Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KASUS TUTORIAL MANAJEMEN KEPERAWATAN

Perawat “Y” (35 tahun ) adalah seorang head nurse di ruang rawat inap
 penyakit dalam Rumah Sakit X. Dia menggantikan head nurse sebelumnya yang
dianggap belum berhasil dalam mengelola sumber-sumber keperawatan yang ada
diruangnya dan tidak mampu menerapkan konsep manajemen keperawatan secara
optimal dalam memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan kepada pasien.
Perawat “Y”  sebelumnya adalah ketua Tim A pada MPKP dengan Metode
Modifikasi Tim-Primer di ruangannya. Dalam melaksanakan tugasnya, dia dinilai
mampu menerapkan proses manajemen asuhan dan pelayanan keperawatan sesuai
dengan konsep dan prinsip manajemen keperawatan. Selain itu, melalui proses
Credentialing  dan penilaian kinerja yang dilakukan oleh kepala bidang
keperawatan yang kemudian diverifikasi oleh komite keperawatan maka dia juga
dinilai layak menjadi seorang head nurse. Berdasarkan hasil penilaian tersebut,
direktur rumah sakit kemudian mengangkat dan menetapkan perawat “Y” sebagai
head nurse diruang rawat inap penyakit dalam. Pada sistem manajemen pelayanan
keperawatan, head nurse termasuk dalam kategori low manager keperawatan.
Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan
seorang manajer keperawatan dalam melaksanakan peran dan fungsinya pada
sistem manajemen keperawatan. Sebagai head nurse , perawat “Y” selalu
melaksanakan peran dan fungsinya dengan berorientasi pada tujuan dari
 pelayanan keperawatan di ruangnnya dan tujuan dari fungsinya dengan kesehatan
rumah sakit. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perawat “Y” selalu berupaya
mengkoordinasikan dan menintegrasikan semua sumber-sumber keperawatan
yang ada di ruangnnya dengan menerapkan proses manajemen keperawatan yaitu
mulai dari proses planning, organizing, staffing, actuating, sampai dengan proses
controlling
TAHAP 1

Istilah

1. Crendentialing adalah proses untuk menentukan dan mempertahankan


kompetensi keperawatan
2. MPKP (Metode Praktik Keperawatan Profesional) adalah salah satu
Metode Modifikasi Tim Primer adalah suatu cara atau metode untuk
memperbaiki kinerja perawat dalam merencanakan asuhan keperawatan
3. Planning (Perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menyusun dan menetapkan
rangkaian kegiatan untuk mencapai suatu perencanaan .
4. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan manajemen
untuk menghimpun semua sumber data yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
5. Staffing (Penyusunan) adalah salah satu fungsi manajemen yang
melakukan penarikan , penyeleksian, pengembangan dan penggunaan
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien.
6. Actuating (Pengarahan) adalah proses memberikan bimbingan kepada staf
agar mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan tugas-tugasnya
sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan
sumber daya yang tersedia.
7. Controlling (Pengawasan dan pengendalian) adalah proses untuk
mengamati secara terus menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah
disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi.
TAHAP 2

Identifikasi masalah

1. Kenapa head nurse sebelumnya yang dianggap belum berhasil dalam


mengelola sumber-sumber keperawatan yang ada diruangnya ?
2. Apa yang menyebabkan head nurse tidak mampu menerapkan konsep
manajemen keperawatan secara optimal dalam memberikan asuhan dan
 pelayanan keperawatan kepada pasien?
3. Kenapa perawat “Y” terpilih menjadi head nurse ?
4. Bagaimana perawat “Y” mampu menerapkan proses manajemen asuhan
dan pelayanan keperawatan sesuai dengan konsep dan prinsip manajemen
keperawatan?
5. Apa peran dan fungsi head nurse untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan yang optimal ?
6. Siapa saja yang berhak melaksanakan fungsi manajemen keperawatan ?
7. Mengapa head nurse termasuk dalam kategori low manajer keperawatan?
8. Kapankah posisi head nurse dapat digantikan oleh perawat lain ?
9. Apa saja kriteria untuk menjadi head nurse ?
10. Mengapa 5 fungsi manajemen harus diterapkan dalam proses manajemen
keperawatan ?
TAHAP 3

Hipotesis

1. Karena head nurse sebelumnya tidak mampu menerapkan peran dan


fungsi head nurse dalam manajemen keperawatan secara optimal.
2. Karena perawat sebelumnya tidak mengkoordinasikan dan
menintegrasikan semua sumber-sumber keperawatan yang ada di
ruangnnya dengan menerapkan proses manajemen keperawatan yaitu
mulai dari proses planning, organizing, staffing, actuating, sampai dengan
 proses controlling 
3. Karena perawat “Y” dinilai mampu menerapkan proses manajemen asuhan
dan pelayanan keperawatan sesuai dengan konsep dan prinsip manajemen
keperawatan.
4. Karena perawat “Y” selalu melaksanakan peran dan fungsinya dengan
 berorientasi pada tujuan dari pelayanan keperawatan dengan menerapkan
 proses manajemen keperawatan yaitu mulai dari proses  planning,
organizing, staffing, actuating, sampai dengan proses controlling.
5. Peran head nurse sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat
 primer, orientasi dan merencanakan karyawan baru, menyusun jadwal
dinas, memberikan penugasan kepada perawat asisten, mengevaluasi kerja,
merencanakan dan menyelenggarakan staf.
dan fungsi head nurse planning, organizing, staffing, actuating, sampai
dengan proses controlling.
6. Yang berhak melaksanankan fungsi manajemen keperawatan adalah
manajer karena manajer merupakan orang yang bertanggungb jawab dan
 berwewenang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
7. Karena head nurse adalah manajer pemula yang bertugas sebagai kepala
di unit pelayanan keperawatan terdepan yang langsung berhadapan dengan
 pasien, dimana dalam melaksanankan tugasnya menggunakan gaya
kepemimpinan untuk menerapkan fungsi-fungsi manajemen keperawatan
agar menghasilkan mutu pelayanan keperawatan yang tinggi.
TAHAP 7

Learning Issue

Problem Solving ( jawaban dari jurnal dikaitkan dengan kasus)

Anda mungkin juga menyukai