2, Desember 2017
Abstract
Pasambahan or oral tradition in funeral is proved to be a custom maintained by
Minangkabau community to this day. Pasambahan constitutes as an early stage of funeral
procession where at the end of ceremony, the speaker’s passage conveys traditional
custom that is to be heard by organizers of the corpse and attendants. The purpose of
this paper is to reveal the content and values contained in Pasambahan procession.
The object of the study is the community of Nagari Pauh IX, Kuranji Subdistrict, Padang
City. This paper is qualitative and presentation uses a hermeneutic approach. Data
collecting technique is done by interview technique and participant observation. The
findings of the study show that the values contained in Pasambahan procession text
contains customary, religious, manners, aesthetic, social and symbolic values.
Keywords: Oral tradition, Pasambahan procession, death and values
31
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
maupun dengan tiba-tiba (mendadak), di Nagari Pauh IX. Pada masa kini kelompok
(Ernatip : 2005). masyarakat tersebut wilayahnya secara
Setiap masyarakat memiliki administrasi termasuk dalam wilayah Kota
kebudayannya masing-masing. salahsatunya Padan g Propinsi Sumatera Barat.
masyarakat Minangkabau yang berada di Pasambahan adalah salahsatu rangkaian
Kota Padang memiliki kekayaan seni dan upacara kematian yang dilaksanakan
budaya. Kekayaan seni dan budaya itu sebelum penyelenggaraan jenazah. Intinya
diteruskan secara turun temurun dari pasambahan itu adalah membagi adat untuk
generasi ke generasi sampai saat ini. penyelenggara jenazah yang dikenal dengan
salahsatu kekayaan seni dan budaya itu istilah mamacah adat. Sebelum adat
adalah pasambahan dalam upacara kematian. dibagikan diawali dengan tuturan adat yang
Upacara kematian merupakan salahsatu disampaikan oleh rang sumando sebagai
upacara daur hidup yang lazim dilakukan wakil pihak yang berduka. Adapun adat yang
oleh masyarakat Minangkabau. Pelaksanaan dibagi itu adalah berupa kain baragi dan
upacara tersebut berlangsung dalam suasana tembala, diterima oleh orang yang telah
duka tetapi penuh khidmat. Para pelayat diatur menurut adat yang berlaku. Setelah
datang tanpa diundan g seperti bunyi adat diterima barulah dimulai
mamangan adat kaba baiak bahimbauan, penyelenggaraan jenazah yakni memandikan
kaba buruak bahambauan. Artinya bahwa dan seterusnya.
kabar baik (seperti perhelatan/kenduri dan Pasambahan pada upacara kematian
sejenisnya) datangnya karena dipanggie/ masyarakat Nagari Pauh IX di Kota Padang,
diun dang, tetapi kabar buruk (seperti sesuai dengan teori Arnold Van gennep
meninggal dunia) datangnya spontan tanpa (1988:207 dalam Evadila : 2016), terdapat
diundang. tiga fase: sparasi, transisi, dan inkorporasi.
Pelaksanaan pasambahan memang Pada pasambahan kematian fase tersebut
sedikit menyita waktu tetapi dibalik itu dapat diuraikan melalui ran gkaian
tersirat nilai-nilai yang dipertahankan oleh pelaksanaan yaitu pembukaan, isi dan
masyarakat. Menurut Adriansyah (2001 penutup. Setiap fase memiliki nilainya
dalam Arfinal : 2014), manusia pada awalnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan
mempunyai kebebasan, namun ketika dia pendapat Hamidy (2010:11), mengatakan
mulai bergaul dengan masyarakat, bahwa kegiatan tradisi adalah kegiatan
kebebasannya mengalami benturan dengan pewarisan serangkaian kebiasaan dan nilai-
kebebasan manusia-manusia dan makhluk nilai dari satu generasi kepada generasi
lain. Untuk itu dia, terus terikat dengan berikutnya. Nilai yan g diwariskan
konpensasi, kosmik, bahwa bagaimana ia masyarakat pendukung tradisi tersebut
harus berhubungan dengan orang lain, dianggap baik dan relevan dengan kebutuhan
dengan alam, dengan dirinya sendiri maupun kelompok dari masa kemasa. Nilai-nilai itu
dengan Tuhannya. Maka muncullah tata melekat dan terus hidup sepanjang waktu dan
aturan, norma atau nilai-nilai yang menjadi menjadi budaya lokal masyarakat yang
kesepakatan universal yang harus ditaati. bersangkutan.
