Anda di halaman 1dari 2

A.

Definisi Wasting

Status kesehatan anak merupakan salah satu indikator kesejahteraan bangsa, sehingga
masalah kesehatan anak merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu
masalah nasional. Anak yang mengalami gangguan perkembangan akan mengalami hambatan
kognitif dan kegagalan pendidikan sehingga berdampak pada rendahnya produktivitas dimasa
dewasa. Periode tiga tahun pertama merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia. Periode ini merupakan "Masa emas"
(Golden Period) , Jendela kesempatan (Window Opportunity) sekaligus Masa kritis (Critical
Periode) bagi otak anak dalam menerima berbagai masukan /pembelajaran /pengaruh dari
lingkungan disekitarnya baik yang bersifat positif maupun negatif (Hati PI, 2020).

Perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain faktor genetik dan
lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak meliputi
lingkungan pranatal, perinatal, dan pascanatal. Yang termasuk faktor lingkungan pranatal yaitu
riwayat gizi ibu saat hamil, mekanis, toksin kimia. Status Gizi merupakan salah satu indikator
derajat kesehatan masyarakat. Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak
serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) seperti kegagalan pertumbuhan, berat
badan lahir rendah, pendek, kurus dan gemuk (Hati PI, 2020).

Wasting merupakan salah satu indikator status gizi. Wasting merupakan gabungan dari
istilah kurus (wasted) dan sangat kurus (severely wasted) yang didasarkan pada indeks Berat
Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
dengan ambang batas. Dampak wasting balita dapat mengalami kegagalan pertumbuhan,
gangguan kognitif, penurunan kecerdasan, masalah kesehatan mental dan emosional, dan
peningkatan kematian (Hati PI, 2020).

Wasting adalah kondisi ketika berat badan anak menurun, sangat kurang, atau bahkan
berada di bawah rentang normal. Anak yang mengalami kondisi ini umumnya memiliki proporsi
tubuh yang kurang ideal. Perlu diingat jika kondisi ini biasanya terjadi karena penurunan berat
badan drastis akibat tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi harian anak. Tidak hanya itu saja,
memiliki satu atau beberapa penyakit bisa berujung pada turunnya berat badan. Sebagai
contoh, gangguan pencernaan seperti diare, juga bisa mengakibatkan kondisi ini. Kejadian berat
badan yang menurun pada anak juga dapat berdampak besar terhadap kondisi kesehatannya
sekarang atau di kemudian hari. Umumnya, ia jadi lebih mudah terserang penyakit, bahkan
berisiko sampai berakibat fatal. Selain dari segi kesehatan, kondisi ini juga turut memengaruhi
kemampuan intelektual anak di masa pertumbuhan (Aini DN. 2020).

Anak dikatakan mengalami kondisi ini ketika hasil pengukuran indikator BB/TB berada
di -3 sampai dengan di bawah -2 standar deviasi (SD). Lebih dari itu, anak juga bisa mengalami
wasting akut (severe acute malnutrition) ketika indikator BB/TB menunjukkan angka di bawah
-3 SD. Bisa dikatakan, wasting akut adalah kondisi penurunan berat badan yang sudah lebih
parah ketimbang kondisi yang biasa. Wasting umumnya lebih banyak dialami oleh anak di
kelompok usia balita (Aini DN. 2020).

Hati PI. 2020.. Hubungan status gizi (wasting) dengan status perkembangan balita usia 1-3
tahun di desa ngentakrejo. 2020. phd thesis. poltekkes kemenkes Yogyakarta

Aini DN. 2020. Hubungan antara penyakit infeksi dan pola asuh dengan status gizi (wasting)
pada anak balita di kelurahan jeruk Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya. Poltekkes kemenkes
Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai