Anda di halaman 1dari 18

Jobseet 3

Analisis Aliran Daya Sistem Tenaga Listrik pada


Jaringan Distribusi Tegangan Menengah Rumah Sakit
menggunakan Software ETAP Power Station 19.0.1

Disusun oleh:
Nama : Dwiky Purba Cahyaningrum
Kelas : IL-4A
NIM : 4.32.20.0.04

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2024
1. Hasil Analisis Aliran Daya Menggunakan Software ETAP Power Station
19.0.1
Sistem distribusi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem tenaga
listrik.Sistem distribusi merupakan sub sistem tenaga listrik yang yang paling dekat
dengan pelanggan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber
daya listrik besar sampai ke konsumen. Jaringan distribusi tegangan menengah
mempunyai tegangan antara 3 kV sampai 20 kV.Pada saat ini PLN hanya
mengembangkan jaringan distribusi tegangan menengah 20 kV.
Dalam sistem distribusi tenaga listrik sering terjadi gangguan yakni penghalang
dari suatu sistem yang sedang beroperasi atau suatu keadaan dari sistem tenaga
listrik yang menyimpang dari kondisi normal.Pengertian gangguan ialah keadaan
sistem yang menyimpang dari keadaan normal, dimana keadaan ini dapat
mengakibatkan terganggunya kelangsungan pelayanan tenaga listrik. Gangguan
dalam operasi sistem tenaga listrik merupakan kejadian yang dapat menyebabkan
bekerjanya pengaman tenaga listrik. Adanya gangguan pada suatu sistem tenaga
listrik atau penyediaan listrik ini tidak dikehendaki, tetapi merupakan kenyataan
yang tidak dapat dihindarkan. Kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan dalam waktu
lama karena akan membuat kerusakan pada peralatan-peralatan listrik dan
menimbulkan kerugian yang besar bagi penyedia listrik.
Sistem spindle adalah suatu kombinasi jaringan dari pola Radial dan Ring.
Spindle terdiri dari beberapa penyulang (feeder) yang tegangannya diberikan dari
gardu induk dan tegangan tersebut berakhir pada sebuah gardu hubung. Pada
sebuah spindel biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif dan sebuah penyulang
cadangan (express) yang akan dihubungkan melalui gardu hubung. Pola spindle
biasanya digunakan pada jaringan tegangan menengah (JTM). Namun pada
pengoperasiannya, sistem Spindel berfungsi sebagai sistem Radial. Hal ini berbeda
dengan konfigurasi jaringan radial biasa dengan setiap gardu distribusi hanya
memperoleh supply dari satu penyulang. Saat terjadi gangguan atau proses
pemeliharaan maka jaringan dapat dipindahkan ke penyulang lainnya. Hal ini
mengakibatkan keandalan sistem menjadi lebih baik. Jaringan ini dapat ditemukan
pada rumah sakit.
1.1 Kondisi Normal
Dalam keadaan operasi normal (tidak ada gangguan ) susunan jaringan
penyulang (penyulang) merupakan tipe radial, dimana supplay daya diperoleh
dari gardu induk dan masing-masing titik beban mendapatkan fasilitas satu
saluran yang bersumber pada busbar di gardu induk tersebut. Dapat dilihat
bahwa komponen jaringan distribusi pada simulasi ETAP dalam keadaan baik.
Hal ini ditandai dengan tidak adanya tanda merah pada komponen dalam single
line diagram yang telah dibuat, hal ini menandakan pengujian berdasarkan
komponen berhasil dan tidak terjadi kondisi critical yang mengharuskan
dilakukannya evaluasi pada komponen.
analisis drop voltage dari sistem pada rumah sakit yang telah dibuat
menunjukan terjadinya drop voltage yang masih dalam batas toleransi PLN
yaitu degan taraf +5% dan -10% dari tegangan kerja. Drop voltage terjadi
karena jarak dari gardu induk ke rumah sakit adalah 2 km, selain itu beban
rumah sakit juga memengaruhi terjadinya drop voltage karena rumah sakit
dibuat dengan beban 450 kVA yang dibagi menjadi dua jenis beban yaitu beban
prioritas sebesar 214 kVA dan beban reguler 236 kVA. Transformator yang
digunakan pada rumah sakit berkapasitas 600 kVA sehingga cukup untuk
mengakomodir seluruh beban pada rumah sakit.
One-Line Diagram - OLV1 (Load Flow Analysis)

