ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan.................................................................................................................2
1.3 Manfaat...............................................................................................................2
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................38
5.2 Saran................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 3.12 Roughing.........................................................................................29
Gambar 3.13 Alur...................................................................................................29
Gambar 3.14 Roughing..........................................................................................29
Gambar 3.15 Fishing.............................................................................................30
Gambar 3.16 Cutting..............................................................................................30
Gambar 4.1 Jobsheet 1 Milling..............................................................................31
Gambar 4.2 Roughing............................................................................................31
Gambar 4.3 Pembentukan......................................................................................32
Gambar 4.4 Drilling...............................................................................................32
Gambar 4.5 Borring...............................................................................................32
Gambar 4.6 Screen.................................................................................................33
Gambar 4.7 Simulate..............................................................................................33
Gambar 4.8 Detail Setting......................................................................................33
Gambar 4.9 Kepala Program..................................................................................34
Gambar 4.10 End Program.....................................................................................35
Gambar 4.11 Facing...............................................................................................36
Gambar 4.12 Roughing..........................................................................................36
Gambar 4.13 Drilling.............................................................................................37
Gambar 4.14 Borring..............................................................................................37
vi
DAFTAR TABEL
vii
1
2
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh selama praktikum mesin CNC Turning
dan Milling adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat dan mampu mengoperasikan mesin CNC Turning dan
Milling dengan baik dan benar,
2. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja dan langkah kerja mesin CNC Turning
dan Milling,
3. Mahasiswa dapat membuat program benda kerja CNC Turning dan Milling
dengan baik dan benar,
4. Mahasiswa dapat memiliki keahlian dan keterampilan dalam membuat
program mesin CNC Turning dan Milling.
BAB II
TEORI DASAR
3
4
Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga
jenis,antara lain:
a. mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya pada
arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau
dikenal dengan mesin bubut CNC,
b. mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan
sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan
mesin frsais CNC.
c. mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan
pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan
pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/
pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada umumnya mesinCN C
yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut) dan mesin CNC 3A
(frais).
2.3 Pemrograman Mesin CNC (Computer Numerically Controlled)
Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap
blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang
harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan hal-
hal berikut.
Metode Pemrograman.
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua,yaitu:
1. Metode Incremental
Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu
berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk
ukuran berikutnya.
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai
acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses
operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan
pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung.
Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan
antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
Prinsip Kerja Mesin CNC Turning antara lain benda kerja berputar pada
sumbu mesin atau spindle dengan melakukan gerak makan, sedangkan tool
melakukan gerak potong terhadap benda kerja pada sumbu x atau z. Pergerakan tool
dijalankan secara otomatis dengan menginputkan program (data) pada mesin CNC
Turning.
1. Bed Mesin
Berfungsi sebagai tempat untuk mendukung atau meletakkan komponen-
komponen utama mesin CNC Turning.
4. Tool Post
Berfungsi sebagai tempat dudukan pahat atau tool pada mesin CNC Turning.
Jumlah pahat yang dapat digunakan adalah 8 tool.
5. Panel Mesin
Berfungsi sebagai pengontrol mesin dan sebagai sarana tempat penginp utan
data.
Gambar 2.9 Panel Mesin
7. Tool
Berfungi untuk memotong benda kerja. Pahat yang digunakan adalah
treading insert, cut off tool, turning tool dan HSS tool.
Berikut adalah gambar, penjelasan dan fungsi pahat-pahat pada mesin bubut
CNC.:
1. Pahat Ulir atau Insert Ulir
Fungsinya digunakan untuk membuat ulir, baik ulir tunggal maupun ulir
ganda. Bentuk pahat ulir harus sesuai dengan bentuk ulir yang diinginka n,
misalnya sudut ulir yang di inginkan 45˚ maka pahat yang harusnya dibuat
adalah memiliki sudut 45˚. Untuk itu diperlukan pengasahan pahat sesuai
dengan mal ulirnya. Standart sudut pahat ulir di lihat dari bentuknya di bagi
menjadi 2 : sudut metris 60˚ dan sudut ulir whitwoth 55°.
