Anda di halaman 1dari 28

Pelatihan Calon Auditor Energi

TEKNIK KONSERVASI ENERGI

SISTEM JARINGAN KELISTRIKAN

Disampaikan Oleh:
EDY YURISMAN, ST, MT.
Email : edyyuris@gmail.com; Mobile : +62 811-2718-689

Disampaikan pada Pelatihan Calon Auditor Energi


oleh PT ABW dan LSP Energy
1
Yogyakarta, 16 – 18 Maret 2020
Energi Listrik
• Listrik adalah energi sekunder yang harus
dibangkitkan dari energi primer di pembangkit listrik.
• Kita tidak dapat memperoleh listrik dari alam secara
langsung, tetapi selalu menggunakan peralatan
konversi.
• Listrik yang dibangkitkan oleh pembangkit PLN adalah
listrik arus bolak balik(AC), harus dimanfaatkan pada
saat yang bersamaan.
• Listrik harus ditransmisikan dan didistribusikan dari
pembangkit ke konsumen sehingga harus dibangun
sistem tranmisi dan distribusi.
• Kehidupan moderen tidak dapat berlangsung tanpa
listrik
TRANSMISI DAN DISTRIBUSI LISTRIK PLN

primary secondary primary secondary


transmission transmission distribution distribution

various
load

23 kV, 3 ph.
generator 23/500 kV 500/150 kV 150/20 kV 20 kV/380 V

Jaringan distribusi PLN


Sistem Distribusi Listrik
• Dari gambar diatas sistem distribusi listrik adalah jaringan
listrik 20 kV 3 phase dan jaringan 380 kV 3 phase.
• Secara khusus distribusi listrik adalah sistem pengiriman
energi listrik dari sumber listrik ke konsumen (pengguna).
• Sistem distribusi listrik harus aman(save), efisien, Handal,
ekonomis .
• Untuk memenuhi persyaratan di atas maka peralatan yang
digunakan dan pemasangannya harus memenuhi standar
nasional dan internasional.
• Peralatan untuk jaringan distribusi listrik antara lain: kabel/
Penghantar. Transformator MCB dan CB, Panel Box, Busbar,
Isolator, Meter Listri, Capasitor Bank. .
Sistem Distribusi Listriak di Industri
Distribusi Listik
Perbedan Fasa Antar Tegangan (V ) dan Arus ( I ) Listrik AC

Beberapa contoh perbedaan sudut antara arus dengan tegangan yang


dihasilkan dari suatu rangkaian yang dihubungkan pada arus bolak balik
Rugi-rugi Pada Penghantar(kabel)
Rugi – Rugi Sistem Distribusi
Mutu Daya Sistem Kelistrikan
• Suplai listrik stabil (tidak ada interupsi )
• Tegangan ( sesuai permintaan dan tidak ada gangguan
sesaat )
• Keseimbangan antar fasa memenuhi persyaratan yang
ditentukan
• Harmonisa maksimum dibawah standar IEEE 519 THD V
mak. 3 % dan THD A mak. 10 % (mutu peralatan )
• Faktor daya mememenuhi ketentuan (mutu peralatan)
• Sistem proteksi memenuhi persyaratan
• Tidak ada pemanasan lokal : sambungan kabel dan bus
bar dan kabel (pemeriksaan rutin )

10
10
20
30
40
60
70
80
90

50

0
100

11:27:55
12:57:55
14:27:55
15:57:55
17:27:55
18:57:55
20:27:55
21:57:55
23:27:55
00:57:55
02:27:55
03:57:55
05:27:55
06:57:55
08:27:55
09:57:55
11:27:55
12:57:55
kW

14:27:55
15:57:55
17:27:55

• Jam kosong ( tidak ada suplai listrik )


18:57:55
Stabilitas Suplai

20:27:55
21:57:55
23:27:55
00:57:55
02:27:55
Mutu daya kelistrikan

03:57:55
05:27:55
06:57:55
08:27:55
kW

11
18800
19000
19200
19400
19800
20000
20200
20400
20600

19600
14:49:08
14:51:08
14:53:08
14:55:08
14:57:08
14:59:08
15:01:08
15:03:08
15:05:08
15:07:08
15:09:08
15:11:08
15:13:08
15:15:08
15:17:08
15:19:08
15:21:08
15:23:08
15:25:08
15:27:08
Unbulance V

