Anda di halaman 1dari 2

Nama: Salma Yunilasari

NIM: 11000119120130

Rangkuman Materi Kriminologi (Sosiologi Kriminal)

“Sosiologi Kriminal”

Cara pendekatan:

- Penyimpanga sebagai kenyataan obyektif artinya semua orang mengetahui bahwa itu
kejahatan
- Penyimpangan sebagai kenyataan sbyektif artinya kejahatan itu memiliki faktor pemicu
yang subyektif

Menurut Mennhei

- Teori tidak berorientasi pada kelas sosial:


Teori ekologis (lingkungan) ini bisa karena adanya kepadatan penduduk, mobilitas
penduduk (daerah ramai seperti begal yang terjadi di jalan toldi Tegal), hub. Desa dan
kota khususnya urbanisasi, daerah rawan kejahatan dan kumuh (kalo di semarang seperti
di bonarjo atau sekitaran daerah banjirkanal). Teori konflik kebudayaan missal AS yang
konlik antara kulit hitam dan kulit putih, T. Sellin juga menyampaikan adanya culture
conflict and crime seperti kejadian perang sampit antara suku dayak dan Madura sebagai
pendatang, budaya besar menguasai budaya kecil seperti prancis yang menginvesi
aljazair, anggota dari suatu budaya pindah ke budaya lain missal daerah yang budayanya
jual narkoba terus menjadi terbawa arus. Adanya faktor ekonomi biasanya seperti PHK
itu bisa menjadi faktor munculnya kejahatan. Teori differentian association artinya
kejahatan dipengaruhi oleh lingkungan, interaksi sosial (langsung atau lewat media
elektronik), dalam pengaruh kelompok intim yang toxic bisa keluarga atau gank.
- Teori yang berorientasi pada kelas sosial
Teori anomie, teori kelas yang utama (R. merton), Tujuan dan cara, Conformit,
Innovation, Ritualism, Retreatism, Rebellion.
Teori sub budaya:
Criminal sub culture artinya melakukan kegiatan karena tidak ada pilihan lain, atau
kegiatan kejahatan memilih wilayah-wilayah kejahatan dan memanfaatkan kekuasaan
sprit john kei.
Retreat sub culture: kejahatan yang dilakukan untuk dirinya sendiri dan tidak
merugikan orang lain (make narkoba)
- Kelompok sebagai faktor kejahatan
Twelve Criminology hyphotheses
Jumlah keluarga, kedudukan anak, broken home artinya semakin banyak anak
semakin beragam juga perilakunya mulai dari anak pertma, kedua, anak bungsu memiliki
karakter yang berbeda-beda, broken home kerap kali juga menjadi penyebab kejahatan
karena akibat frustasi dan keadilan yang tak ia dapatkan ataupun kasih sayang.
Sekolah missal ada sekolah yang sudah terkenal hobi tawuran.
Kelompok(gangster) berani membunuh merampok karena frustasi akibat tidak
terpenuhinya kebutuhan missal kasih sayang dari keluarganya dll.
- Teknik netralisasi (ketidakstabilan emosional)
Sykes dan matza disini terjadi penolakan terhadap tanggung jawab akibat kerugian yang
ditimbulkan bahkan hingga menimbulkan korban, suka menyalahkan orang,
keterikatan loyalitas yang tinggi, missal tawuran ke sekolah yang dahulu musuh
bebuyutan kakak kelas dsb.

Anda mungkin juga menyukai