRS masalah untuk kemudian ditentukan langkah-
di Rumah Sakit terhadap penggunaan sistem langkah perbaikan yang diperlukan.
dan kepuasan pengguna sistem.
RSUD Kota Semarang telah METODE
menggunakan sistem informasi manajemen Jenis penelitian ini merupakan
yang berbasis komputer untuk mendukung penelitian deskriptif analitik kuantitatif, yaitu
kegiatan operasionalnya sejak tahun 2007 yang menganalisis dan menyajikan fakta secara
dikelola oleh vendor. Namun pada awal tahun sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk
2012 sistem informasi manajemen dikelola dipahami dan disimpulkan (Azwar, 2005).
sendiri oleh instalasi sistem informasi Analisis kuantitatif untuk mendukung
manajemen rumah sakit dan telah diterapkan ke penelitian ini digunakan skala sikap dari skala
semua bagian pelayanan termasuk instalasi Likert untuk mengetahui nilai masing-masing

220
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi

variabel. Metode yang digunakan dalam Variabel bebas mempunyai hubungan terhadap
penelitian adalah model kesuksesan sistem variabel terikat jika nilai signifikansi < 0,05.
informasi DeLone dan McLean dengan cara Menurut Petter et al. (2008), kualitas
melakukan survey menggunakan kuesioner pelayanan merupakan kualitas dukungan sistem
untuk mendapatkan data primer yang akan dari departemen information and technology (IT)
digunakan untuk memperoleh hasil analisa data dan personilnya kepada pengguna sistem
penelitian. informasi. Sedangkan penggunaan sistem
adalah tingkat dan cara dimana pengguna
HASIL DAN PEMBAHASAN memanfaatkan kemampuan dari suatu sistem
Karakteristik Responden informasi. Sosialisasi dan pelatihan penggunaan
Berdasarkan jenis kelamin (gender), sistem dari personil instalasi sistem informasi
jumlah responden dalam penelitian ini lebih manajemen rumah sakit RSUD Kota Semarang
banyak wanita sejumlah 48 orang (87,27%), kepada pengguna sistem khususnya staf
sedangkan responden pria sejumlah 7 orang instalasi farmasi memiliki dampak yang besar
(12,73%). Hal ini menunjukkan bahwa staf terhadap penggunaan sistem. Akan tetapi, hal
instalasi farmasi RSUD Kota Semarang tersebut terkadang terkendala dengan
didominasi oleh wanita. Berdasarkan usia, minimnya jumlah personil instalasi sistem
responden usia 21-28 tahun sebanyak 23 orang informasi manajemen rumah sakit sehingga
(41,82%), usia 29-36 tahun sebanyak 14 orang dukungan (support) dari departemen teknologi
(25,46%), usia 37-44 tahun sebanyak 9 orang informasi masih belum bisa maksimal.
(16,36%) dan usia 45-52 tahun sebanyak 9 orang Kelemahan lain dari aplikasi sistem informasi
(16,36%). Berdasarkan jenis pekerjaannya, yang sudah berjalan di RSUD Kota Semarang
responden terdiri dari apoteker sebanyak 9 belum terdapatnya log book penggunaan sistem.
orang (16,36%), assisten apoteker sebanyak 38 Sehingga tidak dapat diketahui dengan pasti
orang (69,09%) dan tenaga administrasi frekuensi penggunaan sistem oleh pengguna.
sebanyak 8 orang (14,55%). Responden Seddon (1997) mendefinisikan kinerja
terbanyak adalah assisten apoteker sebagai individu sebagai pendapat pengguna atas sistem
Tenaga Teknis Kefarmasian. aplikasi khusus yang digunakan dalam
Uji Normalitas meningkatkan kinerja mereka di dalam
Hasil uji normalitas menunjukkan nilai organisasi. Jika seseorang merasa puas terhadap
sig untuk seluruh variabel penelitian lebih besar sistem informasi yang digunakan, maka mereka
dari  = 0,05 (X1= 0,200; X2= 0,200; X3= 0,075; akan cenderung untuk merasa nyaman dan
Y1= 0,200; Y2= 0,200; Z= 0,154) sehingga dapat aman selama bekerja dengan menggunakan
dikatakan bahwa data berdistribusi normal. sistem tersebut sehingga mereka akan merasa
Uji Multikolinieritas terbantu dalam menyelesaikan pekerjaan.
Uji multikolinieritas dimaksudkan Semakin tinggi intensitas penggunaan sistem
untuk menguji apakah terjadi korelasi yang kuat dan tingkat kepuasan pengguna akan suatu
antar variabel bebas. Hasil uji multikolinieritas sistem informasi, maka akan semakin tinggi juga
untuk semua variabel bebas penelitian dampak terhadap kinerja pengguna (individual
menunjukkan nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 impact) dan dampak terhadap organisasi secara
(X1= 0,882; X2= 0,872; X3= 0,965) dan nilai VIF menyeluruh (organizational impact).
lebih kecil dari 10,00 (X1= 1,133; X2= 1,146; X3= Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi,
1,037) sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi dan Kualitas Pelayanan terhadap Penggunaan
multikolinieritas antar variabel bebas. Sistem
Uji Regresi Linier Sederhana Hasil uji regresi linier berganda pada
Pengujian regresi linear sederhana penelitian menyatakan bahwa secara simultan
dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel kualitas sistem, kualitas informasi dan
variabel bebas terhadap variabel terikat. kualitas pelayanan berpengaruh secara positif
terhadap penggunaan sistem. Hal ini