Berkaitan dengan ini, pasambahan kematian Masyarakat Minangkabau khususnya
memuat n ilai-nilai yang ditaati oleh yang termasuk dalam hukum adat Nagari
masyarakat pendukungnya. Pauh IX Kota Padang terus melestarikan
Tradisi pasambahan dalam upacara tradisi pasambahan kematian karena
kematian yang masih melakukannya adalah memberi kontribusi baik dari segi
kelompok masyarakat kesatuan hukum adat mempertahankan adat istiadat. Menyikapi
32
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
hal tersebut di atas penulis tertarik untuk yang dilapas oleh manusia. Ujaran yang
menelusuri lebih dalam keberadaan teks dilapaskan itu tidak semuanya bisa dituliskan
pasambahan kematian yang sampai saat ini menjadi teks seperti bunyi irama, nada dan
masih dituturkan oleh masyarakat sejenisnya. Meskipun demikian dari teks
pendukungnya. Sedangkan yang menjadi tersebut sudah dapat diinterpretasikan isi
permasalahan dalam tulisan ini adalah apa yang terkandung di dalamnya.
yang terkandung di dalam teks pasambahan
kematian? Hasil dan Pembahasan
Secara umum tulisan ini bertujuan Padang adalah ibu kota Propin si
untuk mendokumentasikan teks pasambahan Sumatera Barat, Secara administrasi wilayah
kematian. Sedangkan secara khusus tulisan tersebut terdiri dari 11 kecamatan. Dua
ini hendak mengungkapkan nilai-nilai yang kecamatan yakni kecamatan Kuranji dan
terkandung pada teks pasambahan. Kecamatan Pauh disebut dengan masyarakat
Manfaatnya agar nilai itu dapat membantu kesatuan hukum adat Nagari Pauh XIV.
program pemerintah dalam upaya Menurut sejarah nya pada tah un 1980
menciptakan suasana kondusif dalam kesatuan adat masyarakat Nagari Pauh XIV
kehidupan rumah tangga - bermasyarakat - terpecah menjadi dua karena wilayahnya
bernegara. Menciptakan hubungan yang secara administrasi terpecah menjadi dua
harmonis antar warga masyarakat dan yakni Kecamatan Kuranji dan Kecamatan
berperilaku sesuai dengan adat istiadat. Pauh. Kesatuan hukum adat Kecamatan
Tulisan ini bersifat kualitatif, Kuranji dikenal dengan masyarakat Nagari
penyajiannya menggunakan pendekatan Pauh IX dan Kecamatan Pauh dengan nama
hermeneutik. Menurut Palmer (2005: 14 masyarakat Nagari Pauh V. Meskipun
dalam Endaswara :2009:151) kata wilayahnya terpecah dua, tradisi lisan
hermeneutika berasal dari istilah Yunani dari pasambahan kematian hingga kini masih
kata kerja hermeneuin yang berarti dilakukan. Pada tulisan ini data diperoleh
menafsirkan. Pendekatan ini adalah sebuah dari teks pasambahan kematian yang
alat untuk menentukan keberadaan kata-kata dilakukan oleh masyarakat Nagari Pauh IX.