4. Pahat Bor
Ada tiga macam mata bor jika dilihat dari jenis batuan yang dibor, yaitu :
1. Mata bor untuk batuan lunak , bentuk gigi panjang dan langsing.
2. Mata bor untuk batuan sedang, bentuk gigi agak pendek dan tebal.
3. Mata bor untuk batuan keras, bentuk gigi pendek dan tebal.
Ukuran – ukuran pahat yang biasa dipakai :
Pahat 36” untuk pipa selubung 30”
Pahat 26” untuk pipa selubung 20”
Pahat 17. 1/2 untuk pahat selubung 13. 3/8”
Pahat 12. 1/4” untuk pipa selubung 9. 5/8”
Pahat 8. 1/2” untuk selubung 7”
Pahat 6” untuk pipa selubung 4.1/2”
5. Pahat Potong
Sesuai dengan namanya pahat ini memiliki fungsi yang digunakan untuk
memotong benda kerja. Setalah dilakukan pembubutan hingga hasil akhir maka
selanjutnya diteruskan dengan pemotongan benda kerja lihat gambar dibawah
ini bentuk pahat potong untuk bubut.
2.7 Mesin Frais CNC
Mesin CNC Milling berfungsi untuk mengerjakan semua proses Milling.
Mesin Frais CNC secara garis besar dapat digolongkanmenjadi dua, yaitu :
a) Mesin Frais CNC Training Unit
b) Mesin Frais CNC Production Unit
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama,akan tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalahpenggunaannya di lapangan. CNC
Frais Training Unit dipergunakanuntuk pelatihan dasar pemrograman dan
pengoperasian CNC yangdilengkapi dengan EPS (External Programing
Sistem).Mesin CNCjenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk
pekerjaanpekerjaanringan dengan bahan yang relatif lunak.
Sedangkan Mesin Frais CNC Production Unit dipergunakanuntuk produksi massal,
sehingga mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka
otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan
sebagainya.Gerakan Mesin Frais CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua
gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari
sistem ini adalah mesin memungkinkan untuk diperintah mengulang gerakan yang
sama secara terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.
Mesin CNC Milling memiliki prinsip kerja yang sama dengan mesin
Milling lainnya, yaitu mempunyai gerak utama berputar , dimana mata pahat atau
pisau melakukan gerak potong terhadap benda kerja sedangkan benda kerja
bergerak mendekati pisau CNC Milling dengan melakukan gerak makan.
3. Meja Mesin
Berfungsi untuk menggerakkan benda kerja. Meja mesin dapat bergerak
secara otomatis karena meja ini dibuat dengan sistem hidrolik.
4. Ragum
Berfungsi untuk menjepit benda kerja.
1. Pintu Mesin
Berfungsi untuk melindungi operator dari beram dari hasil proses Milling.
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh
industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin
CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang
direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu :
Tabel 2.1 Macam-Macam Kode CNC
a. Kode G
G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)
G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 20 : Data input dalam inchi
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekantombol ~ dan INP
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomeor blok yang dituju
G 28 : Mengembalikan posisi pahat pada titik referensi (0)
G 33 : Pembuatan ulir tunggal
G 64 : Mematikan arus step motor
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 78 : Siklus pembuatan ulir
G 81 : Siklus pengeboran langsung
G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G 84 : Siklus pembubutan memanjang
G 85 : Siklus pereameran
G 86 : Siklus pembuatan alur
G 88 : Siklus pembubutan melintang
G 89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut
G 98 : Feed per Menit
G 99 : Feed per revolution.
b. Kode M
M00 : Berhenti terprogram
M03 : Sumbu utama searah jarum jam
M 02 : Untuk menutup program
M 04 : untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam diikuti dengan
kode S untuk kecepatan putaran dalam mm/min atau inchi/min
M05 : Sumbu utama berhenti
M06 : Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat
M08 : Untuk menghidupkan cairan pendingin (coolant)
M09 : Untuk menghentikan cairan pendinggin (coolant)
M 10 : Untuk membuka chuck
M 11 : Untuk Mengunci Chuck
M 13 : kombinasi antara kode M 03 dan M
08 M 14 : kombinasi antara kode M 04 dan
M 08 M l7 : Perintah melompat kembali
M 22 : Titik tolak pengatur
M 23 : Titik tolak pengatur
M 26 : Titik tolak pengatur
M 30 : Untuk menutup program
M 38 : untuk membuka pintu pelindung
M 39 : Untuk menutup pintu pelindung
M 99 : Parameter lingkaran
M 98 :Kompensasi kelonggaran/ kocak Otomatis.
24
25
Drilling
Borring
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum CNC miling dan CNC turning
adalah sebagai berikut:
1. Seharusnya praktikum dilakukan lebih optimal dengan cara program yang
lebih mudah agar lebih mudah di pahami.
2. Seharusnya mesin CNC di perbaiki atau dilakukan penggantian dengan
yang baru agar praktikum tidak terkendala.
DAFTAR PUSTAKA