Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan Agama Y

Nama : Ni Made Dina Aprilianti


NIM : 205314131

1. Apakah aku juga merasa insekyur dalam diri? Dalam hal apa diriku merasa
insekyur?
Terkadang aku merasa insekyur karena memakai kacamata dan membuatku merasa
culun.

2. Sejak kapan sudah merasa insekyur terkait hal tersebut?


Semenjak para temanku dan keluargaku memanggilku mata empat bahkan terkadang aku
dipanggil buta, padahal hanya sedikit penglihatanku yang berkurang bukan buta seperti
yang mereka katakan. Mungkin jika mereka tidak berkata demikian maka aku akan
percaya diri walaupun harus memakai kacamata.

3. Bagaimana selama ini menyikapi insekyur dalam diri?


Dengan cara berdamai dengan diri sendiri serta menerima keadaan. Hal yang aku
lakukan seperti terbiasa memakai kacamata walau terkadang melepasnya dan terkadang
memakai softlens untuk self reward bagi diri sendiri.

4. Pada saat sekarang, apakah aku sudah sampai pada penerimaan diri atau masih
dalam perjalanan untuk menerima diri?
Saat ini aku sudah sampai pada tahap penerimaan diri dimana walaupun terkadang aku
masih lebih suka tidak memakai kacamata dibandingkan memakainya. Karena jika aku
tidak memakai kacamata maka penglihatanku sangat terganggu dan terasa sangat tidak
nyaman.

5. Aku sampaikan inspirasi dari sumber belajar yang telah kudalami beserta
alasannya.
Inspirasiku mungkin berasal dari film Imperfect dimana dia berusaha menerima diri
sambi perlahan mengubah diri dan membuktikan bahwa pekataan mereka tersebut tidak
benar. Adapun permasalahan yang dialami tokoh utama di dalam film tersebut adalah
tentang berat badan yang membuat dirinya insekyur dimana sebenarnya hal tersebut
normal saja, namun terkadang orang sekitar lah yang membuat kami yang insekyur
menjadi merasa tertekan. Dari film ini aku belajar untuk menerima diri dan membuat
sedikit perubahan untuk membuat diri senang dan bangga akan diri sendiri.

6. Aku sampaikan juga temuan dari agamaku sendiri tentang agama dan tubuh.
Dalam agama Hindu ada konsep Tri Sarira yang menggambarkan komposisi tubuh
manusia. Tri Sarira terdiri dari dua kata, yaitu ‘Tri’ dan ‘Sarira’. Tri berarti tiga,
sedangkan Sarira yang berarti tubuh. Jadi, Tri Sarira berarti tiga lapisan tubuh manusia
yang memiliki fungsi dan kualitas yang berbeda. Tiga lapisan tubuh terdiri dari Stula
Sarira, Suksma Sarira, dan Antakarana Sarira.

1. Stula Sarira
Stula Sarira adalah lapisan terluar dari tubuh atau badan kasar (jasmani). Stula Sarira
adalah organ yang dapat dilihat dan disentuh. Stula Sarira terbentuk dari unsur-unsur
Panca Maha Bhuta.

2. Suksma Sarira
Suksma Sarira adalah lapisan tubuh yang tidak dapat dilihat atau disentuh, seperti
pikiran manusia. Dalam bahasa Sansekerta, Suksma Sarira juga disebut Citta. Citta
adalah memori atau pengalaman yang dibuat oleh tubuh, pikiran, dilihat, dan
dirasakan oleh manusia untuk hidup di dunia ini. Di Citta ada unsur “Dasendria”
yang terbagi menjadi Panca Budhindriya dan Panca Karmendriya.

3. Antakarana Sarira
Antakarana Sarira adalah lapisan tubuh yang paling halus, yang disebut ‘Atman’.
Antakarana Sarira juga disebut badan penyebab. Atman menghidupi jiwa manusia.
Atman membuat manusia bisa hidup, bergerak, dan memiliki rasa. Atman adalah
lapisan tubuh yang paling kuat dalam tubuh manusia. Atman juga merupakan bentuk
perilaku dan gerak pikiran manusia. Jika Atman telah meninggalkan tubuh seseorang,
maka itu menjadi mati.

Anda mungkin juga menyukai