15:29:08
15:31:08
15:33:08
15:35:08
15:37:08
Mutu daya kelistrikan

15:39:08
15:41:08
15:43:08
15:45:08
15:47:08
15:48:39
U2_AVE[V]
U1_AVE[V]

U3_AVE[V]

12
Analisis Sistem Kelistrikan
Mutu Daya kelistrikan: ketidak seimbangan tegangan

Ketidak seimbangan tegangan antar fasa akan menimbulkan


peningkatan losses pada motor-motor 3 fasa dan berakibat pada
peningkata temperatur motor. Pada grafik dari DOE USA di atas
dapat diketahui berapa besar losses akibat kenaikkan perbedaan
tegangan antar fasa.
13
PEMILIHAN TRAFO

Jika pemakaian
Transformator yang tidak
sesuai kapasitas
dan peruntukannya,
maka akan timbul rugi-
rugi trafo yang besar dan
cosphi serta tegangan
kerjanya rendah.
Sistem Kelistrikan
Transformator

Pada pembebanan Transformator yang


perlu ditinjau adalah pembebanan rata
–rata dan pembebanan maksimum.
Pembebanan rata-ratansebaiknya
berada antara 40 % sd. 60 sedang
pembebanan masimum 80 %.

KARAKTERISTIK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 4.000


99,40
kVA. 20/6,0 kV
99,20

99,00

98,80 PF=1,0
EFISIENSI (%)

PF=0,9
98,60 PF=0,8

98,40

98,20

98,00

97,80
0 0,2 0,4 0,6 (%)
BEBAN 0,8 1 1,2

15
STANDAR THREE PHASE TECHNICAL SPECIFICATION
( 20kV / 400 V)

Description
Capacity kVA 25 50 100 160 200 250 315 400 500 630 800

Impedance % 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
Wat
No. Load Loss t 75 150 300 400 480 600 770 930 1100 1300 1750
Wat
Full Load Loss t 425 800 1600 2000 2500 3000 3900 4600 5500 6500 9100

No. Load Current % 2.4 2.3 2.3 203 202 2.1 2 19 1.9 1.8 2.5

Winding Temp. Rise oC 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55

On Temp. Rise oC 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Efficiency at 75oC at PF = 1

- 100% load % 98.04 98.14 98.14 98.52 98.53 98.58 98.54 98.64 98.70 98.78 98.66

- 75% load % 98.35 98.43 98.43 98.75 98.76 98.79 98.76 98.84 98.89 98.96 98.87

- 50% load % 98.57 98.62 98.62 98.89 98.91 98.93 98.90 98.97 99.02 99.08 99.00

- 25% load % 98.40 98.43 98.43 98.70 98.74 98.76 98.73 98.80 98.86 98.93 98.85

Voltage regulation at PF = 1 % 1.77 1.67 1.67 1.32 1.32 1.27 1.31 1.22 1.17 1.11 1.23
Voltage regulation at PF =
0.8 % 3.55 3.50 3.50 3.31 3.31 3.28 3.30 3.25 3.22 3.17 3.56
Seting sistem proteksi
Harmonisa

• Bentuk gelombang cacat


18
Prinsip Kapasitor daya aktif (P)

’

reaktif
daya

(Q’)
SEBELUM

daya reaktif
yg disuplai
kapasitor
Daya semu
KOMPENSASI

(Qc)
(S)
daya aktif
(P)
daya reaktif
(Q)
S= P² + Q²

M1 M2 Mn
dengan Q’ < Q, maka S’ < S

daya aktif (P) Persediaan


daya semu
 daya semu
reaktif
Daya

(Q)

daya aktif
= C
daya reaktif
SESUDAH
KOMPENSASI
S= P² + Q² M1 M2 Mn
Analisis Sistem Kelistrikan

Power faktor existing = Cos Q1


Power faktor ditingkatkan menjadi = Cos Q2
Kapasitor yang harus dipasang = ( tg Q1 – tg Q2 ) x kW kVA
kVAr

Q1

Q2

kW

Contoh :
Berapa kVAr kapasitor harus dipasang agar faktor daya naik menjadi 0,9
Jawab
Kapasitor yang harus dipasang = ( tg arc cos 0,75 – tg arc cos 0,9 ) x 120 = 47,71 kVAr