221
Volume 5 Nomor 4 – Desember 2015

Tabel I. Ringkasan Hasil Regresi Linier Sederhana


Variabel Terikat Variabel Bebas Nilai Sig. Keterangan
Penggunaan sistem Kualitas sistem (X1) 0,656 Tidak terdapat pengaruh antara kualitas
(Y1) sistem dengan penggunaan sistem
Kualitas informasi (X2) 0,811 Tidak terdapat pengaruh antara kualitas
informasi dengan penggunaan sistem
Kualitas pelayanan (X3) 0,000 Terdapat pengaruh antara kualitas
pelayanan dengan penggunaan sistem
Kepuasan pengguna Kualitas sistem (X1) 0,000 Terdapat pengaruh antara kualitas
(Y2) sistem dengan kepuasan pengguna
Kualitas informasi (X2) 0,962 Tidak terdapat pengaruh antara kualitas
informasi dengan kepuasan pengguna
Kualitas pelayanan (X3) 0,084 Tidak terdapat pengaruh antara kualitas
pelayanan dengan kepuasan pengguna
Net benefits (Z) Penggunaan sistem (Y1) 0,020 Terdapat pengaruh antara penggunaan
sistem dengan net benefits
Kepuasan pengguna 0,001 Terdapat pengaruh kepuasan pengguna
(Y2) dengan net benefits

Tabel II. Hasil Regresi Linier Berganda Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan Kualitas Pelayanan terhadap
Penggunaan Sistem
Nilai Sig.F
Variabel Terikat Variabel Bebas B F pada R R2
ANOVA
Kualitas sistem (X1) 0,008
Penggunaan
Kualitas informasi (X2) 0,003 635,736 0,000 0,987 0,974
Sistem (Y1)
Kualitas pelayanan (X3) -0,986

Tabel III. Hasil Regresi Linier Berganda Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Pengguna
Nilai Sig.F
Variabel Terikat Variabel Bebas B F pada R R2
ANOVA
Kualitas sistem (X1) 0,681
Kepuasan
Kualitas informasi (X2) 0,003 12,949 0,000 0,658 0,432
Pengguna (Y2)
Kualitas pelayanan (X3) 0,256

Tabel IV. Hasil Regresi Linier Berganda Penggunaan Sistem dan Kepuasan Pengguna terhadap Net Benefits
yang Diperoleh
Nilai Sig.F
Variabel Terikat Variabel Bebas B F pada R R2
ANOVA
Penggunaan sistem (Y1) 0,185
Net benefits (Z) 11,186 0,000 0,548 0,301
Kepuasan pengguna (Y2) 0,211

ditunjukkan dengan nilai signifikansi hasil determinasi (R2) pada penelitian ini mempunyai
penelitian lebih kecil dari = 0,05 yaitu 0,000. nilai 0,974 dimana nilai ini menunjukkan bahwa
Analisis regresi linier berganda kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas
digunakan untuk mengetahui keeratan pelayanan berpengaruh 97,4% terhadap
hubungan dua atau lebih variabel bebas penggunaan sistem dan sisanya 2,6%
terhadap variabel terikat secara simultan. Nilai dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
koefisien korelasi (R) adalah sebesar 0,987 yang Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai
berarti mempunyai tingkat keeratan tinggi. Uji signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan

222
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi

bahwa terdapat hubungan signifikan antara data obat, mempercepat waktu tunggu sehingga
kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas proses pelayanan pasien lebih singkat. Cepatnya
pelayanan terhadap penggunaan sistem secara waktu untuk mengakses sistem informasi
simultan atau bersama-sama. Nilai beta menyebabkan pengguna tidak merasa enggan
menggambarkan bahwa setiap kenaikan 1 untuk menggunakan sistem dan kepuasan
variabel X akan meningkatkan variabel Y pengguna akan tercapai. Kualitas sistem yang
sebesar nilai beta. Dari hasil analisis diperoleh baik dapat meningkatkan kinerja staf instalasi
nilai beta variabel kualitas sistem 0,008 yang farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota
artinya setiap kenaikan 1 nilai variabel kualitas Semarang sehingga kepuasan pengguna dapat
sistem akan meningkatkan variabel Y atau tercapai.
penggunaan sistem sebesar 0,008. Nilai beta Pengaruh Penggunaan Sistem dan Kepuasan
variabel kualitas informasi 0,003 yang berarti Pengguna terhadap Net Benefits yang
setiap kenaikan 1 nilai variabel kualitas Diperoleh
informasi akan meningkatkan penggunaan Hasil uji regresi linier berganda
sistem sebesar 0,003. Nilai beta variabel kualitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi hasil
pelayanan -0,986 yang berarti setiap kenaikan 1 penelitian lebih kecil dari = 0,05 yaitu 0,000
nilai variabel kualitas pelayanan akan maka H0 ditolak yang berarti penggunaan
menurunkan penggunaan sistem sebesar 0,986. sistem (Y1) dan kepuasan pengguna (Y2)
Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya mempunyai pengaruh signifikan terhadap net
komunikasi dan koordinasi antara personil benefits (Z) yang diperoleh.
instalasi sistem informasi manajemen rumah Berdasarkan hasil uji pada Tabel IV
sakit dengan pengguna sistem. menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) adalah
Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, sebesar 0,548 yang berarti mempunyai tingkat
dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan keeratan sedang. Uji determinasi (R2)
Pengguna mempunyai nilai 0,301 dimana nilai ini
Hasil uji regresi linier berganda secara menunjukkan bahwa penggunaan sistem dan
simultan variabel kualitas sistem, kualitas kepuasan pengguna berpengaruh 30,1%
informasi dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap net benefits yang diperoleh dan sisanya
secara positif terhadap kepuasan pengguna. Hal 69,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi hasil model.
penelitian lebih kecil dari = 0,05 yaitu 0,000. Penggunaan sistem informasi yang telah
Berdasarkan hasil uji regresi linier dikembangkan mengacu pada seberapa sering
berganda pada Tabel III menunjukkan nilai pengguna memakai sistem informasi. Semakin
koefisien korelasi (R) adalah sebesar 0,658 yang sering pengguna memakai sistem informasi
artinya antar variabel mempunyai tingkat biasanya diikuti oleh semakin banyak tingkat
keeratan tinggi. Uji determinasi (R2) mempunyai pembelajaran (degree of learning) yang didapat
nilai 0,432 dimana nilai ini menunjukkan bahwa pengguna mengenai sistem informasi (McGill et
kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas al., 2003). Tingginya derajat manfaat yang
pelayanan berpengaruh 43,2% terhadap diperoleh dari penggunaan sistem
kepuasan pengguna dan sisanya 56,8% mengakibatkan kepuasan pengguna akan
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. meningkat. DeLone and McLean (1992)
Kualitas sistem merujuk pada seberapa menyatakan bahwa hubungan antara
baik kemampuan perangkat keras, perangkat penggunaan dan kepuasan pengguna
lunak, dan kebijakan prosedur dari sistem merupakan hubungan yang timbal balik
informasi yang dapat menyediakan informasi (reciprocally).
kebutuhan pemakai (DeLone and McLean, Penerapan sistem informasi dapat
1992). Dengan adanya sistem informasi mengubah hirarki pengambilan keputusan dan
memudahkan pengguna dalam menyimpan menurunkan biaya untuk distribusi informasi
data, mencari data baik data pasien maupun (Radityo dan Zulaikha, 2007). Hal ini

223
Volume 5 Nomor 4 – Desember 2015

merupakan alasan yang menguatkan bahwa


keberadaan sistem informasi dapat KESIMPULAN
meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Kualitas sistem, kualitas informasi dan
Secara positif, keberadaan sistem informasi akan kualitas pelayanan secara simultan memiliki
menjadi rangsangan (stimulus) dan tantangan pengaruh positif terhadap penggunaan sistem di
bagi individu dalam organisasi untuk bekerja RSUD Kota Semarang. Kualitas pelayanan
secara lebih baik, yang pada gilirannya memiliki pengaruh signifikan sedangkan
berdampak pada kinerja organisasi. Hal ini kualitas sistem dan kualitas informasi memiliki
sesuai dengan yang diungkapkan Markus and pengaruh tidak signifikan terhadap penggunaan
Keil (1994) yang menyatakan bahwa sebuah sistem. Kualitas sistem, kualitas informasi dan
kesuksesan sistem akan berdampak pada kualitas pelayanan secara simultan memiliki
individu dan organisasi penggunanya, dan pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
selanjutnya dampak individual tersebut di RSUD Kota Semarang. Kualitas sistem
berpengaruh terhadap kinerja organisasional. memiliki pengaruh signifikan terhadap
Sistem informasi manajemen farmasi kepuasan pengguna sedangkan kualitas
Medifirst2000 yang telah diterapkan di Rumah informasi dan kualitas pelayanan memiliki
Sakit Umum Daerah Kota Semarang secara pengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan
menyeluruh bermanfaat secara individual bagi pengguna. Penggunaan sistem dan kepuasan
staf instalasi farmasi dan secara organisasional pengguna keduanya memiliki pengaruh positif
bagi instalasi farmasi dalam memberikan terhadap net benefit yang diperoleh
pelayanan yang cepat, tepat dan aman.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A., 1999, Analisis SIM RSU Tangerang, Nugroho, E., 2008, Sistem Informasi Manajemen:
Universitas Indonesia, Depok. Konsep, Aplikasi, dan Pengembangannya,
Azwar, S., 2005, Sikap Manusia Teori dan Penerbit Andi, Yogyakarta.
Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Petter, S., William, D., dan Ephraim, M., 2008,
Yogyakarta. Measuring Information Systems Success:
DeLone, W.H., and Mclean, E.R., 1992, The Models, Dimensions, Measures, and
DeLone McLean Model Of Information Interrelationships, European Journal of
System Success: A ten-Year Update, Information Systems, 17: 236-263.
Journal of Management Information, 19(4): Radityo, D. dan Zulaikha, 2007, Pengujian
9-30. Model DeLone and McLean Dalam
Laudon, K.C. dan Laudon, J.P., 2000, Pengembangan Sistem Informasi
Management Information Systems: Manajemen (Kajian Sebuah Kasus),
Organization and Technology in the Simposium Nasional Akuntasi X, 26-28
Networked Enterprise, 6th ed. Prentice-Hell, Juli 2007, Universitas Hasanudin,
USA. Makasar.
Markus, M.L. and Keil, M., 1994, If We Build It, Sabarguna, B.S., 2007, Sistem Informasi
They Will Come: Designing Information Manajemen Rumah Sakit. Konsorsium
Systems That People Want To Use, Sloan Rumah Sakit Islam Jawa Tengah DIY.
Management Review, 35(4):11-25. Seddon, P.B., 1997, A Respecification and
McGill, T., Hobbs, V., dan Klobas, J., 2003, User- Extension of The DeLone and McLean’s
Developed Aplications and Information Model of IS Success, Information System
Systems Success: A Test of DeLone and Research, 8: 240-250.
McLean’s Model, Information Resources
Management Journal, 16(1): 24-45.

224

Anda mungkin juga menyukai