atau kon sep tertentu dalam teks atau Masyarakat Nagari Pauh IX terhimpun
sederetan teks. Peneliti mengkuantifikasikan, dalam 5 suku yakni suku Caniago, Koto,
menganalisis dan membuat kesimpulan Jambak, Melayu dan Tanjung. Suku yang ada
tentang pesan yang terkandung di dalam teks. hanya 5 tetapi penghulunya 9 orang hal ini
Teks itu perlu diinterpretasikan agar terjadi karena adanya pemekaran suku. Suku
dapat diketahui makna yang tersirat di Koto menjadi 2 yakni Koto nan baduo dan
dalamnya. Menurut Ninuk Kleden (1998) Koto nan batujuah. Suku Jambak menjadi 2
Interpretasi makna dapat dilakukan secara yakni Jambak nan baduo dan Jambak nan
bebas tetapi tetap harus didukung oleh batujuah. Suku Tanjung pecahannya suku
metode yang dapat dibenarkan. Langkah Sikumbang dan suku Melayu pecahannya
yang ditempuh adalah pengalihan dari suku Guci. Masing-masing suku mempunyai
bentuk tradisi lisan ke wacana tulis (teks). penghulu sebagai pemimpin/orang yang
Konsep wacana (discourse) tidak dapat dituakan dalam suku tersebut.
dilepaskan dari teori bahasa. Oleh sebab itu
lebih awal dibicarakan hubungan antara 1. Pasambahan Dibawah Payuang
wacana dan bahasa. Setelah itu akan dibahas Upacara kematian merupakan salahsatu
peralihan wacana lisan ke bentuk tulisan. upacara daur hidup yang masih dilakukan
Bahasa adalah alat komunikasi berupa ujaran oleh masyarakat Minangkabau hingga saat
33
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
ini. Pelaksanaan upacara kematian sejak air baraso, tembala dan uang recehan. Di
dahulu hingga saat ini telah banyak samping peralatan itulah pasampahan
mengalami perubahan. Perubahan itu terlihat disampaikan, sedangkan pelayat berada
pada penyelenggaraan jenazah. Meskipun disekitarnya. Penuturan pasambahan itu
demikian masih ada kelompok masyarakat dilakukan oleh 2 pihak yakni tuan rumah/
yang masih mempertahankannya. Setiap keluarga yang berduka (rang sumando) dan
daerah mempun yai tradisi dalam pihak pelayat (ninik mamak). Pada saat
penyelenggaraan jenazah seperti yang berlangsungnya pasambahan hingga selesai
berlaku pada masyarakat Nagari Pauh IX para pelayat mengikutinya dengan penuh
Kota Padang. Tradisi kematian yang masih khidmat. Isi pasambah an itu dapat
dilaksanakannya adalah melakukan dikelompokan atas 3 bagian yakni bagian
pasambahan sebelum pelaksanaan pembuka, isi dan penutup.
