RADIOLOGI INTERVENSI
Pembimbing:
Disusun Oleh :
1102014243
Dalam penulisan referat ini, tidak lepas dari bantuan dan kemudahan yang
diberikan secara tulus dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada :
1 dr. Edwin M Hilman, Sp.Rad selaku pembimbing
2 Semua pihak terlibat dalam penulisan laporan status ujian ini yang tidak
bisa disebutkan satu-persatu.
Dalam penulisan referat ini tentu saja masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
referat ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
I.I Latar Belakang........................................................................................4
I.II Tujuan.....................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
II.I
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Tujuan
Referat ini bertujuan untuk memahami lebih dalam mengenai radiologi
intervensi yang merupakan cabang ilmu radiologi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Evolusi radiologi intervensi modern dimulai lebih dari setengah abad yang
lalu. Penggunaan alat pencitraan diagnostik yang sama yang telah merevolusi
praktik kedokteran menjadi kemungkinan dalam memandu berbagai macam
penegakkan diagnosis dan pengobatan penyakit. Konsep ini menyebabkan
kemajuan pengobatan yang pesat disetiap sistem organ tubuh. Menjadi jelas
bahwa dengan menggunakan pencitraan beberapa pasien dapat menjalani prosedur
invasif yang minimal dengan hal yang ingin ditargetkan, sehingga menghindari
operasi besar. Luasnya ilmu teknologi kedokteran dan perubahan yang sangat
signifikan setiap waktunya mengubah cara kita berpikir tentang penyakit itu
sendiri.Raum Radiologi intervensi didirikan pada 16 Januari 1964, ketika Sir
Charles Dotter dalam merawat seorang pasien perempuan yang menderita stenosis
arteri femoralis superfisial dengan menggunakan angioplasti transluminal
perkutan. Semua ahli radiologi intervensi mengakui Charles Dotter scbagai bapak
radiologi intervensi modern. Secara resmi, istilah “radiologi intervensi” diciptakan
6
oleh Alexander Margulis, yang diterbitkan pada tahun 1967 di American Journal
of Roentgenology.Due
Practitioner
7
vaskuler, prinsipnya adalah yang tidak lancar dijadikan lancar dengan
menggunakan balonisasi, stent atau hanya sekedar melakukan
flushing, sedangkan aliran yang terlalu lancar (bocor) ditutup dengan
menggunakan embolan, embolan cair, partikel atau coil4.
2.2.1.1 Angiografi
8
Angiografi sendiri dibagi menjadi 2, yaitu arteriografi dan
flebografi/venografi.
Arteriografi
9
Alat yang digunakan untuk angiografi dapat merupakan mesin
konvensional untuk angiografi atau digital substraction angiography.
Digital substraction angiography (DSA) merupakan alat yang sering
digunakan. Saat ini, prosedur angiografi sering digantikan oleh by
computed tomography angiography atau magnetic resonance
angiography8. Saat ini CT-angiography sering dilakukan untuk
mendeteksi perdarahan pada saluran cerna yang tidak dapat
ditemukan dengan endoskopi3.
10
2.2.1.2 Angioplasty dan Arterial stenting
11
metal yang digunakan untuk mempertahankan bentuk dinding
pembuluh darah3.
12
EVAR dapat dilakukan untuk mengatasi aneurisma aorta
abdominalis (AAA), sebagai alternative dari operasi terbuka. EVAR
sendiri merupakan teknik yang baru berkembang sekitar 10 tahun
belakangan. Pada EVAR, graft yang akan dipasang pada pembuluh
darah sudah diletakkan pada kateter, kemudian dimasukkan melalui
arteri femoralis. Selanjutnya graft akan diletakkan pada pembuluh
darah yang mengalami aneurisma. Kelebihan dari EVAR sendiri
adalah mempersingkat waktu, nyeri paska operasi yang lebih ringan,
serta penyembuhan yang lebih cepat3.
13
yang sakit. Jaringan yang mati pada akhirnya akan menyusut dan
tidak perlu diangkat melalui operasi3.
2.2.2.2 Embolisasi
2.2.2.4 Vertebroplasty
14
Vertebroplasty adalah tindakan injeksi semen (material
tulang) ke dalam corpus vertebra untuk menghilangkan rasa sakit atau
memperbaiki vertebra yang fraktur. Teknik ini digunakan pertama
kali pada tahun 1984 sebagai terapi pada kompresi vertebra akibat
tumor. Vertebroplasty dilakukan dengan cara melakukan 1 atau 2
sayatan kecil pada setiap tulang yang dituju, Jarum ditempatkan pada
vertebra yang akan diterapi menggunakan panduan dari x-ray dan
prosedur vertebroplasty dilakukan melalui jarum tersebut. Hal ini
akan menghindari trauma yang lebih besar jika menggunakan operasi
terbuka3.
15
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Radiologi Intervensi
16
DAFTAR PUSTAKA
17
9. Baum R.A, Baum S. Interventional Radiology: a half century of
innovation. Radiology. 2014 Nov;273(2S):S75-91.
10. Duc NM, HA HD, Thong PM. An Overview of Vietnamese Society of
Interventional Radiology. Medical Archives. 2020 Ju;74(3):224.
11.
18