PLN Source
0 MVAsc

1149
Bus Penyulang j23,7
150 kV
1149
j23,7
T2 SR2-01
45 MVA 705,5Outgoing 1 20 kV705,5 SR2-73
SR2-06 SR2-08 SR2-09 SR2-11 SR2-12 SR2-23 SR2-25 SR2-63 SR2-64 SR2-66 SR2-67 SR2-68 SR2-69 SR2-72 Cable 73
j2,38 1200 A Cable 01-06
j2,38 Cable 06-08 Cable 08-09 20 kV 20 kV Cable 12-23 Cable 63-64 20 kV
20 kV 657,6 20 kV
624,7 20 kV 623,9
Cable 09-11 594,1 Cable 11-12 563,2 551,6
20 kV Cable 23-25 20
477,9
kV Cable 25-63 20 kV 330,6 20 kV Cable 64-66
260,2 20 kV Cable 66-67
227,1 20 kV Cable 67-68 20 kV Cable 68-69 Cable 69-72
20 kV 39,5 20 kV 0 400 m SW8 CB11
CB1 275 m 110 m 55 m 110 m 55 m 605 m 110 m 2090 m 55 m 110 m 55 m 55 m 55 m 165 m
j1,25 -j0,137 -j0,683 -j1,81 -j3,01 j19,6 j17 j13,1 j10,1 j8,69 j0,031 -j0,671
LBS SR2-01 Open Open 1200 A
2000 A 47,9 32,9 0,855+j0,531 0+j0 0+j0 11,5 73,7 147,2 35,1 35,3+j1,55 0+j0 0+j0
196,2 0+j0
163,1 0+j0 39,5
1149 PA5 PA6 PA7 PA8
j20,9 j1,46 j1,35 0+j0 PA1 PA2 29,7+j1,1 0+j0 PA3 j0,166 j2,73 j6,98 j1,54 PA4 0+j0 33,1+j1,36 0+j0
j7,5 0+j0
j6,13 0+j0 CN j0,979
0+j0 AN 0+j0 30,9+j1,19 AN 0+j0 BN 0+j0 CN 30,9+j1,19 CN 33,1+j1,36 123,6+j6,1
BN CN
Fuse1 Fuse2 Fuse7 Fuse9 Fuse10 Fuse11 Fuse12 Fuse14 Fuse15 Fuse16 Fuse17
Fuse4 Fuse5 Fuse6 Fuse8
3A 1,5 A 5A 5A 5A 1,5 A 3A 7A 1,5 A 5A 5A 5A 5A 20 A 3A

T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16


100 kVA T17
50 kVA 50 kVA 50 kVA 50 kVA 50 kVA 125 kVA 200 kVA 50 kVA 50 kVA 50 kVA 50 kVA 50 kVA 160 kVA 100 kVA
47,3 32,3 0,855+j0,53 (a) 29,3-j0 (b) 30,4-j0 (c) 11,5 72,6 144,9 34,4 34,7-j0 (a) 32,6-j0 (b) 30,4-j0 (c) 32,6-j0 (c) 121,6-j0,001 (c) 39,1
Bus T4 j0 GARDU HUBUNG SR
Bus T3 j0,022 Bus T5 Bus T6 Bus T7 Bus T8 j0 Bus T9j0 Bus T10
j0 Bus T11
j0 Bus T12 Bus T13 Bus T14 Bus T15 Bus T16 Bus T17j0 20 kV
0,38 kV 0,38 kV 0,22 kV 0,22 kV 0,22 kV 0,38 kV 0,38 kV 0,34 kV 0,38 kV 0,22 kV
32,3 0,22 kV 0,22 kV 0,22 kV
47,3 0,855+j0,53 (a) 29,3-j0 (b) 30,4-j0 (c) 11,5 72,6 144,9 34,4 34,7-j0 (a) 32,6-j0 (b) 0,22 kV (c)
30,4-j0 32,6-j0 (c) 121,6-j0,0010,38
(c) kV 39,1
j0,022 j0 j0 j0 j0 j0 j0

3P/Ngesrep Timur 5. 3P/Ngesrep Timur 5 1P/Ngesrep Timur 5 (A) 1P/Ngesrep Timur 5 (B) 1P/Ngesrep Timur 5 (C) 3P/Load SR2-25 3P/GT.TBL 3P/Janggi Permai 1P/PMT Bangsa 1P/Arhanud. 1P/Jangli Krab B. 1P/Arhanud 1P/Jangli Perbalan 3P/Jangli Kraj B.
3P/J. Bukit Timur 31,2 kVA 33,5 kVA
Bus2 48,5 kVA 33,5 kVA 1 kVA 30 kVA 31,2 kVA 11,6 kVA 75 kVA 150 kVA 35,8 kVA 35,8 kVA 33,5 kVA 125 kVA 40 kVA
20 kV
SR1-01
Outgoing 2 20 kV SR1-72
1200 A Cable 01 20 kV
Open 4000 m Open CB9

Open LBS-02 SR1 Open 1200 A


LBS SR1-01
SR3-01
Outgoing 3
443,2 20 kV443,2 Cable 01-- Cable4
j18,5
1200 A j18,5 2000 m 2000 m CB10
Open

LBS-01 SR3 LBS-02 SR3 1200 A


LBS-03 SR3 OpenSR3
LBS-04 Open
Bus6 SR3-74
20 kV 20 kV
443,1
Fuse48
j21,5
20 A
T50
600 kVA
437,7
Bus7 -j0,001
0,4 kV
208,2 229,6
j0 j0

CB2 CB3
350 A 400 A

Bus3 Bus5
0,4 kV 0,4 kV
208,2 229,6
j0 j0

Beban Prioritas RS Beban Reguler RS


214 kVA 236 kVA

page 1 19:52:37 Mar 20, 2024 Project File: Job 02 SLD


91  #$%&' 79 (
71 ()(6 "719 !*+*!!,
6171  0
99 012346789 98 789
979 !0 " 6 7

-./'0123456'7.8829:';<=19>
@49<A>B:'C155<A><3'0123 $1>2B'-./'0123
-./ 68171GHE 68171I 68171? J99 991
?" GH 7193EF KL K7 KL K7 KL K7 KL K7 KHE D EF 73
289427 (M ((,) (  ,,
28N+ +P ,O * ,O (  O!O
28N, +P +! +! (  M
28NP +P (( (( (  (OM
28N) +P O+ O+ (  ((!(
28N( +, (,M (,M (  !M,
28N(( +P +, +, (  M++
28N(O +P +) +) (  Q(
28! ! ((,) (  ++!
28+ , !P !P (  +,Q
28M , !+ !+ (  ++Q
28Q ! ,,, ))) (!P
28O , ,+P (  Q,Q
0 !*( ! OM (  !,
0 !*Q ! OM (  !,
0 !*P ! QMP (  ()
0 !*) !  (  ( Q!M (  (P
0 !*(( !  ( + Q!, (  (P
0 !*(! !  ( +( M), (  (O!
0 !*!+ ! MQ, ))) (Q+
0 !*!M ! MM! ))) (M)
0 !*Q+ ! ,OP ))) (+P
0 !*Q, !  ! +M ++( ))) )Q
0 !*QQ !  ( ++ !Q ))) OM
0 !*QO !  ( +( !!O ))) QQ
0 !*QP !  ( ++ ()Q ))) MO
0 !*Q) !  Q (!, (Q+ ))) ,O
0 !*O! ! , (  ((
0 !*O+ ! *
0 +*( ! ,,, ))) (!P
R?37198F971737289S99381T928171U( D1T961228EF9971V
W?37198F971737289S99381T928771U)MD1T961228EF9971V
91  #$%&' 79 !
71 ()(6 "719 !*+*!!,
6171  0
99 012346789 98 789
979 !0 " 6 7