Pemasangan kapasitor sebaiknya dekat dengan peralatan yang power faktornya rendah
20
Pemeriksaan thermografi pada sambungan
kabel

21
THERMOGRAFI INSPEKSI
Standar Reference :

Alat Ukur digunakan :

IR Gun termometer Themal imager


THERMOGRAFI INSPEKSI
Contoh Inspeksi :
THERMOGRAFI INSPEKSI
Contoh Laporan dan Analisis Termografi :
Thermography condition (Ref. NETA Maintenance
Testing Specification for Electrical and/or Mechanical Result:
No Unit
Equipment) The average thermal
Spot
Temp
Amb.
Temp T Prior Recommended condition in most panels in
Max (oC) ity Action
(oC) both the LVMDP Semi line
(oC)

11 Semi Line Panel (Kabel) 30,7 92,8 62,1 1 Corrective measures and Full line is on average 1
required immediately
Corrective measures or 2, so that the ASAP and
12 Semi Line Panel (MCB No 13) 30,7 47,3 16,6 3
required as
scheduling permits
URGENT categories are to
(accepted for be repaired in order to
temporary)
avoid possible fire
13 Semi Line Panel (Contactor Relay No 13) 30,7 117,4 86,7 1 Corrective measures
required immediately explosion.
14 Grader Panel (Kabel) 31,4 55,8 24,4 2 Corrective measures The dust on the MCB
required ASAP
breaker is also too high
15 Grader Panel (MCB No 1) 31,4 51,7 20,3 2 Corrective measures
required ASAP (over), so the possibility to
16 Grader Panel (Contactor Relay No 1 & 3) 31,4 76,1 44,7 1 Corrective measures be burned will be high
required immediately
because of the hot media
17 Grader Panel (Contactor Relay No 11) 31,4 73,4 42 1 Corrective measures
required immediately surface.
18 Grader Panel (Contactor Relay No 33) 31,4 78,3 46,9 1 Corrective measures
required immediately

19 Grader Panel (Contactor Relay No 40) 31,4 72 40,6 1 Corrective measures


required immediately
MOTOR LISTRIK
 Adalah alat untuk mengkonversikan energi listrik
menjadi energi mekanik (putaran)

Mengapa Digunakan Motor Listrik ?


 Kapasitas yang sesuai mudah diperoleh
 Sederhana dalam pengoperasiannya
 Ukuran dan bentuknya dapat disesuaikan
 Mudah dalam maintenance
 Memiliki efisiensi yang tinggi
 Dapat dipilih sesuai dengan kondisi lingkungan
 Memiliki keandalan yang baik
JENIS- JENIS MOTOR LISTRIK
Commutator end brackets

 Motor DC :
Field coil
Laminations Field poles Brush holders
Anti friction bearings
Commutator
Slot wedges
Armatur coil

 Pengaturan kecepatan mudah Fan


Inlet air louvers

dan memiliki range yang lebar


Frame
End brackets

Exhaust air louvers

Cutaway drawing of a dc-motor

 Motor AC :
 Motor Induksi : Murah, Andal, Maintenance rendah, Efisien
 Motor Sinkron : Efisien untuk Frame Lifting bolt

kapasitas > 10 MW, Low speed, Cooling fan Rotor


Stator winding

Faktor daya bisa diatur Antifriction


bearing
End brakets

Inner caps
Fan cover

Stator

Shaft
Condult box
Drains

Squirrel cage type


PENENTUAN PILIHAN MOTOR

 Jenis motor sesuai dengan kondisi operasi

 Daya motor sesuai dengan besar beban

 Efisiensi tinggi dan andal

 Tegangan sesuai dengan beban

 Bentuk dan sistim sesuai lingkungan

 Secara teknis dan ekonomis feasible


TEGANGAN KERJA MOTOR
 Pertimbangan penggunaan tegangan yang lebih tinggi adalah untuk
menurunkan copper loss

200 V Class

400 V Class

3 kV Class

6 kV Class

0.1 0.2 0.3 0.5 0.7 1 2 3 5 7 10 20 30 50 70 100 200 300 500 700 1000
Pada motor 100 KW
 Rugi-rugi: class 400V>class 3 kV> class 6 kV
 Harga : class 400V<class 3 kV< class 6 kV.
Tidak konomis
Ekonomis

Anda mungkin juga menyukai