penyelenggaraan jenazah. Pasambahan (1) Bagian pembuka diawali dengan ucapan
adalah menyampaikan sesuatu yang Assalamualaikum Warohmatullahi
dituturkan menggunakan bahasa ragam adat Wabarokatuh. Setelah itu dilanjutkan dengan
oleh penutur yang ditentukan menurut adat mengucapkan sambah/penghormatan kepada
yang berlaku. Pelaksanaan pasambahan semua pelayat. Mengaturkan sambah seraya
diacara kematian disebut dengan menyebut satu persatu berdasarkan status
pasambahan dibawah payuang. sosial dalam masyarakat misalnya untuk
Sesuai menurut adat yang berlaku penghulu di panggil sambah mak datuak,
bahwa pasambahan dibawah payuang sambah ninik mamak, anak beranak, ipar
dilakukan bila yang meninggal dunia itu besan, induak bako pasuandan, badunsanak
orang yang telah memakai adat. Maksudnya basudaro, bakaum bakaluarga sarato urang
memakai adat adalah telah menikah, limo suku. Menyapa seperti ini sudah
sedangkan untuk anak-anak/remaja tidak ditentukan menurut adat yang berlaku dan
dilakukan pasambahan dibawah payuang. tidak boleh ditinggalkan. Selanjutnya
Pasambahan dibawah payuang dilaksanakan penutur menyampaikan hal ikhwal tentang
di halaman rumah yang disertai dengan dirinya yang menyampaikan sambah dan
peralatan adat. Peralatan adat itu adalah tingkat pengetahuannya tentang adat istiadat
payung yang terkemban g dibawahnya yang masih sedikit. Sambahnya adalah:
terdapat bantal, gareta, carano, kain baragi, (2) Bagian isi pasambahan adalah
34
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
35
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
36
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
Bapo kini tantang baliau nan Bagaimana kini tentang beliau yang
maninggako meninggal ini
Lah singkek umuo baliau Sudah pendek umur beliau
Lah panjang langkah baliau Sudaah panjang langkah beliau
Lah daulu pulo baliau dari kito Sudah dahulu pula beliau dari kita
Lah pulang karohmatulloh pado hari iko Sudah pulang kerahmatullah pada hari ini
Mako baradaik bapusako pulo rang si Maka beradat berpusaka pula orang tuan
37
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
Mako baradaik bapusako pulo rang si Maka beradat berpusaka pula orang tuan
pangka rumah
Dalam suku koto tigo buah paruik Dalam suku koto tigo buah paruik
Adaik ko duo pakaro, partamo adaik Adat ada dua perkara pertama adat usalli
usalli
Kaduo adaik buatan Kedua adat buatan
Adaik usalli tabagai ampek, dimandikan, Adat usalli terbagi empat : dimandikan,
dikapani, disembahyangkan dan dikapani, sishalatkan dan di kuburkan
dikuburkan
Fardu khifayah hukumnyo kito basamo Fardhu khifayah hukumnya bagi kita
bersama
Adaik buatan tabagi anam, paluak, Adat buatan terbagi enam: paluak, sanda,
sanda, kalang kaki, mandi kapalo, talakin kalang kaki, mandi kapalo, talakin, tolong
tolong aie adat rang limo suku aie adat orang lima suku
Hasil sagalo dek nan pangka Hasil segala oleh yang pangkal
Adaik nan ambo sambahkan Adat yang saya sembahkan
Tarimolah dek ninik mamak Terimalah oleh ninik mamak
Sarato rang limo suku Serta orang lima suku
Sambah mak datuak, ninik mamak serta Sembah datuk (penghulu), ninik mamak
orang lima suku serta orang lima suku
Assalamualaikum Warohmatullahi Assalamualaikum Warohmatullahi
Wabarokatuh Wabarokatuh
manarimonyo menerimanya
Sarato jo urang limo suku Bersama dengan orang lima suku
Sambah mak datuak, sambah ninik Sembah datuk (penghulu), ninik mamak,
mamak, sambah rang sumando sarato orang sumando serta orang lima suku
rang limo suku
Assalamualaikum Warohmatullahi Assalamualaikum Warohmatullahi
Wabarokatuh Wabarokatuh
39
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
Minangkabau. Berlaku secara turun temurun dan talakin oleh paruik rang tuo. Jika
tanpa terpengaruh oleh tempat, waktu dan almarhum dari paruik palito maka mandi
keadaan. Sebagai kiasan dalam kata adat nan kapalo oleh rang basako, sanda oleh paruik
indak lakang dek paneh, indak lapuak dek penghulu dan talakin oleh paruik rang tuao.
hujan, paliang-paliang balumuik dek Jika almarhum dari paruik rang tuo maka
cindawan. Selain carano adalah aie baraso mandi kapalo oleh paruik palito, sanda oleh
(istilah untuk menyebutkan berupa uang paruik penghulu dan talakin oleh paruik
yang diletakan dalam piring) juga merupakan rang basako dan bila almarhum dari paruik
adat penghulu yang harus diisi. Ketika adat rang basako maka mandi kapalo oleh paruik
dibagikan oleh ninik mamak maka penghulu palito, sanda oleh paruik penghulu dan
juga menerima adat berupa aie baraso, talakin oleh paruik rang tuo. Tetapi untuk
sesuai dengan bunyi pepatah “adat diisi paluak dilakukan oleh pihak bako almarhum
limbago dituang”. dan kalang kaki dilakukan oleh pihak anak
Kaum kerabat juga menerima adat yaitu dan anak pisang, ini berlaku untuk semua
kain baragi sebanyak 5 helai, masing- jenazah yang telah memakai adat.
masingnya mempunyai istilah yakni : talakin, Selain petugas pen yelen ggaraan
mandi kapalo, sanda, paluak, kalang kaki. jenazah, di dalam pasambahan ada semacam
Orang yang menerima adat ini tugasnya ketentuan sapaan yang digunakan. Sehingga
memandikan jenazah. Talakin tugasnya baik rang sumando (yang menyampaikan
mengawasi hingga membacakan doa setelah sembah) mau pun penghulu (yang menerima
pemakaman. Mandi kapalo sebagai sembah) menggunakan sapaan yang sama.
pemimpin memandikan jenazah tugasnya Sapaan itu adalah sapaan secara adat, tidak
menyiramkan air limau sambil membacakan dipanggil nama seperti mak datuk, ninik
doa dan mensucikan bagian kepala hingga mamak, rang sumando, rang limo suku.
leher. Sanda tugasnya mensucikan bagian Penggunaan sapaan ini menandakan bahwa
dada. Paluak mensucikan bagian pinggang nilai-nilai adat itu hidup dimasyarakat. Nilai
- lutut dan kalang kaki tugasnya mensucikan adat ini hanya berlaku bagi masyarakat
bagian lutut - ujung kaki. Selain itu orang daerah setempat. Tetapi bagi pendatang yang
sekampung/senagari juga menerima adat berada di derah tersebut tidak ada
yang disebut dengan istilah tolong aie. pasambahan, kecuali telah men gaku/
Mereka ini menerima tembala sebanyak 5 malakok bamamak pada salahsatu suku di
buah (sesuai dengan jumlah suku yang ada sana. Artinya bahwa yang bersangkutan
di nagari tersebut) tugasnya menyiramkan air sudah menjadi anggota salahsatu suku yang
saat jenazah dimandikan. ada.
Pembagian kelompok yang
2. Nilai Agama
memandikan jenazah itu sesuai dengan
Agama yang dian ut oleh oran g
kelompok asal usul (paruik) almarhum
Minangkabau adalah agama Islam. Ajaran
terutama untuk hal mandi kapalo, sanda dan
agama diimplementasikan dalam kehidupan
talakin. Penentuan ini berdasarkan paruik
sehari-hari. salahsatunya adalah ucapan
karena setiap suku terdiri dari 4 paruik yakni
Assalamualaikum Warohmatullahi
paruik penghulu (pemimpin), paruik palito
Wabarokatuh. Ucapan ini tidak mengenal
(ahli agama/imam), paruik rang tuo (ahli
batas ruang, waktu dan suasana kapan saja
bidang adat istiadat) dan paruik rang basako
bisa diucapkan. Ucapan ini merupakan
(cerdik pandai). Misalnya almarhum dari
bagian dari doa yang senantiasa diucapakan
paruik penghulu maka mandi kapalo oleh
oleh umat Islam baik dalam suasana duka
paruik palito, sanda oleh paruik rang basako
40
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
41
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
terlihat pada saat pasambahan, menshalatkan yang sudah meninggal pun masih beradat.
dan mengantarkan kepusara. Pasambahan Setelah melakukan kajian ini diketahui
sebagai awal penyelenggaraan jenazah, bahwa kebersamaan masyarakat tidak hanya
terlihat masyarakat sudah ramai ditempat terlihat dalam suasana suka melainkan ketika
duka. Secara bersama-sama mereka berduka pun mereka bersama-sama.