-./012'34/5607'89::/.;'<=>4.?
$./0LQ4.:=.
IJ$'K'-./012 -9LM/;'K'I/NO='P'<=/1?4.
67B714 73EB21H 73E21B21H
CB714 73
@" A4B9 ECBH CB D EFGCH FGC D FGC D
679R*S 679 +STR( (S)) ,)
679S*) 679 +STR( (S, ,RU
679)*(( 679 +STR( (S( ,RU
679((*(! 679 +STR( (T(U ,,+
679(!*!+ 679 +STR( (R!T ,!
679R,*RR 679 +STR( TU! (),
679RR*RT 679 +STR( RUR (R)
679RT*RS 679 +STR( URT (,R
679RS*R) 679 +STR( ,T( (!!
A! A789 ,U ((,) !R ((,) !R
A+ A789 ( ,S ,T) ,T ,T+
A, A789 U ++ RUS +! R,R
AS A789 U (! !+ (( !!)
A) A789 (!U T, U) T+ US(
A( A789 ! (,T T+T (,U T!U
A(( A789 U +U T! +, RS)
A(T A789 ( , +)U +) +)(
AU A789 R ,,, T+) ,+S T+
V@3719877WX1WB971739Y9931W97W7B714
91  #$%&' 79 *
71 ()(6 "719 !+*+!!,
6171  0
99 012346789 98 789
979 !0 " 6 7

-./012'345565'7899/.:';6<4.=
D.49E$4'-85'DF4G $4ED.49'-85'DF4G 345565 H'-85'I4F=/J6 KM3
"L
-./012'>? @A @7 @A @7 BA B7  C M7
679(++ +,,* +!( ,,* () ( +* (  (  !
679(+P NO  ! +NO + *  +* (  (  
679P+Q POQ  ( +POQ + (   (  (  
679Q+) P!O  +P!O    (  (  
679)+(( P!, + ( +P!,  (   (  (  
679((+(! O), + ! +O),  !   (  (  
679(!+!* OP* + * +OP* +!  +!!Q (  (  (
679!*+!O OO! ! +OO! +!  +! (  (  
679!O+P* ,NQ (N +,NQ +! ( +* (  ))) !
679P*+P, **( (* +**( +(*  +( ))) ))) 
679P,+PP !P ( +!P +(   ))) ))) 
679PP+PN !!N  ) +!!N + )   ))) ))) 
679PN+PQ ()P  N +()P + N   ))) ))) 
679PQ+P) (P*  P +(P* + P   ))) ))) 
679P)+N! ,  +,   +* ))) ))) 
679N*  + (    +N ))) ))) 
C( +(,O  (,N  N !* N )Q* ))) (P,
C(( +*,  *O  ! P (O )Q( ))) (QQ
C(N +*)  ,  ( , ( )Q) ))) (*
C! ((,) !, +((,) +!( ( !Q (  (  (
C* +,N  ,Q  ( P (, )QN (  (!P
C, +*!  **  ( O (, )Q! (  (NO
CO ,,* !( +,*Q  O, !(O (  )QP (*,
CQ +((  (!  ( ! )), (  O)
C) +N*  N,  * (( !N )Q, (  (OP
((, )*
RCS8C788892398099867L71
91  #$%&' 79 *
71 ()(6 "719 !+,+!!*
6171  0
99 012346789 98 789
979 !0 " 6 7

%-./0'12334/5'6.78/0
D'%-./0'1.00>?=E
@/>0>A4- <4/=>?4-
B84C>?=
28 (  );
679928:74 (  );
971 (  );
9 (  );
F789 (  );
79 (  );
1919"99 (  );
T9971 (  );
U91996V79 (  );
J2E'K8-04=.
R9S179 (; (!
L39S179 ); )G
H.?./408/'#IA>040>8?
R9M193NOP7MQ (  );
L39M193NOPQ (
91  #$%&' 79 *
71 ()(6 "719 !+,+!!-
6171  0
99 012346789 98 789
979 !0 " 6 7

6788%9:'';<''$;$%=''>#?#9%$@;?'A''=;%B@?>''C''B#8%?B

8J 8GHI 8F% E'&<


029K0L2898M ((-) !- ((-) )))D 7
029K+0L2898M   
/17"973 ((-) !- ((-) )))D 7
/172173  (- (-  7
/17017173 ((,.  ( ((,. (  7
/1768171173   
/1709973   
4557918898 ((  )
0481928713  

