Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

MODUL II

Transpirasi Tumbuhan

Oleh

KELOMPOK 1
KELAS A02
NAMA KELOMPOK
Dirga Dwi Putra E28120041
Nurfadila E28120040
Nur Atifa E28120046
Muhammad Lutfi Sayyid E28120060
Ishak Pardamean Sianturi E28120337

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam

bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata, kemungkinan kehilangan

air dari jaringan tanaman mealalui bagian tanaman oyang lain dapat saja

terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan

yang hilang melalui stomata. Cepat lambatnya transpirasi ditentukan oleh

faktor-faktor yang mampu merubah wujud air sebagai cairan ke wujud air air

sebagai uap atau gas dan faktor-faktor yang tersebut meliputi suhu, cahaya,

kelembapan udara, dan angina. Disamping itu luas permukaan jaringan

epidermis atau luka tempat proses transpirasi berlangsung juga ikut berperan

(Anonim 2010)

Sebagian besar uap air yang di transpirasi oleh tumbuhan tingkat

tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah. Lubang stomata

yang tidak bundar melainkan oval itu juga berpengaruh terhadap intensitas

pengeluaran air, yang mana jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan maka

penguapan dari lubang yang satu akan menghambat penguapan dari lubang

yang lain sehingga berdekatan (Ahmad 2011).

Cabai merupakan salah satu komoditas holtikultura yang

dibudidayakan secara komersial di negara-negara tropis termasuk Indonesia.

Cabai adalah tanaman perdu dari family terung-terungan (solanaceae).

Tanaman cabai banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, bahan baku

industry pangan dan farmasi. Manfaat cabai antara lain buahnya yang masuh
muda dapat digunakan sebagai sumber vitamin A, C, dan E, sedangkan yang

sudah masak dapat dipakai sebagai bumbu masak atau pembuatan saus

(Djarwaningsih T.2012)

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi transpirasi pada daun.


II. METODE PRAKTIKUM

II.1 Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu pada
jam 10.00-13.00 WIT di Laboratorium Proteksi Universitas Tadulako

II.2 Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah dua botol aqua,

aluminium foil, gelas beker.

Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah tanaman tomat

dan tanaman cabai.

II.3 Cara Kerja

Adapaun cara kerjanya yaitu siapkan alat dan bahan, akar tanaman

dari tanah dibersihkan, kemudian disesuaikan jumlah daunnya setelah itu

dimasukkan kedalam botol. Pastikan akarnya dapat terendam air. Masukkan

sebanyak 100 ml kemudian ditutup dengan aluminium foil. Lalu ditunggu

hingga satu jam, kemudian dilihat berapa jumlah volume/kadar air yang

berkurang.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil

Waktu air yang hilang (ml)


kontrol Tumbuhan Tumbuhan
Waktu (menit)
(tomat) (cabai)
Luar Dalam Luar Dalam Luar Dalam
0 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml

60 99 ml 100 ml 98 ml 98 ml 100 ml 99 ml
Banyaknya air
1 ml 0 2 ml 2 ml 0 1 ml
yang hilang (ml)

III.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang di lakukan bahwa lapisan dalam dan luar

pada tanaman tomat dan cabai adalah 100 ml setelah dilakukan perendaman

dalam air selama 60 menit terjadi perubahan pada tanaman tomat dengan

volume air yang tadinya 100 ml menjadi 98 ml sedankan pada tanaman cabai

dalam lapisan luar tidak terjadi perubahan pada volume air sedangkan

dibagian dalam lapisan dalam terjadi perubahan 99 ml.

Transpirasi terjadi pada tanaman berfungsi mendinginkan suhu

tanaman, mengurangi kelebihan air dan mempercepat proses penyerapan

unsur hara oleh tanaman. Proses transpirasi dapat berlangsung secara optimal

jika faktor-faktor yang mempengaruhi proses transpirasi tersebut berada pada

kondisi yang optimal pula.faktor-faktor tranprasi ini di antaranya cahaya,

suhu, luas daun, jumlah stomata yang di miliki dan lain-lain. Laju tranpirasi

mempengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara,
kelembapan, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini mempengaruhi

perilaku stomata yang membuka dan menutupnya di kontrol oleh perubahan

tekanan turgor sel penjaga yang berkolerasi dengan kadar ion Kalium (K +) di

dalamnya. Selama stomata terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun dengan

atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer (Anonim 2010)

Perbedaan kumulasi air yang hilang dan laju transpirasi tiap tanaman

di sebabkan oleh krakter tanaman dan stomata yang meliputi luas daun serta

density dan lebar stomata. Transpirasi di kontrol oleh prilaku membuka dan

menutupnya stomata, dimana prilaku membuka stomata bervariasi menurut

jenis tanaman (Prijono dan Laksmana, 2016).

IV. PENUTUP
IV.1 Kesimpulan

Berikut ini adalah kesimpulan yang telah


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai