Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PANCA YAMA
DAN NIYAMA BRATA

Disusun Oleh:
Luh Ayu Aran Ningsih

SMP NEGERI 2 RAMBANG NIRU


TAHUN PELAAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan
Yang Maha Esa) kami telah dapat menyusun atau menyelesaikan makalah Agama
Hindu ini. Adapun tujuan judul makalah yang kami sajikan ini adalah “Panca Yama
Dan Niyama Brata”. Dengan kesucian pikiran dan hati dan terbebas dari beban
perbuatan kotor yang dilakukan oleh badan jasmani akan mampu menenangkan
pikiran dan pemusatan pikiran pun akan dapat dilakukan untuk melaksanakan
kesucian bathin.
Semoga kehadiran makalah ini akan memberikan nuansa baru dalam
pengajaran khususnya agama Hindu. Sudah tentu kehadiran makalah ini banyak
terdapat kelemahan dan kekurangannya. Tegur sapa dan kritik yang membangun
sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini semoga bermanfaat bagi kita
semua.
Om Santi Santi Santi Om.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………i


DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………….. ……………………………….1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………...1
1.3 Tujuan…………………………………………………………….. ………..1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Panca Yama & Niyama Brata …………………………………..2
2.2 Contoh perbuatan Panca Yama ……………………………………………..3
2.3 Contoh perbuatan Panca Niyama Brata……………………………………..8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….11
3.2 Saran…………………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam agama hindu kita mengenal bentuk-bentuk brata atau pengendalian
diri. dalam astangga yoga bagian yang pertama dan kedua adalah pengendalian
diri tahap pertama dan kedua yang disebut dengan panca yama dan niyama brata.
kedua bentuk brata ini yang menjadi dasar untuk menuju tahapan selajutnya
sehingga mencapai samadhi. Berikut dibawah ini penjelasan dari pada Panca
Yama dan Niyama Brata.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah contoh perbuatan Panca Yama?
2. Bagaimanakah contoh perbuatan Niyama Brata?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui contoh perbuatan Panca Yama secara positif maupun negatif.
2. Untuk mengetahui contoh perbuatan Niyama Brata secara positif maupun negatif.
BAB II
PEMBAHASAN

1. PANCA YAMA BRATA


a.Pengertian
Panca Yama terdiri dari kata Panca artinya lima, Yama artinya pengendalian,.
Panca Yama artinya lima macam disiplin manusia dalam mengendalikan keinginan.

b.Bagian – Bagian Panca Yama


1. Ahimsa
2. Brahmacari
3. Satya
4. Awyawaharika
5. Astenya

2. NIYAMA BRATA
a.Pengertian
Pengertian Niyama Brata mempunyai arti lima macam pengendalian diri
dalam tingkat mental, untuk mencapai kesempurnaan dan kesucian bathin. Panca
Nyama Brata adalah untuk mengendalikan semua akibat – akibat buruk yang
ditimbulkan oleh mental dan pikiran.

b.Bagian – Bagian Panca Nyama Brata


1. akroda
2. Guru Susrusa
3. Sauca
4. Aharalagawa
5. Apramada
A. CONTOH PERBUATAN PANCA YAMA
1.Ahimsa
Ahimsa berassal dari kata “a”dan himsa “himsa”. “ a” artinya tidak, “himsa”
artinya membunuh. Jadi ahimsa artinya adalah tidak mebunuh. Menurut
ahimsa mengajarkan untuk tidak melakukan dan bertindak yang dapat
menyakiti makhluk lain. Pembunuhan dapat di lakukan bila apabila akan
dijadikan yadnya.

•Contoh positif :
Saya melihat kucing kelaparan di merajan saya, karena merasa kasihan
saya pun memberikan makanan kucing saya ke kucing liar itu, sehingga dia
pergi tanpa sepatah kata pun.

•Contoh negative :
Saya memukul anjing liar karena dia mencuri makanan milik saya, sehingga
dia lari untuk keluar rumah saya.
2.Brahmacari
Kata Brahmacari terdiri dari dua kata “Brahma” dan “Cari”. Brahma artinya
ilmu pengetahuan sedangkan cari atau carya berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu
Car yang artinya gerak atau tingkah laku. Dengan demikian Brahmacari artinya
tingkah laku manusia dalam menuntut ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan
tentang ketuhanan dan kesucian.