mengikuti setiap rangkaian acara sampai Keterikatan atau hubungan antar anggota
almarhum dimakamkan. Penyelenggaraan masyarakat terlihat jelas pada saat
jenazah memang telah diatur menurut adat penyelenggaraan jenazah. Ketika itu tidak
tetapi bukan berarti yang lainnya tidak boleh ada terlihat perbedaan berdasarkan status
ikut serta. Melainkan semuanya boleh ikut sosial yang belaku adalah aturan adat.
asalkan dapat menjaga aib keluarga yang Setelah melakukan kajian tentang
sedang berduka. tradisi lisan pasambahan kematian, ternyata
di dalam tuturan pasambah an itu
6. Nilai Simbolik
diungkapkan adat yang berlaku untuk
Nilai simbolik terdapat pada benda-
almarhun seperti talakin, mandi kapalo,
benda atau perlengkapan pasambahan.
sanda, paluak, kalang kaki dan tolong aie.
Peralatan itu adalah: payung, bantal, carano,
Dibalik itu terkandung pula nilai-nilai
gareta, kain baragi, aie baraso, tembala dan
kebaikan yang dapat diteladani. Nilai-niiai
uang recehan. Peralatan itu merupakan
itu adalah nilai adat yang diwarisi turun
simbol yang masing-masingnya mempunyai
temurun. Kemudian juga ada nilai agama
makna. Payung sebagai simbol adat, bantal
yang merupakan pondasi utama yang harus
peralatan yang digunakan oleh manusia di
dilaksanakan oleh setiap manusia. Selain itu
saat tidur, carano simbol kebesaran
juga ada nilai sopan santun, estetika/
penghulu. Gareta adalah air limau untuk
keindahan, sosial dan nilai simbolik,
mandi mayat, penyiram papan liang lahat dan
kesemua nilai-nilai ini memberikan kebaikan
penyiram tanah setelah ditimbun. Kain
kepada semua orang.
baragi simbol dari penyelenggara jenazah
menurut adat. Aie Baraso simbol adat yang
diterima penghulu pada saat ada kematian.
Daftar Pustaka
Tembala simbol orang dalam satu daerah/
nagari yang turut menyelenggarakan jenazah Arfinal, 2014, Nilai-Nilai Kemanusiaan Yang
menurut adat. Terkandung Dalam Upacara Pasambahan
Kematian di Kecamatan Kuranji Kota
Penutup Padang- Sumatera Barat, Padang, Suluah
Pasambahan kematian ternyata ada Media Komun ikasi Kesejarah an,
Kemasyarakatan , Kebu dayaan, BPNB
dalam masyarakat Minangkabau yakni
Padang Volume 14 No. 18.
masyarakat Nagari Pauh IX Kecamatan
Kuranji Kota Padang. Upacara ini termasuk Embram Esther, 2016, Pend idikan Karakter
adat yang harus dilakukan sebelum Melalui Tradisi Papua, Denpasar Bali
penyelenggaraa jenazah. Melihat kenyataan Pustaka Larasan,
itu dapat simpulkan bahwa pasambahan tidak Ernatip dkk, 2005, Pasambahan dalam Upacara
saja dilakukan diacara perhelatan, melainkan Kematian di Kecamatan Kuranji Kota
diacara kematian pun ada pasambahan yang Padang, Padang, CV. Faura Abadi
disebut dengan istilah pasambahan dibawah Evadila, : 2016, Nilai-Nilai dalam tradisi Ayun
payuang. Ini menandakan bahwa adat tidak Budak Pada Upacara Aqiqah Suku Melayu
hanya untuk orang yang masih hidup tetapi Di Desa Koto Raja Kecamatan Siak Kecil
42
Suluah, Vol. 20, No. 2, Desember 2017
43