29119718!
1.2 Kondisi Manuver Jaringan
Pada saat terjadi gangguan di salah satu penyulang, maka ganguan di penyulang
tersebut dilokalisir, dan untuk mempertahankan kontinuitas penyaluran daya titik
beban bersangkutan disupplay dari penyulang lain yang terhubung dengan busbar
di gardu hubung. Hal yang spesifik pada jaringan spindle ini yaitu tersedianya
penyulang khusus yang tidak dibebani, yang dinamakan expres penyulang. Karena
tidak ada beban, maka pada ujung akhir penyulang ini tidak terjadi drop tegangan,
berarti tegangan pada busbar di gardu hubung ini akan sama dengan tegangan di
busbar gardu unduk. Dengan demikian, fungsi expres penyulang selain sebagai
cadangan bila salah satu working penyulang mengalami ganguan, juga untuk
memperkecil terjadinya drop tegangan pada operasi normal, karena titik beban
dapat memperoleh supplay tegangan dari dua penyulang (penyulang dari busbar
gardu induk dan penyulang dari busbar gardu hubung). Pada tabel result loadflow,
swing bus yang terhubung langsung dengan sumber tegangan memiliki daya aktif
1.148 MW dan daya reaktif 0.022 MVAr. Hal ini memberikan informasi bahwa saat
sistem distribusi berjalan 100% meskipun melalui ekspress feeder, pembangkit
masih mampu menyuplai seluruh sistem distribusi dengan aman.
Kemudian untuk analisis drop voltage dari sistem pada rumah sakit yang telah
dibuat menunjukan drop voltage lebih besar pada saat kondisi supply melalui
express feeder. Hal ini disebabkan jarak penyaluran supply lebih jauh karena harus
melintasi exspress feeder dan melalui gardu hubung. Drop voltage ketika kondisi
normal adalah -1.1% dari tegangan kerja sedangkan ketika kondisi manuver
jaringan drop voltage mencapai -1.2% dari tegangan kerja. Walaupun terjadi drop
voltage yang lebih besar ketika kondisi manuver jaringan, hal ini masih dalam batas
toleransi PLN yaitu degan taraf +5% dan -10% dari tegangan kerja. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa manuver jaringan dari sistem distribusi untuk mensupply rumah
sakit kelas C yang telah dibuat masih tergolong aman untuk dilakukan.
One-Line Diagram - OLV1 (Load Flow Analysis)

PLN Source
0 MVAsc

1148
Bus Penyulang j21,8
150 kV
1148
j21,8
T2 SR2-01
45 MVA Outgoing 1 20 kV SR2-73
SR2-06 SR2-08 SR2-09 SR2-11 SR2-12 SR2-23 SR2-25 SR2-63 SR2-64 SR2-66 SR2-67 SR2-68 SR2-69 SR2-72 Cable 73 704,3
1200 A Open Cable 01-06 Cable 06-08 Cable 08-09 20 kV 20 kV Cable 12-23 Cable 63-64 20 kV
20 kV 20 kV
47,7 20 kV
80,5 Cable 09-11 81,4 Cable 11-12 111,1 20
141,9
kV Cable 23-25
153,4 20 kV Cable 25-63 20
227kV 374 20 kV Cable 64-66 20444,4
kV Cable 66-67 20 kV Cable 67-68508,3
477,4 20 kV Cable 68-69 541,4
20 kV Cable 69-72 20
664,8
kV 400 m SW8 CB11
j2,05
CB1 275 m 110 m 55 m 110 m 55 m 605 m 110 m 2090 m 55 m 110 m 55 m 55 m 55 m 165 m
j0,992 j2,34 j2,87 j3,97 -j17,6 -j17,6 -j18,3 -j11,4 -j8,29 -j6,92 -j5,72 -j4,35 j1,55
Open LBS SR2-01 704,3 1200 A
2000 A 47,7 32,8 0,853+j0,53 0+j0 0+j0 11,5 73,6 147 35 35,3+j1,55 0+j0 0+j0 0+j0 0+j0 39,5 j2,05
1148 PA5 PA6 PA7 PA8
j19 j1,45 j1,35 0+j0 PA1 PA2 29,7+j1,1 0+j0 PA3 j0,166 j2,72 j6,97 j1,54 PA4 0+j0 33,1+j1,36 0+j0 0+j0 0+j0 CN j0,978
0+j0 AN 0+j0 30,8+j1,19 AN 0+j0 BN 0+j0 CN 30,8+j1,19 CN 33,1+j1,36 123,4+j6,09
BN CN
Fuse1 Fuse2 Fuse7 Fuse9 Fuse10 Fuse11 Fuse12 Fuse14 Fuse15 Fuse16 Fuse17
Fuse4 Fuse5 Fuse6 Fuse8
3A 1,5 A 5A 5A 5A 1,5 A 3A 7A 1,5 A 5A 5A 5A 5A 20 A 3A