•Contoh positif:
Saya mendengarkan guru yang menjelaskan materi dan mencatatnya di buku,
akibatnya saya sedikit paham dengan materi yang dijelaskan.

• Contoh negative:
Saya membolos saat les di luar sekolah dan lebih memilih untuk tidur sambil
main hp dirumah, akibatnya saya ketinggalan materi di les.
3. Satya
Satya artinya benar, jujur, dan setia. Satya juga diartikan sebagai gerak pikiran
yang patut diambil menuju kebenaran, yang didalam praktiknya meliputi kata-kata
yang tepat dan dilandasi kebajikan untuk mencapai kebaikan bersama.

• Contoh positif:
Saya mendengarkan curhat teman saya dan memberikan sedikit solusi
sehingga dia merasa sedikit lega setelah bercerita.

• Contoh negative:
Saya pernah tidak menepati janji saya karena saya malas dan pura-pura
lupa,saya tidak menepati janji saat itu karena saya sibuk dan lelah sehingga teman
saya kesal terhadap saya.
4. Awyawaharika
Awyawaharika artinya tidak terikat pada ikatan duniawi,ajaran awyawaharika
menjadikan orang rendah hati,sederhana dan jujur.

•Contoh positif:
Saya pernah melakukan perbuatan dharma seperti bersedekah saat erupsi
gunung agung saya bersedekah baju dan makanan.Saya merasa kasihan melihat
orang-orang disana terkena erupsi gunung agung karena dai tidak mempunyai
fasilitas yang baik.

• Contoh negative:
Saya pernah melanggar rambu-rambu lalu lintas karena saya terburuterburu
padahal jika melanggar akan berbahaya,Saya terburu-buru karena saya mengantar
kan ibu saya sedang sakit.
5. Astenya
Astenya artinya tidak mencuri atau tidak memikirkan untuk memiliki
barang orang lain.Astenya mengajarkan manusia untuk tidak menginginkan
hak/milik orang lain dan tidak mencuri.

•Contoh positif:
Saya mempunyai anting mas setelah itu saya taruh dengan rapi karena saya
takut kehilangan,karena anting mass tersebut di berikan oleh almahrum nenek
saya,saya takut kehilangan oleh karena itu saya jaga dengan baik.

• Contoh negative:
Saya pernah mencuri dikamar kakak saya karena saya tidak memiliki alat
make up saya mencuri make up punya kakak saya dan juga saya melihat baju kakak
saya yang indah saya pun mengambil keduanya,karena saya belum mempunyai alat-
alat make up dan baju saya masih dicuci.
B. CONTOH PERBUATAN NIYAMA BRATA
1. Akroda
Akroda artinya tidak marah atau mempunyai sifat sifat sirah atau akroda juga
dapat disebut sebagai sifat pengedalian amarah

•Contoh positif:
Tetap sabar adalah salah satu sifat pengendalian marah. Dari dulu saya selalu
diejek oleh teman teman dan mereka selalu mengejak nama orang tua saya, tetapi
saya selalu sabar karena itu memang nama orang tua saya. Dan saya hanya diam
menanggapi mereka. Saya diam bukan berarti saya lemah tetapi saya hanyaingin
mereka menyadari kesalahannya sendiri. Akhirnya mereka merasa bosan dan mulai
berhenti mengejek saya.

• Contoh negative:
Membentak adalah salah satu sifat marah, pada saat itu saya membentak adik
saya dikarenakan pr yang saya buat sampai larut malam dirobeknya. Karena saya
merasa sangat kesal dan marah saya pun membentak dan memarahinya sehingga
membuatnya menangis
2. Guru susrusa
Guru susrusa artinya hormat dan taat kepada guru.

•Contoh positif:
Patuh dan taat adalah salah satu sifat dari ajaran ajaran guru susrusa. Pada saat
itu saya ingin pergi ke rumah teman saya, tetapi ayah saya tidak mengizinkan saya
untuk keluar rumah karena maraknya berita penculikan anak anak. Karena hal itu,
saya pun mematuhi ayah saya karena merasa perkataan ayah saya itu ada benarnya
juga.

• Contoh negative:
Berbohong kepada guru adalah salah satu sifat yang bertentangan dengan
ajaran guru susrusa. Suatu hari, di kelas kami diberikan tugas yang sulit dan tidak
dapat mengerti, lalu saat waktunya membahas tugas tersebut, guru bertanya apakah
ada tugas sebelumnya?. Seketika kelas kami menjawab bahwa tidak ada tugas dan
guru kami mempercayainya begitu saja. Akhirnya saya merasa sangat bersalah
karena telah ikut membohongi guru.
3. Sauca
Sauca artinya membersihkan diri lahir dan batin

•Contoh positif:
Melakukan pesembahyangan adalah salah satu contoh pembersihan diri lahir
batin. Ketika hari raya galungan, saya sekeluarga bersembah yang di rumah dan
juga di pura dekat rumah untuk menjernihkan pikiran dengan cara melakukan
persembahyangan dan memusatkan pikiran ke Ida Sang Hyang Widhi wasa.

• Contoh negative:
Bercanda pada saat sembahyang adalah salah satu sifat yang bertentangan
dengan ajaran sauca, pada saat itu saya pernah mengobrol pada saat saya sedang
melakukan Tri Sandya. Karena hal itu saya mendapat hukuman dari bapak guru
yang sedang bertugas untuk mengawasi kelas kelas.
4. Ahalaragawa
Aharalagawa artinya memilih makanan yang baik bagi tubuh kita serta
makan dan minum secara teratur untuk mencapai kesucian lahir batin

•Contoh positif:
Memakan makanan secukupnya adalah salah satu sifat dari aharalagawa. Pada
saat makan malam saya begitu lapar dan kebetulan saya disuguhkan makanan yang
banyak dan juga enak. Karena takut akan sakit perut karena terlalu banyak
memakan makanan lagi, saya pun memakan makanan dengan secukupnya.

• Contoh negative:
Memilih makanan yang cepat saji adalah salah satu sifat yang bertentangan
dengan ajaran aharagalawa. Saya suka memakan makanan cepat saji dan saya
memakannya dengan berlebihan itu menyebabkan saya terjangkit penyakit.
5. Apramada
Apramada artinya tidak sombong dan angkuh

•Contoh positif:
Tidak sombong adalah salah satu sifat pengalaman apramada. Saat saya
mendapatkan ranking yang tinggi, saya pun bangga akan tetapi saya tidak besar
kepala, melihat teman saya sedih karena nilainya lebih kecil saya, saya tidak
memberi tahukan nilai yang saya dapatkan, bahkan saya berniat untuk
membantunya.

• Contoh negative:
Sombong adalah salah satu sifat yang bertentangan dengan apramada . pada
saat itu saya mendapat nilai 100 pada saat mata pelajaran ipa. Saya pun dengan
bangga dan memamerkannya kepada teman teman saya sehingga membuat teman
teman saya merasa kesal dan menjauhi saya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Panca Yama terdiri dari kata Panca artinya lima, Yama artinya pengendalian,.
Panca Yama artinya lima macam disiplin manusia dalam mengendalikan keinginan.
Panca Nyama Brata mempunyai arti lima macam pengendalian diri dalam tingkat
mental, untuk mencapai kesempurnaan dan kesucian bathin. Niyama Brata adalah
untuk mengendalikan semua akibat – akibat buruk yang ditimbulkan oleh mental dan
pikiran. Jadi, dengan ajaran ini kita dapat mengendalikan diri kita dalam tingkat
rohani atau mental untuk menjadi seorang yang lebih baik dari sebelumnya.

3.2 Saran
Kita sebagai umat hindu sebaiknya harus mampu mengendalikan keinginan
secara lahir menurut ajaran Panca Yama dan Niyama Brata. Dengan demikian
setelah mempelajari Panca Yama serta Niyama Brata kita harus bisa melaksakan
gaya hidup yang sesuai dengan ajaran tersebut agar mendapatkan hidup yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://fpmhdunud28.blogspot.co.id/2013/03/pembentukan -karakter
melaluipendidikan.html
https://blogartayana.wordpress.com/2015/12/26/etika -dan-moralitas-dalamagama-hindu/
https://orolaihdn.wordpress.com/2015/01/13/susila -dalam-agama-hindu/ http://dimas-
sigit.blogspot.co.id/2011 /12/ajaran-hindu-dharma-tentang-etika.html

Anda mungkin juga menyukai