T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16


100 kVA T17
50 kVA 50 kVA 50 kVA 50 kVA 50 kVA 125 kVA 200 kVA 50 kVA 50 kVA 50 kVA 50 kVA 50 kVA 160 kVA 100 kVA
47,2 32,3 0,853+j0,529 (a) 29,2-j0 (b) 30,4-j0 (c) 11,4 72,5 144,8 34,4 34,7-j0 (a) 32,5-j0 (b) 30,4-j0 (c) 32,5-j0 (c) 121,4-j0,001 (c) 39,1
Bus T4 j0 GARDU HUBUNG SR
Bus T3 j0,022 Bus T5 Bus T6 Bus T7 Bus T8 j0 Bus T9j0 Bus T10
j0 Bus T11
j0 Bus T12 Bus T13 Bus T14 Bus T15 Bus T16 Bus T17j0 20 kV
0,38 kV 0,38 kV 0,22 kV 0,22 kV 0,22 kV 0,38 kV 0,38 kV 0,34 kV 0,38 kV 0,22 kV
32,3 0,22 kV 0,22 kV 0,22 kV
47,2 0,853+j0,529 (a) 29,2-j0 (b) 30,4-j0 (c) 11,4 72,5 144,8 34,4 34,7-j0 (a) 32,5-j0 (b) 0,22 kV (c)
30,4-j0 32,5-j0 (c) 121,4-j0,0010,38
(c) kV 39,1
j0,022 j0 j0 j0 j0 j0 j0

3P/Ngesrep Timur 5. 3P/Ngesrep Timur 5 1P/Ngesrep Timur 5 (A) 1P/Ngesrep Timur 5 (B) 1P/Ngesrep Timur 5 (C) 3P/Load SR2-25 3P/GT.TBL 3P/Janggi Permai 1P/PMT Bangsa 1P/Arhanud. 1P/Jangli Krab B. 1P/Arhanud 1P/Jangli Perbalan 3P/Jangli Kraj B.
3P/J. Bukit Timur 31,2 kVA 33,5 kVA
Bus2 48,5 kVA 33,5 kVA 1 kVA 30 kVA 31,2 kVA 11,6 kVA 75 kVA 150 kVA 35,8 kVA 35,8 kVA 33,5 kVA 125 kVA 40 kVA
20 kV
SR1-01
Outgoing 2
1148 20 kV 1148 SR1-72 1147
Cable 01
j19 1200 A j19 4000 m 20 kV j20,5 CB9

1200 A
LBS SR1-01 LBS-02 SR1
SR3-01
Outgoing 3 20 kV Cable 01-- Cable4 442,4 442,4
1200 A 2000 m Open 2000 m j18,5 j18,5
CB10

LBS-02 SR3 1200 A


Open LBS-01
OpenSR3 LBS-03 SR3 LBS-04 SR3
Bus6 SR3-74
20 kV 20 kV
442,3
Fuse48
j21,4
20 A
T50
600 kVA
436,9
Bus7 -j0,001
0,4 kV
207,8 229,1
j0 j0

CB2 CB3
350 A 400 A

Bus3 Bus5
0,4 kV 0,4 kV
207,8 229,1
j0 j0

Beban Prioritas RS Beban Reguler RS


214 kVA 236 kVA

page 1 19:55:49 Mar 20, 2024 Project File: Job 02 SLD


91  #$%&' 79 (
71 ()(6 "719 !*+*!!,
6171  0
99 012346789 98 789
979 !0 " 6 7

-./'0123456'7.8829:';<=19>
@49<A>B:'C155<A><3'0123 $1>2B'-./'0123
-./ 68171GHE 68171I 68171? J99 991
?" GH 7193EF KL K7 KL K7 KL K7 KL K7 KHE D EF 73
289427 (M ((,N (  ,,
28O+ +N ,P * ,P (  P!P
28O, +N +! +! (  ,))
28ON +N (( (( (  (PM
28O) +N P! P! (  ((!
28O( +, (,M (,M (  !M!
28O(( +N +, +, (  M++
28O(P +N +) +) (  Q(
28! ! ((,N (  ++(
28+ , !N !N (  +,+
28M , !!) !!) (  ++MQ
28Q ! ,,+ ))) (!N
28P , ,+P (  Q,
JE "RSRRJ0 ! ((,P (  ++(
0 (*( ! ((,N (  ++(
0 (*P! ! ((,P (  ++(
0 !*( ! *
0 !*Q ! ,N (  (,
0 !*N ! N( (  !+
0 !*) !  (  ( N( ))) !,
0 !*(( !  ( + ((( ))) +!
0 !*(! !  ( +( (,! ))) ,(
0 !*!+ ! (M, ))+ ,M
0 !*!M ! !!N ))P QQ
0 !*Q+ ! +P, ))) (N
0 !*Q, !  ! +M ,,, (  (!N
0 !*QQ !  ( ++ ,PP (  (+N
0 !*QP !  ( +( MN (  (,P
0 !*QN !  ( ++ M,( (  (MQ
0 !*Q) !  Q (!+ QQM (  ()!
0 !*P! ! P, (  !,
0 !*P+ ! P, (  !,
0 +*P, ! ,,+ ))) (!N
T?37198F971737289U99381V928171W( D1V961228EF9971X
Y?37198F971737289U99381V928771W)MD1V961228EF9971X
91  #$%&' 79 !
71 ()(6 "719 !*+*!!,
6171  0
99 012346789 98 789
979 !0 " 6 7

-./012'34/5607'89::/.;'<=>4.?
$./0LQ4.:=.
IJ$'K'-./012 -9LM/;'K'I/NO='P'<=/1?4.
67B714 73EB21H 73E21B21H
CB714 73
@" A4B9 ECBH CB D EFGCH FGC D FGC D
679R*S 679 +STR( (+S +R
679S*) 679 +STR( !++ R
679)*(( 679 +STR( !+U R(
679((*(! 679 +STR( +!( S+
679(!*!+ 679 +STR( ,(+ (T
679R,*RR 679 +STR( (!S, ++(
679RR*RT 679 +STR( (+S +UR
679RT*RS 679 +STR( (,R) +T)
679RS*R) 679 +STR( (URU ,,
A! A789 ,U ((,S !R ((,S !R
A+ A789 ( ,S ,TS ,T ,T!
A, A789 U ++ RUT +! R,U
AS A789 U (! !+ (( !!)
A) A789 (!U T, US) T! US
A( A789 ! (,T T+R (,U T!,
A(( A789 U +U T( +, RSS
A(T A789 ( +) +)U +) +)(
AU A789 R ,,+ T+S ,+T T!S
V@3719877WX1WB971739Y9931W97W7B714
91  #$%&' 79 *
71 ()(6 "719 !+*+!!,
6171  0
99 012346789 98 789
979 !0 " 6 7

-./012'345565'7899/.:';6<4.=
D.49E$4'-85'DF4G $4ED.49'-85'DF4G 345565 H'-85'I4F=/J6 KM3
"L
-./012'>? @A @7 @A @7 BA B7  C M7
679( ((,O () +((,P +!( ( +(N (  ))) (
679(+N      +Q ))) ))) 
679N+O +,O + ( ,O  (   ))) ))) 
679O+) +O( + ! O(  !   ))) ))) 
679)+(( +O( + * O(  *   ))) ))) 
679((+(! +((( + , (((  ,   ))) ))) 
679(!+!* +(,! + Q (,! +(O  +!!O ))) ))) 
679!*+!Q +(Q* (P (Q* +(O  +! ))) ))) 
679!Q+N* +!!P (Q !!P +(O  +*, ))) ))) (
679N*+N, +*P, (( *P, +((  +( ))) ))) 
679N,+NN +,,,  O ,,, + O   ))) ))) 
679NN+NP +,PP  P ,PP + P   ))) ))) 
679NP+NO +QO  N QO + N   ))) ))) 
679NO+N) +Q,(  , Q,( + ,   ))) ))) 
679N)+P! +NNQ + ! NNQ  !  +! ))) ))) 
679P* +P, + * P,  !  +Q ))) ))) (
679, +,,! +!( ,,! (O ( +* ))) ))) !
C( +(,Q  (,P  P !* P )O! ))) (N,
C(( +*,  *Q  ! N (Q )O ))) (OP
C(P +*)  *)  ( , ( )O) ))) (*
C! ((,O !! +((,O +() ( !O (  (  (
C* +,P  ,O  ( N (, )ON ))) (!N
C, +*!  **  ( Q (, )O( ))) (PQ
CQ ,,! !( +,*P  Q, !(, ))) )OQ (*,
CO +((  (!  ( ! ))* ))) Q)
C) +P!  P,  * (( !P )O* ))) (QN
(!* P*
RCS8C788892398099867L71
91  #$%&' 79 *
71 ()(6 "719 !+,+!!*
6171  0
99 012346789 98 789
979 !0 " 6 7

%-./0'12334/5'6.78/0
D'%-./0'1.00>?=E
@/>0>A4- <4/=>?4-
B84C>?=
28 (  );
679928:74 (  );
971 (  );
9 (  );
F789 (  );
79 (  );
1919"99 (  );
T9971 (  );
U91996V79 (  );
J2E'K8-04=.
R9S179 (; (!
L39S179 ); )G
H.?./408/'#IA>040>8?
R9M193NOP7MQ (  );
L39M193NOPQ (
91  #$%&' 79 *
71 ()(6 "719 !+,+!!-
6171  0
99 012346789 98 789
979 !0 " 6 7

7899%:;''<=''$<$%>''?#@#:%$A<@'B''><%CA@?''D''C#9%@C

9K 9HIJ 9G% F'&=


029L0M2898N ((-E !! ((-E )))E 7
029L+0M2898N   
/17"973 ((-E !! ((-E )))E 7
/173173  (- (-  973
/17017173 ((,.  ( ((,. (  7
/1768171173   
/1709973   
5667918898 (!  2
0481938714  

29119718!
2. Simpulan
Dari hasil analisis aliran daya listrik maka simpulan yang dapat diambil adalah
bahwa kondisi kelistrikan secara keseluruhan sudah baik dan sesuai persyaratan,
dengan klasifikasi sebagai berikut :
1. Tipe jaringan spindle ini dikembangkan untuk melayani beban-beban
industri yang memiliki nilai potensial ekonomi tinggi, disamping pola
operasinya menuntut kontinuitas penyaluran dan stabilitas tegangan lebih
baik.
2. Dalam keadaan operasi normal (tidak ada gangguan ) susunan jaringan
penyulang (penyulang) merupakan tipe radial, dimana supplay daya
diperoleh dari gardu induk dan masing-masing titik beban mendapatkan
fasilitas satu saluran yang bersumber pada busbar di gardu induk tersebut.
Dapat dilihat bahwa komponen jaringan distribusi pada simulasi ETAP
dalam keadaan baik.
3. Drop voltage ketika kondisi normal adalah -1.1% dari tegangan kerja
sedangkan ketika kondisi manuver jaringan drop voltage mencapai -1.2%
dari tegangan kerja. Walaupun terjadi drop voltage yang lebih besar ketika
kondisi manuver jaringan, hal ini masih dalam batas toleransi PLN yaitu
degan taraf +5% dan -10% dari tegangan kerja. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa manuver jaringan dari sistem distribusi untuk mensupply rumah sakit
kelas C yang telah dibuat masih tergolong aman untuk dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai